Diskusi 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

1. KOMUNIKASI BISNIS An.

Rahmaddian, SE, MM
2. TUTORIAL ONLINE MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA 4216) 2012.2
3. Auditing An.Decky Ferry Zulham,SE.MM
4.

1. Menurut saya bahwa Komunikasi bisnis itu pertukaran gagasan atau ide, penyampaian
pendapat, informasi ,intruksi dan sebagainya yang memiliki tujuan tertentu yang
disajikan secara personal atau impersonal atau berkomunikasi melalui simbol-simbol atau
sinyal-sinyal untuk mencapai tujuan organisasi yang di iunginkan.
2. Mohon maaf bu Saya telah membaca Inisiasi 1 dan Tinjauan umum pada mata kulia
manajemen Pemasaran ibu, apakah pada forum mata kulia manajemen Pemasaran tidak
ada diskusi di pertemuan 27 Februari- 5 Maret? terima kasih
3. Menurut pendapat saya Bila manajemen likuiditas tidak dilakukan sebagai- mana
mestinya, bank bisa tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar tepat waktu
dan lancar, sehingga yang bisa menjadi "benteng pertahanan" bank dalam menghadapi
berbagai risiko yang mungkin dan untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya risiko
likuiditas maka bank harus menerapkan sistem sebagai berikut :
a. Memonitoring setiap hari besarnya penarikan dana oleh nasabah, baik penarikan tunai
ataupun penarikan melalui kliring.
b. Memonitoring setiap hari dana yang masuk baik dari transaksi incoming transfer ataupun
dari transaksi setoran tunai.
c. Mumbuat catatan analisa sensitivitas likuiditas bank terhadap skenario penarikan dana
berdasarkan pengalaman transaksi di masa lalu bank atas transaksi penarikan dana bersih
terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan transaksi penarikan dana bersih
rata-rata saat ini. Sehingga bank dapat mengetahui tingkat ketahanan likuiditasnya.
d. Menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas bank. Antara lain :
menempatkan kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan yang likuid.
e. Melaksanakan kebijakan cash holding limit pada kantor-kantor cabang bank. Serta
melaksanakan fungsi asset & liability committe untuk mengatur tingkat bunga dalam
usaha.
f. Meningkatkan atau menurunkan sumber dana tertentu.
g. Melakukan strategi manajemen cadangan dan kebijakannya.

Dear rekan-rekan dan tutor yang saya hormati

Setelah saya menyelesaikan soal test formatif 1 pada buku materi pokok EKSI4308, yang ingin
saya diskusikan disini.
Tujuan audit internal adalah untuk menjamin bahwa pengendalian internal telah dijalankan
dengan baik.
Pertayannya mengapa konsultasi tidak termasuk kualitas akuntan publik yang harus
dipertimbangkan dalam membangun kualitas prosedur dan kebijakan pengendalian? Padahal
salah satu kualifikasi auditor yang baik adalah kecakapan dalam hal komunikasi, dan manakah
dari aktivitas berikut ini yang dapat disebut jasa penjaminan(assurance)?

a. Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang menelaah perilaku dari perekonomian
atau tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan (agregat) termasuk di dalamnya faktor-
faktor yang memengaruhi kinerja perekonomian. Tujuan mempelajari : untuk mengetahui
masalah masalah ekonomi makro yang terjadi dalam perekonomian secara global. Ruang
Lingkup Makro Ekonomi adalah cabang yang mempelajari jumlah total kegiatan ekonomi,
berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional
ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak, dll).
Manfaat mempelajari ekonomi makro adalah kita dapat memahami masalah masalah
perekonomian makro secara global sebagai contoh kita dapat mengetahui pendapatan
nasional, pertumbuhan ekonomi nasional, dan neraca pembayaran nasional.
b. Keputusan Sri Mulyani dalam melakukan pemangkasan APBN ini harus diambilnya guna
menjaga kredibilitas APBN seiring mengetatnya fiskal. Salah satunya, untuk memenuhi
ketentuan bahwa defisit anggaran negara tidak boleh melampaui 3 persen dari PDB.
Sejumlah pengamat yang menyayangkan keputusan itu menilai pemangkasan anggaran
berdampak negatif pada laju pertumbuhan ekonomi. Hal itu terbukti kala Badan Pusat
Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 hanya 5,02
persen. Di mana konsumsi pemerintah berkontribusi negatif 2,97 persen secara tahunan.

Fungsi berpangkat dan fungsi eksponensial tidak ada perbedaan itu malah hanya persamaan kata
Karena bentuk a^n disebut bentuk eksponensial atau perpangkatan, dengan a disebut basis atau
bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat
Dapat kita ambil contoh sebagai berikut
Penerapan pangkat dalam menghitung penggandaan modal.
contoh: Modal sebesar Rp15.000.000,00 dibungakan selama 4 tahun atas dasar bunga majemuk
6% pertahun yang dibayarkan tiap semester. Berapa jumlah modal akhir tersebut?
M4 = 15.000.000 (1 + 0,06/2)4.2
= 15.000.000 (1 + 0,03)8
= 15.000.000 (1,03)8
= 15.000.000 (1,26677)
= Rp19.001.551,22

Jenis-jenis data dan kegunaannya antara lain:

1. Data Intern dan Ekstern. daata intern adalah data yang dikumpulkan oleh suatu badan
mengenai kegiatan badan itu dan hasilnya digunakan untuk kepentingan badan itu. Dan data
ekstern adalah data yang diperoleh dari luar badan yang memerlukannya.
2. Data Primer dan Data Sekunder. Data primer adalah data ekstern yang diperoleh dari hasil
penelitian sendiri.misalnya suatu perusahaan ingin mengetahui preferensi konsumen
terhadap produk yang dihasilkan maka perusahaan tersebut mengadakan survei pasar. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau dari hasil penelitian orang lain.
3. Data Kuantitatif dan Data Kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dengan
menggunakan angka.sebagai contoh,umur responden,pendapatan,jumlah anak,luas tanah
yang dimiliki,jumlah barang yang diproduksi dan sebagainya. Dan data kualitatif adalah data
yang tidak dinyatakan dalam satuan angka tetapi dinyatakan dalam kategori,golongan atau
sifat dari data tersebut.Misalnya,data tentang jenis kelaminan maupun mata pencaharian
responden,golongan kepegawaian,jabatan,warna yang disukai dan agama.
4. Data Diskrit dan Data Kontinu. Data Diskrit adalah data yang satuannya selalu bulat dalam
bilangan asli,tidak boleh berbentuk pecahan.seperti jumlah anak,produksi
bola,pakaian,kursi,meja dan sebagainya.dan Data Kontinu adalah data yang satuannya dapat
berupa bilangan pecahan.seperti umur,tigggi badan, produksi beras,minyak goreng dan kain.

