Laporan Praktikum Hidrologi 4 Print
Laporan Praktikum Hidrologi 4 Print
Laporan Praktikum Hidrologi 4 Print
:4
Anggota Kelompok
Asisten Praktikum
: 1.Febri Primadani
2.Reza Radhian Rotasta
3.Rizky Ananda
4.Eva Febrianty Annisa
5.Dwi Prei Sugiarti
LATAR BELAKANG
Curah hujan memiliki pengaruh terhadap pembuatan suatu rancangan
hidrologi. Untuk mendapatkan suatu data curah hujan untuk keperluan
perancangan, maka diperlukan suatu analisa terhadap curah hujan atau analisis
curah hujan desain. Analisis curah hujan desain ini bisa digunakan untuk
perencanaan drainase, saluran air atau jembatan yang melintasi sungai atau
saluran.
Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang
telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan datang
dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan di masa akan datang akan
masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu. Data hidrologi yang
dianalisis diasumsikan tidak bergantung (independent), terdistribusi secara acak,
dan bersifat stokastik, yaitu memiliki peluang.
Dalam pengelolaan perencanaan tersebut, sangat penting
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Presipitasi
Presipitasi adalah curahan atau jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan
bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan
curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang.
Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah yaitu perubahan
bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses kondensasi.
Presipitasi merupakan factor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di
suatu wilayah DAS ( merupakan elemen utama yang perlu diketahui medasari
pemahaman tentang kelembaban tanah, proses resapan air tanah dan debit aliran ).
Presipitasi mempunyai banyak karakteristik yang dapat mempengaruhi
produk air suatu hasil perencanaan pengelolaan DAS. Besar kecilnya presipitasi,
waktu berlangsungnya hujan dan ukuran serta intensitas hujan yang terjadi baik
secara sendiri-sendiri atau merupakan kombinasi akan mempengaruhi kegiatan
pembangunan ( proyek ).
Jumlah presipitasi selalu dinyatakan dengan dalamnya presipitasi (mm).
salju, es, hujan dan lain-lain juga dinyatakan dengan dalamnya (seperti hujan)
sesudah di cairkan.
2.2
2.3
Metode Gumbel
X X sK
YTr Yn
Sn
YTr ln ln
Tr
2.4
logX
i
i1
(logX
i1
Y)
n 1
n (logX i Y) 3
i 1
(n 1)(n 2)s 3
YT Y K.s
menggunakan persamaan :
K = variabel standar (standardized variable) untuk X
yang besarnya tergantung G
3.2
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan praktikum kali ini adalah
1) Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari asisten praktikum
2)
3)
4)
5)
6)
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita akan menganalisis curah hujan desain.Analisis
ini diperlukan untuk memprediksi suatu besaran curah hujan di masa yang akan
datang.Data
hidrologi
yang
dianalisis
diasumsikan
tidak
bergantung
bulan basah maka curah hujan maksimal ketika terjadi bulan kering dapat
praktikan kosongkan.Setelah itu kita dapat merata-ratakan curah hujan maksimal
dari bulan januari sampai dengan desember selama tahun 2001 sampai 2010
sebagai data yang digunakan untuk metode pendugaan data hujan.Tabel data curah
hujan maksimal dapat dilihat pada BAB IV hasil 4.2.
Selanjutnya kita dapat merata-rata kan lagi rata-rata curah hujan maksimal
dari data diatas sebagai data untuk ketiga metode tersebut.Nilai rata-rata yang
kami dapatkan adalah 34.Selanjutnya kita juga dapat menghitung standar deviasi
dari data rata-rata curah hujan maksimal tersebut untuk ketiga metode
tersebut.Standar deviasi yaang kami dapat adalah 8.Untuk metode distribusi
normal kita juga dapat menghitung faktor frekuensi dan prakiraan nilai yang
diharapkan terjadi pada periode ulang T-tahunan.Faktor frekuensi untuk setiap
periode ulang tahunan didapat dari tabel nilai variabel reduksi Gauss.Periode
ulang yang digunakan untuk ketiga metode ini adalah 2, 5, 10, 15, 25, 30, 75 dan
100.Untuk periode ulang tahun yang tidak terdapat pada tabel kita dapat
menggunakan hasil dari interpolasi.Dari data yang didapat nilai curah hujan yang
paling tertinggi adalah 52,01 mm untuk periode ulang 100 dan yang paling rendah
adalah 33,69 mm untuk periode ulang 2.Tabel data metode distribusi normal dapat
dilihat pada BAB IV hasil 4.3.
Selanjutnya untuk metode gumbel, kita juga dapat menghitung rata-rata
dari data rata-rata curah hujan maksimal dan juga standar deviasi-nya.Kemudian
kita juga dapat menentukan nilai reduced mean dan reduced standard deviation
berdasarkan jumlah data yang dianalisis.Dari data yang didapat nilai curah hujan
yang paling tertinggi adalah 67,68 mm untuk periode ulang 100 dan yang paling
rendah adalah 32,62 mm untuk periode ulang 2.Tabel data metode gumbel dapat
dilihat pada BAB IV hasil 4.4.
Untuk metode log person III kita juga harus menggunakan rata-rata curah
hujan maksimal dan standar deviasi nya.Untuk metode ini kita juga menghitung
nilai skew dari data rata-rata curah hujan maksimal.Kemudian kita juga
menghitung nilai log dari setiap data tersebut.Selanjutnya kita juga menghitung
nilai faktor frekuensi berdasarkan periode ulangnya (KTR).Nilai KTR tersebut
kemudian kita log untuk mencari nilai curah hujan nya. Dari data yang didapat
nilai curah hujan yang paling tertinggi adalah 3838,42 mm untuk periode ulang
100 dan yang paling rendah adalah 34,14 mm untuk periode ulang 2.
BAB VI
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah
1) Praktikan dapat menentukan bulan basah untuk setiap tahun data empat
stasiun.
2) Praktikan dapat mengetahui nilai curah hujan harian maksimum dan rata
ratanya tiap tahun data empat stasiun.
3) Praktikan dapat menganalisa frekuensi terhadap curah hujan harian
maksimum dengan tiga metode, yaitu:
a. Metode Gumbel, dengan rumus:
Y TRYn
Sn
X TR
Sx
= X +
.
X TR
K .S
Log
= log X + ( TR log X )
c. Metode Distribusi Normal, dengan rumus:
X T = X + K T S
4) Praktikan dapat memprediksi suatu besaran curah hujan di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA