Makalah RM
Makalah RM
Makalah RM
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latr belakang diatas, adapun rumusan masalah yang ingin dipecahkan
oleh penulis ialah:
Apa itu rekam medis?
Apa saja tipe-tipe rekam medis?
Apakah manfaat dari dibuatnya suatu rekam medis?
Siapa saja pengguna rekam medis?
Apa saja isi dari rekam medis?
Bagaimana tatacara penyelenggaraan rekam medis pasien?
Apa saja hak-hak pasien atas informasi kesehatan mereka?
Bagaimanakah control terhadap rekam medis dilakukan?
Bagaimana dengan pemanfaatan kemajuan teknologi (computer) dalam rekam
medis?
C. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen Kebijakan Kesehatan, sehingga penulis dan pembaca dapat
mengetahui segala hal mengenai rekam medis dan pemanfaatan kemajan teknologi
(computer) dalam pembuatan rekam medis, baik di rumah sakit ataupun di tempat
praktik dokter pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
Rekam medis rumah sakit adalah rekam medis yang lengkap, terkini yang
memuat riwayat pasien, kondisi terapi dan hasil perawatan. Rekam medis rumah
sakit adalah bukti hukum penting yang dapat digunakan dalam berbagai perkara
hukum, rekam medis yang baik dapat membantu rumah sakit atau dokter
merekonstruksi kembali urutan terapi dan menunjukan bahwa pelayanan kesehatan
yang diberikan dapat diterima dalam kondisi yang ada pada saat itu. JCAHO
menetapkan bahwa rekam medis dari rumah sakit yang terakreditasi memuat
informasi yang cukup untuk menetapkan diagnosis, terapi dan hasil terapi secara
akurat.
Rekam medis tiap-tiap rumah sakit sangat bervariasi, tergantung dari
karakteristik dari tiap rumah sakit.Tetapi pada umumnya rekam medis rumah sakit
terdiri dari dua bagian, Bagian informasi umum dan informasi klinis. Informasi
yang minimal harus ada ditetapkan oleh pewawas rumah sakit wilayah atau standar
akreditasi, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk rumah sakit dan para staf
medis.
Tujuan dan fungsi rekam medis pasien untuk dokter praktek sama dengan
tujuan dan fungsi rekam medis pada rumah sakit. Umumnya tidak ada format
panduan khusus yang mengatur komponen-komponen apa saja yang harus ada
dalam rekam medis pada praktek dokter. Tetapi Sebagai acuan, rekam medis harus
berisiinformasi mengenai terapi yang diberikan kepada pasien di manapun selain di
rumah sakit dengan detail dan lengkap. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada
pasien melalui telepon juga harus direkam, Dokter juga harus mencatat setiap
telepon yang diterima.
Pencatatan korespondensi melalui telepon harus dipisahkan dari rekam
medis pasien. Seorang dokter sebagai dokter prakte memiliki kewajiban untuk
melengkapi rekam medis dan memberikan salinanya kepada dokter berikutnya
yang bertanggung jawab terhadap pasien. Tetapi dokter tidak dibenarkan
memberikan rekam medis pasien kepada petugas kesehatan yang tidak
berkualifikasi dan dukun.
Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki
5 ,manfaat yaitu:
Pengguna atau pemakai rekam medis adalah pihak pihak perorangan yang
memasukkan, memverifikasi, mengoreksi, menganalisa atau memperoleh
informasi dari rekaman, baik secara langsung ataupun melalui perantara. Pengguna
rekam medis atau yang tergantung dengan data yang ada dalam rekam medis
sangat beragam. Ada pengguna rekam medis per orangan (Primer dan sekunder)
serta pengguna dari kelompok institusi.
1. Data Pribadi
Nama, nomor KTP, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status
perkawinan, alamat sekarang, keluarga terdekat, pekerjaan, nama dokter dan
keterangan yang diperlukan untuk identifikasi lainnya
2. Data Finansial
Nama / alamat majikan / perusahaan, perusahaan asuransi yang
menanggung, tipe asuransi, nomor polis, dsb.
