Minhajul Abidin Tanjakan Ke Empat Awarid (Godaan)
Minhajul Abidin Tanjakan Ke Empat Awarid (Godaan)
Minhajul Abidin Tanjakan Ke Empat Awarid (Godaan)
176
Dengan demikian sampailah ia kepada tujuannya dan berhasil maksudnye.
Adapun orang yang lemah dalam agamanya, ia selalu mundur maju, lchh den
bingung tidak keruan, se.perti himar dalam kandangnya dan ayam dalam ku-
rungannya yang selalu hanya menanti-nantikan pembagian yang dibcrikan
oleh yang memeliharanya. liwanya beku, tidak dapat lagi memikirkan hal-hal
yang tinggi, semangatnya menjadi patah, tidak dapat merencanakan hal-hal
5 yang mulia, jika pun ada, ia tak dapat sampai pada tujuannya atau tidal(
sempuma.
Tidakkah engkau melihat bahwa orang yang menggantungkan dirinya
hanya pada dunia saja, mereka tidak bisa sampai kepangkat yang
tinggi dan kedudukan yang terhomat, melainkan dengan jalan melupa-
kan harga dirinya, mengorbankan harta benda dan keluarganya.
Jika ia seorang raja, maka ia langsung terjun kemedan perang mengha-
dapi lawan sampai ia gugur atau menang mendapatkan kekuasaan,
seperti yang dikatakan orang bahwa Muawiyah bin Abi Sofyan ketika
melihat dua balatentara yang sedang berhadapan, ia berkata: "Siapa
yang ingin unggul, maka ia harus berani menghadapi bahaya yaqg
akan timbul".
|ika ia seorang saudagar, maka ia harus berkeliaran menghadapi bahaya
didarat dan dilautan dengan melupakan pengorbanan diri dan hartanya,
pergi ke Timur dan-ke Barat dengan memastikan sikap antara Mati atau
Beruntung.
Bila mujur, ia mendapatkan harta yang bertumpuk, hubungan yang luas
dan sebagainya.
Jika ia seorang pedagang dipasar, hampir saja ia melupakan diri dan
hartanya, perhatiannya hanya tertumpah pada pulang pergi dari rumah
kepasar dan dari pasar kerumah, begitu terus pada tiaptiap hari sepan-
jang umumya, tapi ia tidak bisa sampai kepada tingkat yang dicapai
oleh raja tadi atau seperti saudagar-saudagar tadi. Ia hanya menghendaki
keuntungan alakadarnya, asal ada lebih sedikit saja jadilah, itulah
yang ia ketahui dan hanya kepada itu saja ia gantungkan dirinya.
Demikianlah aneka macam,ragamnya, perhatiannya hanya kepada yang
lahir saja (dunia) tanpa bertawakkal kepada Allah S.W.T.
Dalam fikirannya penuh kegoncangan-kegoncangan dan kebimbangan-
kebimbangan, kesibukan yang hanya menghabiskan perhatiannya yang
penuh dengan pengaruh-pengaruh dari segala jurusan yang tidak mem-
beri kesempatan kepadanya untuk beribadah kepada Pencipta Alam
yang selalu memberi nikmat kepadanya.
Adapun orang-orang yang tawakkal, yakni yang menggantungkan/
memasrahkan dirinya kepada Tuhan, modal pokok bagi m_ereka ialah
tawakkal, yaitu mengabdikan dirinya kepada Allah. ridak terpengaruh
dengan keadaan-keadaan yang memayahkan dirinya/fikirannya, sehing-
ga mereka berlapang dada iauh dari fikiran-fikiran kusut yang merepor-
kan dirinya, ia sempat beribadah kepada Tuhan yang memberi kepada-
r, nya segala-galanya.
177
Ia hidup tenteram, tidak menjadi boyongan makhluk, tidak terbenam
oleh ombak perobahan temPat atau masa atau keadaan'
Mereka merupakan kaum yang kuat serta bebas, seolah-olah mereka
menjadi raja iejagat,' kemana sija mereka bebas, menuju-urusan-urusan
yani p"nting ,ntit *.""upui ilmu dan ibadat tanpa ada godaan dan
"tratirri"tt,
klrena semua tempat dan masa bagi mereka sama saja' tidak
memb"erikan p"rgu*t upu-ip , sebab modal-pokok bagi mereka ialah
tawakkal kepada Allah S.W.T.
Hal yang demikian itu diisyaratkan dalam sabda Nabi S'A'W'
n,#,y6,-(ii:$,;,fi;
I
yang
"Barangsiapa yang merindukan dirinya -agar meniadi orung
termulia, hmdaklah iq taqwa kepada Allah"-
oleh
Karena orang yattg taqwa kepada Allah akan diberi kemuliaan yang
aff"f,, iif" fnfu, J"ng'memberi kemuliaan itu, tiada seorangpun
dapat menghilangkannYa.
Dan sabda Nabi S'A.W. Pula :
-q g rr y, x,1r#i6 ry!, g,6K;""
t. z(ot L
:;
2*'y'
';:;{;"'#r,,nxtixi*or:l:::,-;if,l'x:,,;;i:*f ;*ff;#r}kf, 1,
sendiri".
178
Dan Syeikh Sulaiman Al-Khowas pernah berkata:
"fika sekiranya orang tawakkal kepada Allah dengan niat yang iujur
dan tulus, niicaya pemegang-pe."g*g kekuasaan dan bawahannya
membutuhkan dia, da; bulan yang-tawakkal-itu yrng buruh kepada
orang lain, karena ia sudah mempunyai harapin lindungan dari Allah
a
S.W.T. Yang Maha Kaya dan berhak dipuji.
Dan berkata Ibrahim Khowwas:
"Aku telah bertemu dipadang sahara dengan sorang budak yang leng-
gang tangatrnya tidak membawa aPa-aPa, lalu aku bertanya kepadanya:
'gii gut-am, hendak kemana engkau ?", jawabnya: "Hendak ke
Mekkah. Kataku: "Mengapa engkau melenggang tangan saja, tanpa
bekal untuk perjalanan yang sulit ini ?".
[awabnya : "\tr/ahai Bapak, alangkah lemahnya keyakinan Bapak ini,
percayalah bahwa Allah Yang Kuasa menciptakan langit d:n bumi,
Dia kuasa pula menyampaikar-r saya ke Mekah tanpa bekal dan ken-
daraan".
Ketika aku datang ke' Mgkah, aku melihat dia sedang bertawaf di
Baitutlah sambil berkata: "Hai nafsu, jalan terus dan jangan kamu
cintai selain dari Allah, Tuhan Yang Maha Agung, temPat meminta
seluruh kebutuhan yang kita butuhkan. Lalu ketika dia melihat
kepadaku ia berkata: 'Ya Syeikh, apakah Bapak masih tetap lemah
keyakinan ?".
Riwayat ini mengenai orang yang sudah tebal sekali keyakinannya, tapi
ini tidak mutlak, karena para anbiyapun yang sudah sangat kuat keya-
kinannya masih suka membawa bekal, hanya ia tidak menyandarkan
diri dan menggantungkan harapan kepada bekal itu, tapi sepenuhnya
bertawakkal kepada Allah. S.W.T.
Abu Muthi' Al-Bakhi bertanya kepada Hatim Al-Asom : "Saya dengar
kabar bahwa engkau telah mengarungi padang sahara yang sukar itu
tanpa membaq,a bekal apa-apa".
t79
Alangkah bagusnya kata syair:
^:t3r::':*,;#:# i
{fiU-u_'r$t,;t
,6'6-3+";)tii)K, j. c5'tp,l"fr,:;,i';,,
"Aku melihat terhadap orang-orany yar'.g zuhud, mereks selslu dalam
keadaon senang dan tenang, hati mereka iauh dari pengaruh-pe.ngaruh
dunia yang {etalu mengicewakan. lika engkau perhatikan mereka,
seolaholah engkau melihat raja dunia yang segala uruvrnnya mudah
dcn ringon lanpa keruwetan dan tanpa kesulitan sesuatu apa-
2. Adapun sebab yang kedua, yang mendorong kita harus bertawakkal
kepada Allah dalam urusan rizki ialah karena telah difirmankan oleh
i'Jy,6,tu,-.>,
Allah, hanya Dia saia yang memberi rizki".
"sesungg:uhnya
Tidak hanya memberi tahu dan menjanjikan, tetapi ditambah lagi
dengan jaminan.
Firman Allah S.W.T.:
6trP'&i'$;i'qfr'aq
"setiap yang hidup didunia oleh Allah diiamin rizkinya".
Selanjurnya, selain memberi tahu dan menjanjikan serta menjamin,
maka Allah bersumpah pula dengan firman-Nya:
180
(Menurut keterangan, setengahnya Hukama. makna :
'o7-xo$,\5,9E;
"Bertawakkallah engkau kepada Allah, Tuhan yang hidup selamanya,
yang tidak akan mati"-
Dan Firman-Nya pula i
"Dan kepada
ry?{aY*g;u'i;;
Allah sajalah kamu bertawakkal, jika benar-benar
kamu beriman".
Maka barangsiapa yang tidak menghiraukan Firman Allah bahwa
rizki itu pemberian Allah semata-mata dan tidak menganggap hal itu janji
Allah, dan tidak tenteram dengan jaminan Allah dan tidak merasa snang
dengan penetapan Allah, lalu tidak memperdulikan perintah dan ganjaran
serta ancaman-Nya, maka lihatlah apa yang akan terjadi pada dirinl'a
akibat dari kelakuannya itu.
Ini suatu musibat yang besar kalau orang tidak percaya jaminan Allah-
Kita tidak ingat akan musibat ini, sebagaimana sabda Rasulullah kepada
Syd Abdullah bin Umar:
t8t
Berkata Imam Hasan Basri :
r82
Dan berkata pula lmam Gazaly:
"Ada diantara murid-muridku menyampaikan bcrita sbb: bahwa
.F
9".l* mimpi dia melihat seorang yang saleh, Ialu dia beranya tentang
halnya :
I83
tadi kita harus mengandalkan dan percaya kepada pertolongan Allah
kalau. sedang berjuang.
Kesimpulannya : Kalau kita berjuang untuk Allah, maka pasti Allah +
akan menolong kita.
Ini merupakan janji Allah :
Firman Allah :
'}45#y,,#gi:-i;
"Siapa saia yany bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan
menjaminnya".
Dan Rasulullahpun bersabda :
184
dan inilah yang dimaksudkan dalam fasal, ini yakhi tawakkal
mengenai rizki.-
Kalau begrtu tempat bertawakkal disini ialah rizki, yairu rizki yang
d)
dijamin oleh Allah S.W.T.
Menurut Ulama yang ma'rifat kepada Allah S.W.T., hal ini bisa jelas hanya
dengan menerangkan bagian-bagian dari.rizki :
Ketahuilah bahwa rizki terdiri dari 4 bagian :
Pertama rizki yang dijamin, kedua, rizki yang dibagi, ketiga,
rizki yang dimiliki dan keempat, rizki yang dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Mengenai rizki yang dijamin oleh Allah, yaitu berupa renaga glzi yang
terdapat dibadan kita sampai kita bisa berdiri (beribadah), dengar maksud
untuk menahan badan kita jangan sampai roboh. Hal ini dijamin oleh Allah,
dan bukan karena hal-hal lain.
Ada pula orang yadg banyak makan, namun tidak mendapatkan jaminan
ini; seperti seorang Yahudi, kaya di Amerika. Dia membikin banyak ma-
kan untuk orang lain, tetapi dia sendiri hanya makan beberapa keping
biskuit, sebab dilarang oleh dokfer.
ladi yang dijamin oleh Allah S.W.T. agar badan kita bisa kuat beribadah
ialah dengan jalan apa saja, baik dengan makanan atau apa saja.
Tentang ini kita wajib tawakkal, karena Allah sudah bersumpah akan
menjamin rizki seperti ini dengan bukti yang biasanya diperoleh dari
fikiran yang sehat, dan Agama; Qur'an maupun Hadits.
Sebab Allah menyuruh kita berkhidmat dan ta'at kepada-Nya dengan
seluruh badan kita.
Jadi Allah menjamin apa-apa yang menyebabkan badan kita tidak mampu
berbuat, sebab Allah tidak mewajibkan terhadap orang-orang yang tidak
mampu.-
Salah seorang dari guru Karomiyyah (meskipun golongan Karomiyyah
dari kelompok yang sesat) dalam hal ini ada kata-katanya yang dasarnya
baik.
Menjamin rizki hamba Allah adalah wajib dalam kebiiaksanaan Allah,
disebabkan tiga hal :
1. Sebab Dia seperti majikan dan kita sebagai buruh. Majikan harus
memberi upah kepada buruh, agar buruh kuat bekerja; sebaliknya
buruh harus berkhidmat kepada majikan.
2. Sebab (menurut rafio), Allah menciptakan manusia memerlukan rizki.
Dengan demikian Allah tentu memberinya.
Dan tidak ada jalan tertentu untuk mencari rizki, karena orang tidak
tahu tentang rizkinya sendiri, hanya bisa berusaha; sebab dia tidak
tahu apa bentuk rizkinya, meskipun dia berladang atau berjualaa-
.r Dimana dan kapan dia betul-betul perlu mencari rizkinya, baik rempat
185
maupun waktu yang tepat untuk dia sampai disitu, semua itu tidak
mungkin.
|adi wajib Allah menjamin dan menyampaikan rizki kepadanya'
3. Sebab Allah menyuruh berkhidmat, sedangkan mencari rizki tertentu
bisa menghalangi khidmat. Oleh karena itu Allah wajib menjamin
agar ia mempunyai kesempatan untuk berkhidmat.-
Meskipun kata-kata ini baik, namun kentara sekali, bahwa ini adalah
kata-kata dari orang yang belum tahu rahasia ke-Tuhanan.
Mengenai pendapat, bahwa memberi rizki oleh Allah itu, lemah sekali;
sebenarnya tidak ada yang wajib atas Allah, sebab Allah berkuasa, tetapi
disini janji Allah, maka bukan wajib atas-Nya.
Sekarang mari kita mendengarkan keterangan Imam Gazaly tentang
rizki yang diberikan, rizki yang dibagikan oleh Allah S.W.T. selain dari
yang dijamin itu, dan sudah ditulis dalam Lauhilmahfudz, apa-apa yang
dimakan, diminum dan dipakai selain dari yang telah dijamin.
Masing-masing sudah ada ukurannya dan tidak akan melewati ukuran itu
serta tidak akan ada waktu yang ditentukan dan juga tidak akan bertambah
ataupun berkurang; tidak akan terlambat dan tidak akan datang sebelun
waktunya dari yang sudah dipastikan oleh Allah
Sebagaimana sabda Rasulullah :
-VL;-Pf#oi2r/t
)..lrr,/P.-rc/Je
|uga rizki yang dijanjikan (rizki inipun selain dari rizki yang dijamin),
yairu rizki yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bertaqwa.
