LAPORAN PRAKTIKUM Angin
LAPORAN PRAKTIKUM Angin
LAPORAN PRAKTIKUM Angin
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI
(Konversi Energi Angin)
Oleh :
Nama & NPM : Chondro Jati P 240110130060
Asri Sophiana M 240110130060
Encep Farokhi 240110130069
Nadyah Rachma D 240110130070
Ilham Makarim 240110130077
Rida Nurfaidah 240110120013
Hari, Tanggal Praktikum : 12 November 2015
Waktu : 08.00 - 10.00 WIB
Asisten : 1. Bung Pratiwi
2. Septian A. Wicaksana
PENDAHULUAN
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTA) mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik
dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar
rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan. Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :
Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km merupakan
wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun
sayang potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis,
disaat Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global
di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun
pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor satu
pemanasan global.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy
Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan
oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari
total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara
terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total
kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total
kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800
kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas
masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan
kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau
Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka
Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional,
maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt
(MW) pada tahun 2025. Agar mengetahui besaran tegangan yang dihasilkan dari
kecepatan angin, perlu bagi kita untuk mempelajari hasil dari konversi energi
angin.
1.2 Tujuan
Setelah melaksanakan materi praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis proses konversi energi angin dengan
memanfaatkan perubahan energi kinetik kincir angin.
2. Mengidentifikasikan kuantitas energi listrik yang dihasilkan dari
jumlah/besar energi angin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy
Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan
oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari
total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara
terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total
kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Dimensi Kincir :
D = 25 cm Cp = 0,59
h = 30 cm = 1,225 kg/cm3
A =..D.h
=2.r.h
= 2 . 23,75 . 30
= 1425 cm2 = 0,1425 m2
P teoritis = . . A . v3
P teoritis Kompresor = . 1,225 . 0,1425 . (7,4)3
= 35,368 Watt
P teoritis Kipas Angin kec. III= . 1,225 . 0,1425 . (7)3
= 29,297 Watt
P aktual Kipas Angin ke. III
=V.I
= 0,03016 . 2,38.10-5
= 7,17808.10-7 Watt
P aktual Kompresor
=V.I
= 0,00356 . 3,18 . 10-6
= 1,132 . 10-8 Watt
= . 100%
= 2,02 .10-8%
Kompresor = . 100%
= 3,86 . 10-8%
Chondro Jati P
240110130060
BAB V
PEMBAHASAN
240110130061
Pratikum teknologi dan konversi energi kali ini adalah tentang konversi
energi angin. Pada praktikum ini kita menggunakan kincir savonius, kipas,
kompressor, dan multimeter. Dengan melakukan praktikum ini kita akan
menganalisis proses konversi energi, dan akan mengetahui kuantitas energi listrik
yang dihasilkan dari energi angin. Sehingga kita harus menghitung kecepatan
angin pada kincir. Namun sebelum melakukan pengukuran kecepatan angin pada
kincir kita terlebih dahulu mengukur dimensi kincir savonius. Kita harus mencari
berapa nilai diameter dari kincir tersebut. Setelah itu akan diperoleh luas, luas dari
kincir savoniusnya adalah 0,1425 m2. Setelah kita memperoleh A kita dapat
menghitung kecepatan angin, nilai kecepatan rata-rata pada perlakuan
menggunakan kipas angin dengan tingkat kecepatan high adalah 7 m/s, sedangkan
menggunakan kompressor 7,4 m/s. Selanjutnya pengukuran tegangan dan kuat
arus dengan menggunakan kipas angin dan kompressor. Dengan menggunakan
kipas angin diperoleh nilai rata-rata tegangannya adalah 0,03016 mV, sedangkan
kuat arus nya adalah 2,38.10-5 . Dengan menggunakan kompressor tegangannya
adalah 3,56.10-3mV, dan kuat arus 3,18.10-6 . Setelah itu kita dapat memperoleh P
teoritis kompresor dengan P teoritis kipas angin kecepatan III, nilai masing adalah
35,368 Watt dan 29,297 watt. Efisiensi dari kincir angin pada praktikum ini adalah
2,02 x 10-8 % untuk kipas angin kecepatan III dan 3,86 x 10 -8 %. Berdasarkan
litelatur nilai efisiensi kincir angin 59,26 %. Jika dibandingkan nilai efisiensinya
sangatlah jauh, hal ini dapat disebabkan karena tegangan pada kipas
angin/kompressor yang kita gunakan atau pembacaan angka pada multimeter yang
tidak tepat. Karena pada saat pembacaan multimeter angka sering tidak stabil
yang menyebabkan pembacaan menjadi tidak pas.