3. Data Sosial
Kewarganegaraan / kebangsaan, hubungan keluarga, agama, penghidupan, kegiatan
masyarakat dan data data lain mengenai kedudukan sosial pasien.
4. Data Medis
Merupakan rekam klinis dari pasien, rekaman pengobatan yang berkesinambungan
yang diberikan kepada pasien selama ia dirawat di RS. Data data ini memuat hasil
hasil pemeriksaan fisik, riwayat penyakit, pengobatan yang diberikan, laporan
kemajuan pengobatan, instruksi dokter, laporan lab klinik, laporan laporan
konsultasi, anestesi, operasi, formulir Informed Consent, catatan perawat dan
laporan / catatan lain yang terjadi dan dibuat selama pasien dirawat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/ tentang rekam media, isi rekam medis di bedakan menurut
pasiennya, yaitu :
Isi rekam meds untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan
sekurang-kurangnya memuat :
1) identitas pasien;
2) tanggal dan waktu;
3) hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwaya penyakjt;
4) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
5) diagnosis;
6) rencana penatalaksanaan;
7) pengobatan dan/atau tindakan;
8) pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
9) untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan
10) persetujuan tindakan bila diperlukan.
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu nari sekurang-
kurangnya memuat :
1) identitas pasien;
2) tanggal dan waktu;
3) hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
4) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
5) diagnosis;
6) rencana penatalaksanaan,
7) pengobatan dan/atau tindakan
8) persetujuan tindakan bila diperlukan;
9) catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10) ringkasan pulang (discharge summary),
11) ama dan tanda tangn dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan;
12) pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan
13) untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
1) identitas pasien;
2) kondsi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
3) identitas pengantar pasien;
4) tanggal dan waktu;
5) hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
6) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
7) diagnosis;
8) pengobatan dan/atau tindakan;
9) ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan
rencana tindak lanjut;
10) ama dan tanda tangn dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan;
11) sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain; dan
12) pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Isi rekam meds pasien dalam keadaan bencana sama dengan isi rekam medis pada
no 3, namun terdapat tambahan, yakni :
1) jenis bencana dan lokasi dimana pasien dtemukan;
2) kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; da
3) identitas yang menemukan pasien;
4) Isi rekam meds untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
5) Menurut Pasal 4
6) Ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan
perawatan pasien.
7) Isi rngkasan pulang Sekurang-kurangnya memuat :
8) identitas pasien;
9) diagnosis masuk dan ndikasi pasien dirawat;
10) ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir.
pengobatan dan tindak lanjut; dan
11) ama dan tanda tangn dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan
kesehatan.
a. PEMBUATAN
Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
rnembuat rekam medis.
Rekam medis sebagaimana harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan.
Pembuatan rekam medis dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian
hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah dberikan
kepada pasien.
Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi ama, waktu dan tanda
tangn dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung,
Dalam hai terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan.
Pembetulan hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan
catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang bersangkutan.
b. PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN
Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat atau dipulangkan.
Setelah batas waktu 5 (lima) tahun dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan,
kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.
Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik harus disimpan untuk jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
Penyimpanan rekam medis dan ringkasan dilaksanakan oleh petugas yang
ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat.
Setelah batas waktu, rekam medis dapat dimusnahkan.
c. KERAHASIAAN
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hai :
untuk kepentingan kesehatan pasien;
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
atas perintah pengadilan;
permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien. Dengan syarat harus dilakukan secara tertulis
kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
Penjelasan tentang si rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis secara
tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
d. KEPEMILIKAN
Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan
Isi rekam medis merupakan milik pasien
Isi rekam medis dalam bentuk ringkasan rekam medis.
Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau
orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien
yang berhak untuk itu.
pertanggung jawaban
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan,
dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam
medis.
e. HAK PASIEN TERHADAP INFORMASI KESEHATAN MEREKA
Hak privasi pasien memiliki hak untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan
mereka.