Datangrya itu halal dan tanpa susah payah.
t86
UtZ- t'.F'is:j :1-;\i:j X j14h,{:;"
"Barangsiapa bertagwa kepada
Allah Wsti Allah membuat fuginya
suatu ialan keluar dari kesusahdn dan membirinya rizki melalui ialan yng
t idak disangka-vngkanya"
Semua ini bagian dari rizki, dan tawakkal hanya wajib terhadap rizki yang
dijamin saja. Keta.huilah hal itu.
ad. 3. Adapun batas dan hakekat tawakkal, beberapa guru kami berkata :
r88
lfi""#ri;i:!tiu#gt"t;Tsrcjr$'i$
rizk{'.
"Kalau sudah selesai lum'at, maka carilah
Ini berarti bukan diwajibkan; asalnya ielah larangan lalu datang
perintah, berarti hanya dibolehkan saja.
fuga dalam Firman Allah :
t'iv;efrLttL;
"Engkau iangan berburu diwaktu ihrom, katau sudah seleui ihrom,
baru berburu !"
Itu artinya pergi berburu tidak wajib, tapi dibolehkan berbunr.
Ini sudah -mJnjadi dasar bahwa kalau ada larangan temudian datang
perintah, itu berarti hanya dibolehkan bukan diwajibkan.
Aoabila ada pertanvaan :
^ "Sedangl an nzk't yang dijaminpun ada sebab sebabnya, apakah kita
wajib mencari sebab-sebab itu ?".
il{aka iawabnya :
"Hal ini tidak wajib dan tidak perlu, sebab Allah akan berbuat;
baik dengan sebab ataupun taapa sebab.
Apa alasln bahwa kita-hanrs mencari sebab ?. sedangkan Allah telah
mlnjamin kepada kita secara mutlak, tanpa dicari syarat stau dikgsab.-
Firman Allah:
-' ;{ts
Dan mengenai hal ini, ada isyarat dengan Firman Allah :
r90
Pida suaru hari Rasulullah bersabda kepada seorang yang minta-minta :
.9 65TA:1; i)\;
"Ambil ini yang diminta olehmu, pada hal kalau engkau tidak datang
kemari. ia akan datang kepadamu"; sebab ini sudah dituliskan di l-auhil'
mahludz, baat apa engkau minta-minta, hanya bikin rulu diri sendiri,
meskipun tidak minta-minta. ia tentu akan datang juga."
Apabila ada yang bertanya :
"Kalau begitu ganjaran dan siksaanpun sudah dituliskan di Lauhil-
mahfu&, kemudian kita wajib mencari ganjaran dan menjauhi apa yang
menyebabkan siksaan di akhirat, apakah ganjaran bisa bertambah dengan
dicari atau bisa berkurang dengan tidak dicari ?"
Ketahuilah, bahwa soal mencari ganjaran memang wajib, karena
disuruh oleh Allah S.W.T. Allah memang menyuruh kita untuk mencari
ganjaran, tapi Allah tidak menyuruh kita mencari uang, karena ini perin-
tah yang pasti dan diancam kalau kita tidak mencari ganjaran (seperti tidak
salat, puasa dsb.); karena itu, maka kita wajib puasa dan wajib salat.
Dan Allah tidak menjamin ganiaran, seperti halnya menjamin rizki. Jadi
hertambah tidaknya ganjaran dan siksaan tergantung perbuatan kita.
Bedanva antara kedua masalah ini tcrdapat dalam satu arti yang penting,
yaitu yang dikatakan oleh sebagian Ulama :
"Apa yang dituliskan di Lauhilmahfudz ada dua bagian :
Yang satu dituliskan secara mutlak tanpa syarat dan tanpa digantungkan
pada perbuatan seseorang, yaitu rizki dan ajal.
Lihatlah Allah menyebutkan rizki itu tanpa syarat, seperti dalam Firman-
Nva :
61ii'j;X4)|ti6e,;rc;
ini tanggungon Allah".
"Semua rizki makhluk didunia
Tidak ada syarat, jadi betul-betul mutlak: tanpa syarat untuk makhluk
mencarinya.
Dan Firman Allah Ta'ala tentang ajal : .
Z"i W- {*c LL'\*} "y, i(:, 9
"Awbila aial datang, tidak akan terlombat dan iuga tidak akan
dotang lebih dahulu".
Dan sabda Rasulullah : "Ada 4 perkara sudah selesai (sudah diputuskan
oleh Allah, yaitu :
Mengenai cipta: Allah menciptakan si anu, alau menciptakan langit dan
C. bumi itu sudah ada keputusanNya dalam Lauhilmahfudz.-
t9t
lvlengenai labeat : si Anu tabeatnya bakal begini-begitu, inipun sudah
ada ruiisannya. Sedangkan mengenai pendidikan paling-paling ha-
nya lianperhalusnya. Ada orang yang tabeatnya pemarah dan ada pula
yang hilim. 4.
Ahti pendidikpun tidak akan bisa menghilangkan sifat pemarahnya,
karena sudah demikian tabeatnya, hanya saja bisa dinetralisir, agar sifat
tersebut bisa disalurkan pada hal-hal yang berguna dan baik.
lrlengenai rizki': juga sudah selesai. |adi, niat seseorang mencari rizkj
yang halal sama dengan |ihad fi sabilillah. |adi, mencari rizki yang halal
sama ciengan beribadah saja, sedangkan datangnya rizki itu bukan tang-
gungan kita.
,tvlengenai ajal : meskipun orang bunuh diri, memang sudah ajalnya
demikian, bukan berarti dia telah mempercepat matinya, karena memang
sudah digariskan bahwa matinya dengan jalan bunuh diri.
Dan sebagian lagi dituliskan di Lauhilmahfudz dengan syarat yang
digantungkan, yaitu disyaratkan berdasarkan perbuatan seseorang; seperti
si Anu akan masuk Sorga dengan syarat ia itu ta'at; si AnrJ akan masuk
neraka kalau ia mengerjakan maksiyat.
Lihat Allah menyebutkan ganjaran dan siksaan dengan menggantungkan
kepada perbuatan seseorang.
Firman Allah:
-Ji.i
KitamelihatbagaimanakebiasaanAllahterhadapkita.Kalaukita
a^prilrti^*"art i","utt, artinya Allah sudah menetapkan demikian'
193
maka jangan pindah dari sana; seperti, umpamanya, "sebaiknya aku seka-
rang berdagang agar menjadi lebih kaya". Kalau dia kemudian menjadi
pedagang, biasanya akan hancur. Demikian pula halnya bila Allah sudah
membiasakan rizki dari toko, atau sebagai exportir & importir yang sudah 4r
maju dan rizkinya mudah, kemudian dia ingin beralih menjadi petani,
biasanya akan hancur nantinya.
fadi, kita harus tetap menurur apa yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Bagi orang yang tajarrud juga demikian; seorang yang tajarmd tidak
berusaha apa-apa, karena sibuk dengan sesuatu "karena Allah", datang
rizkinya juga dengan mudah..Maka jangan sampai berfikir untuk berhenti
dalam mengerjakan jihad fi dabilillah. -
)adi harus tetap betah dalam hal yang memang sudah dibiasakan oleh Allah.
lni suaru perkataan yang baik sekali dan disini ada'banyak faedah-
faedah bagi orang yang mendengaikannya.
Apabila engkau bertanya : "Tidaklah Allah telah berfirman :
'fit z'Jt'*'birVrifi;
"Hendaklah kamu sekalian membawa bekal, sebab diantara bekal
yang paling baik ialqh : taqwa".
Perlu diketahui bahwa Tafsir dari ayat diatas ada dua pendapat:
Pendapat peftama : Yang dimaksud disini ialah bekal klakhiiat, dan {
karena itu maka Allah berfirman bahwa yang paling baik bekal ialah
taqwa, hal ini merupakan urusan bathin dan maknawi, dan tidak dimaksud
bahwa bekal iru harta dunia dan sebab-sebabnya.
Pendapat kedua : Mengenai satu kaum yang tidak suka membawa bekal
kalau pergi naik,haji, karena mengandalkan orang lain. Dan mereka suka
minta-minta dalam perjalanan maupun di Mekah dan suka pula mengadu-
kan hal diri sendiri, mereka suka memaksa serta -mengganggu; sebagai pe-
ringatan mereka disuruh membawa bekal dari harta mirekisendiri karerra
lebih baik daripada mengambil harta orang lain dijalan (minta-minta) dan
mengandalkan pada orang lain.
Mengenai pendapat yang kedua ini kami setujui.
Apabila engkau bertanya pula :
"Apakah diperbolehkan bagi orang yang tawakkal tidak membawa
bekal waktu bepergian ?".
Ketahuilah bahwa orang yang tawakkal juga kadang-kadang mem-
bawa bekal, tetapi hatinya tidak digantungkan pada bekal, tidak mengatakan
dihatinya bahwa bekal itu pasti sebagai rizkinya dan hidupnya dari bekal
itu.
Menggantungkan hati hanya kepada Allah S.W.T., bertawakkal hanya
kepada-Nya, d"n berkata dihati : rizki memang sudah dibagikan dan sudah
selesai pembagiannya.
194
Dan Allah apabila Ia menghendaki untuk menghidupkan dengan bekal
atau tidak dengan bekal, terserah kepada-Nya.
Sewaktu-waktu orang yang tawakkal selalu membawa bekal dengan
niat lain, seperti niat membantu orang Islam dijalan, kalau ada yang
kelaparan.
Yang penting bukan soal bawa bekal atau tidak, tetapi soal hati, kemana
digantungkan hati.
Engkau jangan menggantungkan hatimu, selain kepada janji Allah dan
kepada jaminannya.yang baik. Berapa banyak orang yang membawa bekal
tetapi hati mereka tetap menyertai Allah saja, tidak menyenai bekal;
banyak orang tidak membawa bekal, tetapi hatinya terus saja menoleh
kepada bekal, tidak terhadap Allah.
ladi yang penting ialah urusan hati. Fahami pokok-pokok ini, kalau sudah
memahaminya, tentu tidak akan susah lagi, .Insya Allah.
Apabila ada orang berkata : "Kalau tuan berkata demikian, sedangkan
Nabi suka membawa bekal; jadi seakan-akan perkataan tuan berteatangan
dengan perbuatan Rasulullah S.A.W. sebab Rasulullah suka rembawa
bekil, dimikian pula para Sahabat dan leluhur kita yang baik-baik.
Maka jawabnya: Memang membawa bekal boleh dan tidak harea, yang
haram itu menggantungkan hati pada bekal dan tidak tawakkal kepada
Allah S.W.T. Fahamkan hal ini olehmu !. .
r95
Ketahuilah : Iawabnya berlainlainan menurut keadaannya, apabila orang
itu pemimpin yang diikuti orang lain dan ingin menerangkan bahwa
membawa bekal itu boleh, atau dengan niat ingin menolong orang miskin, CJ.
diperjalanan, atau menolong orang yang terpaksa dsb-nya, maka membawa
bekal lebih baik.
Apabila dia bepergian sendirian dan kuat hatinya, percaya kepada Allah
dan beranggapan bahwa membawa bekal itu hanya membimbangkan hati
nya, maka bagi dia lebih baik jangan membawa bekal dan tidak membawa
teman.
Fahami hal ini, kemudian hafalkan, semoga Allah memberi, petunjuk
. dan dari AIIah jua datangnya pentunjuk.
Sekarang sampai kepada AWARID yang keduo yaitu bahaya-bahaya
yang datang disamping bahaya dan tujuan-tujuannya. Membereskan urusan
ini dengan menyerah kepada AIIah S.W.T
|adi engkau harus menyerahkan segala urusan kepada Allah S.W.T. karena
dua sebab:
t. Agar hatimu tenteram, dan tidak gelisah. Sebab segala sesuatu kalau
berbahaya dan samar-samar timbul pertanyaan bagaimana baiknya
'ata.u
bagaimana buruknya, hati menjadi bimbang, bingung'tidak tahu
apakah termasuk kebaikan atau keburukan. Iadi apabila engkau
menyerahkan segala sesuatunya kepada AIIah, dan yakin bahwa engkau I
ijTo,6e"" i Ad"_,.+ALG'o\
M."$ii+;'i- i AvA$'iu,"3j
x;;Y,',?s{\* v Vt\.;ofi\y'r;r
Artinya :
4;ui#\"# i gyitS'|X;'t$
"langan engkau merasa umurmu akan paniang, banyak lamunan
membawa oial pada orang seperti ilu".
Tetapi apabila engkau menyerahkan segala urusanmu kepada Allah
dan mohon kepada-Nya minta apa saja yang baik bagimu, engkau tidak
akan menemui dimasa depanmu, kecuali kebaikan, dan selalu disertai
mencapai kemaslahatan.
t97
Firman Aliah :
2g\"H'a,1,: i, Jtsi 0 e, ; Q.
199
Adapun kererangan kami sbb :
"I\tlenyerahkan kepada Allah berarti engkau mohon supaya Arah memel!
hara bagimu apa yang baik dalam segala hal yang ada^bahayanya,,.
Lawan tafwid iru ialah tama'. Apa tama' iru ? fama' itu paaa umumnya
mempunyai dua arti :
Yang satu artinya sama dengan roja' ada harapan baik. Berarti tama
itu bisa menjadi harapan baik (yaitu bukan seperti yang dimaksudkan
diatas tentunya); engkau menghendaki sesuatu ying tidak-ada bahayanya
atau menghendaki sesuatu yang ada bahayanya tapi dengan istisna (lnsya
,A.llah); tama' yang seperti ini terpuji.
Dan Tuhan kuharapkan akan mengampuni dosaku pada yaumar eiyamah.-
Dan Firman-Nya :
y.+\rr,** Qg"iryr"$,i
ob, ,/.,/ /- /
200
lngat tenrs-menents kedua peringatan tadi agar mendorong engkau unruk
mJnyerahkan segala ssuatu kepada Allah S.W.T. Unruk mcnjaga diri
iangan bertindak seperti yang serba tahu tentang segala sesuanr dan bisa
inenjaga diri jangan sampai menginginkan apa saia, kecuali dengan syarat
yaitu baik dan maslahat.
Arnbil oleh engkau ilmu ini dan dari Allah jua taufiqNya.
Apabila ada yang bertanya kepadamu :
"Bahaya apa yang menyebabkan kita harus menyerah kepada Allah
dalam segala sesuatu ?".
Ketahuilah bahwa bahaya itu pada umumnya ada 2 z
201
yang lebih utama dari yang wajib itu, maka yang utama harus dikerjakan
dengan segera, dan tinggalkan saja dulu salatnya.