sedangkan kegunaan dari data statistika sendiri adalah untuk membantu dalam pengambilan
suatu keputusan yang didasarkan pada kesimpulan dari analisis suatu data yang sudah
dikumpulkan dari beberapa sampel. Dari statistika kita juga bisa meramalkan keadaan yang akan
datang dengan berdasarkan dari masa yang sudah lalu
Diskusi
Manajemen pemasaran 1
1. Dasar segmentasi dari Produk yang ada di kaerah saya yaitu segmentasi pasar berdasar
berdasarkan Demografi. Hal ini terlihat pada pengembangan produk, misalkan dalam bentuk
permainan anak-anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil dari
tokoh wayang. Bentuknya boneka anak-anak masa kini, namun dengan penokohan dari
dunia pewayangan, seperti Gatotkaca dan Bima. Dagadu tetap menekankan pada konten
lokal, sesuai positioning mereka, yaitu cendera mata khas Yogyakarta.
2. Strategi Targeting yang digunakan PT. Dagadu adalah Undifferentiated Marketing,
dimana PT. Dagadu menggunakan experiental marketing yang membuat pelanggan baru
menjadi pelanggan berulang dan sementara pelanggan berulang mendapatkan kejutan yang
baru. Dimana penjualan produk ini tidak membedakan segmen pasar, meliputi anak anak
hingga dewasa.
3. Strategi Targeting yang digunakan PT. Dagadu adalah Undifferentiated Marketing,
dimana PT. Dagadu menggunakan experiental marketing yang membuat pelanggan baru
menjadi pelanggan berulang dan sementara pelanggan berulang mendapatkan kejutan yang
baru. Dimana penjualan produk ini tidak membedakan segmen pasar, meliputi anak anak
hingga dewasa
4. Positioning yang diterapkan oleh PT. Dagadu kepada konsumennya adalah Positioning
berdasarkan perbedaan produk. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang
lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan
dan manfaatnya.

JAWABAN
1. Filosofi pemasaran yang diterapkan PT.Dagadu Tema tema baru untuk menciptakan
pengalaman baru bagi pelanggan pelanggannya.
2. Ya. PT. Dagadu menerapkan konsep consumer relationship , karena PT. Dagadu sering
menerima masukan masukan dari para pelanggannya. Dengan strategi experiental marketing
tersebut membuat pelanggan sangat menikmati dan mereka pun memberi apresiasi yang baik.
Bahkan, pengunjung yang baru pertama kali datang juga cukup dibuat surprised. Ini bukan
sekadar toko menjual cendera mata biasa. Pengunjung toko disambut seperti seorang tamu dan
diberikan pengalaman-pengalaman mengenang masa kecil mereka. Bagi tamu yang datang
bersama putra dan putrinya, suasana ini bisa memunculkan komunikasi antara orangtua dan
anak-anakpara orangtua bernostalgia, menceritakan pengalaman masa kecil bersama ayah dan
ibu mereka kepada anak-anaknya.
3. Faktor lingkungan makro dan mikro yang yang paling dominan diperhatikan PT. Dagadu dalam
menawarkan produknya :
Makro : teknologi, inovasi produk
Mikro : pelanggan
4. Faktor faktor yang dominan dari kekuatan lingkungan yang digunakan oleh PT.
Dagadu dalam memasarkan produknya adalah faktor situasional karena ada kepastian
bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang.
Pembelian dilakukan pada saat saat yang berbeda , yakni :
Pembelian dilakukan berulang ulang
Pembelian dilakukan saat tertentu, misal saat Lebaran
Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi
demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun.
Dan untuk faktor individualnya adalah faktor keyakinan dimana dengan tema yang
Everyting about Djokja terciptakan image cenderamata khas jogja
5. Segmentasi pasar yangditerapkan PT. Dagadu adalah segmentasi pasar berdasar berdasarkan
Demografi. Hal ini terlihat pada pengembangan produk, misalkan dalam bentuk permainan anak-
anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil dari tokoh wayang.
Bentuknya boneka anak-anak masa kini, namun dengan penokohan dari dunia pewayangan,
seperti Gatotkaca dan Bima. Dagadu tetap menekankan pada konten lokal, sesuai positioning
mereka, yaitu cendera mata khas Yogyakarta.
6. Strategi Targeting yang digunakan PT. Dagadu adalah Undifferentiated Marketing,
dimana PT. Dagadu menggunakan experiental marketing yang membuat pelanggan baru
menjadi pelanggan berulang dan sementara pelanggan berulang mendapatkan kejutan yang baru.
Dimana penjualan produk ini tidak membedakan segmen pasar, meliputi anak anak hingga
dewasa.
7. Positioning yang diterapkan oleh PT. Dagadu kepada konsumennya adalah Positioning
berdasarkan perbedaan produk. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih
dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan
manfaatnya. Dimana terlihat jelas dari temanya yang sejak
kelahirannya adalah Everything about Djokja yang penyuguhan estetika keseharian
yang sederhana, gagasan yang mudah dipahami, dan pemilihan citra kerajinan
ketimbang pabrikan, baik material yang digunakan maupun unsur-unsur desain,
membedakan produk ini dari cendera mata lain.

Keluarnya inggris dari Uni Eropa berdampak terhadap perekonomian Indonesia?

Dampak hengkangnya Inggris dari Uni Eropa terhadap perekonomian Indonesia hanya bersifat
sementara, tetapi Indonesia mesti waspada terhadap kemungkinan 'efek putaran kedua', demikian
gubernur Bank Indonesia dan pengamat. Kita melihat ini sesuatu yang wajar karena memang ada
suatu flight to quality, tetapi secara umum kondisi ekonomi Indonesia baik, kita meyakini bahwa
ini sifatnya temporer

Jawaban

1. Profesional merupakan orang yang melakukan kegiatan atau menjalani profesi tertentu,
sedangkan profesionalime menurut Harefa (1991) adalah sikap atau perilaku seseorang
dalam melakukan profesi tertentu. Profesi akuntan, khususnya akuntan publik,
sebagaimana profesi yang lain seperti arsitek, ahli hukum, dokter dan lain-lain
2. Menurut Saya bahwa siapakah akuntan, akuntan publik, dan auditor adalah

Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik (lihat di bawah) di Indonesia. Ketentuan mengenai Akuntan
Publik di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008. Setiap
Akuntan Publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi
yang diakui oleh Pemerintah

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan
keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.

