Radiografi PULPITIS IRREVERSIBEL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Radiografi

A. Radiografi Periapikal

Radiogafi periapikal dapat menunjukkan secara keseluruhan dari permukaan oklusal

atau incisal edge menuju apeks dan 2-3 mm dari tulang periapikal, tujuannya untuk

mendiagnosa kondisi normal atau patologi dari mahkota gigi, akar, tulang, serta erupsi gigi.

Indikasi radiografi periapikal, antara lain yaitu:

1. Mengevaluasi kondisi jaringan periapikal dan periodontal

2. Sebelum, selama dan setelah perawatan endodontik

3. Penilaian terhadap gigi dan jaringan setelah terjadi trauma

4. Evaluasi patologi apikal dalam tulang alveolar

5. Untuk memperjelas ada atau tidaknya gigi yang tidak erupsi.


Pemerikasaan radiografi periapikal secara umum ada dua teknik, yaitu:

1. Periapikal dengan Teknik Paralel

Pertama, film diletakkan pada bagian palatinal atau lingual gigi yang akan difoto.

Film kemudian diletakkan sejajar dengan long axis gigi dengan memakai film holder.

Selanjutnya sinar sentral diarahkan tegak lurus terhadap aksis gigi dalam film. Teknik ini

akan menghasilkan gambar yang lebih baik dari pada teknik bisecting angle.

Pada radiografi dengan menggunakan teknik paralel, kemungkinan adanya distorsi

yang di dapat pada rontgen foto sangat kecil dan juga gambar yang dihasilkan sangat

representatif dengan gigi yang asli. Keuntungan lain dari teknik paralel ini, selain mudah

dipelajari juga mudah digunakan. Jika teknik paralel ini dilakukan dengan benar, maka akan

membentuk gambar di film dengan akurasi linear dan dimensional untuk mendukung

diagnosa yang lebih valid.

Kerugian dari teknik paralel adalah sulit meletakkan film holder, terutama pada anak-

anak dan pasien yang mempunyai mulut kecil. Selain itu, film holder mudah mengenai

jaringan sekitarnya.

2. Periapikal dengan teknik Bisekting

Film diletakkan pada lingual atau palatinal gigi yang akan difoto. Kemudian salah

satu ujung film menyentuh bagian insisal dari gigi dan membentuk sudut dengan long axis

gigi. X-ray tube atau sinar sentral tegak lurus dengan garis (khayal) yang membagi 2 sudut

yang dibentuk antara long axis gigi dengan film. Metode yang biasa digunakan adalah

menggunakan telunjuk pasien untuk menjaga film tetap pada permukaan lingual. Namun
metode ini memiliki banyak kekurangan. Pasien biasanya menggunakan tenaga yang berlebih

dan menekuk film menyebabkan terjadi distorsi.

Keuntungan yang didapat yaitu teknik ini tidak menggunakan film holder sehingga

lebih nyaman pada pasien. Kerugian dari teknik ini adalah distorsi lebih mudah terjadi dan

juga sering terdapat masalah angulasi (banyak angulasi yang harus diperhatikan)

B. Gambaran Radiografi Tahap Karies

1. Incipient caries

Tidak dapat dilihat dengan gambaran radiografi, harus dideteksi secara klinis

menggunakan explorer.

2. Moderate caries

Karies meluas ke dentin dan terlihat sebagai gambaran radiolusen yang sangat tipis di

bawah DEJ.

3. Severe caries

Karies meluas ke dentin dan gambarannya radiolusen yang terlihat cukup besar.
C. Keterbatasan Radiografi

1. Radiografi konvensional memberikan gambar dua dimensi. Sedangkan gigi

merupakan objek tiga dimensi yang kompleks. Akibat dari gambar yang tumpang

tindih, detail bentuk tulang menjadi tidak terlihat.

2. Radiografi tidak memperlihatkan permulaan dari penyakit periodontal. Setidaknya

55 60 % demineralisasi terjadi dan tidak terlihat pada gambaran radiografi.

3. Radiografi tidak memperlihatkan kontur jaringan lunak dan tidak merekam

perubahan jaringan jaringan lunak pada periodontium.

4. Oleh karena itu, pemeriksaan klinis yang teliti dikombinasi dengan pemeriksaan

radiografik yang tepat dapat memberikan data adekuat untuk diagnosa keberadaan dan

penyebaran dari penyakit periodontal.