Misalnya ada orang yang akan sembahyang Zthrtr, sedangkan waktunya
sudah sempit, tinggal beberapa menit saja dan dia sudah mulai melakukan
salat, tetapi tiba-tiba terjadi kebakaran atau melihat ada orang yang sedang
tenggelam dan dia bisa menyelamatkannya.
Bagaimana tindakan kita, dan apa yang harus kita lakukan, sedangkan
waktu Zuhur sudah hampir habis ?.
Dalam hal ini menyelamatkan jiwa adalah lebih utama daripada salal
Zuhur.
fadi, selamatkan dahulu orang yang sedang celaka, l<emudian kita boleh
mengkodo sembahyang Zuhur.
Kalau begitu kita tidak boleh menginginkan perbuatan yang mubah atau
yang sunat dan banyak juga yang fardhu dengan pasti'
Apabila ada yang bertanya :
Bagaimana hal ini mungkin, sedangkan Allah mewajibkan atas ham-
ba-Nya sesuatu kewajiban, dan Allah mengancam apabila meninggalkan
yang wajib, berarti tidak ada maslahatnya dalam melakukannva, bagai-
mana hal ini ?.
Ketahuilah, bahwa guru kami rahimahullah berkata sbb :
Sesungguhnya Allah tidak akan menyuruh seseorang berbuat sesuatu,
kecuali ada kebaikan bagi dirinya, dengan syarat bebas dari niat yang
baru. tl
Demikian pula Allah tidak akan membuat sempit seseorang untuk menger-
jakan sesuatu kewajiban; misalnya waktu sembahyang Zuhur tinggal
sedikit dan oleh Allah dipersempit untuk dikerjakan, tentu ada maslahat
nya kalau baik, hal itu juga dengan syarat tidak ada yang datang menda-
dak, yang merobah hukum.
Tetapi sewaktu-waktu Allah membuai sesuatu uzur (alasan) untuk mening-
galkinnya, sehingga meninggalkan salah satu dari kewajiban adalah lebih
baik, sebab ada kewajiban baru yang lebih penting.
Kewajiban ini lebih utama dikerjakan dari pada )'ang Pertama sebagaimana
sudah diterangkan diatas.
Dalam hal ini orang itu dimaafkan, nialah diberi ganjaran, tapi
ganjarannya bukan kareni ia meninggalkan salat Zuhur, tetapi karena
melikukan kewajiban yang ulama (menyelamatk-an jiwa oran-g)-
Kami pernah mendengir Al-Imam rahimahullah dalam masalah ini berkata
sbb. :
kepada hamba-ham!"Ny" seperti
-n"i-k diwajibkan oleh Allah
Semua yang
salat, puasa, h";i isb.nya tentu ada maslahatnya dan boleh menghen-
dakinya dengan pasti, tetapi kalau ada yang mendadak datang, lain pula
urusannya.
202
Kata beliau : Kita sudah sepakat demikian, jadi tinggal yang mubah dan
yang sunah.
Kalau yang wajib boleh diinginkan dengan pasti, tapi yang mubah dan
sunnah harus ditafwidkan.
|adi pendapat ini ada sedikit perbedaan dengan pendapat yang tadi.
kalau-yang pertama, meskipun fardhu, namun kita jangan menghendaki-
nya dengan pasti, sebab siapa tahu ada yang fardhu yang lebih utama
mendadak datang.
Tetapi menurut Al-Imam: tetap tidak boleh, kalau perlu boleh saja
menginginkan yang pasti, tetapi kalau ada datang secara mendadak dimak-
sudkan yang faidhu lainnya datang.
Dalam hal ini sebenarnya hanya redaksinya yang berbeda, pada hakekat-
nya tidak ada perbedaan. Ketahuilah, hal ini termasuk yang dalam pada
bab ini, dan karena Allah jua datangnya taufiq itu; sedangkan menurut
saya sendiri ada dua pendapat tetapi tidak bertentangan.
Kalau ada yang bertanya : Apakah orang yang tidak berserah kepada
Allah bisa aman, tidak akan celaka dan tidak akan rusak ?, sedangkan
dunia ini lebih berbahaya'karena suatu negeri percobaan.
Ketahuilah, pada umumnya kalau orang sudah rnenyerahkan segala
sesuatunya kepada Allah, ia tidak akan ditafwidkan Allah, melainkan yang
baik-baik saja.
Tapi sewaktu-waktu ditatwidkan juga yang tidak baik, sebab salahnya
sendiri, bukan karena Allah.
Ditengah-tengah tafwid datang khizlan, sehingga taufiqnya hilang dan
hatinya pun berubah, dan dia jatuh dari derajat tafwid, padahal tidak ada
kebaikan bagi manusia kaiau ada cacad dan ia jatuh dari martabat tafwid-
I
Demikianlah pendapat Syekh Abu Umar rohimahullah.
Ada orang berpendapat sbb.:
"Orang yang menyerahkan diri kepada Allah, tidak akan diberi oleh
Allah, kecuali yang baik saja". Sedangkan khizlan dan jatuh dari manzilah
tafwid termasuk hal-hal yang memang tidak boleh kita serahkan kepada
Allah.
"Ya Allah, aku menyerahkan diriku apakah akan diberi taufiq atau
tidak atau akti akan ditetapkan dalam manzilah atag tidak", hendaknya
iangan demikian.
Seharusnya :
"Ya Allah berilah aku taufiq (dengan pasti), dan tetapkan aku
dalam maqom tafwid".-
Daiam tafwid segala sesuatunya masih diragu-ragukan. Kalau masih ada
yang diragu-ragukan baru kita tafwid kepada Allah S.W.T.
DiantLra kedua pendapat ini, menurut guru kami, ini yang paling baik
sebab kalau tidak demikian tidak ada dorongan yang kuat untuk berserah
diri kepada Allah S.W.T.
203
Hal inilah yang mendorong kita s6kuat-kuatnya untuk menyerahkan
segala sesuatu kepada Allah. Karena itu bila kita menyerahkan segala sesua-
tunya kepada Allah, maka pasti akan 'diberikan yang baik saja; dengan +
demikian menjadi kuat keinginan kita kepada Allah S.W.T.
Apabila ada yang bertanya: "Apakah orang yang sudah menyerahkan
segala sesuatunya kepada Allah wajib Allah memilihkannya yang lebih
utama ?" -
Jawabnya : Ketahuilah, bahwa tidak ada yang wajib bagi AIIah SWT.,
karena siapa yang mewajibkan atasNya ?.
Tidak ada yang wajib bagi Allah apa pun terhadap hamba-Nya, sewakru
waktu Allah memberi hambaNya yang paling baik (bukan yang utama).
Misalnya yang paling baik itu adalah sesuatu, tetapi bagi dia tidak ada rnasla-
hatnya, maka diberi yang paling maslahat baginya. Contoh lain yang paling
baik itu seperti orang yang berilmu, karena Allah Tahu orang itu kalau
berilmu akan celaka nantinya, misalnya ia jadi sombong, dsbnya maka
lebih'baik baginya menjadi orang yang sederhana saja, tidik beriimu luar
biasa.
!. Pada suatu peristiwa Allah mentakdirkan
Coba renungkan hal ini
terhadap Rasulullah s.A.w. dan sahabat-sihabatnya, tidur dalam perja-
Ianan,- sehingga_ mereka tidak sempat bertahajjud dan tidak sempat pula
sembahyang Subuh pada waktunya, padahai salat lebih utama daripada
tidur tapi dalam hal ini bagi Rasulullah dan sahabar-sahabarnya lebih e
maslahat tidur sampai terbit matahari karena ada hikmahnya yang kemu-
dian ketahuan, ialah mereka selamat dari serangan musuh; din akhirnya
kita tahu bagaimana hukumnya orang yang kesiingan. la
Terkadang ada orang yang ditakdirkan kaya dan senang, padahal lebih
utama baginya kalau fakir, sebab diakhirat nanti ganjaran baginya lebih
banyak, tapi orang ini justru diberi kekayaan oleh Allah.
Kalau tadinya dia sudah tafwid kepada Allah, maka kekayaannya itu baik
sekali; kalau dia fakir mungkin dia menjadi pencuri, penyamun dan lebih
payah lagi menjadi perampok, dengan demikian kaya lebih baik baginya.
Terkadang Allah mentakdirkan pada seseorang banyak keluarga dan
anak, padahal kalau tidak banyak keluarga, dia akan lebih mudah ber-
ibadah; tetapi bagi dia segala sesuatunya, kalau sudah tafwid kepada Allah
S.W.T. dan diberi banyak anak akan lebih baik. Mungkin saja kalau tidak
banyak anak, ia bukannya beribadah, tetapi hal-hal lain yang akan dilaku-
kannya.
Sebab Allah terhadap hamba-hambanya Waspada dan lvielihat.
Misalnya: Seorang dokter yang pandai dan kasih-sayang terhadap pasien-
nya, memberikan untuk pasiennya itu air sa'ir misalnya (air yang tidak
enak diminum, sa'ir itu semacam biji-bijian untuk makanan keledai),
padahal air gula lebih enak, kenapa diberinya air sa'ir ?. Sebab dokter itu
tahtr bahwa yang baik bagi pasiennya ialah meminum air sa'ir, bukan air
gtrla.
204
Karena yang penting, bagi orang iangan sampai
itu ialah keselamatan'
f("it"*"ii dai kemtitiaan karena'yang
i" ."na.rii. dikebelakangkan,.
dan kemuliaan
i;bil;;G i"irt t eseiam"tatt. Apa gunanya keuumian
iatau iisertai dengan penderitaan ?'
Apabila ada Yang bertanYa:
"Orang yang Benyerahkan segaila sesuatunya kepada Allah' boleh
memilih atau tidak ?".
Ketahuilah, bahwa pendapat yang benar -menurut ulama
kita ialah boleh
saj" memititr dan tidak akan merusak tafwidnya'
Yang dimaksud disini ialah ada dua hal
y"ni ,"tu baik, tapi yang saru lagi lebih baik; keduaduanya baik bagi dia'
boleh saja ia memilih.
,,YaAllahkalauEngkauakanmentakdirkansalahsatudariduahal
ini, berilah aku Yang lebih baik"'
dokternya:
sama halnya dokter; seorang pasen boleh saia berkata kepada
"Tuan dokter, kalau obatku ada dua macam, yan-g satu pahit dan
y-ang
ur.rn otu lagi manis, kasih saja bagiku yang manis, kalau memang
';#tr;;rj;ei dri--'u"gitu, dan ja-ngan air sa'ir, kalau memang kedua-
ililu.ol;i bagiku. Jadijuga berllatr aku yang enak, jangan yang pahit, supaya
aku dapat maslihat, dan kenikmatan"'
Begitu luga kalau kita birmohon kepada Allah minta yang lebih afdol
;fii;;'*?rn"r,g keduaduanya baik-, berilah aku yang lebih afdol, agar
yrrr;;;fi;maslahat seklligus bdgiku"'
r, Tetapi dengan syarat, kalau kenyataannya Allah memilihkan yang kurang
juga.
ofJoi, sebuS ini yang'lebih baik baginya, rqaka dia harus ridho
Dan kalau ada PertanYaan:
,,Apasebabnyaorangbolehmemilihyangafdol'tapidiatidakboleh
memilih yang lebih maslahat ?"'
-karena ada bedanya. Hamba Allah bisa mengetahui mana
fstanuitai,
yang afdol'dan mana yang mafdul (yang rendahan)'
6;;i ;;irk r"*ut, kita su"<lah bisa menelapkan bahwa.yang berilmu lebih
-a'"riprdu
ufaot y"ng iiauk berilmu, tapi mana yang. lebih maslahat bagi
tii.. ,unn'berilmu -utu,, yung tidak berilmu, kita tidak tahu'
tidak tahu'
i;i;; i;G utdot titu tahl, tipi vang maslahat kita
kita
Sedangkan mana yang maslahat dan mana yang tidak maslahat,
tidak tahu untuk diminta dengan pasti'
Misalnya antara kekayaan dan kemiskinan, tentu bagi kita lebih
baik kaya
;;;;;; *irtir, karena kita tahu yang afdol itu ialah kaya, tetapi mana
yang maslahat kita tidak tahu.
Karena itu kita meminta yang lebih afdol, kita minta kepada _Allah
,rp"V, y"G ai;uaitan mai[ahat bagi kita, dipilihkan dan ditakdirkan
brgi kita. "laof
205
Bukan b=rarti hamba AIIah merasa rahu sendiri, bukan, tetapi minta
dipilihka= : kalau memang akan dipilihkan, pilihlah yang lebiir afdol,
kalau melaang maslahat.
jadi buka= kita memastikan dan merasa lebih tahu dari Allah.
Kita harus fahami hal ini. Karena ini sejumlah dari ilmu yang halus-halus
rian rahasia-rahasia.
Kalau tidai: perlu, tentu aku tidak berbicara ientang hal ini, sebab semua
ini merupakan gelombang-gelombang lautan mukasyafah (lautan ilrnu),
karena aicr tidak mau raembawa engkau kedalam gelombang mukasyafah,
tapi aku
=rpaksa bercerita sampai batas ini.
Aku iranya menceritakan yang memuaskan saja dalam kitab ini, tidak
membawa engkau jauh kedalam lautan mukasyifah. Maksudku untuk
menerangtaa agar engkau bisa mengambil manfaat dari padanya, baik
Ulama Besar maupun orang yang baru mulai belajar.
Insya Altahu Ta'ala, dari Allah jua taufiq dan hiiayah.
AW.{RID (Godaan) yang ketiga ialah takdir yang ditetapkan oleh
Allah S.r*'-T. dan macam-macam takdir datang dari Allah S.W.T.
Takdir harus dihadapi dengan rido, kita harus rela menghadapinyafmen-
deritanya-
Jadi eng&-au harus rela menghadapi tskdir dari Allah S.W.T.
Meqzpa harus demikian ?.
?t
Kareoa ada dua rbab :
Peyama; Agar engkau dapat memusatkan perhatianmu seluruhnya
untuk beribadah, sebab kalau engkau tidak rela mLnanggung derita yang tD
ditakdirk"- oleh Allah, hatimu akan menjadi susah dan masgul selamanyal
fadi timb'ul dalam fikiranmu :-.kenap1jadi begini dan kenapi jadi begitu ?
Kalau harimu-masgul-dengan fikiran-fikiran seperti itu, bagaimana erigkau
bisa memusatkan perhatianmu kepada ibadah ?.
Sebab bagimu hanya ada s-atu hati,. hati yang satu itu sudah engkau penuhi
dengan-berbagai macam fikiran dan kesusahan untuk memlkirkan apa
yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi dalam urusan dunia, mana
lagi tempat dihatirnu untuk zikir kepada Allah, untuk beribadah kepada
Nya dan untuk memikirkan akhirat ?