3. Tanggung jawab auditor dan manajemen terhadap laporan keuangan adalah

Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan,


mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan
pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk
memberikan kesimpulan rasional.
Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada
pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu
dan melakukan compliance test.
Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau
ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan
kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk
memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

4. Seorang auditor perlu menilai sistem pengendalian intern karena yang ada bahwa semakin
banyak transaksi keuangan yang berjalan dalam sebuah sistem komputer. Maka dari itu perlu
dibangun sebuah kontrol yang mengatur agar proses komputasi berjalan menjadi baik. Saat ini
auditor sistem informasi umumnya digunakan pada perusahaan-perusahaan besar yang
sebagian besar transaksi berjalan secara otomatis.
5. Tanggung jawab auditor mengungkap adanya fraud

Tiga kategori yang digunakan Biro Statistik Tenaga Kerja untuk mengelompkkan setiap orang dalam
perekonomian. Bagaimana biro itu menghitung tingkat pengangguran ? Serta Jelaskan cara efektif
pemerintah dalam mengurangi pengangguran

Menurut tanggapan saya

1. Menurut tanggapan saya 3 kategori Biro Statistik Tenaga Kerja untuk mengelompokkan
setiap orang dalam perekonomian yaitu :

a. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang bekerja di atas usia 15 tahun
b. Orang yang bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan
c. Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaaan, masih mencari
pekrjaaan, dan orang yang baru saja di PHK

2. Cara menghitung tingkat pengangguran :

Tingkat pengangguran = jumlah yang tidak bekerja/ Angkatan kerja X 100


3. Ada bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya dengan jenis
pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut:

a. Cara mengatasi pengangguran structural

o Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja


o Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan
ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
o Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)
kerja yang kosong
o Segera mendirikan industri padat karya diwilayah yang mengalami pengangguran

b. Cara mengatasi pengangguran friksional

o Perluasan kesempatan kerja dengan acara mendirikan industri-industri baru,


terutama yang bersifat padat karya
o Deregulasi dan debirokratisasi diberbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya industri baru
o Menggalakan pengembangan sector informal, seperti home industri
o Menggalakan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja disektor agraris
dan sector formal lainnya
o Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain sebagainnya sehingga dapat menyerap tenaga
kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan
swasta

c. Cara mengatasi pengangguran musiman

o Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja disektor lain
o Melakukan pelatihan dibidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu

d. Cara mengatasi pengangguran siklus

o Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barabg dan jasa


o Meningkatkan daya beli masyarakat

yang menjadi keterbatasan dalam informasi formal


Komunikasi menjadi faktor penting dalam hubungan bisnis karena merupakan bagian dari upaya
mencapai tujuan organisasi bisnis. Fungsi komunikasi bisnis :

1. komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi. Komunikasi


menjadi faktor penting dalam hubungan bisnis karena setiap komunikasi yang digunakan
untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu
gagasan; suatu produk; servis
2. komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang
terpisah dari anggota lainnya. Dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang
dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal
dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi
(perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai
dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-
gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan
pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll.

Yang menjadi keterbatasan dalam informasi formal adalah

1. Adanya jarak yang terbangun saat berkomunikasi


2. Kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang
lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IMTEK

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern
untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan.
Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin
ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.

1. Alat komunikasi masyarakat yang berbeda suku,bahasa dan budaya


2. Alat persatuan dan kesatuan antar umat ber agama ( dalam ceramah Keagamaan yang
berbeda suku,penceramah akan menggunakan bahasa indonesia agar isi ceramahnya bisa di
mengerti oleh jamaahnya).
3. Bahasa indonesia sebagai alat mengungkapkan pikiran atau perasaan manusia.(seseorang
mengungkapkan pikiran dan prasaanya misalnya lewat sebuah puisi )
4. Masyarakat menggunakan bahasa indonesia dalam berkomunikasi lewat telepon
/handpond..
5. Seseorang bisa mengirim email lewat internet menggunakan handphon atau lektop.

Bahasa Indoneia sangat berperan penting dalam IPTEK dan IMTAK.

yang di harapkan masyarakat lebih menggunakan IPTEK untuk hal - Hal Yang Positif dan
menjauhi hal - hal yang Negatif.
Contoh penggunaan distribusi normal pada kehidupan kita sehari hari yaitu

misalnya berat badan murid, hasil ujian, kekayaan penduduk di suatu tempat dan lain-lain.
Dalam statistika, jika jumlah data melebihi 30 sudah dianggap mempunyai fungsi normal. Dalam
statistika, distribusi normal sangat penting karena sering digunakan.

Distribusi normal adalah salah satu distribusi teoretis dari variabel random kontinu. Distribusi
normal sering disebut distribusi Gauss, sesuai nama pengembangnya.

Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit atau hampir tidak pernah dijumpai kejadian-kejadian
yang benar-benar mempunyai distribusi atau mengikuti fungsi normal. Ada dan banyak terjadi
adalah kejadian-kejadian yang mendekati atau yang dapat dianggap mempunyai fungsi normal

Andi menyimpan uang di Bank sebanyak Rp 1.000.000 dengan bunga majemuk sebesar 3%
yang dibayar oleh bank setiap bulan. Setelah 3 tahun maka jumlah yang akan diterima Andi
adalah sebagai berikut.