Jenis kincir angin yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis kincir
angin savonius. Bentuk kincir ini menyerupai lempengan yang dibentuk huruf s.
Dari hasil peragaan pada praktikum pengukuran besarnya tenaga angin, kincir
savonius dapat menghasilkan putaran rata-rata sebanyak 40 putaran per menit.
Besarnya daya yang dihasilkan kipas akan berbanding lurus dengan banyaknya
putaran dan berbanding terbalik dengan beban dari kincir angin. Jika daya yang
dihasilkan besar maka jumlah putaran dari kincir akan maksimal persatuan waktu,
namun akan sedikit jika beban yang berat terdapat dalam kincir angin.
Encep Farokhi
240110130069
Praktikum kali ini mengenai konversi energi angin. Sumber angin berasal
dari kipas angin dengan 3 tingkat kecepatan dan kompresor. Pengukuran
dilakukan pada kincir angin yang mempunyai jumlah sudu atau baling-baling 2
buah, bernama kincir savonius vertikal. Angin merupakan salah satu energi yang
dapat diperbaharui, mudah diperoleh, mudah dikonversikan, tidak membutuhkan
biaya operasional yang tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Namun dalam penggunaannya, energi angin tidak bisa langsung dimanfaatkan
sebagai energi listrik tetapi harus dilakukan pengkonversian energi angin ini
menjadi energi listrik dengan bantuan alat yang dapat bekerja dan menghasilkan
energi listrik seperti kincir angin. Cara kerja dari kincir angin ini dalam
mengkonversi angin menjadi enegi listrik adalah angin yang melalui sudu-sudu
kincir akan menyebabkan kincir berputar. Perputaran kincir ini menyebabkan
generator ikut berputar dan di dalam generator energi angin diubah menjadi energi
listrik.
Kincir angin dengan sumbu vertikal merupakan sistem sederhana sebagai
pembangkit listrik. Kincir angin sumbu vertikal memiliki kecepatan putar yang
tinggi dan tidak terpengaruh oleh arah angin, maka dari itu banyak digunakan
sebagai sarana atau alat dalam memanfaatkan energi angin menjadi energi listrik.
Dari data pengukuran putaran kincir tanpa generator dan dengan generator
diperoleh bahwa kincir akan lebih banyak berputar tanpa adanya generator, karena
penambahan generator ini dapat menambah beban kerja pada kincir sehingga
baling-balingnya lebih lambat berputar. Maka dari itu generator dipakai sebagai
beban yang menahan perputaran baling-baling kincir sehingga perputarannya
lebih lambat daripada pengukuran RPM kincir tanpa generator.
Praktikum ini dimaksudkan untuk mengetahui daya yang dihasilkan oleh
putaran kincir angin, namun karena terjadi kerusakan pada dudukan dinamo yang
mengharuskan dinamo ditahan dengan bantuan tangan maka hasil pengukuran
arus dan tegangan tidak akurat karena dinamo kadang bekerja kadang tidak.
Selain itu pengukuran sempat terhambat karena lamanya waktu mengisi angin
pada kompresor sehingga data yang didapatkan oleh setiap kelompok hanya satu
saja.
P teoritis diperoleh dengan menggunakan rumus P = Cp A V3, dengan nilai
dan Cp telah diketahui, nilai luasan dapat dihitung dan nilai kecepatan diperoleh
Pada praktikum kali ini mengenai energi angin, energi angin merupakan
salah satu sumber energi yang bisa didapatkan atau diperoleh secara gratis, energi
angin pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga salah satunya sumber tenaga
listrik, tujuan dari praktikum teknologi konversi energi kali ini yaitu mengetahui
cara pengkonversian dari energi angin menjadi energi listrik. Alat utama untuk
mendapatkan sumber energi angin ialah kipas angin. Pertama kali yang dilakukan
pada praktikum ini ialah mengukur dimensi dari kipas angin, luas permukaan
sudut pada kincir angin. Dari hasil pengukuran didapatkan diameter 25 cm dan
tinggi 30 cm. kemudian dapat kita hitung luas permukaannya dan didapatkan hasil
sebesar 0,1425 m2.