Benar sekali apa kata Al-Imam Syaqiq ketika beliau berkata sbb. :
Susah memikirkan soal-soal yang sudah lalu dan masgul mengatur
soal-soal yang akan datang, semua ini menghilangkan berkat ta'at engkau
yang sekarang ini.
Kedw -' engkau harus rela menghadapi takdir, bahaya yang ada dalam
kemurkaan Allah, bahaya iru ialah yang dimurkai oleh Allah S.W.T.
Diterangkan dalam satu riwayat :
Ada seorang Nabi mengadu tentang yang dideritanya, suatu hal yang tidak
diinginkannya, ia mengadu kepada Allah. Allah mcnjawabnya :
206
"Engkau mengadukan Aku ?. Aku tidak layak dicela dan Aku tidak
layak menjadi tempat pengaduan; demikian urusanmu dinilai dalam ilmu
gaibKu.
U Kenapa engkau tidak rela menerima takdirKu ? Apakah engkau ingin Aku
merubah dunia seluruhnya untukrmr ?. atau mengganti stmua catatan di
LauhilmaMu& ?.
fadi Aku harus mentakdirkan apa yang engkau inginkan dan tidak yang
Aku inginkan, jadi harus terjadi apa yang engkau sukai, bukan yang Aku
sukai ?.
Aku sumpah engkau demi Kemulyaan dan Kebesaran-Ku katau fikiran
seperti ini terliptas lagi dihatimu, akan ditanggalkan baju kenabiarunu,
dipecat dari ker.abianmu, akan Kujerumuskan engkau kedalam api neraka,
Aku tidak perduli.
Demikian Allah mendidik seorang Nabi.
Imam Gazaly : "Hendaknya orang yang berfikiran sehat mendengarkan
benar-benar perunjuk yang Agung ini dalam hal Allah mendidik Nabi-Nya.
Ini terhadap Nabi-Nya, lerhadap pilihan-Nya, apalagi terhadap yang lain,
ingat hal ini. Firman Allah Ta'ala terhadap Nabi tersebut.
Kalau fikiran sepefti ini terlintas dihatimu sekali lagi. yaitu tentang
soal lintasan fikiran dan tentang ragu-ragunya hati, apalagi orang yang
menjerit-jerit (karena tidak rido) minta tolong kesana-sini, mengadu da.o
terus-menerus menggerutu, berarti mengadukan Tuhannya yang Mulya,
Yang Baik, dimuka bumi ini, bahkan dicari teman-teman untuk ikut serta
P
seperti pada zaman [ahiliyah bila ada orang mati, orang{rang dikumpul-
kan supaya ikut menangis dengan mendapatkan upah.
.a Siasat yang hebat terhadap seorang Nabi, bagi orang yang -berkeluh
kesah, apalagi kalau orang yang seumur hidupnya tidak rela terhadap takdir
Allah S.W.T., dan untuk orang yang mengadu kepada Tuhan, apalagi
orang yang mengadukan Tuhan kepada makhluk-Nya ?.
Gj:lLi"au';',i
Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kila dan kesalahctz
perbuatan kita, dan kita bermohon kepada-Nya, semoga Dia memaalkart
kita dan mengampuni kekurang ajaran kita dan semoga Dia memperbaiki
diri kita dengan penglihatan-Nya Yang Baik, Dia Maha Belas Kasih.
Apabila ada orang bertanya :
"Kalau begitu apa artinya rido terhadap takdir, dan apa hakikatnl*.
serta hukumnya ?".
Ketahuilah, Ulama kita berkata : "Rido itu artinya ialah tidak berkeluh
kesah.
Apa artinya keluh kesah itu ?.
Yaitu menyebutkan sesuatu yang tidak ditakdirkan oleh Allah bahwa iar
Ketahuilah hal ini.
207
Apabila engkau bertanya :
209
bahkan menunjukkan kepada ridonya yang lebih dalam, karena iru lebih
utama.
Sebab orang yang senang terhadap sesuatu dan rido terhadapnya, tentu
akan minta tambah.
Seperti kisah seorang Baduwi yang bodoh, dia memohon dimalam hari
kepada Allah :
"Ya Allah, berikan aku 100 dinar".
Kebetulan diloteng ada seorang kaya yang mendengar permohonannya itu
dan.dia merasa kisihan, kemudian dia mengambil sekantong dinar, dihi-
tungnya 100 dinar, lalu diberikannya. Ini juga takdir Tuhan, sebab hati
hati orang kaya itu digerakkan Tuhan.
Sesudah Baduwi itu mendapatkan uang, kemudian dia berkata :
"Ya Allah, akan kuhitung dulu ya Allah", lantas dihitunglya, ternyata
kurang satu dinar, hanya 99 dinar.
Kemudian dia mohon lagi z "Ya Allah kurang satu dinar".
Orang kaya diloteng itu tertawa mendengarnya, kemudian diberikannya
satu dinar lagi. Semua ini ditakdirkan oleh Allah S.W.T.
Biasanya Rasulullah kalau mendapat rizki susu, suka membaca do'a
berikut ini :
'S;:!{*Yc)'Y(J
"Ya Allah, berkatkan rizkiku ini dan tambah dari padanya".
Dalam hal ini Rasulullah juga suka meminta tambah, sebab rido,
karena susu suatu rizki yang baik sekali. * *1. Q,
Ada riwayat lain mengatakan : kalau yang datang itu rizki bukan
susu; beliau suka berdo'a sbb. :
,,Yo Allah,
'+(#$23*.\X+qJ,
izki dot koni mohon di tombzh
Atholdulitlatt dalon menqima
yang lebih b aik dri padanya".
Dalam kedua peristiwa itu, sama sekali tidak menunjukkan bahwa
Rasulullah tidak rido terhadap apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah
tetapi ia minta yang lebih baik.
Apabila engkau bertanya :
?1t
Segi ketiga : dunia ini memang tempat ujian, jadi bagi orang yang hidup
didunia ini, mau tidak mau pasti dicoba dengan kesukaran-kesukaran
dan musibat-musibat. Kesukaran dan musibat itu macam-macam, seperti
musibat karena ahli kita; misalnya saudara kita sakit, atau anak kita
nakal; kerabat-kerabat kita dan juga teman-teman kita kena musibat,
juga handai-taulan-handai-taulan kita yang karib misalnya meninggal
atau hilang btau berpisah.
Dan musibat mengenai diri sendiri; seperti kehormatan kita kena
musibat, misalnya kehormatan kita dicemarkan, karena ada orang
yang berniat buruk terhadap kehormatan kita, ada pula yang mengejek
serta menghina kita atau ada orang yang menggunjing kita; ada juga
orang yang memfitnah, mengatakan yang bukan-bukan, padahal kita
tidak demikian; ini musibat terhadap kehormatan (nama baik) kita
sendiri.
Ada musibat yang mengenai harta benda, misalnya uang kita hilang
sampai habis.
Masing-masing musibat ini ada pedihnya, pedih yang bermacam-macam.
|adi kita perlu sabar dan tahan uji menderita, sebab kalau kita tidak
sabar, nanti ketidak sabaran dan kesedihan kita akan menghalangi kita
dari memusatkan perhatian kita untuk beribadah.
Segi keempat : seseorang yang.memperhatikan akhirat, akan lebih keras
cobaannya, lebih banyak ujiannya, demikian halnya.
Lebih dekat kepada Allah didunia ini, lebih banyak musibatiya sebab
Allah kalau cinta kepada seseorang, akan diuji-Nya.
Cobaannya itu lebih keras, tidakkah engkau mendengar sabda Rasu-
Iullah ? :
"Orang yang dicoba paling keras ialah para Nabi, kemudian para
Ulama, kemudian ado no. 3-nya, no. 4-nya, bagaimana dekatnya
mereka kepada Allah".
212
Maka Allah berfirman :
, )r,
(.oitf,' /f' I
t'
6,) \yti\ u. u
"Pasti akmt dicoba lcatnu sekalian nmgetui lurta betda lcanu dan
diri lutttu, do, kqflu akan rendenga4 fuik d&i ohlil kitab ,rmtpun
dari musyrikin, dlcon luta-kata yoq akm menyakiti hoti lerut".
Kemudian Firman-Nya pula :
9)',((tU
f ',sr*
o/-et
6g \1"1Xi # ";$ "4 r't W"#( W;
$
xt"tgfrbi1Q1'
"Bulatkan telcadmu bahwa Wsti kanu sekalian akan mengltadapi
macafti-macatn coboan, tetapi apabila kamu sabar, kamu adalah pahla-
i, wan", dan kemauanmu adalah kemauan phlawan".
Karena itu, seseorang yang sudah bulat tekadnya akan beribadah kepada
Allah, pertama-tama ia harus membulatkan tekad agar kuat sabar,
tahan uji yang lama dan membh.rlatkan hatinya bahwa ia akan mende-
rita masyakat-masyakat (kesukaran-kesukaran) yang besar, ysng terus-
menerus sempai mati.
Kalau tidak demikian, menuju kepada ibadah tanpa alatnya dan akan
sampai kesana bukan melalui jalan yang semestinya.
Diriwayatkan Imam Al-Fudeil pernah berkata:
"Barangsiapa yang tidak membulatkan tekadnya untuk menempuh jalan
menuju akhirat, maka dia akan menghadapi 4 macam mati :
a menghadapi mati putih yakni lapar.
b menghadapi mati merah yakni melawan syetan.
c menghadapi mati hitam ialah dicela, diejek dan dihina oleh orang.
d menghadapi mati hijau ialah musibat yang bertubi-tubi.
2. Sebab- itu kita harus sabar, karena keuntungannya orang sabar, baik
didunia maupun diakhirat, dan diantara keuntungan orang yang sabar
itu ialah keselamatin dan maksud berhasil
2i3
"ffif i it n*d ; ;\#,1
Firman Allah Ta'ala
"Sr_h,
61",; 3
"Barangsiapa yang taqea kepada Allah, .maka pasti Allah. .membuat
Aii;iyi-
"i"tiiri* iituo, dan memberirrya rizki melalui ialan'ialan
yaig tidak diduganya."
Artinya Barangsiapa taqwa kepada AIIah dengan sabar, pasti Allah
:
membuat bagi dia jalan klhar dari segala kesukaran'
Dan diantara keuntungan-keuntungan bersabar itu ialah mengalah-
kan musuh.
Firman Allah :
o o tf
.zt{)o/-/-./t/r.
;:lji-,-lt-P,\A\ b\r+rPte
"sabarlah, sebab kemenangan akhir itu pasti bagi oranE-orang yanq
bertaqwa" -
.,
',Tomat katimat Tuhanmu yon[ boik bagi Bapi Israil ka.re-na merela
sabar" (dahutu waktu Bani israit masih taat kepada Nabi Musa)'
Ada berita bahwa Nabi Yusuf menulis surat untuk menjawab surat
Nabi Yatub, isinya :
"Leluhur ayahanda benar-benar sabar, maka mereka mendapatkan
kemenangan, sekarang mohon supaya ayahanda juga sabar sebagaimana
sabarnya leluhur kita, pasti ayahanda juga akan menang sebagaimana
mereka.
Dan dalam arti seperti iru ada syair yang bunyinya sbb.:
//,/ ,t,/ o/ o,/ /o/2",/
\-#.r, 5\ *-et *fi,,v>\
'r-P t5ct s't^
'ij\gg6i,\:,(J(i
r-r0rYt
'6.\956:"\i!;:Vt
I l'.
c o/
it.,-ii
7* -lhrcif+ipa'*/9
\g-i;-,G.fuOr* -rgsr'b!:.ir1
enskau berputus -asa, meskitul y1'iy!:-ry-:*,, ttr;*
Artinya :
'ian;;
;;i:;';i"k"iil{i'liar* putus asi pasii engkau metihat kebebasan
X"gil banyak bersabar akhirnya mencapai aW yany diingin'
or*g foig,"bogi
i;;",*o6, i"so i;iit **orang.yang terus-menerus mengetok
piit", irr--*iti^*i dia dipot masuk kerumah"'
2t4
Dan diant$a keuntungaa bagr yang sabar, ialah oerclca terus maiu
kedepan dan memegang pimpinan.
Firman Allah:
(l-.:{s
fig6(yu,L"il6:4"(o
"Merelca itu lfumi iadilcan pemimpin-pmimpin yang memtbri
petwit* uas perintah dari Kani, karena-mereka flbar".
pgn dientara keunttragan sabar ielah pujian &ri Allah S.W.T.
Firmaa-Nya:
GtQ'';i,"
* "Beri mereka Muhammad ! berita gembira tentang orungerung
sbar".
yang bersilu
a, *^;i;j'eL'!Lr"/,gt
Lebih lanjut Firman-Nya :
Gt@(Jia6
"Dan Allah cinta-kasih kepada orangeraflg yang sabar".
Dan diantara keuntungan orang yang sabar ialah derajat-derajat yang
tinggi di Sorga.
Firman Allah:
\i;:rG,43\6;j1.qJ
"Mereka diberi tempat yang tinggi di Sorga kardna kesabaran
mereka".
215
yang besar dari Aliah
Dan dantaranya juga Karamah (penghormatan
S.w---r. kepada oi-g-otung yang sabar)'
Firma=-Nya:
'z'lJ,G:'IJ;ii.-1
f ';-- -'f -
-fuJsm dari Kami unluk kamu sekalian' sebab kamu oranS-orang
batas
r*"""ra keunrungan orang{rang. sabar ialah ganjaran--tanpa
manusla'
al,rr- dugaan manusi'a dan diluar bilangan hirungan
FirE6 Allah: **
?.,
[,
yl)$' l1i3
v
"\,-;A,7
.Hutyawjaorangyang,sabar-ituakandiberipenuhganjarantanpa
hitwgqf''
Pemu*ahnya
Mska Maha Suci Allah, Tuhan Yang Mulia' alangkah beri'
Tuhan.akan
Tuh.m, sehua p"rrgho;;iu"-aiJ""i' ian diakhirat
il-k;;d" mereka sabar sewaktu didunia.
frr.Ur:Nl"-[ur""u
dan akhirat ada
Sckarang jelas U"gimu bahwa - kebaikan..dunia o
dalort sifat sabar, yaitu kuat bathin, tahan ull'
SsbdE Rasulullah :
,"wUsl"#'Y rEr
'#)t'{";Vf
,io p"*a"rian Tuhai yang lebih baik dan lebih luas seper'
*Tidak
ti yi{alfuiit*in iepod, seseorais vang sabar"'
Berkata SaYYidina Umar :
-seluruh kebaikan bagi orang Mu'min tersimpan didalam keadaan
vfu semat saia"-
Benar sekali PenYair Yang berkata :
'r'Kri;i; :t j:,j"($w;'
u3'i6a'J ! *t,i$L$];ti
,;,j;'rl,iArii&;; , "ry,Y}:^'LqL#
' q:it(&:"u!#(
r:3
7'?
l)'Yt; ;'J'.(;t 7'
216
"Silat vbar kunci untuk apa wia yang diharapkan, .tiap kebaikan
sbirlafi engkau meskipun walctunya
bisa teiiadi (berhasil) dengan sabar,
tama. Sebab kendaraan iWaO yang ngadat mungkin lama-kelamaan
bisa sembuh oleh lcarcna sbar.
