SP 2 Keluarga RPK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SP 2 Keluarga : Latih keluarga melakukan cara-cara mengontrol kemarahan.

1. Evaluasi pengetahuan keluarga tentang marah


2. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat
melakukan kegiata tersebut secara tepat.
3. Ajarkan keluarga untuk memberian pujian kepada pasien bila pasien dapat
melakukan kegiatan tersebut secara tepat.
4. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien
menunjukkan gejala-gejala perilaku kekerasan.

Perawat : Selamat pagi Bu, sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita
ketemu lagi untuk latihan cara-cara mengontrol rasa marah bapak.
apakah sudah berkurang rasa marah Bapak, Bu?
Keluarga : Oiya Bu, suami saya sih sebenarnya marahnya berkurang tetapi tetap
saja kadang-kadang kelakuannya melempar benda sembarangan masih
dilakukannya.
Perawat : O,, begitu ya Bu. Baiklah kali ini kita akan membahas itu. Oiya
apakahIbu masih ingat diskusi kita yang lalu? Apakah ada yang ingin Ibu
tanyakan?
Keluarga : Iya saya belum lupa kok Bu, semuanya jelas. Jadi, tidak ada yang ingin
saya tanyakan. Kita langsung saja untuk kegiatan kita selanjutnya.
Perawat : Oke, berapa lama waktu yang Ibu inginkan untuk kita latihan?
Keluarga : Terserah Ibu saja. Saya ada waktu kok,
Perawat : Bagaimana kalau kita latihan disini saja? sebentar saya panggilkan
Bapak Supaya bisa berlatih Bersama.

Keluarga pasien, Pasien dan Perawat pun duduk bersama untuk latihan kegiatan
mengontrol marah.

Perawat : Nah, Pak Coba ceritakan kepada Ibu, latiha yang sudah Bapak lakukan.
Pasien : Saya sudah bisa menarik nafas sambil berdiri, memukul kasur, berdoa dan
menolak dengan baik.
Perawat : Bagus sekali. Coba perlihatkan kepada Ibu jadwal harian Bapak.

Pasien : (Pasien pun memberikan kertas jadwal kegiatan kepada istrinya.)

Perawat : Bagus sekali Pak, Oiya nanti Ibu bisa membantu bapak mengontrol
marah Bapak.
Keluarga : Iya Bu.
Perawat : Sekarang kita akan coba latihan bersama-sama ya Pak,
Pasien : (Pasien mengangguk)
Perawat : Masih ingat Pak, Bu, kalau tanda-tanda marah sudah Bapak rasakan
maka yang harus bapak lakukan adalah.
Pasien : Tarik nafas dalam..
Perawat : Ya Betul, Bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu
keluarkan/ tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik nafas dari hidung, (Pasien mengikuti
instruksi perawat) Bagus, .. tahan, dan tiup perlahan melalui mulut, Nah
lakukan 5 kali, coba Ibu temani dan bantu Bapak menghitung latihan
sampai 5 kali.
(Keluarga klien mencoba memberi instruksi pada suaminya dan mengulangi
nafas dalam sebanyak 5 kali)
Perawat : Bagus sekali. Kerja sama yang baik Pak, Bu. Sekarang coba kita latihan
memukul kasur dan Bantal. Mana kamar Bapak? jadi kalau nanti Bapak
kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan
tersebut dengan memukul kasur dan bantal
Pasien : Oke Bu perawat cantik. Saya mengerti
Perawat :Nah coba Bapak lakukan sambil didampingi Ibu, Berikan Bapak
semangat ya Bu.
(Pasien didampingi keluarga memukul kasur dan bantal)
Perawat : Bagus sekali bapak melakukannya. Cara yang ketiga adalah bicara yang
baik bila sedang marah. ada 3 caranya pak, Coba praktikkan langsug
kepada Ibu Cara Ini :
1. meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah
serta tidak menggunakan kata-kata kasar misalnya : Bu, saya perlu
uang untuk beli rokok. Coba praktikkan Pak. (Pasien
mempraktikkan)
2. Bagus sekali Bapak melakukannya. sekarang menolak dengan baik
misalnya jika ada yang menyuruh dan Bapak tidak ingin
melakukannya karena sedang ada kerjaan, Bapak bisa bilang seperti
ini : Maaf saya tidak dapat melakukannya karena sedang ada kerjaan.
Coba praktikkan Pak. (Pasien mempraktikkan)
3. Bagus Pak! selanjutya mempraktikkan perasaan kesal. jika ada
perlakuan orang lain yang membuat Bapak kesal, Bapak dapat
mengatakan : Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba
praktikkan Pak. (Pasien mempraktikkan)
Bagus! Cara berikutnya yang bapak lakukan apa?
Pasien : Sholat dan berdoa.
Perawat : Bagus, Bapak coba langsung duduk, tarik nafas dalam. jika tidak reda
juga ambil air wudhu dan sholat ya Pak. Bapak dapat melakukan sholat
secara teratur dengan didampingi Ibu untuk meraedakan kemarahan.
(Pasien dan keluarga mengangguk)
Perawat : Selanjutnya cara terakhir adalah minum obat secara teratur ya Pak, Bu
agar pikiran Bapak jadi tenang, tidurnya juga tenang, tidak ada rasa
marah. Bapak coba jelaskan berapa macam obatnya?
Pasien : 3 macam, Oranye, putih dan merah.
Perawat : Bagus. Kapan diminumobatnya?
Pasien : 3 kali sehari. jam 7 pagi, 1 siang dan 7 malam.
Perawat : Bagus sekali Pak. Apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat?
Pasien : tidak boleng dong Bu,
Perawat : Hebat pak, Bu 2 hari yang lalu udah saya jelaskan terapi pengobatan
yang bapak dapatkan. Ibu tolong ingatkan Bapak untuk meminumnya
secara teratur dan jangan dihentikan tanpa sepengetahuan dokter ya..
Keluarga : Iya Bu perawat. Tarima kasih Bu.
Perawat : Sama-sama Bu. Bagaimana perasaan Ibu sekarang?
Keluarga : Saya merasa lega mengetahui cara membantu suami saya mengontrol
marah Bu.

Anda mungkin juga menyukai