Informasi yang terkandung dalam berkas rekam medis harus dijaga kerahasiaan
dan keamanannya. Penggunaan rekam medis berbasis komputer / elektronik
selayaknya harus lebih terjaga kerahasiaan dan keamanannya dibandingkan dengan
rekam medis berbasis kertas.
Hak untuk mengakses / melihat informasi kesehatan pribadi,
Isi / kandungan informasi dari rekam medis dimiliki secara bersama oleh pihak
provider dan pasien. Beberapa provider mungkin belum siap untuk mengijinkan
pasiennya melihat / mengakses berkas rekam medisnya atau melayani permintaan
fotokopi untuk itu. Namun secara umum, pihak provider akan melayani kebutuhan
hak pasien ini. Jadi, pasien berhak melihat, mengakses, atau meminta fotokopi /
salinan dari berkas rekam medis mereka. Tentu saja hal ini akan berkaitan dengan
konsekuensi adanya biaya penggantian fotokopi dan pengelolaannya. Hak untuk
memasukkan / menambahkan catatan dalam rekam medis Pelaksanaan hak ini
tentu melalui prosedur dan alur yang telah ditentukan oleh pihak provider,
misalnya melalui unit atau komite yang bersangkutan. Pasien memiliki hak untuk
menambahkan catatan atau menambahkan penjelasan kedalam berkas rekam medis
mereka.
Hak untuk tidak mencantumkan identitas (anonim)
Hak ini berlaku apabila pasien tersebut membayar sendiri biaya pelayanan
kesehatannya (tidak melalui penjaminan atau asuransi). Dalam hal ini pasien
berhak untuk menutup / menjaga informasi dirinya selama pelayanan kesehatan
(termasuk juga rencana kesehatannya). Beberapa informasi hanya boleh dibuka
untuk kepada dokter atau pihak tertentu saja dengan pernyataan tertulis dan
spesifik dari pasien yang bersangkutan.
Hak untuk mendapatkan riwayat kehidupan medis yang baru
Beberapa pasien akan merasa terperangkap dalam diagnosis medis tertentu atau
catatan tertentu dalam rekam medis mereka, misalnya saja pasien kesehatan
mental. Pasien memiliki hak untuk memulai kehidupan medis yang baru dengan
mulai membuat rekam medis yang baru
BAB III
PENUTUP
J. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah :
Rekam medis didefinisikan oleh para ahli kedalam beberapa pengertian. Dimna
dapat diambil kesimpulan bahwa rekam media merupakan berkas yang beiisi
catatan dan dokumen mengenai identitas pasien dan catatan riwayat penangan
kesehatan pasien selama pasien mendapatkan tindakan medis.
Terdapat dua tipe rekam medis, yaitu Rekam Media Rumah Sakit dan Rekam
Medis Dokter Praktik.
Rekam medis memiliki lima manfaat.
Pengguna rekam medis ada dua, yaitu : pengguna perorangan (primer dan
sekunder) dan pengguna kelompok.
Rekam medis secara umum berisikan data pribadi pasien, data financial, data
sosial, dan data medis.
Tata cara penyelenggaraan rekam medis adalah pembuatan, penyimpanan,
kerahasiaan, pemusnahan, dan kepemilikan.
Hak-hak pasien terhadap informasi kesehatan mereka adalah
Hak privasi pasien memiliki hak untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan
mereka.
Hak untuk mengakses / melihat informasi kesehatan pribadi
Hak untuk tidak mencantumkan identitas (anonim)
Hak untuk mendapatkan riwayat kehidupan medis yang baru
Kontrol terhadap rekam medis dibagi menjadi tiga, yaitu Transfer, kehilangan,
dan Perlindungan dan penyimpanan.
Komputerisasi rekam medis harus menerapkan sistem yang mengurangi
kemungkinan kebocoran informasi ini. Setiap pemakai harus memiliki PIN dan
password, atau menggunakan sidik jari atau pola iris mata sebagai pengenal
identitasnya, sehingga informasi medis pasien masih tetap terjaga kerahasiaannya.
Aspek medikolegal merupakan aspek legal terhadap rekam medis pasien.