Terkadang aW yang dikatakan mustahil teriadi, blsa saia teriadi karend
sabar".
Penyair lain berkata :
."Aku sabar, karena sabar sudah menjadi tabeat pada diriku, Allah
cukup memuji sifat orang sabar sampai Allah memisahkan sntara
kita, apakah akhirnya mudah atau susah".
|adi engkau harus mengambil sifat sabar yang mulia dan terpuii.
Bersungguh+ungguhlah engkau men&patkan sifat- sabar, pasti engkau
masuk golongan yang Uenrntung, karena AUah iua yang memberi tsufiq-
Apabila engkau bertanya :
"Apa arti hakekat sabar dan apa hukumnya ?.
Ketahuilah, bahwa kata "sabar" itu menunrt bahasa ialah menahan
diri.
Firman Allah:
o) I zz o) ./ ro // 1 /9a o . ../
U;
.'?.
aa
Kuatksn dirima bercampur gaul dengan oraflgorutg yang suka
"
berdo'a kepada Allah".
Artinya : Kuatkan dirimu bergaul dengan mereka, dan iangan bosan
bergaul dengSn mereka.
Kenapa Allah Ta'ala suka disebut Assobuur (Maha Sabar) ?"
Artinya : Allah menangguhkan siksa dari orang-orang yang jahat yang
seharusnya disiksa.
Karena tidak seharusnya segera menyiksa orang, mungkin orang itu
akan tobat, jadi tidak segera menyiksa mereka. Oleh karena itu, maka
Allah disebut Assabuur.
Kemudian ada sesuatu didalam hati yang disebut sabar, karena mena-
han diri, jangan gelisah dan berkeluh kesah; geliseh dan keluh-kesah menu
rut Ulama, [r."t, ' hati goyang dan goyah waktu menghadapi kepaya-
han dan kesukaran, dan ada yang mengatakan gelisah terjadi karenir
ingin cepat-cepat kesusahan hilang dengan dipaksakan dan tidak menyerah-
kannya kepa<ia Allah S.W.T.
Sedangkan^ sabar meninggalkan hal seperti itu; artinya jangan berkeluh
kesah.
Ada bentengnya agar kita bisa sabar-
Yaitu ingat bahwa kesukaran dan kesusahan itu sudah ditentukan
oleh All3h.
217
Sabar atau tidak, pasti tidak akan menambah aiau mengurangiaya.
Misalnya di Lauhilmahfudz sudah ditentukan bahwa kita akan sengsara
baik sabar atau tidak, pasti tidak akan menambah atau
=kian tahun,lamanya
=engurangi kesengsaraan kita; juga tidak akan mendalrului dan
ridak akan terlambat; sebenarnya keluh kesah tidak ada gunanya, bahkan
ada bahayanya.
Dan benteng dari benteng ini, ialah kita harus ingat bahwa nanti
alian diganjar oleh Allah S.W.T., akan diganti dengan penggantian yang
besar sekali dan penggantian yang besar itu disimpan oleh Allah pada
sisi-Nya, ambillah ilmu ini dan dari Allah jua taufiqnya.
Berarti engkau harus menempuh tanjakan yang berat ini, dengan
raenolak Awarid (godaan/rintangan) yang empat, serta menghilangkan
penyakitnya; sebab kalau rintangan yang empat itu tidak ditolak, maka
engkau tidak akan ingat beribadah, dan terus memikirkan hal itu, apalagi
untuk mencapai dan mendapatkan tujuan ibadah.
Tiap satu dari keempat rintangan itu sudah cukup untuk membimbang-
kan hati, baik sekarang maupun nanti, oleh karena itu harus ditolak.
Kemudian perlu diketahui, bahwa yang paling besar dan paling sukar
mengobati diantara keempat rintangan itu ialah urusan rizki dan mengatur
diri sendiri untuk mendapatkan rizki.
lrulah cobaan yang terbesar bagi kebanyakan orang, sudah membikin
payah diri mereka, membikin besar pula kesalahan dan dosa mereka,
dapat menyimpangkan mereka dari pintu Allah dan khidmat kepada-Nya,
akhirnya mereka hanya khidmat kepada dunia; begitu ingin kepada rizki
sampai mereka khidmat kepada dunia dan khidmat kepada makluk.
|adi hidup mereka didunia dalam keadaan lalai, gelap, payah, Ielah,
hina dan rendah, datang di Yaumal Qiyamah didepan Tuhan, dalam
keadaan bangkrut tidak membawa apa-apa.
Didepan mereka sudah ada hisab dan siksaan, kalau tidak ada rahmat
dari Allah Ta'ala; kalau ada rahmat baru mereka akan diampuni, tapi
bagaimana kalau tidak ada rahmat ?.
Renungkan olehmu beberapa ayat yang dituruakan oleh Allah menge-
nai rizki, dan berapa banyak Allah men.yanjikan, menjamin rnalah
bersumpah akan menjamin rizki, nanlun mengapa tidak percaya ?.
Dan para Nabi, para Ulama senantiasa menasehati orang-orang dan
menerangkan jalan serta mengarang kitab-kitab, mengadakatr PenrmPa-
maan-penrmpamaan, mereka dibikin takut kepada Allah, masih saja ragu-
ragu, takut kalau tidak bisa makan, tidak taqwa, tidak senang hati, dan
susah memikirkan rizki dan tetap takut tidak bisa makan siang dan makarr
malam, padahal mereka belum pernah tidak makan siang dan tidak makan
malam. Pokoknya semua ini adalah karena mereka kurang memikirkan
ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an mengenai rizki dan kurang tafakkur
tentang perbuatan-perbuatan Allah dan tidak ingat akan sabda-sabda
Rasulullah S.A.W. dan tidak merenungkan ucapan-ucapan para solihin,
718
tetapi terus-menerus mendengarkan godaan syetan mengeaai oEongalr
orang-orang yangjahil dan tertipu oleh kebiasaan orangrsng y"ag lalai,
akhirnya sampai syetan berkuasa sehingga kebiasaan makan mdalam
dan ragu-ragu dihati mereka.
r(eadaan yang demikian menjadikan hati mereka lemah, dan keyakinaa
menladi tipis.
Adapun ssang{ran! yaog baik, idah ynng mempunyai mata hau
secara ryngguh-sungguh, dlqn metka melihat jalan dari lan$t yang dilalur
oleh rizki-rizki; jadi tidak memperdulikan hal-lial yang terjadi disrrkn lrrmi,
sebab mereka melihat rizki-rizki yang turun &ri. fangt, d8n rfternegsng
tali Allah, mereka tidak perduli hubungan-hggrrngnn dcngan m"khluk-dan
sudah yakin akan ayat-ayat Allah dan melihat jala" AlaE.
Karenanya mereka tidak menoleh kepada godaan syetan, manusiriranusis
serta nafsu.
Apabila mereka digoda oleh syetau atau hawa nafsu atau seorang mens5ig,
menggoda merka, dengan apa-apa, mereka lawaa don menolak untuk
turut, sampai akhirnya . manusia berpaling dari mereka dan syelaa juga
menjauhi mereka, musuhpun tunduk, maka lurus jalan bagi mcrela yang
memang lurus.
Sebagaimana dihikayatkan oleh Syekh Ibrahim bin Adham rahima,
hullah (seorang Wali besar), waktu beliau ingin melintasi pad:;'g pasir,
datang syetan menakut-nakuti :
a "Ini padang pasir, bisa mati engkau, engkau tidak membara bekal
dan tidak membawa sebab". Tetapi Syekh lbrahim membulark=n rcl<aal
nya untuk melintasi padang pasir tanpa membawa bekal, d"n .l;e mernbu-
latkan hatinya tiap-tiap menempuh satu mil dengan sembahyeag l0O0
rakaat untrik mengalahkan syetan karena menggoda dia.
Di jalankannya kemauannya yang kuai itu, dan tetap berada eipadang
pasir selama 12 tahun.
Sehingga waktu Raya Harun Al-Rasyid naik haji (sebagaime=ra telah
diceritakan bahwa beliau bernazar akao naik haji dengan berjala= kaki).
Raja Harun Al-Rasyid bertemu dengan Syekh Ibrahim ya::-c sedang
berkeliling-keliling dipadang pasir dalam I tahun. Kelihatan olei Harun
Al-Rasyid, Ibrahim bin Adham sedang sembahyang dibawah r.*ng mail
(penunjuk jarak perjalanan). Ada orang yang memberitahu kepda Raja
Harun Al-Rasyid : "Lihat itu lbrahim bin Adham sedang sembalyang".
Maka Harun Al-Rasyid datang mendekatinya, dan berkata denga= sopan:
"Bagaimana keadaan Tuan sekarang?".
Maka dijawab oleh Syekh lbrahim dengan syair :
E} G X ; d.I!:.,j(, r V z e; A(q?*::,
''&'$"Vt!'+'r(t t'$ #. 5
^ti( "b 2t9
Aftinya :
,,Kitatetusmerumbalduniakita,ietapiteruspulamerobek.robek
,e,gama- ktitar, o,khirryo aryama hancur dan dunia pun
tidak bisa dibela'
-taiiniasekali sesiorany yang
Untung memitih
'a"iio, Allah Tuhannya dan merel't-
tca, meninggal.kai karena ada yang ia harapkan dari
Allah S.W.'t.".
Diceritakan dal-im satu riwajat Raja Harun Al-Rasyid sampai menangis
tersedu-sedu.
beild.a
lagi cerita tentang seorang yang saleh,- beliau. sedangya'.tidak
Ada
aipuJ*g f,asir, ;ugu digod"u oleh iyetan , "nngkay.tai.T.rug
-irnlufi" 6"kaf, naiti er,[k"u muti iipadang pasir ini, disini tidak ada
kemakmuran, dau tidak ada orang".
Beliau terus membulatkan hatinya dan berjalan terus, bahkan ia menyim'
pan; d;;i irrr" iu"gbiasa dilaiui orans,, agar jangan rngl'F3"'!il apa-aPa
"Aku .tidak akan
iurio.ung'a* tia"[ -"tu" apa-aPai [ahm niatnya : -kemulutku
up"u-"p", kecuali ada orang yu'g memusukkan Samin
-utun yang biasa' dan terus ber-
dan madu". Dia terui- menyimpaig-d"i ;ul"n
jalan sendiri.
Berkata beliau : "Aku berjalan lama sekali, tiba+iba aku melihat suatu
yang, biasa, jadi
l"iifrfr, kafilah t"roUrrt tersesat tidak mengetah-ui jalan
aku diri
s
aku bertemu ,rrercka-f"tit" ,"irng berjalai; lalu merebahkan
i"t rr^h, mudah-mudahan mereka tidak melihat aku'
- ditakdirkan mereka berjalan kearahku,mataku'
sehing-
Tetapi oleh Allah s.w.T.
Ea bertemu a"t g""k" y;! sdang berbaring' kumeramkan
ietapi mereka mendekati aku mereka lalu berkata :
"Kasihan, orang yang putus ditengah-tengah perjalanan'. Dia pingsan
r.*in drn madu,_ agar-kita.masukkan
t*nr-i"p". dan ha'us coia ambil yang
e;;ilryr,- t"rru kalau makanan- keras mungkin ak11 berbahava'
;.ir-e;r madu saia kita masukkanl mudah-mudahan dia sadar dari
pingsannya"
ivlafa diberikan kepadanya samin dan madu'
dengan mem-
Aku menutup mulutku rapat'raPat.'. maka dibukanya dan
p"rg;;kr; pir"u' tiiJ.,grt*tl, kemudian aku ketawa' membuka
mulutku.
:-"Apakah engkau
Setelah mereka melihat aku begitu' mereka bertanya
-taJ-re"l"r,-r"ft'l.g[uu
gil", pingi"n' sekarang engkau ketawa' gila kah
engkau ini ?"'
,,Tidak,sayatidakgila,Alhamdirlillah!.Kemudiandiceritakannya
-'-UJiiil
bahwa digoda t,",un ................. begitu.......-...'.. maka. merekapun
;;r;. Me"mang demikian orang yang oer;wakkal diatur rizkinya oleh
Allah S.W.T.
220
Seorang guru kami rahimahullah berkata :
"sewaktu aku masih menjadi santri, aku perg;r kesebuah mesjid yang
jauh dari orang banyak (mesjid yang terpencil), aku tajamrd (tanPa-.5ekal)
sebagaimana biasanya para wafij diiitu ;ku digoda oleh syetan-: -',I!lesjid
ini iauh dari orang banyak, coba pindah kemeslid lain yang ada ditengah'
tengah desa, nanti kamu mendapatkan makanan".
Maka aku berkata dihatiku :
"Tidak, aku akan tidur dimesjid yang terpencil ini, aku bersumpah
tidak mau makan, melainkan halwa (makanan yang manis.manis) dan
aku tidak akan makan, kecuali kalau disuapi sesuap demi sesuap-.
Lalu aku sembahyang Isya dan setelah itu mengunci pintu mesjid.
Pada tengah malam terdengar ada orang mengetuk pintu dengan mem-
bawa lampu.
Setelah lama pintu diketuk-ketuk baru kubuka dan terlihat seorang
nenek disertai seorang pemuda, mereka masuk dan meletakkan piring
yang berisikan kue dihadapanku dan berkata:
"Pemuda ini adalah anakku dan aku telah memasak kue untuknya,
berhubung ada perselisihan antara aku dengan dia, maka ia bersumpah
tidak mau memakannya, kecuali disertai seorang perantau yang berada
dimesjid; silahkan makan kue ini pemuda !". Sambil berkata ia menyuapi
a aku sesuap kemudian sesuap lagi kepada anaknya, demikian sterusnya
sampai kami berdua kenyang.
Kemudian rnexika pulang, dan aku menutup kembali pinru mesjid,
sambil merasa heran. Begitulah Allah mengatur rizki seseorang. Inilah
contoh-contoh bagaimana orang-orang yang kuat batinnya melawan
godaan-godaan syetan.
Semua ini adalah perjuangan para solihin melawan syetan dan hawa
nafsu; disini ada 3 faedah bagimu.
1. Fngkau harus yakin bahwa rizki itu tidak akan lewat, ia harus datang
kepada kita, tidak akan melewati orang yang memang sudah ditakdir-
kan untuk dia: rizki kita pasti akan datang untuk kita.