A = P( 1 + i/m )n.m

0,03 3.12
= 1.000.000 (1+ )
12

= 1.000.000 (1+ 0,0025)36

= 1.000.000 (1,0025)36

= 1.000.000 . 1,094051401 = 1.094.051,401

Yang saya pingin pertanyakan Dari Contoh Tersebut dapatkah dikatakan bunga yang
dikenakan pada bunga yang dihasilkan atau tidak Mohon penjelasannya. Trimaksh

Diskusi 3
Menurut saya bahwa Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan
untuk saling berbagi informasi di berbagai budaya dan kelompok sosial. Hal ini digunakan untuk
menggambarkan berbagai proses komunikasi dan masalah-masalah yang secara alami muncul
dalam suatu organisasi atau konteks sosial yang terdiri dari individu-individu dari berbagai
agama, sosial, etnis, dan latar belakang pendidikan. Komunikasi lintas budaya secara sinonim
kadang kadang digunakan dengan komunikasi antar-budaya. Dalam hal ini berusaha untuk
memahami bagaimana orang-orang dari negara dan tindakan budaya yang berbeda,
berkomunikasi dan memahami dunia di sekitar mereka. Banyak orang di komunikasi bisnis lintas
budaya yang berpendapat bahwa budaya menentukan bagaimana orang menyandi pesan, apa
yang sedang mereka pilih untuk transmisi mereka, dan cara pesan ditafsirkan.

Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana
orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi. Selain bahasa,
komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-
kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang
berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya
berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu
komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional.

Kepribadian yang berbeda membawa banyak perbedaan juga terhadap perilaku konsumen
seseorang terhadap pembelian suatu barang, hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki
kehidupan sosial yang berbeda-beda, serta berasal dari keluarga dengan kondisi yang berbeda-
beda pula, hal ini lah yang menjadikan setiap orang memiliki keperibadiannya masing-masing
yang jelas berbeda dengan kepribadian orang lainnya.

Kepribadian ini akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menilai suatu produk, serta akan
memberikan pemahaman yang berbeda dari nilai guna suatu barang. Maka hal itu tentu akan
mempengaruhi perilakunya sebagai seorang konsumen.

Menurut saya fungsi OJK yaitu :

untuk mengatur bank swasta dan bank komersil di indonesia karena ojk yang mengaturnya
apakah bank tersebut ilegal atau tidak dalam mengelola keuangan nasabah sehingga tidak terjadi
kegiatan penggelapan dana maupun penipuan terhadap nasabah yang intinya ojk berperan
sebagai pihak yang bertugas mengatur bank-bank di indonesia agar kegiatannya tidak ilegal.
Yaitu menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan
sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.

Demikian penjelasan dari saya terima kasih.

Profesi auditor dituntut memiliki nilai etika karena :

Auditor cenderung termotivasi secara terus menerus untuk meningkatkan tanggung jawabnya
selama mengaudit sehingga bisa dijadikan sebagai panutan dalam pengambilan keputusan.

Auditor memiliki posisi sebagai orang yang diberikan amanat/kepercayaan dalam melakukan
suatu tugas yang begitu penting dan sangat berpotensi menghadapi benturan-benturan
kepentingan/konflik.

Etika dapat diartikan sebagai suatu perangkat prinsip moral yang dipegang oleh individu atau
kelompok yang difungsikan untuk mengatur dan menentukan tingkah laku individu atau
kelompok tersebut. ada beberapa alasan yang disebut seperti kutipan dari duska eral (2003). yaitu
sebagaimana berikut ini :

1. Adanya kesulitan dalam menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi berkonflik etis.

2. Ketidak mampuan mengatasi isu isu atau masalah yang kompleks.

3. Individu dipenggang teguh pada nilai yang tidak mencukupi.

4. Untuk memahami apa dan mengapa opini kita berharga untuk dijadikan pegangan.

5. Untuk belajar menentukan prinsip etis dasar yang diaplikasikan dalam tindakan. etika juga
adalah perekat yang dapat mengikat anggota masyarakat.

Soal Pilihan Ganda Auditing I


(Isilah jawaban anda pada tempat jawaban!
1. Jasa penjaminan (assurance service) adalah jasa profesional independen yang mampu
meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan,
pengertian tersebut adalah menurut ...
a. Mulyadi (2001)
b. Sukrisno Agus (2001)
c. Boynton (2001)
d. Imam Ghozali (2001)
Jawaban :
2. Jasa atestasi profesi akuntan publik yang digunakan untuk menguraikan jasa lain yang muncul
dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain
dengan kriteria yang telah ditetapkan disebut ...
a. Audit
b. Pemeriksaan (examination)
c. Penelahaan (review)
d. Prosedur yang disepakati
Jawaban :
3. Auditor yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan, persekutuan, badan pemerintah, individu dan
entitas lainnya disebut auditor...
a. Auditor Eksternal
b. Auditor Internal
c. Auditor Pemerintah (government auditor)
d. Auditor Independen
Jawaban :
4. Bentuk pedoman yang dibutuhkan dinilai melalui analisis masalah, mengumpulkan data tentang
praktik yang ada sekarang, menelaah literatur yang ada dan mengembangkan pendekatan
alternatif adalah beberapa tahapan yang harus dilalui dari setiap usulan yang diajukan dewan
dalam pembuatan standar dan prosedur audit yang disebut dengan tahapan...
a. Identifikasi
b. Penelitian
c. Pertimbangan
d. Penyebarluasan (exposure)
Jawaban :
5. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama, hal ini merupakan salah satu standar yang
disusun oleh Dewan Penyusunan Standar pada standar...
a. Standar umum.
b. Standar pekerjaan lapangan.
c. Standar pelaporan.
d. Standar pelayanan.
Jawaban :

Pendapat saya tentang perbedab PDB dan GNP yaitu


PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari
luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari
suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor
produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi
yang digunakan

PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah
produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak.

Sedangkan GNP yaitu menghitung total produksi dengan memperhatikan asal usul faktor
produksi yang di gunakan.

Cara menghitung total produksinya pun berbeda yaitu:

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor impor)

GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri

Demikian penjelasan dari saya terima kasih.

Nama:EmmiManurungNim:017204843

Penyelesaian

Tugas 1 matematika ekonomi:1. nilai dari :

a.

(3

x5

= (3
3x2

x5

2x2

)=3

x5

= 729x625 = 455625 b.

55051 51112 52

21222

x y x y x xy y x

xx

== =

2. nilai dari :

a.

422221222242

1123912231292369

=====

b.1222284

066318212366

====

3 . n i l a i
d a r i :

log (243/27) =
3

log(3

5-3

)=

log3

= 2x

log3 =2x1 = 2Jika diketahui log 2 = 0,301, log 3 = 0,477, maka nilai log 6 adalah .Log 6 = log (2x3) = log 2 + log 3= 0,301+0,477 = 0,778

4.