D. Interpretasi

a. Interpretasi mahkota

Kondisi mahkota/keadaan kelainan pada mahkota berupa radiolusen atau radioopak

Arah perjalanannya/ kedalamannya kelainan seperti dari oklusal ke sampai dentin, atau dari

mesial sampai mendekati pulpa atau sudah kamar pulpa.

b. Interpretasi akar

Jumlah akar, seperti dua buah, tunggal atau tiga buah

Bentuk akar seperti bengkok kearah distal, mesial, konvergen atau divergen
Kondisi patologis seperti adanya garis fraktur, resobsi interna ataupun eksterna

c. Interpretasi membran periodontal

Membran periodontal adalah jaringan ikat yang melekatkan gigi dengan tulang alveolar

Dalam batas normal: membran yang tidak ada kelainan diperlihatkan dalam bentuk tidak

adanya bayangan radiolusen sepanjang akar

Melebar: membran yang mengalami peradangan ditunjukkan dengan garis radiolusen

sepanjang akar dapat sebagian ataupun keseluruhan

Menghilang: ditunjukkan dengan tidak adanya membran digantikan oleh lesi yang jauh

lebih besar

d. Interpretasi lamina dura

Lamina dura adalah lapisan terluar pada tulang alveolar.

Dalam batas normal: bila tidak tampak garis radiolusen disepanjang tulang alveolar yang

mengelilingi gigi

Terutus-putus: bila terdapat bayangan radioopak disepanjang tulang baik keseluruhan

ataupun sebagian

Menebal: apabila bayangan radioopak terlihat jelas disepanjang tulang alveolar

Menghilang: apabila lamina dura telah tertutup oleh lesi ataupun lainnya yang berukuran

lebih besar

e. Interpretasi daerah furkasi


Furkasi secara klinis atau radiografis adalah daerah percabangan akar.

Dalam batas normal: bila tidak terdapat kalainan

Bayangan radiolusen bila terdapat lesi ataupun furkasi yang terbuka (tidak terdukung tulang

lagi)

Radiopak apabila ada lesi yang radioopak

f. Interpretasi puncak tulang alveolar

Puncak tulang alveolar adalah bagian tulang yang secara anatomi mengelilingi gigi dari

mulai cementoenamel junction sampai foramen

Resorpsi puncak tulang alveolar ini terdiri dari resorpsi horisontal dan vertikal dengan

menarik garis khayal antara dua CEJ dari dua gigi yang berdampingan.

Dalam batas normal: apabila tidak terdapat kelainan pada puncak tulang

Resorbsi: apabila puncak tulang mengalami penurunan baik secara horizontal, vertikal

ataupun bentuk lainnya, disertai berapa milli besar penurunannya.

g. Interpretasi daerah periapikal

Periapikal gigi secara anatomi adalah daerah dibawah foramen apikal gigi.

Dalam batas normal: apabila tidak tampak adanya lesi ataupun kelainan

Berupa lesi radiolusen dengan karakteristik batas lesi: difus dengan batas tidak jelas dan

tidak tegas, batas jelas tetapi tidak tegas atau batas jelas dan tegas

Berupa lesi radioopak: merupakan bayangan radioopak yang berada di daerah periapikal
h. Kesan Radiografi

Merupakan kesimpulan dari semua poin yang ada kelainan

Diisi dengan keterangan poin yang bermasalah mulai dari mahkota sampai periapikal

Dituliskan kesan: terdapat kelainan pada mahkota, akar, membran periodontal, lamina dura

tergantung pada poin yang menunjukkan kelainana secara radiografi diatas.

i. Suspect radiografi / dugaan diagnosa secara radiografi

Berisi tentang kemungkinan diagnosa radiografis yang dapat ditentukan berdasarkan

keterangan yang dijelaskan.

E. Interpretasi kasus

Mahkota: radiolusen pada servikal mencapai pulpa

Akar: 1, bengkok ke distal

Membran periodontal: dalam batas normal

Lamina dura: dalam batas normal

Daerah furkasi: dalam batas normal

Puncak tulang alveolar: dalam batas normal

Periapikal: dalam batas normal

Kesan: kelainan pada mahkota

Radiodiagnosis: pulpitis irreversible

Anda mungkin juga menyukai