2. Engkau harus tahu bahwa soal rizki'dan tawakkal adalah Penting
sekali. Dan syetan melakukan godaan-godaan yang besar sehingga
Imam-imam yang ahli zuhud seperti sudah kita ceritakan terdahulu
juga tidak terluput dari godaan-godaan syetan- Syetan tidak putus asa
t"ihrd"p mereka, padahal -mereka sudah lama berlatih dan sering
herjuang melawan syetan, namun mereka masih perlu menolak syetan-
.ueirn deng"., perlawanan yang sudah diceritakan terdahulu-
Memang orang yang berjuang melawan nafsunya dan melawan syetan,
misalny-a selami 70 tahun masih belum aman dari godaan nafsu dan
ry"trn, dan harus terus berjuang sampai mati; persis seperti menggoda
orang yang baru saja mulai beribadah.
7)t
Bahkan orang yang fikirannya sehat tidak akan bosan-bosannya mela-
iit ai.i, sebai kaliu nafsu dan syetan sampai mengalahkan dia, tentu
lalai
ia meniadi malu dan celaka, s"pitti celakanya orang yang dan
tertipu.
Disini ada pelajaran yang besar manfaatnya bagi orang-orang yang
melihat dengan bathin mereka-
3. Engkau harus tahu bahwa soalnya tidak akan beres, kecuali dengan
ber"sungguh-sungguh dan dengan perjuangan-
-dan- yang
-sungguh-sungguh'ber-
Fikiran""mereka- (orang-oran[ salih auliya-auliya, .yang
kuat
mereka sama dlengarikita,-malah badannya lebih kurus. IuE3
iuang);
ii"ii'oir^ly ada yurg" -""ttg"jek dan berkata :."Ia, ulama.krempeng"'
Biur"ny, o*ng y".rg atrli Lujahadah kurus-kurus dan lebih lemah
;furd, tulrirrnval tulangnya lebih lembut daripada engkau yang
badanmu begitu kuat-kuat.
Tetapi beliau-beliau itu mempunyai kekuatan ilmu dan mempunyai
;;;; yakin dan ada himmih dalam soal agama, sehingga mereka
kuat'melakukan perjuangan yang begitu berat dan menunaikan hak
*"i.tu yang sudah tinggi,-karina-itu perhatikan dirimu sendiri. Semo-
' la Allah mJmberi rahm? kepada kami dan engkau-dan ob.atilah dirimu
iendiri dari penyakit yang iusah diobati itu, mudah-mudahan engkau
beruntung dipai mengalahlan syetan dan nafsu'
Insya Allahu Ta'ala. 'F
Sekarang ketahuilah, bahwa aku akan khusus menceritakan aPa-apa
yang Pentiniyung sudah kutemui, nanti kalau hal-hal yang penting ini
irJiti""gtuu ;rglt, akan bisa meresaP dihatimu, dan cukup bagimu untuk
jelas segala sesuatu-
menghadapi bab-ini dan engkau dapai melihat dengan
nya, dan bisa merenungkannya.
Allah jua yang memberi taufiq.
-"ngkuu
Pertama, harus tahu bahwa Allah sudah menjamin rizki bagi
hamba-hambaNya dalam Al-Qur'an-Nya.
|adi Allah betul-betul sudah menjamin rizkimu dan sudah mengatur agar
engkau tidak usah pusing-pusing lagi.
Bagaimana pendapatmu kalau ada Raja - diantara . Raja'raja dunia
meirjanjikan i"p"du-r, bahwa malam ini engkau menjadi tamunya dan
akan memberi
'makan kepadamu malgm itu, dan eng\au baik-sangka/
f".""yu kepada Raja itu bahwa dia benir, belum pernah bohong dan tidak
uk".,'menyalahi janjinya. Sekarang jangankan raja, kalau yang men-
janjikan demikian .it"lty" orang biasa. (pedagang)' .atau orang yahudi
iii'"tipun : 'Tuan, nanti malam tuan jadi tamu saya".,- kata orang yahudi
itu; aiau orang Nasrani atau Majusi yang menfanjikan. kepada engkau
-"k.r, sedarigkan orang Majusi-itu tidak engkau ketahui -keadaannya,
hanya melihat Tahirnya, Lata-katanya itu seperti orang yang- benar, tentu
errg[a., percaya kepaia-orang itu meskipun dia orang yahudi atau majusi
dai peicaya' akan janjinyi sehingga tenteram hatimu dengan ucapan
222
merka; "Karena itu engkau malam ini tidak usah mencari makan, karena
ada yahudi/majusi yang akan menerima engkau sebagai tamu,,j tentu
engkau tidak akan bingung-bingung lagi memikirkan makan malam, karcna
percaya kepada orang majusi atau yahudi itu.
Bagaimana sebenarnya engkau ini !, sedangkan Allah sud"h menianii-
kan menjamin rizkimu dan membereskannya, malah Allah telah bersuirpih
bukan sekali saja, apakah engkau masih tidak tenteram terhadap janji
Allah ????
Terhadap janji majusi atau yahudi engkau sudah tenteram, mengapa
terhadap janji Allah engkau tidak tenteram ???, dan tidak tenang kepada
Firman Allah dan jaminan-Nya, bahkan tidak menghiraukan sumpah-Nya
dalam Al-Qur'an, tetap masih saja goyang hatimu dan bingung, memalukan
sekali; coba engkau lihat apa akibat-akibatnya dan musibat-musibatnya
kalau betul-betul engkau tahu Keadaannya.
Berkata Sayyidina Ali dalam bentuk syair sbb. :
J.
6"9,#\i:!;t(#A , ,9r. .#{iiA
Artinya : "Apakah engkau meminta rizki dari orang lain dan merasa aman
dari akib'Atnya yang berbahaya, dan apakah engkau ridho terhadop
jaminan orang, walaupun keadaannya musyrik?, dan tidak ridho
eliiamin oleh Allah ?.
Seclah-olah engkau belum membaca isi Al-Qur'an; sehingga keyaki-
nanmu tidak sebogaimana mestinya".
Dan karena itu, sering soal ini sampai kepada sifat ragu-ragu dan
subhat, dikhawatirkan orang hal yang demikian dihilangkan ma'rifat dan
aqamanya, mati dalam su-ul khotimah, audzubillah.-
Dan karena itu. AIIah S.W.T. berfirman :
22_\
yVl,:^t(;i;J;t;
Hal yang kedua yang penting ialah engkau harus tahu.bahwa rizki
itu memang ludah dibagii.an, sebllum engkiu_ diciptakan 'l uhan kedunia
hal ini beiul-betul sudaf, disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits'hadits
Rasulullah yang sahih dan malah yang mutawatir, dan engkau- harus tahu
- akan tertukar dan be.obah. Kalau
b;h;, f"n.,tugir" dari Tuhan tidik
engkau'mengiiginkan pembagian itu, atau dihatimu berkata : "bisa jadi
akin dirobafr"," itu beiarti bihwa engkau mengetuk-ngetuk pintu kufur,
naudzubillah.-
Kalau engkau sudah tahu bahwa pembagian rizki itu memang tidak bisa
dirobah iigi, maka apa gunanya engkau bingung- mencari kesana-kesini
menyembaf, sini dan'run'u yu'g haiilnya hanya kehinaan_d.idunia serta
puy"h dun rugi nanti diakhiratl karena ltu Rasulullah S.A.W. bersabda :
"^&1y
o; /",, :i $i 4# b r) ;3 G ${*,f J:r{'
,,Sudah ditulis diputtggung ikan dilaut dan banteng dihuta-n, ini rizki
untuk iisiirrrg; bagi' oriig -;ong bimbang tidak akon bertambah kecuali
hanya kcpayahan"..
Mengenai ini berkata guru kami rahimahullah "Apa yang sudah ditak- e
dirkan ot-en altah untuk dimamah gigimu, tidak akan dikunyah .orang
Iain,,. Makanlah rizkimu dengan gembira jangan memakannya dengan
rendah hati".
Ini suatu hal yang cukup difikirkan oleh pahlawan'
Hal yang ketiga ialah apa yang pernah kudengar dari guru-ku Al-Imam
rahimahuilaliyun[ me.rcerit"k"n-bihwa Al-Ustadz rahimahullah suka
berkata sbb.:
,tu"g memuaskan diriku, menenteramkan hatiku dalam soal rizki
ialah aku"selalu ingat dan berkata dihatiku: "Bukankah rizki..ini.hanya
-sebab
untuk yang hidup, orang yang sudah mati tidak akan diberi rizki.
krr"or'hiiup hamba Ailah adi ditingan Tuhan. demikianpun rizkinya.
Allah mau memberi atau tidak, itu terserah kepada Allah Ta'ala, diatur
of.fr-Nyu a"rg"n sekehendak-Nya, hal ini suatu nuktah yang halus sekali
memuaskan bagi ahli tahqiq".
-yang"Keempat, pasal ini.b{y. A1lah Ta-
-bagl sudah disebut dalam
ialahlang
'ala menjarnin rizki hambaNya dan yang dijaminNa ialah rizki agar
badan kiia hidup kuat dan terus membesar dan jaminan ini adalah tenaga
unruk kita dan Lekal bagi kita, dari mana dan bagaimana pun- jalannya.
Adapun jalan-jalan untuk hidup bisa dengan makanan,..b.isa-dengan
minuman. Jadi hamba Allah yang sudah memperuntukkan .dirinya untuk
beribadah ian tawakkal kepada Attuh, terkadang jalannya ditutup; misal-
nya, mau berladang, khawafir akan kekeringan, mau dagang pasarnya sepi,
karena itu engkau,-jangan perduli hal itu dan jangan berkesal hati, sebab
224
J\J U >=45- tl
225
bawa badanku, aku tetap tidak makan 12 hari dan aku tidak sakit apa-
aPa"-
Andaikata seorang hamba Allah tersesat jalan, tetapi -dia sudah yaqin
-'menyesal, bahwa
untuk tawakkal kepad"a Allah, percayalah Allah akan memberinya
tenaga dan hatinya tidak akan bahkan dia bersyukur dengan
syukur yang sebanyak-banYaknYa.
Sebab Allah memberi Karunia dan berbuat yang latif bagimu, Allah meng-
hilangkan daripadamu kepayahan dan memberi bantuan, maka berhasil
y"ng ?imuksrd dun terhindar daripada keberatan dan engkau terhindar
du.i- k.t"rguntunganmu kepada sebab; kebiasaan-kebiasaan iru didobrak
serta dipeilihatka*n jalan klkuasaan dan diserupakan keadaannya dengan
keadaan Malaikat dan diangkat dari derajat hewan, dan dari kebanyakan
orang, dengan adanya karomat itu.
Renungkan pokok dasar ini, pasti engkau akan beruntung mencapai laba
yang besar dan banyak. Insya Allah.'
Kataku selanjutnya : "Mungkin engkau mengatakan :- - "Tuan terlalu
banyak bicara mengenai pasal inl, berbeda dengar mak_sud kitab ini. Kata
tuan mau 1n"n"rur!kur. t'entang rizki secara singkat dalam kitab Minhajul
Abidin, tapi ternyata tuan terlalu banyak bicara" -
Maka jawabku : 'sesungguhnya aku bicara tentang rizki disini hanya
sekelumit, menurut yang diperlukan, sebab urusan rizki paling penting
dalam soal ibadah, yinghenggoda hati manusia dalam ibadah ialah rizki, e
bahkan disini berputarnya segala soal dunia dan akhirat.
Bagi orang yang punya himmah dalam soal ini, peganglah apa yang telah
disebutkan tadi, perhatikan dengan sungguh-sungguh, kalau tidak dia akan
jauh dari yang dimaksud, yairu ibadah yang sebenar-benarnya' lni satu
tanda menunjukkan bahwa ulama akhirat betul-betul waspada mata hatinya,
mereka mendasarkan soal mereka atas dasar tawakkal kepada Allah dan
memusatkan segala kesempatan untuk beribadah, dan memuruskan semua
hubungan, dan banyak kitab yang telah dikarang mereka dan banyak puk
pesan-pesan yang diucapkan mereka.
Allah menyediakan bagi mereka pembantu-pembantu dari orang-orang
yang mulia dan murid-murid besa4, sehingga kebaikan yang menyeluruh
lancar bagi mereka, sedangkan hal-hal yang sama tidak lancar bagi
golongan apapun termasuk golongan-golongan Al-Karomiyah (golongan
yang zuhud tapi sasar), sebab golongan Al-Karomiyah itu mendasarkan
mazhab mereka atas dasardasar yang tidak benar. Kami bersama teman-
teman kami (kata Imam Gazali) senantiasa mulia selama kami berada
dijalan yang ditempuh oleh Imam-Imam kami. Dari madrasah-madrasah
kami dan dari tempat-tempat ibadah kami tiap saat keluar orang yang betul-
Uetul matang, ada yang menjadi Imam dalam ilmu (Ulama Besar) seperti
Ugtadz Abi Ishak, Abu Hamid, Abu Tayib rbnu Faurok dan guru kami
AI-Imam dll. fuga orang-orang yang mulia atau orang-orang ying benar-
226
3* 'ff
fffi iTiif?#l'lf i",#ii"n3,lxli,no,f Tgi3;ifl
dll, mereka tinggi setcali'dalamlimu a"tt ^tsi'ffi
zuhud sehingq ob?-
Mukoddasi sedikit saja
il;-C;i;i;; tatitrailaan malahan apabila terkena manfaatnya'
hubungan-hubungan ;il- t f"Uit'' banyak.dari
juga jadi
"dl"1"ily"
sehingga segala sesuatunya geniadi-mundur dan himmah--t'i*Lh
;il"T dilbarokah-bairiahn,i hilang, nikmat dan manisnya ibadah juga
ir;iil; k;"rli dari orang-orang y"r,g t"t"o U"rada dijalan leluhur kami.
ilr,r#t$:illai:H"t$w**:rt','#*.Til1q,#'lit11
a"t'-*uridnva Yang besar iitah Al-Muzani. dan Imam
;;Li;--;riiryi, jadi mereka
Harmalah dll.- merupakan Imam-imam Agama rahimahumullah
;;;;;;;"; sebagaimana dilukiskan oleh-oenyair sebagai berikut :
Q,
7;7+; * ;4'i,r, tc;, %i(rt.1"44 v
"4**-dr\r,rb5;
.?6a
\.r 'ra
s /.'-: /t,/,
oo '/ z
,,jrt|,A;;b,'qi1
Artinya: '
;' "Mereka selama hidup ta'allul - (menahan diri) selalu;
*"rrti-iioi biro *"i"piii" "**n'yo
diri dari cinta tiihadap Tuhan mereka Allah
s.w.T.
Mereka adalah orang4rung utama, yane benar-bVnar ibadshyq' thli
"*"reka'semati-''oto terhadap Alluh S'W'T'
kewalian @utia). fiTioi
(Sayyidissadat).