Suatu banjar hitung suku kelima 20 dan suku ketujuh 26. Berapa beda dansuku pertamanya?

Penyelesaian

= 20 = a + (5-1) b20 = a + 4b ........(1)U

= 26 = a + (7-1)b26 = a + 6b........(2)Hasil eliminasi dari kedua persamaan di dapat nilaiSuku pertama (a) = 6, danBeda (b) = 3

5.

Suatu banjar hitung memiliki suku kedu a 10 dan suku kelima 25. Ber apaderet kelimanya?

Penyelesaian

= 10 = a + b ..........(1)U

= 25 = a +4b .......(2)Dari persamaan 1 dan 2 di dapata = 5, dan b = 5maka deret 5 adalahS

= 5/2 x (a + U
5

)= 2,5 x(5 + 25) = 2,5 x 30 = 75

You're reading a free preview.


Page 2 is not shown in this preview.
Menuru saya bahwa Fungsi Linier Dalam Ekonomi

A. Fungsi Permintaan dan Penawaran

a. Fungsi permintaan merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang diminta dengan harga barang.
b. Fungsi penawaran merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harga barang.
c. Untuk barang normal, semakin besar harganya maka jumlah yang diminta akan semakin
berkurang, sehingga kurva permintaan barang normal selalu mempunyai kemiringan
(bergradien) negatif atau bila digambarkan akan berbentuk garis yang terbentang dari kiri
bawah ke kanan atas.
d. Sebaliknya pada fungsi penawaran, semakin besar harga barang maka akan semakin
besar pula jumlah barang yang ditawarkan sehingga fungsi penawaran memiliki
kemiringan (gradien) positif.
e. Untuk fungsi permintaan dan penawaran sumbu X diganti dengan sumbu Q (kuantitas),
sedangkan sumbu Y diganti dengan sumbu P (harga), sehingga persamaannya menjadi

B. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran


Keseimbangan permintaan dan penawaran terjadi pada saat harga permintaan sama dengan harga
penawaran atau kuantitas permintaan sama dengan kuantitas penawaran.

Demikian penjelasan dari saya terima kasih.


Nilai sentar/rata-rata disebut juga nilai tengah dari sekumpulan data statistik adalah suatu nilai
dalam kumpulan atau rangkaian data yang dapat mewakili kumpulan atau rangkaian data
tersebut.

Suatu nilai dapat disebut dengan nilai sentral apabila memiliki persyaratan sebagai berikut

1. nilai sentral harus dapat mewakili rangkaian data

2.perhitungan harus didasarkan pada semua data

3.perhitungan harus mudah

4.Dalam suata rangakian data hanya ada 1 nilai sentral

Berikut ini adalah macam-macam ukuran nilai sentral sebagai berikut :

1.Rata-rata (mean) adalah jumlah dari semua data dibagi dengan banyaknya data.

2.Median adalah nilai yang letaknya ditengah-tengah setelah data tersebut diurutkan atau rata-
rata dari dua nilai yang letaknya ditengah apabila jumlah data genap .

Rumus: Md=L+Ci.j/fm

Md:nilai median.L:class boundary.Ci:lebar kelas.J:selisi antara letak median dengan frekuensi


kumulatif sebelum klas median letak median (LMd)=n/2.Fm:frekuensi pada class median.

3.Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau terjadi yang memiliki frekuensi terbesar.

Rumus :Mod=L+d1/d1+d2.ci

L=class boundary bawah modus.d1=selisih antara frekuensi pada kelas modus dengan dibawah
kelas modus.d2=selisih antara frekuensi pada klas modus dengan frekuensi diatas kelas
modus.Ci=Lebar kelas.

4. Kuartil adalah kuartil membagi kelompok data atas 4 bagian yang sama besar,sehingga akan
terdapat 3 kuartil 1,2 dan 3.Rumusnya :Qi=LQ+(in/4-Ef). C/FQ.

5.Desiles adalah angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama besar.Rumus:Di=Lo
+(in/10-Ef).C/FD.

5.persentil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi 10 bagian yang sama
besar.Rumus:Pi=Lp+(in/100-Ef).C/fp.

Keterangan:
Qi=kuartil ke1.D1=desil ke1.p1=presentil ke1.L= tepi bawah kelas quartil,desil.presentil.N=
jumlah frekuensi.Ef=frekuensi kumulatif dari atas pada kelas sebelum kelas Q,D,P.F1=frekuensi
kelas Q,D,P.C=Interval kelas Q,D,P.

Daftar pustaka:

Budijoewono,Nugroho. (1997).pengantar bisnis ekonomi dan Bisnis. Edisi keempat.Yogyakarta:


