Bab Iii - DBD

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

1.

PROGRAM DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


A. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah program DBD dapat dilihat dari hasil pencapaian
program DBD tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1a. Hasil Cakupan Program DBD UPTD Puskesmas Arjasa Tahun 2015

NO VARIABEL PENILAIAN TARGET TOTAL PENCAPAIAN KESENJANGAN


Jumlah % Jumlah % (%)
1 Kasus DBD 24 100 24 100% 0
2
Prosentase penderita DBD 100 100 0
ditangani
3
Case Fatality Rate Kasus 0 0 0
(CDR) pnykit DBD
4 AngkaBebasJentik ( ABJ ) 95 40 45
5 Jumlah Wilayah KLB DBD 0 0 0

Berdasarkan Tabel 3.1.7.5, maka dapat dilihat dan disimpulkan bahwa kinerja program
DBD, terdapat beberapa item kegiatan yang masih belum mencapai target kinerja, tetapi ada
juga yang sudah memenuhi terget yang ditetapkan

Berikut adalah gambaran pencapian Program DBD menurut grafik jaring laba-
laba :

Dari visualisasi grafik laba-laba pada capaian program DBD di wilayah Kerja
Puskesmas Arjasa Tahun 2015 diatas, didapatkan bahwa terdapat variabel yang belum
mencapai target yaitu Angka Bebas Jentik (AJB).
B. Penetapan Prioritas Masalah
Dari ketiga Variabel penilaian pencapaian pada tabel 3.1.7.5.1 terdapat variabel
yang masih belum memenuhi target. Masalah tersebut yaitu Angka Bebas Jentik,
Insidensi Kasus.
Tetapi mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah
secara sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka
perlu dipilih prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Penetapan masalah
prioritas tersebut dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1.7.5.2 Penetapan Prioritas Masalah


SKOR URUTAN
TOTAL
NO MASALAH Tingkat Tingkat Tingkat PRIORITAS
Urgensi Keseriusan Perkembangan (UXSXG)
MASALAH
( U) (S) (G)
1. Angka Bebas Jentik 4 3 4 48 I
2. Insidensi Kasus 3 3 2 18 II

Pada tabel 3.1.7.3.2 dapat dilihat bahwa masalah yang diprioritaskan sesuai
dengan urutan ranking, yaitu :
1. Angka Bebas Jentik (AJB) 40%
2. Insidensi kasus DBD sebanyak 24 kasus

C. Penetapan Rumusan Masalah


Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan masalah yang akan
dipecahkan, antara lain :
1. Rendahnya Angka Bebas Jentik (AJB) di wilayah kerja puskesmas Arjasa pada
tahun 2015
2. Terdapat insiden kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Arjasa sebanyak 24 kasus
D. Mencari Akar Penyebab Masalah
Berdasarakan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasii
akar Penyebab masalah :
Masalah 1 (Angka bebas jentik)
1. Kurangnya kesadaran sendiri dalam melakukan PSN
2. Kurangnya penggunaan abatesasi
3. Kurangnya penyuluhan
4. Abate terbatas
5. Tidak adanya dana untuk kegiatan PJB
Masalah 2 ( Insiden kasus 24 penderita )
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Gerakan 3M
2. Kurangnya penyuluhan
3. Belum ada Vaksin untuk penyakit DBD
4. Kurangnya dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan PSN dan Gerakan 3M
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone
Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut :
DIAGRAM FISH BONE

E. Prioritas Penyebab Masalah


Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan
urutan prioritas penyebab masalah yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1.7.5.3 Tabel penetapan urutan prioritas penyebab masalah
No Prioritas Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
1. Angka bebas jentik 1.Kurangnya kesadaran sendiri dari - Penyuluhan
masyarakat dalam melakukan PSN

2. Abate terbatas - Pengadaan abate

3.Kurangnya penggunaan abatesasi - Sosialisasi penggunaan abate


Pada tabel 3.1.7.5.3 dapat dilihat bahwa penyebab masalah yang diprioritaskan
sesuai urutan prioritas penyebab masalah adalah sebagai berikut :
1 Kurangnya Kesadaran sendiri masyarakat dalam melakukan PSN
2 Abate terbatas
3 Kurangnya penggunaan abatesasi

F. Analisis Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming (curah pendapat) diantara
anggota tim Kusta dengan mengacu pada prioritas penyebab masalah terpilih. Selanjutnya
menentukan prioritas pemecahan masalah dengan metode CARL, yaitu Ketersediaan Sumber Daya
(dana/ sarana), Kemudahan, masalah yang ada diatasi (ketersediaan metode/cara/peraturan/juklak), Kesiapan
dari tenaga, Seberapa besar pengaruh. Dengan memberikan skor yang didasarkan pada serangkaian
kriteria. Prioritas Masalah, Prioritas Penyebab Masalah dan alternatif pemecahan masalah terpilih
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 3.1.7.5.4 Tabel Analisis Pemecahan Masalah
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan SKOR Hasil Rank
No C A R L CxAxRxL
Masalah Masalah
1 Kurangnya kesadaran sendiri - Penyuluhan 3 3 3 2 54 I
dari masyarakat dalam
melakukan PSN
2 Abate terbatas - Pengadaan abate 2 2 1 3 12 II
3 Kurangnya penggunaan - Sosialisasi penggunaan 1 1 2 1 2 III
abatesasi abate

Berdasarkan Tabel 3.1.7.5.4 didapatkan prioritas pemecahan masalah terpilih


1.Penyuluhan
2.Pengadaan abate
3. Sosialisasi penggunaan abate

G. Cara Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil Analisis Pemecahan Masalah maka dapat ditentukan cara
pemecahan masalah yang dituangkan dalam tabel berikut ini yaitu :
Tabel 3.1.7.3.5 Tabel Pemecahan Masalah
Jenis Prioritas Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
No
Program Masalah Masalah Pemecahan Terpilih
1 DBD Angka bebas Kurangnya kesadaran sendiri Penyuluhan 1. penyuluhan kepada
jentik dari masyarakat dalam kepada masyarakat tentang
melakukan PSN masyarakat. 3M plus.
Abate terbatas - Pengadaan 2.pengadaan abate
abate sesuai dengan
kebutuhan.
Kurangnya penggunaan -Sosialisasi 3. Sosialisasi
abatesasi penggunaan penggunaan abate
abate

Anda mungkin juga menyukai