'O;;;g tidak hitang sabarnya' kqrena tali sabar mereka belum
yang sabar
p"rnin-puit, mereka selalu sabar'
Duludizatnanleluhurkita,seolaholah-yangmeniadiraiaberkuasa'lupa;
dulu kita pahlawan
tetapi sekarang kita'k;i;t;"g"" akun kZktisaan itu;
';;;i;;;";;;;-i"e iiii'ii'i"iii io*i, namun camikian' mudah-mudahan
kita tiduk putus ditengah ialan vma sekau'
nre.n,hadapi segala musit)at.
Altah juga yang aiiriitri pertoiongan-Nya sisanva'
7a17 Dia irco t"*poi"iiii kemohoi
supiya--icngan ,dihabiskan
i;ii' Karunia dan Pengasih savang'
sesungsuhnya Dio P;*;;;h'' Pemberi
i,'u,3y1!;!; {:}9i
kepada Allah)' ada
Adapun tafwid (*"tyttuf't"n segala sesuatunya
-p"it,,
ait"ruttgliun mengenai tafwid ini :
auu po-6k
Pokok pertama , E.rgkut' Iudah tahu batrwa pilihan tak mungkin dilakukan
segala-galanva dan segala segi-
kecuali oleh orang i;;; ;;;;;-u"n" tahu
kaiau tidak demikian' dia
nya, lahir-bathin, ,"k,"'u"g dan nanti' sebab
227
tidak akan aman, mungkin memilih celaka, tidak memilih keselamatan,
Coba fikirkan andaikata engkau meminta kepada seorang Baduwi atau
Korowi (orang desa) atau minta kepada seorang penggembala domba
untuk menguji uang ini palsu atau aseli, pisahkan mana yang baik dan
mana yang jelek, pasti dia tidak tahu, sebab dia hanya seorang Baduwi
atau orang desa atau penggembala domba saja. )uga andaikata engkau
meminta yang demikian kepada pedagang dipasar, tapi bukan ahlinya
dalam menguji uang palsu atau tidak, mungkin sukar juga, jadi engkau
tidak akan aman kecuali menyodorkan uang untuk diuji kepada ahlinya,
yang benar'benar berpengalaman; tahu mana emas dan mana perak, mana
loyang dan mana tembaga, dan tahu rahasia-rahasia dalam sifat perkutut
yang adl pada emas dan perak.
Pengetahuan ini meliputi segala sesuatu dari segala jihat dan segi dan
tidak bisa mengetahuinya melainkan bagi Allah S.W.T. Hanya Allah sendiri
Yang Tahu segala-galanya, karena itu tidak berhak seorangpun itu memilih
dan mengatur, pada hakekatnya yarg memilih dan mcngatur itu hanya
Allah sendiri, karena itu Allah berfirill?n :
4U53
!r?,'j! 1uv 3gJiC*.C'68
"Tuhanmu jua Yang Menciptakan segala sesuatu yang IA kehendaki
dan Dia juga yang memilih, tidak ada hoq makhluk untuk memilihf mena-
war'. G
228
,V.*-J:
tahu apa yang baik bagiku untuk dimlnta, dan engkau sendiri pilihkan
untukku. Hal ini penting
Pokok kedua : Kita harub menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan,
sekarang bagaimana fikiranmu andaikata ada seorang laki-laki berkata
kepadamu: "Aku sangguP mengums segala urusanmu dan aku sangg1P
mengatur semua yang engkau perlukan bagi kemaslahatanmu- Jadi serah-
kan saja segala urusanmu kepadaku, engkau kerjakan tugasmu saja !"'
Sedangkan orang itu, menurut pendapatmu, yamrg pding tahu diantara
manusia pada zaman itu dan paling bijaksana, Paling kuat,'paling menga-
sihani, piling taqwa, paling benar dan paling setia.
Tentu saja engkau mengambil kesempatan itu dan dihati berkata : "Alham-
dulillah ida orang yang mau menanggung segala urusanku". Dan tentu
engkau menganggipnya-suatu nikmat yang paling besar-, dan-tentu engkau
minerima kirunia-itu daripadanya dan bersyukur sebesar-besarnya dan
memuji setinggi langit. Kemudian setelah menyerahkan segala sesuaru
kepadinya, ii-kemudian memilih sesuatu yang engkau tidak tahu apakah
baik atau tidak karena engkau bodoh, tentu hatimu tidak kesal sebab
percaya bahwa dia lebih iahu; maka hatimu tenteram terhadap aturannya
ian engkau yakin bahwa dia tidak akan memilih bagimu melainkan yang
baik, din tidak akan memikirkan bagimu selain yang maslahat saja karena
engkau telah menyerahkan segala sesuatu kepadanya dan ia telah menja-
minnya.
Kenapa engkau tidak menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah ?.
Kalau kepada mlnusia engkau mau, dan percaya lahwa ma-nusra_ itu paling
pintar din paling setia, tetapi le1qla -eng_kau tidak menyerahkan segaia
i"ruuru.ryu kepadla Allah Rabbul 'Alamin, Dia jualah yang mengatur segala
urusan ailangii sampai dibumi, Dia Lebih Tahu daripada,silfg yang tahu,
dan Dia Leblh Kuasa dari siapa saja yang kuasa, dan Dia Lebih Kasih dari
siapa saja yang mengasihani din Dia Lebih Kaya dari siapa saja yang kava.
karena itu serahkanlah kepada-Nya !'
Kenapa engkau tidak menyerahkan segala- sesuatu kepada-Nya agar Dia
,ner"iiifr bi$mu dengan ilmuNya yang halus dan dengan per-aturan-Nva
yang baik, iremilihkin apa yang tidak sampai psngetahuanmu kepadanya
ian"tidak-dapat dicapai oleh fahammu, tetapi setelah engkau nrenyerahkan
segala sesuatu kqpada Atlah, engkau boleh mengerjakan tugasmu sendii
yui-,g ,.r"r,g.nai dirimu dengan akibatnya, dan apabila- Tuhan teiah memilih
irug"i*u iesuatu yang engkau belum tahu apa rahasianya,_ eagkau ricic
deigan yang demitiun- dun ingkau tenang dan tenteram kepada-Nya baea:-
*rrr"upurr, tlbub it l"h yang maslahat dan itulah yang baik, renungkan hai
ini,'simoga engkau mendapat hidayah. Insva Allah'
t. ./ L
'6i?t1tui
Adairun rido terhadap takdir, juga perl-Y direnungkan dua pokok,
keduanya menguatkan, dan tidak ada yang lebih daripadanya'
2n
Pokok pertama, mengenai faedah yang ada dalam rido, baik untuk sekarang
maupun untuk nantinya.
Adapun faedah untuk sekarang ialah hati tidak bimbang; kalau sudah
rido, susah yang ranpa faedah berkurang, karena itu seseorang berkata :
-buat "Kalau memang kadar itu pasti, susah dan bingung menjadi percuma,
apa bimbang ?".
Perkataan diatas ada dasarnya, dalam Hadits Nabi S.A.W., beliau
bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud sbb. :
t -li3l{."ic;'oK:
6=:(' r 'l J 'vJ 'J-/ $6,4*9.
LtZ
"Jangan engkau banyak susah, apa yang ditakdirkan Attah pasti terjadi,
qpa. yang tidak ditakdirkan Allah pasti tidak akan datang kepadamu".
Jadi buat apa susah-susah ?.
Inilah kata-kata yang penuh isi dari dasar kenabian yang sampai
kepada yang dituju, kata-karanya sedikit retapi maknanya begitu batyai<.
. Adapun faedah rido takdir dikemudian hari, ialah ganjaran dan
-keridoan dari AIlah.
Allah berfirman : c,/ o) ,// c , '/ rL ./ /
'*Y\*tef$tt
9
"Allah rido pada orang-orang yang rido kepada takdir-Nya dan mere-
-
ka juga rido kepada Allah".
Dan ingat, kalau kita tidak rido dalam keadaan keluh kesah, kontan
lerd-agat bingung, susah, sedih, kesal; dan dss6 huftrrman nanti tanpa
faedah, apa gunanya ?. Sebab takdir akan terus jalan; tidak akan terhir-
dar dari takdir karena susahmu dan karena keluh kesahmu, sebagaimana
telah dikatakan oleh seorang penyair sbb. :
,F":l
"$,'it
o71'(
Ct i
4; fl, "fr(, i,:i{" d4 fiC
( t, e,r t{W . U,L6",#, r#;
-c/z
Ll
'sy"Apa yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan wahai diriku, bersabarlah
menderitanya. Dan engkau aman dari spaepa yang tidak ditokdirkan.
Yakinlah engkau bahwa aWeW yang ditakdirkan pasti akan ada, mau atau
tidak mau, sabar atau tidak sabar".
- , Orang yang sehat fikirannya tentu tidak akan memilih susah tanpa
faedah, ditambah lagi, dosa serta hukuman yang meninggalkan kesenangan
dan ganjaran Sorga.
Pokok kedua, ialah agar kita harus rido dengan qodo, yaitu tentang besar-
230
menjadi
nya bahaya dan kerugian yang terdaPat dalam keluh'kesah' malalran
i:'J;;'ffi;;;iiut""ttii"ii, keculli kalau diberi rahmat oleh Allah'
Renungkan Firman Allah S.W.T. ini :
lt ( /."
"#.
flri{'4i"23
'*
,.\?e-ffw.l
V,ri,f J4 W E#.4 i,'#;t $j;ve -/,1
w3t,;>1;[+ibvY,]-p7a
berirun
'i'idak, Demi Tuhanmu ya Muhammad, mereka belum perkya
,"baui-iireka rela ingkau seSagai hakim untuk memutuskttt
;;;;; ian tidak *ri*o menisal (keluh-kesah) atas putusanmu dan
me ny e r ah se penuhnY a " -'
Hal ini ditujukan terhadap orang yang tidak rela. akan Putusan
bahwa tidak
Rrsrtuiluh, i"brg"i-un, dikatakan^ oleh AIlah dele-an s-umPa.h
i"ii."" orrng y-"rrg berkeluh-kesah dan yang tidak rela terhadap Putusan
Rasulullah.
Baflaimanaorangyangtidakreladanberkeluh-kesahterhadappufusan
Ali-ah sendiri (yaitu takditnya) ????'
Dalam Hadits Qutisi Allah berfirman:
t-i,///2 o7r(/ // ./- ./-./. / . /
'l I azJ
2
t o /u/1(
z z'7'
-2-J
,Barang siapa tidak rela terhadap.takdir.Ku dan tidak sabar terhadap
,ooooi airipadi-xu iir*
ari bersyukur__terhadap nikmat yang diberikan
iiin-r.u, Tuhan selain dari pada-Ku"'
"oiitoh ,,Tidak suka Aku sebagai Tuhannya ia tidak
Seakan.akan Tuhan berkata :
rela akan takdir-Ku, f"nun yang ia sukai"' Ini ancaman yang paling
keras.
""tiiuii
Benarsekaliperkataanseorang'.darileluhurkitawaktuditar^yaapa
a.tinya kehambaan, dan apa artinya Ketuhanan'
bagi !u*f-".rido' Apabila Tuhan
larvabnya: "Bagi Tuhan memutuskan' jadi tidak ada kehambaan dan
sudah mcmutuskan, t"pi-tr*u" tidak rido,
dia yang jadi Tuhan'
Iia"t ,a, Ketuhanan, seolah-olah
Renungkan hal ini dan fikirkan aPl.ylnCtaik
bagi dirimu' mudah-mudahan
^Aliah:dan
;At*ta"ngr" bantuan Taufiq-Nva'
iliff obat pahit',ota1 tidak
Adapun sabar, adalah semacam 11u1^yang
tapi'u""v"[ r*faatnya, mendatangkan segala kemanfaatan,
"nut'iu"jnia,
dan menolak segala madarat'
231
Bagi' :,ang yang sehat fikiran tenru memaksakan diri unruk meminum obat
sepei= ini, ditelan sereguk demi seteguk, saban menderita akan pahir da,
keras;r'a, dan berkata dalam hati sbb. : ',pahit sejam, sehar serahun".
ii=rahuilah, adapun kemanfaatan yang didatangkan oreh sabar, ada
4 macam:
1. Sa:ar melakukan ta'at.
2. Sabar menahan diri dari mak-siyat.
i. Seiar menahan diri dari godaan dunia.
4. Sa:ar menderita cobaan-cobaan dan musibat-musibat.
Iadi kalau seseorang sudah kuat menderita pahitnya sabar yaitu dalam
4 rnzxzrn itu, maka berhasil baginya ta'at dan manzilah-manzilahnya sabar
dan gznjarannya yang besar, dan ia tidak jatuh kedalam maksiat dan
mara'c=hayanya didunia dan tuntutan-tuntutannya di akhirat, kemudian dia
juga tidak dicoba oleh Tuhan dengan sifat serakah mencari dunia, dalam
keadaes! bimbang sekarang dan menghadapi tuntutan nanti. Kemudian tidak
gagai :ianjaran dari musibat yang dicobanya dan apa-apa yang hilang
darip*'anya; karena sabar itu adalah, hasil tait serta manzilih-manzilrhnyi
yang ;aulia juga ganjarannya, taqwa dan zuhud dan pengganti serra
ganja=a yang besar (selebihnya dari penggantian) dari Allah. Peiinciannya
hanr-a -{ilah Yang Mengetahui.
- Aiapun sabar itu menolak madarat, membikin senang hati, tidak usah
bersusrh-susah, kesal, dan berpayah-payah didunia dan diiiksa diakhirat..
-{=abila seseorang lemah, tidak mampu sabar dan tetap menempuh
jalan ddak sabar, maka akan luput -daripadanya manfaat dan -dirinya akan
terkene madarat sebab dia tidak sabar menanggung payahnya ta'at; jadi
dia dcak mau taat, mau manfaatnya tapi tidak mau bersabir, tidak bisa
memeliharanya, berarti merusaknya; atau tidak sabar (istiqomah/dawam)
9ul* :a'at, jadi dia tidak akan sampai kepada suatu manzilih yang mulya
dalarc
='at yaitu derajat istiqomah alau tidak sabar menahan nafsulerbuat
maksi'ar, berarti dia jatuh kedalam maksiyat; atau tidak sabar menahan
lajy &; yang halal walau tidak perlu, dia menjadi bimbang; atau dia
tidak menderita musibat, laai aia tidak memperoleh gaijaran; dan
mungkin =bardia terlalu ridak sabar untuk bisa menghilingkan riusibat. akhir-
nya- roeriadi dua musibat, yang pertama luput - sesuitu dan kedtra luput
d.an ganiinva dianggap iebagai makruh; yaitu apa-apa yang ia
ir,rir.:"..
uoat( ngrnkan dan tidak diberi sabar oleh Allah.