UPP AMP YKPN

Kebijakan Moneter BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate


Kata Ekonomi itu merupakan suatu kata yang sudah tidak asing lagi untuk kita dengar
setiap saat. Ekonomi merupakan suatu topik perbincangan yang tak pernah mati untuk
diperbincangkan. Setiap aspek dalam ekonomi akan memunculkan suatu dinamika yang selalu
mengalami perubahan dan tak pernah berhenti di satu kesimpulan saja.
Melihat perkembangan keadaan perekonomian Indonesia saat ini, terlihat jelas bahwa
perekonomian Indonesia saat ini mengalami kestabilan. Perekonomian Indonesia pernah
mengalami suatu masa krisis yang tidak akan pernah terlupakan. Pada tahun 1998 merupakan
menjadi sebuah catatan tragedi perekonomian di Indonesia. Keadaan ini merupakan suatu
keadaan yang sangat tragis dan tercatat sebagai suatu periode yang kelam karena perekonomian
mengalami resesi.
Karena hanya dalam waktu satu tahun itu, perubahan perekonomian menjadi dramatis.
Krisis ekonomi pada tahun 1998 mirip seperti efek bola salju, krisis ini bermula hanya berawal
dari krisis nili tukar bath di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 terus berkembang dan
menjadi krisisi ekonomi, sampai berlanjut lagi krisis sosial terus ke krisis politik.
Pada krisis ekonomi tahun 1998, terjadi masalah hilangnya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Terpuruknya kepercayaa ke titik nol,
membuat nilai tukar rupiah pada saat itu ditutup pada level Rp.4.850,-/U$ Amerika Serikat pada
tahun 1997, dan langsung meluncur dengan cepat ke titik level sekitar Rp.17.000/U$ Amerika
Serikat pada 22 Januari 1997, dan ini terlihat jelas bahwa rupiah terdepresiasi lebih dari 80
persen.
Puluhan, bahkan hampir ratusan perusahaan yang ada di Indonesia, mulai dari skala kecil
hingga konglomerat mulai jatuh dan gulung tikar. Sehingga hal ini menimbulkan gelombang
besar terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran meningkat mencapai level 20
juta orang atau 20 persen lebih dari angkatan kerja. Akibat terjadinya PHK dan naiknya harga-
harga dengan cepat, terjadinya flutuasi jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan pun
meningkat hingga mencapai 50 persen dari total penduduk. Terlihat selama periode Januari
Juni 1998, ekspor migas Indonesia anjlok mencapai sekitar 34,1 persen dibandingkan periode
sama 1997, sementara ekspor non migas di Indonesia hanya tumbuh 5,36 persen.
Kemudian terjadi lagi krisis kedua pada tahun 2008, krisis ini disebut Subrpime mortage
di Amerika Serikat. Krisis ini terjadi karena adanya penurunan tingkat suku bunga oleh otoritas
moneter Federal Reserves (The Fed) yang menjadi awal terjadinya bubble properti, jumlah
hutang yang tinggi di sektor swasta, dan tingkat ketergantungan yang tinggi mengenai
pembiayaan jangka pendek yang berakhir sehingga terjadinya krisis Subrpime mortage. Dampak
terjadinya krisis ini berimbas ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tetapi dalam hal ini, Bank
Indonesia tetap menjaga kestabilan perekonomian dengan cara membentuk Lembaga Otorisasi
Jasa Keuangan yang mirip seperti Financial Service Authority di Inggris yang tercermin dalam
UU no 21 tahun 2011. Dalam hal ini tugas pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh
lembaga keuangan perbankan, yang meliputi semua kelembagaan, kesehatan, kehati-hatian, dan
pemeriksaan bank, akan diahlikan dari Bank Indonesia ke Otorisasi Jasa Keuangan. Sementara
ini Bank Indonesia tetap memiliki tugas dalam mengatur perbankan terkait aspek kebijakan
makroprudensial. Sesuai dengan UU no 23 tahun 1999 yang berisi mengenai Bank Indonesia,
peranan Bank Indonesia disini adalah sebagai Bank Sentral yang bertugas untuk melakukan
intrument kebijakan moneter, dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan melalukan
pengawasan Bank Umum yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2016 ini, Bank Indonesia dan Pemerintah sampai melakukan pelonggaran
kebijakan moneter dikarenakan melihat bahwa stabilitasi perekonomian telah terjaga.
Kelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan di dukung oleh
pemerintah yaitu dengan kebijakan penurunan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 2,5
bps menjadi 6.75%. Hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Dengan menurunkan tingkat BI Rate maka akan memicu masyarakat untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dengan mengambil fasilitas kredit di perbankan dikarenakan bunga kredit
di perbankan otomatis akan ikut menurun. Secara teori Suku bunga merupakan sejumlah
prosentase yang diterima oleh orang yang meminjamkan dana pada peminjam dana dan
merupakan biaya imbalan yang harus dibayarkan peminjam kepada pemberi pinjaman atas
investasinya dengan kesepakan bersama yang telah dibuat dan disepakati oleh kedua pihak.
Persentase tingkat hunga akan berfluktuasi sesuai dengan permintaan dan penawan uang
(Nopirin, 1996). Dari teori ini jelas sekali, jika Bank Indonesia menurunkan tingkat BI Rate
maka penwaran Jumlah Uang Beredar di masyarakat akan meningkat pesat, sehingga roda
perputaran perekonomian berjalan dengan lancar kembali.
Tingkat suku bunga Bi Rate digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan harga-
harga barang, dimana ketika harga tinggi dan jumlah barang yang beredar di masyarakat banyak,
komsumsi masyarakat menjadi meningkat sehingga dibutuhkan antisipasi dari pemerintah untuk
menjaga stabilitas harga dengan meningkatkan suku bunga. Dalam kenyataan sekarang, laju
inflasi di Indonesia masih terkendali sehingga keputusan Bank Indonesia untuk mengikuti
pemerintah menurunkan BI Rate merupakan keputusan yang tetap. Dilihat dari posisi CAD
Indonesia sendiri selama tahun 2015 tercatat sebesar 2,06 persen dari PDB, ini lebih kecil jika
dibandingkan dengan posisi CAD tahun 2014 yang mencapai 3,1 persen dari PDB, sehingga
bank sentral bisa menurunkan suku bunga Bi Rate.
Dengan Suku bunga BI Rate menurun, akan memicu untuk meningkatkan ekpor barang
ke luar negeri sehingga perdagangan internasional Indonesia tetap terkendali. Dan hal ini