Dari hasil diatas didapatkan kecepatan rata-rata kipas angin kecepatan III
sebesar 7 m/s dan kecepatan compressor sebesar 7,4 m/s. selain itu kita juga
mengukur tegangan dan kuat arus pad kipas angina dan compressor. Tegangan
rata-rata yang didapatkan pada kipas angin kecepatan III yaitu sebesar 0,03016
Volt dan rata-rata kuat arus yang didapatkan yaitu sebesar 2,38.10 -5 A. sedangkan
tegangan rata-rata yang didapatkan pada compressor yaitu sebesar 3,56.10 -3 dan
kuat arus rata-rata yang didapatkan pada compressor sebesar 3,18.10 -6. Dari data
tersebut kita dapat menghitung daya yang dihasilkan oleh kipas angin dan
compressor. Daya teoritis kipas angin yang didapatkan sebesar 29,297 Watt dan
daya teoritis pada compressor yaitu sebesar 35,368 Watt. Daya actual kipas angin
sebesar 7,17808.10-7 Watt dan daya actual compressor sebesar 1,132 . 10-8 Watt.
Efisiensi kipas angina didapatkan sebesar 2,02 .10-8% sedangkan efisiensi
compressor didapatkan sebesar 3,86 . 10-8%.
Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi gerak. Dengan menggunakan motor listrik yang berguna untuk mengubah
energi listrik menjadi energy gerak. Dalam motor listrik tersebut, ada kumparan
besi yang bergerak dan sepasang magnet U pada bagian yang diam. Saat listrik
mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, peristiwa ini mengubah
kumparan besi menjadi magnet. Magnet tersebut menghasilkan gaya berputar
secara periodik pada kumparan besi, Hal ini disebabkan oleh sifat magnet yang
saling tolak menolak pada kedua kutubnya, sehingga gaya tolak menolak magnet
antara sepasang magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar. Oleh karena
itu, poros kumparan menjadi tempat baling-baling kipas angin dikaitkan. Untuk
memperbesar hembusan angin pada kipas angin, perlu penambahan tegangan
listrik pada kumparan besi agar cara kerja kipas angin lebih optimal. Bila saklar
dinyalakan maka arus listrik akan mengalir pada kumparan stator motor dan
menimbulkan gaya gerak listrik sehingga rotor motor berputar, di ujung rotor
dipasang kipas untuk mengerakan putaran kipas.
Chondro Jati P
240110130060
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum panel surya ini yaitu sebagai berikut :
1. Kecepatan angin tertinggi diperoleh pada kecepatan tiga yang terdapat
pada kipas angin
2. Efisiensi terbesar dihasilkan pada tingkat kecepatan satu pada kipas angin.
3. Angin dapat dijadikan sebagai sumber energi dan dikonversikan.
4. Ketinggian, suhu, kelembaban dapat mempengaruhi kecepatan serta
tekanan angin.
5. Kecepatan angin rata-rata terbesar diperoleh pada pengamatan di
Lapangan Bola Sayang dan tekanan angin rata-rata terbesar diperoleh pada
pengamatan di Lapangan Merah.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini yaitu :
1. Praktikan sudah mengerti materi yang akan dipraktikumkan.
2. Praktikan dapat serius dalam melakukan praktikum.
3. Dalam melakukan pengukuran, sebaiknya dilakukan pada saat kondisi
matahari sedang terik agar hasil yang diperoleh maksimal.
4. Praktikan sebaiknya dapat datang tepat waktu.
Asri Sopiana M
240110130061
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Sistem energi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari
angin menjadi energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan praktis
2. Berdasarkan literatur, nilai efisiensi dari kincir tipe baling-baling ini
mampu mencapai 60 %, secara teoritis efisiensi kincir angin hanya mampu
sebesar 59,26 % (Bentz limit, 2006).
3. Efisiensi dari kincir angin pada praktikum ini adalah 2,02 x 10-8 % untuk
kipas angin kecepatan III dan 3,86 x 10-8 %.
4. Kincir savonius dapat menghasilkan putaran rata-rata sebanyak 40 putaran
per menit.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah :
1. Alat yang digunakan dicek terlebih dahulu agar tidak menghambat
praktikum.
2. Praktikan harus mengerti bahasan praktikum, agar praktikum berjalan
dengan lancar.