, . A:, musibat
daripe&
orang berkata bahwa sabar menderita musibat itu lebih payalr
itu-sendiri. ]adi apa faedahnya ketidak sabaraq va.fl |tt
hanya menghilangkan hal-hal yang sudah ada, bahkan yang Uitum
lklb"Tl=.
luga dCak bisa didapat; engkau haruj b--ersungguh-sungguh, kali'u yang
satu luput,.yanglain jangan simpai luput pula. lni te.masuk L"tr-t rtu
padat; *dikit kata-katanya tipi banyak artinya, seperti dikatakan voni
olef,
Sy. Ati *'aktu beliau menta,ziyah seseorangt kutunyu ,tb. , "K"lru
engkau
232
sabar, maka takdir itu berjalan atasmu dengan diberi.ganjaran tapi kalau
ir tia"k sabar maka tikdir tetEp jalan tErus kepadaniu dengan engkau
""gt
berdosa".
Imam Gaaly berkata: "Pendeknya mmutuskan.hubungan hati
aengan huUungan-Lubungan lain dan mencegah hlY" "*:y, d:d !:!::
saan-kebiasaan yeng sudah mendalam dengan disertar tawaKKar yang rygnu
ii"pd; i["h d;Eeninggalk* t aUi. (meigatur secara Plr,l t:idd) dalam
,"j"f"-f,a; dan diserahliin semua masalah iru kegrada Allah S:W.T. tanPa
*E"i"t"n ii rr*-"t dan rahasianya dan menahan nafsu keluh kesah
;;;e[b"Uf*"!" .fin sifat tidak sabar padahal nafsu sangat -cePat- iatuh
nafsu dikendalikan dengan
i,"p,ia" tiart oUur dan kemudian memlaksa
ffiadi .ido d.ng* obat pahit yaitu sabar, padahal nafsu kita tidak meng-
fr""a"ti"V", sedingkan p6rbuatan-perbuatan
-beban
memang pahit'
itu semuanya
iu"i paling yang berat, tetapi - inilah cara yang paling
slusah,
"Urt
t"prt, lai" yan! pahng lurus, hasilnya baik, keadaan-keadaannya bahagia'
Bagaimana pendapatrnu apabila ada seorang ayah yang kasih sayang
terhadaf anaknya aan aia kaya raya, -tetaPi ia -mencegah .anaknya yang
ia sayangi itu tidak memakan sebutir korma rutob atau buah apel, f<arena
iu s"ian! sakit mata. Kemudian anak yang disayanginya itu diserahkannya
kepada i.orung guru berbadan besar, mendidiknya ketat,_ sehari-harian
difihan dirumlh-nya sehingga dia merasa kesal; sesudah iru anak yang
disayanginya itu dibawa ketukang serot, dia dibikin sakit dengan menge-
luarkan darahnya, dan dibikin takut.
coba bayangkan ! Apakah siayah. yang kaya yang menyayangi anakny'a
**O"i hlti Lelarang L makan korma dan buah apel itu disebabkan siayah
tsb. kikir ?.
Sama sekali bukan demikian, sebab dia suka memberi orang lain walau-
pun trtun anaknya, apalagi kalau kepada anaknya. Ataukah anaknya tidak
udu hurgu dimatanya ?. Id juga tidak-, karena siayah mengumpulkan harta-
nya justru untuk anak yang disayanginya'
Atau dia menyerahkan anaknya itu kepada guru supaya.lelah, atau supa-Ya
sakit karena dia benci kepada anaknya ?. Itu juga tidak, karena anak itu
adalah kesayangannya dan buah hatinya. Andaikata sianak itu masuk
angin saja, siayah tentu akan merasa susah.
}adi, siayah bukan kikir, bukan benci, tetapi dia tahu bahwa
yang
baik'bagi sianak yang disayanginy: itu harus demikian; harus berpantang,
ha.us m-engaji dsbnyi. Lelah sedikit pada masa muda supaya kelak sesu-
.t dah besar iku., -e*peroleh banyak kebaikan dan manfaat yang besar.
Sekarang bagaimana pendapatmu apabila ada seorang .dokter yang
t
ahli dan jujui, mengasihi din cinta kepada pasiennya. Kalau dia melarang
sisakit minim seteguk air, padahal dia sedang haus, isi perutnya panas
malah dia diberi minu*un yang pahit sekali (obat), yang rasanya tidak
enak, sedangkan nafsunya tidak mau meminumnya'
233
Bagaimana pendapatmu apakah
sengaja ingin mengganggunya
dokter itu berarti memusuhi sisakit atau
?.
Tidak, sama sekali tidak, ini suatu perbuatan
dari dokrer' sebab dokte; ;h;-k;r"r'J.iu, kejujuran dan kebaikan
diberi keinginan nafsu
tiap saat ia bisa ceraka sama r.kdi,
;;;i atau sakir ser"ria-lama,ya. sisakit
Nah, sekarano renungkan wahai
orang_oiang yang ingin beribadah.
Kalau AIIah misariva pada'suatu rr"ii
,r.r"rr;n ,.b'.ntrr'r.po't*g roti arau
sepiring nasi arau ,r',i, a,ri",
damu, engkau harus yafin
ffi ;ilril;;ili;',iifi'i'u,u'g
r..pu-
brt;; i;;';.r"ilih apa yang ksmu inginkan;
dan Dia Maha Kuasa
-menyampaikan segara sesuatu kepadamu sebab Dia
Maha pemurah dan rur.g.r^tiJ-I;;;;'";*r,
tidak ada yans samar dan
tersembunyi baui_Nya,. brikan d;;;-i;;;-',iik
bukan karena of tiail ,,,3;;r,"1;;''
sesuatu atau kikir. Maha Sucl
uut, pula ffirr"'J!"-rr",
Dia menyembunyikan
dan
Q'iu, ei,igi(;j,iat, la
.. mencegohf menahan
"A(u
ir:,,i,it
.
nTatan dunia".
kektsih-kekasihku, woti-wariku dari kenik-
. Danyakin
apabila Allah mencoba engkau dengan kepayahan;
! Allah ebenamva -riek perru Ketahuilah
$engan
kamu, karena Ailah Tah-u tJa"**"'. ailrr, menguji dan mencoba
Allah Maha Kasih Sayang r."p"j"mii-iiar*rr, =.r;'[#^ileffi;gar
naerif;ui t"iemahanmu,
Rasulullah S.A.W. : sabda
' tt U
o/u t L '3
'Lffi;Y|'it6r*,
(
'Apabila AllalKasih Sayang terhadap salu kaum' pasti mereka alcnn
dicotn
" iteh Altat "'
rgl,g p,r(r{, rb' Gfi,y6(36(d,,
{
oron rin-f f*l"tyriii,-dr; yang ketiga dan "q',
'Yang pting banyak dicoba oleh Allah ialah -para Na!i'
ada pula
kemudian
yang keempat''
dunia darilada-
Apabila engkau *"irr" bariwa Allah menghindarkan
mu, atau sering *"n"iiJutt- kepayalan dan cobaan kepadamu' yakinlah
;;;;;d""pua" iiti-Nva. ani,.*di hambaNva Ymg dikasihani' vang
ii"i.r^r afi ti"g;i i"a" pandingll-.Nva' da1 Alla.h sedang membawa
".,gi"rl sebab Allah itu.Melihatmu'
;;;k;; -"r,"-"prh iala? teararr wali-wali-Nya,semata-mata
eii"n}i"t^;;;drkan sepe.ti iru, tetapi untukmu, bukan
untuk keuntungan Allah.
Tidakkah engkau mendengar Firman Allah Ta'ala :
Gt&9e;#.ry*'t
"sabarlah engkau menghadapi putusan Tuhanmu karena engkau
disayangi oleh-Ku".
KetahuilahbahwajasaAllahberupapemeliharaanNya'.kemaslahatan
yang batk serta me-
unfukmu dengan mempirbanyak ganjaran dan balasan
;;;;,L" en"gkau ditempat orang-orang yang baik dan .orang-orang
yang
hal-hal yang
li"i,it"i-Nv, p"ada sisi-Nya dan sudah banyak engkau melihat
t"if. aun pemberian-pemberianNya yang mulia'
Allah iua yang memberi taufiq dengan jasa-Nya dan karunia-Nya'
PendeknyakalauengkausudahtahudenganyakinbahwaAllahTa'ala
,irti-V?ng.perlu bagimu unluk hidup dan unfuk melaku-
-"*;;';;;ll-i" krprdl-iVil
[r""'it"Jrf,' d;" .rgfu,1 sudah yakin pulacaranva,
bahwa Dia iru
karena
dan
Ktu;;, ;;;'rriu v""g Jikeh"ndrki-N-yadolo.n bagaimanapun
t"p".tron*u tiap-tiap hal, dan dalam tiap
ill;h'y"Gilt,1 "r[""
tiap saat.
engkau pasti tawakkal'
Kalau engkau sudah tahu dengan pasti maka
235
jaminan-Nya
yang benar dan kepada janji-Nya yang tulus,
3:Yy^r,I:p:da
Karena rtu tentu hatimu menjadi tenteram dan -
berplling dari-me'ngingai
akan hubungan-hubungan dan sebab-sebab dan juga;;;;r-;k;,
berhenti
kepada sesuatu hlb"ungan, r"bub f,rUrng"n
11: sebab-sebab
dan ^T."1ryrntungkan.-dirimu
itu tidak akan dapat membelamu dan tidak akan dJpat
mencukupkan tanpa pemberian dari Ailah S.W.T.
Sebab- walaupun tanpa ,Alaiq (hubungan), umpamanva,
mudah memberi makan dan - Allah aka:r
minum bagimu.
I{eskipun ada makanan, kalau Allah tidak memudahkanmu untuk
makan,
tentu engkau tidak akan bisa memakannya.
. Karena Allah yang membikin engkau merasa minuman itu ]ezat dan
makanan itu enak. Karena har itu dariAllah jua. Dan
Ailarr lur-yrng mem-
beri tenaga akan makanan {an mrofaai e.;-;;k;;;;';;;';;,
menjauh_
\a.n-
dld padamu berarnya bahayanya, Allah yr;t ;;.;ilin engkau
-d'an
tidak butuh dan Allah. pula.yang ,"ngutu. kamu sipaya langan buruh
kepada.sebab-sebab, katau Dii "*"ngi,"iauHry";';.;;i;';"1;;,
rerserah
kepada-Nya, tidak ada yang menyamai-bia dan meryeri"i_pir.---
kepada-Nya,.jangan kepada yang lain, demikian pula kalau
^__, fr*r\kul
e.ngKau suclah yakin pasti engkau akan meninggalican tadbir
(bersusah payah -demikian,
memikirkan unt t ai.i-rendiri, ."rg;;;f;;i dan itu,
yang bukan-bukan) dalam ,*run-u, engkai ukun *.ny"."h-
f;-m1llfl
Kan semuanya kepada yang Langit dan Bumi dan engkau mengis-
tirahatkan diri (hati)-my.dar;|I9nq1tu-r
iral-nat yang"sebena;F tid;k ;impai kesitu
pengetahuanmu dan fikiranmu, yaitu s6ar-bagaimana
b;;"k r.' Apakah
tidak akan gagal semrra rafg iita .er"rn"kL, apakah uisa ierlaai atau
3qa
tidak dan bagaimana kelik jadinya; itu semua tia"f fikirkan
"r"r, "rgt*
dan engkau sudah tidak periu lagi mengatakan "b".;;;i.rri;? atau ',karau
begitu", hal_itu hanya.akan membimbangian hati dan meriyia-nyialrn waktu
mu, mungkin ada hal-hal yang samasekali tidak terlintas dihatimu, dan
timbul dalam fikiranmu tentang aturannya begini dan belitu hanya
membuang-buang waktu yang mahal dan percunn"rilu t*pu faeiah, marah
encqL .akal dan rnenyesal, kaiena kebimbangai., trii*, dalam
-rysj
memikirkan hal-hal ini berarti menyia-nyiakan umurmu.
Ada sebuah bait gubahan seorang muzahid sbb. :
',#:Fe63"; !
-
t i-:+6 '{k3'itA#lo#
'Takdir Allah sudah putus dan putusan Ailah sudah teriadi, istirahat-
kon hatimu dari kata-kata-,,barangkili', dan "kalau..
Yang lainnya berkata pula :
L'fu,$ 4',t';i,6,
"Kita kepunyaan Allah dan kepada-Nyo kita akan kembali.
Hatimu diisi dengan tulisan : "Ini ada ganjarannya, ada balasannya
nanti".
Engkau harus ingat betapa sabarnya para Nabi Ulil Azm (yang 25)
menderita musibat-musibat yang berat, mereka adalah para Nabi dan para
Wali yang mulia yang dikasihi oleh Allah S.W.T.
Kalau dalam suatu waktu duniamu ditahan oleh Allah, misalnya eng-
kau berusaha dan biasanya mendapat sekian ratus rupiah sehari, tetapi
sekarang luput sama sekali, atau hanya sedikit, maka engkau harus berkata
didalam hati :
"Wahai diri, Dia lebih Tahu keadaanmu, lebih rahmat kepadamu
dan lebih Pemurah.
Allah memberi rizki kepada aniing yang begitu hina dan juga kepada
kafir, padahal mereka memuzuhi Allah tetapi diberi-Nya jua rizki.
Aku, wahai diri hamba Allah yang ma'rifat yang bertauliid, masa aku
tidak berharga sepotong roti, itu mustahil; tentu saja lebih dari pada sepo-
tong roti. Ketatruilah wahai diri bahwa Allah menahannya hanya karena
keuntungan yang lebih besar bagimu. Setiap kesengsaraan, Allah akan
menggantinya dengan kesenangan.
Sabarlah sebentar wahai diri, nanti akan terlihat sesuatu yang mem-
buatmu kaget karena halusnya perbuatan Allah; tidakkah engkau pernah
dengar kata-kata penyair ini :
238
. *"n*\e# ), W4($ty,j1,{;
"Harapkan dan tunggu saia perbwtan Tuhanmu, Tulwn alcan mem'
beri apaqw ynng engkil ingiikin, yaitu terhindcmya *glcau
dari lcesu'
salun'padi wdktu yang deka (sebentar lagi). -.1- karena
poi ineko" iangan [erputus asa katiu mendapatkan musibat'
''i;tiE
petf ,r.
"#
'*.ti Ylt yt ifr:,i":A,r"diGKn
"{,',Y
":A
'Wahui orang yang sangat banyak memikirlcanf merunggung.kfy'
han; kalau musihatmu sudah memuncak, ingatlah surat ? f '
Kesengsaraon diantara dua kesenangan; berarti vtu kesengsatoan dibaniling
iV?'3';b!;'tit'
o
239