menyebabkan rupiah terus menguat sampai di level 13.200 saat ini. Mengkuatnya rupiah di level
tersebut mencerminkan perekonomian Indonesia sedang mengalami kestabilan.
Bank Indonesia menggumumkan adanya reformulasi kebijakan suku bunga acuan dari BI
Rate menjadi BI 7-Day Reserse Repo Rate. Penggunaan suku bunga acuan baru bank sentral ini
efektif berlaku mulai tanggal 19 Agustus 2016 mendatang. Hal ini mendapat sambutan hangat
oleh sejumlah bankir. Intrument baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ini akan mampu
mengefektifikan tramisi kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral.
Bank Indoensia melakukan redefinisi Bi rate sesuai dengan praktifk terbaik di banyak
negera, yaitu, BI Rate dengak dengan deposit facility (penempatan dana oleh Bank Indonesia)
overnight. Penggunaan BI 7-Day Reserse Repo Rate dapat menunjukkan tidak efektifnya
penggunaan Bi Rate selama ini dalam mengontrol perekonomian nasional di Indonesia,
khurusnya dari sisi moneter dan perbankan. Hal ini lah yang mengakibatkan struktur pasar
keuangan Indonesia menjadi kurang efisien, timpal, dan dangkal. BI 7-Day Reserse Repo
Ratebisa menjadi salah satu intrument yang ampuh untuk mengobat masalah dalam pasar
keuangan di Indonesia.
BI 7-Day Reserse Repo Rate sebagai bunga acuan memiliki tenor tujuh hari, sedangkan
perhitungan Bi Rate berbasis tenor 12 bulan. Kebijakan ini dintempuh karena Bi kurang
responsif dalam mempengaruhi suku bunga jangka pendek di pasar uang, Dalam aturan lama Bi
Rate, suku bunga yang ditetapkan adlaah 6,75%, tenor 12 bulan, lending facility 7,25%, dan
deposit facility 4,75. Sedangkan dalam acuan baru BI 7-Day Reserse Repo Rate suku bunga yang
ditetapkan adalah 5.50%, tenor 7 hari, lending facility 6,25% dan deposit facility 4,75%. Deposit
facility merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank sentral untuk menampung ekses likuiditas
dari bank, di luar instrumen lain seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan reverse repo.
Dampak dari penerapan suku bungan acuan baru ini yaitu, (1) dapat mempercepat
penurunan suku bunga pasar uang, (2) adanya lebih transional dengan bank sentral, (3) akan
menambah variasi instrumen pasar uang dan mendorong pendalaman pasar. Sudah banyak bank
sentral di negara lainnya yang telah menerapkan kebijakan suku bunga jangka pendek ini, yaitu
The federal Reserve, Bank Of England, Bank Of Mexico, Swiss National Bank, Czech National
Bank, Riksbank, Narodowy Bank Polski, Bank Of Korea, Central Bank Of Hungary, Bank Of
Japanm Bank of Thailand, Bank Negra Malaysia, Reserve Bank of Autralia, dan Reserve Bank
of New Zeeland.
Jika kebijakan BI 7-Day Reserse Repo Rate di implementasikan makan setiap ada
perubahan tingkat suku bunga kebijakan, baik berupa kenaikan maupun penurunan, dan
berdampak terhadap suku bunga dan pasar uang dan perbankan, baik yang berupa deposito
maupun kredit, akan menjadi lebih cepat.
Alasan Bank Indonesia untuk mengubah Bi rate sebagai suku bunga acuan menjadi BI 7-
Day Reserse Repo Rate karena adanya derasnya aliran masuk modal asing sejak krisis global
2010-2012 yang telah menyebabkan perbedaan yang besar antara suku bunga Bi Rate dengan
perkembangan suku bunga di Pasar Uang Antarbank (PUAB), khususnya sejak pertegahan 2010.
Besarnya ekses likuiditas di Pasar Uang Antarbank (PUAB) dari derasnya aliran masuk modal
asing terbesut menyebabkan suku bunga Pasar Uang Antarbank (PUAB) tenor jangka pendek
menjadi rendah mendekati suku bunga, jauh di bawah suku bunga Bi Rate yang konsisten
dengan pencapaian sasaran inflasi. Sementara itu, belum berkembangnya Pasar Uang Antarbank
(PUAB) juga akan menyebabkan terbentuknya struktur suku bunga di Pasar Uang Antarbank
(PUAB) khususnya untuk tenor-tenor di atas 3 bulan hingga 12 bulan. Dengan melihat kondisi
tersebut, maka tranmisi kebijakan moneter menjadi kurang efektif dalam mempengaruhi suku
bunga di pasar uang. Maka, Bank Indonesia ningin mendekatkan suku bunga kebijakan ke arah
tenor yang di acu oleh pasar uang, yaitu tenor yang lebih pendek.
Kebijakan perubahan suku bunga menjadi BI 7-Day Reserse Repo Rate sudah di kasij
oleh Bank Indonesia cukup lama yaitu 2-3 tahun. Karena kondisi makroekonomi yang
mendukung atau kondisif saat ini, maka baru sekarang dilaksanakan perubahan tingkat suku
bunga acuan. Jika dilihat dari tatangan inflasi saat ini, inflasi saat ini relatif rendah dan stabil.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia sedang mengalami tred yang positif
dan indikator-indikator makroekonomi lainnya yang terus membaik.
Bank Indonesia memilih BI 7-Day Reserse Repo Rate menajdi kebijakan suku bunga
acuan karena Bank Indonesia menggunakan sejumlah kriteria yang bersifat transaksioal (antara
Bank Indonesia dengan pebankan, Bi Rate sebagai suku bunga kebijakan tidak mengacu kepada
instrumen manapun di pasar uang. Sementara BI 7-Day Reserse Repo Rate mengacu kepada
intrumen manapun di pasar uang.
Walaupun suku bunga acuan diubah menjadi BI 7-Day Reserse Repo Rate tetapi BI
masih tetap menganut kebijakan moneter yang ditunjukan untuk mencapai sasaran inflasi
(inflation targeting framework). Sejak tahun 2005, Bank Indonesia telah mengunakan kebijakan
moneter yang berfokus pada pengendalian Inflasi atau yang disebut inflation targeting
framework (ITF). Dalam hal ini, inflation targeting framework (ITF) merupakan suatu kebijakan
moneter yang diarahkan pada pengendalian inflasi agar tetap rendah sehingga dapat memberi
manfaat lebih besar kepada perekonomian. Indonesia menerapkan ITF pada 2005. Sebelumnya,
pada periode 1991-1997 atau masa sebelum krisis moneter, laju inflasi Indonesia per tahun rata-
rata mencapai 8,26 persen. Lalu, pascakrisis pada periode 2000-2011, inflasi tercatat 7,97 persen.
Bila harga BBM bersubsidi dikeluarkan, inflasi rata-rata 2000-2011 mencapai 6,45 persen.
Kebijakan inflation targeting framework (ITF) mulai banyak di ikuti oleh bank sentral di
berbagai negara. Menurut Survei Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2006, ada 17
