Dokumen tersebut menjelaskan persyaratan ruang isolasi bertekanan negatif di Rumah Sakit Paru Surabaya. Persyaratan tersebut meliputi pertukaran udara minimal 12 kali per jam, pintu yang menutup secara otomatis, ruangan senantiasa tertutup rapat tanpa kebocoran, tekanan negatif 30% diatas suplai udara bersih, serta alarm yang berbunyi jika tekanan negatif tidak tercapai.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan1 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan persyaratan ruang isolasi bertekanan negatif di Rumah Sakit Paru Surabaya. Persyaratan tersebut meliputi pertukaran udara minimal 12 kali per jam, pintu yang menutup secara otomatis, ruangan senantiasa tertutup rapat tanpa kebocoran, tekanan negatif 30% diatas suplai udara bersih, serta alarm yang berbunyi jika tekanan negatif tidak tercapai.
Dokumen tersebut menjelaskan persyaratan ruang isolasi bertekanan negatif di Rumah Sakit Paru Surabaya. Persyaratan tersebut meliputi pertukaran udara minimal 12 kali per jam, pintu yang menutup secara otomatis, ruangan senantiasa tertutup rapat tanpa kebocoran, tekanan negatif 30% diatas suplai udara bersih, serta alarm yang berbunyi jika tekanan negatif tidak tercapai.
Dokumen tersebut menjelaskan persyaratan ruang isolasi bertekanan negatif di Rumah Sakit Paru Surabaya. Persyaratan tersebut meliputi pertukaran udara minimal 12 kali per jam, pintu yang menutup secara otomatis, ruangan senantiasa tertutup rapat tanpa kebocoran, tekanan negatif 30% diatas suplai udara bersih, serta alarm yang berbunyi jika tekanan negatif tidak tercapai.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT PARU SURABAYA KOMITE PPI
PERSYARATAN RUANG ISOLASI BERTEKANAN NEGATIF
1. Minimal ada pertukaran udara 12 x / jam
2. Pintu menutup secara otomatis 3. Ruangan senantiasa dalam kondisi tertutup rapat ( Tidak ada kebocoran ) 4. Kondisi tekanan negatif 30 % diatas suplai udara bersih 5. Ruang WC harus lebih bertekanan negatif dibanding dibabding ruangan isolasi ( +/- 50 CFM ) 6. Exhaust di ruang isolasi sekurang kurangnya bergerak 25 kaki dari suplai udara 7. Jendela tertutup secara permanen ( dengan seal ) atau dapat dibuka hanya dengan kunci 8. Kendali ventilasi ( Ventilation security ) tidak mudah dijangkau pasien maupun pengunjung 9. Temperatur ruangan tidak terpengaruh saat pintu dibuka 10. Harus ada ruang gap ( antara ) dari pintu masuk dan keluar 11. Fungsi exhaust harus diatas 60 % dari air flow yang hilang ( Bocor ) 12. Saluran exhaust harus diberi label PERINGATAN EXHAUST RUANGAN BERTEKANAN NEGATIF SETIAP 20 MENIT 13. Label peringatan harus dibuat, jika ada gangguan aliran listrik atau panel elektrik tidak berfungsi. ( dengan hubungi / kontak no telp ) 14. Petugas di ruang tekanan negatif harus segera memberi peringatan jika tekanan negative gagal atau tekanannya fluktuatif 15. Alarm berbunyi jika tekanan negatif tidak tercapai, visual alarm menyala merah atau cahaya hijau jika tekanan negatif tercapai ( Remote alarm ada di nurses station ) 16. Negatif pressure tercapai sekurang kurangnya 0,006 WL 17. Aliran udara bersih dari steel ke pasien atau dari pasien ke exhaust harus sependek mungkin. Sehingga exhaust akses dekat lantai dan dekat dengan bed bagian kepala pasien ( 6 inchi diatas lantai ), suplai udara bersih dimulai bed bagian kaki pasien. ( Dikutib dari American isolasi negative pressure )