Encep F
240110130069
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Pada proses pengambilan energi angin, energi besar tergantung pada
posisi, kecepatan dan cuaca.
2. Dari data hasil praktikum diatas dari tempat yang berbeda dan waktu yang
berbeda tidak menjamin besar kecilnya energi angin yang didapat.
3. Penggunaan kincir angin sebagai energi alternatif hemat energi yang baik
namun biaya pada energi ini relatif mahal.
4. Angin memiliki energi yang paling banyak digunakan sehari hari, terutama
dipakai dalam rumah tangga, pertanian, masyarakat dan lain lain.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran-saran dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:
1. Harus memahami dan mengerti teorinya terlebih dahulu sebelum
melakukan praktikum.
2. Mengerjakan atau melakukan praktikum harus dengan sungguh-sungguh
agar meminimalisir kesalahan pada saat praktikum berlangsung.
3. Periksa kondisi alat sebelum melakukan praktikum.
Nadyah Rachma D
240110130070
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum ini adalah :
1. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah, yang terjadi dialam.
2. Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi.
Sistemenergi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari
anginmenjadi energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan praktis
3. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang
bergerak, sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetik.
4. Alat yang umum digunakan dalam pengukuran kecepatan angin disebut
anemometer.
6.2 Saran
Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan beberapa
faktor, antara lain:
1. Kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata-rata (30-40 km/jam)
2. turbulensi angin
3. topografi, dan
4. ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
Ilham Makarim
240110130077
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah:
1. Angin merupakan salah satu energi yang dapat diperbaharui dan dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, namun untuk memanfaatkan
energi angin harusmemakai bantuan alat seperti kincir angin.
2. Kincir angin dengan sumbu vertikal kecepatan putar yang tinggi dan
tidak terpengaruh oleh arah angin, maka dari itu banyak digunakan
sebagai sarana atau alat dalam memanfaatkan energi angin menjadi
energi listrik.
3. Putaran kincir akan lebih banyak pada kincir yang tidak dipasangi
genertor dripada yang memakai generator.
4. Ada 2 jenis turbin angin yaitu turbin angin sumbu horizontal dan turbin
angin sumbu vertikal.
5. Daya teoritis untuk kipas angin pada kecepatan 3 sebesar 29,297 watt dan
untuk kompresor sebesar 35,368 watt.
6. Daya aktual untuk kipas angin pada kecepatan 3 sebesar 7,17808.10-7
watt dan untuk kompresor sebesar 1,132.10-8 watt
7. Efisiensi kipas angin pada kecepatan 3 sebesar 2,02.10-8 % dan untuk
efisiensi kompresor sebesar 3,86.10-8 %.
6.1 Saran
Saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah:
1. Praktikan melakukan praktikum dengan teliti terutama pada saat
mengitung jumlah putaran sudu pada kincir angin.
2. Peralatan yang akan digunakan untuk praktikum diperiksa dahulu
keadaannya karena alat yang rusak dapat menghambat jalannya
praktikum.
Rida Nurfaidah
240110120013
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum kali ini adalah :
1. Prinsip kerja pengkonversian dari energi angin pada praktikum teknologi
konversi energi ini yaitu dengan memanfaatkan angin yang dihembuskan
dari putaran kipas angin untuk memutarkan baling-baling kincir atau
turbin, yang kemudian turbin tersebut otomatis berputar dan akan
menggerakkan generator dan kemudian dari generator tersebut dapat
dihasilkan energi listrik.
2. Energi angin merupakan salah satu sumber energi yang bisa didapatkan
atau diperoleh secara gratis, energi angin pun bisa dimanfaatkan sebagai
sumber tenaga salah satunya sumber tenaga listrik
3. Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi gerak.
4. Daya teoritis kipas angin yang didapatkan sebesar 29,297 Watt dan daya
teoritis pada compressor yaitu sebesar 35,368 Watt. Daya actual kipas
angin sebesar 7,17808.10-7 Watt dan daya actual compressor sebesar
1,132.10-8 Watt. Efisiensi kipas angina didapatkan sebesar 2,02 .10-8%
sedangkan efisiensi compressor didapatkan sebesar 3,86 . 10-8%.
6.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan terlebih dahulu memahami materi yang akan
dipraktikumkan
2. Sebaiknya alat diperbaiki terlebih dahulu agar bisa dipakai dengan lancar
ketika praktikum
DAFTAR PUSTAKA