negara berkembang dan tujuh negara maju yang bank sentralnya mengikuti dan mengadopsi
kebijakan target pengendalian inflasi secara penuh (full fledged inflation targeting). Antara lain
Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Inggris, Kanada, dan Australia. Survei IMF disini
menunjukan dari 88 bank sentral yang berada di negara-negara berkembang lainnyam lebih dari
50 persen mengikuti dan menganti ke pengendalian inflasi. Lebih dari tiga oeremoatnya
memperlihatkan untuk menerapkan kebijakan inflation targeting framework (ITF) pada tahun
2010. Pada awal 2012, ada 27 negara yang bank sentralnya menggunakan inflation targeting
framework (ITF) sebagai kebijakan moneter utana dan negara lainnya sedang dalam proses untuk
ikut menerapkannya.
Kebiajkan ini mulai populer karena adanya berkembangnya kesadaran dari kalangan
ekonomi bahwa dalam jangka panjang, inflasi merupakan satu variabel makro ekonomi yang
Cuma bisa dipengaruhi oleh kebijakan moneter. Penggantian suku bunga kebijakan ini
ditunjukan sebagai upaya memperkuat kerangka operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas
tramisi kebijakan moneter menjaci lebih baik, dan pada gilirannya dapat mencapai target inflasi
yang ditetapkan.
Ada hal yang perlu menjadi perhatian setelah diimplemntasikan BI 7-Day Reserse Repo
Rate yaitu rencana kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam merevisi ketentuan capping
deposito yang saat ini masih berlaku. Dimana capping deposito berada maksimum di level 100
bps di atas Bi rate untuk deposito berjangka di bank BUKU III, dan 75 bps di atas Bi rate untuk
BUKU IV.
Capping deposito sudah berjalan sejak tahun 2014. Sebelumnya, di kebijakan supervisi
yang di keluarkan oleh Otorisasi Jasa Keuangan 2014, suku bunga dana maksimal bank Buku IV
ditetapkan 0 bps di atas Bi Rate, dengangkan BUKU III ditetapkan maksimum 225 bps di atas BI
rate. Ketentuan tersebut berlaku untuk simpanan di atas 2 miliar.
Menurut terori dampak Fisher Internasional (Internasional Fisher Effect) yang
menunjukkan tentang pergerakan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain
yang disebabkan oleh perbedaan suku bunga antar kedua negara yang bersangkutan. Jika nilai
suku bunga turun maka akan menyebabkan masyarakat meminjam uang kepada perbankan
sehingga tingkat jumlah uang beredar di masyarakat akan meningkat dan membuat nilai tukar
negara tersebut terapresiasi.
Jika disambungkan dengan teori dampak fisher internasional, pemerintah indonesia
mendorong Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga BI Rate supaya tingkat Jumlah Uang
Beredar di Masyarakat Indonesia sehingga perputaran ekonomi di indonesia berkembang dan
berdampak tingkat ekpor menjadi meningkat sehingga nilai tukar rupiah menjadi apresiasi.
Secara teori, jika kita hubungan dengan teori dengan kenyataan yang ada di Indonesia.
Maka teori kuantitas lah yang masuk ke dalam kategori studi kasus yang terjadi di Indonesia,
Disini Teori kuantitas mempunyai inti yaitu inflasi dapat terjadi jika Jumlah Uang Beredar (M!)
di masyarakat mempunyai tingkat volume yang besar. Laju inflasi pun dapat ditentukan dari laju
pertambahan jumlah uang beredan dan ekspetasi masyarakat mengenaik kenaikan harga di masa
yang akan datang.
Oleh sebab itu, untuk menjauhkan kesalaha pahaman di masyarakat. Bank Indoensia
mulai bulan April ini hingga Agustus nanti, Bank Indonesia setiap bulannya akan memberikan
penggumuman yaitu dua suku bunga acuan, yakni Bi Rate dan BI 7-Day Reserse Repo Rate yang
bertujuan supaya bisa beradaptasi dan dapat melihat bahwa tidak ada perubahan dratis terhadap
BI Rate.
Sehingga dengan adanya kebijakan Bank Indonesia, maka para perbankan tidak perlu lagi
untuk mengubah tingkat bunga kredit maupun depositonya (terkecuali jika pada saat Bi Rate
diturunkan/dinaikkan, sama halnya pula dengan BI 7-Day Reserse Repo Rate). Nantinya, jika
tujuan penggunaan BI 7-Day Reserse Repo Rate ini tercapai, dimana tingkat inflasi menjadi
lebih terkendali, nilai tukar Rupiah yang terus mengalami apresiasi (akan tetapi, jika inflasi
mengalami peningatan terus maka akan berdampak nilai tukar rupiah akan menurun), dan
pertumbuhan perekonomian menjadi lebih menikat, maka semua ini akan memberikan
keuntungan untuk perbankan di Indonesia. Pada saat tahun 2010-2011, pada saat perekonomian
di Indonesia sedang mengalami trend postif terus menerus berkat adanya indusri batubara yang
terus berkembang dan CPO, sehingga kinerja perbankan ketika pada tahun itu sedang mengalami
peningkatan, dimana Bank BRI telah mencata tingkiat ROE lebih dari 40% dan tidak sebanding
pada tahun 2015, tingkat ROE BRI hanya tercata sebesar 29,9 persen.
Dalam hal ini Bank Indonesia memiliki kontrol yang kuat terhadap tingkat suku bunga
perbankan yang ada di indonesia, sehingga diharapkan di masa depan dana asing akan masuk
lebih banyak masuk ke Indonesia. Masuknya dana uang asing ke Indonesia bisa disebabkan
karena telah berlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sehingga ada perpindahan investasi
dari Bursa Singapura ke Bursa Indonesia, sehingga terjadinya ditariknya aset-aset miling orang-
orang kaya dari luar negeri, maka hal ini berdampak pada tingkat suku bunga perbankan akan
tetap stabil dan tidak berpengaruh, karena perbankan hanya perlu berpatokan kepadan BI 7-Day
Reserse Repo Rate dalam menentukan bunga kredit dan deposito, tapa kita perlu melihat
perubahan su bunga di Pasar Uang Antarbank (PUAB). Hal ini menandakan, jika tinga suku
bunga menjadi lebih stabil, maka secara otomatis proses untuk penyaluran kredit kepada Usaha
Mikro Kecil dan Menegah akan menjadi lebih mudah, dan resiko akan terjadinya kredit macet
dari para nasabah karena perubahan suku bunga yang terjadi secara tiba-tiba dapat ditekan.
Bagaimanapun juga, perubahan diatas yang semuanya diharapkan oleh Bank Indonesia
akan benar-benar terlihat pengaruhnya secara positif terhadap kiner perbankan dalam jangka
panjang, atau paling cepat beberapa bulan kedepan. Tetapi dalam jangka pendek saat ini, sahma-
saham perbankan mungkin masih berfluktuatif.

Anda mungkin juga menyukai