Modul Praktik Gadar
Modul Praktik Gadar
Modul Praktik Gadar
D. Strategi Perkuliahan
Pendekatan praktik perkuliahan ini adalah pendekatan Student Center
Learning. Dimana Mahasiswa lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode
ISS (Interactive skill station) dan Problem base learning berdasarkan kasus
kegawatdaruratan yang ditemui di lapangan. Interactive skill station
diharapkan mahasiswa belajar mencari materi secara mandiri menggunakan
berbagai sumber kepustakaan seperti internet, expert dan lain-lain, yang
nantinya akan didiskusikan dalam kelompok yang telah ditentukan sebelum
memulai praktikum. Sedangkan untuk beberapa pertemuan dosen akan
memberikan kuliah singkat diawal untuk memberikan kerangka pikir dalam
diskusi. Untuk materi-materi yang memerlukan keterampilan, metode yang
akan dilakukan adalah simulasi dan demonstrasi di laboratorium
E. Bahan Bacaan
Judul : RJP
Waktu :
Tujuan :
1. Mengoptimalkan fungsi circulation dan breathing pasien
2. Memberikan pertolongan pertama segera setelah pasien apnea
Prosedur tindakan :
PROSEDUR :
PENGKAJIAN
Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan prosedur
Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan
tindakan
TINDAKAN
Memakai sarung tangan
Memperbaiki sirkulasi udara ruangan dengan
mempersilahkan selain petugas untuk keluar ruangan
Membaringkan anak di tempat tidur yang datar dengan
posisi miring, kaki bagian atas ditekuk untuk
mencegah bahaya tersedak ludah atau muntahan
Letakkan bantal atau lipatan selimut di bawah kepala
anak, janagn :
Menahan gerakan anak atau menggunakan
paksaan
Memasukkan apapun kedalam mulut anak
Memberikan makanan atau minuman
Longgarkan pakaian yang ketat
Singkirkan benda-benda keras atau berbahaya
Memberikan diazepam dosis awal 0,3-0,5
mg/kgBB/dosis IV (perlahan-lahan) atau 0,4-0,6
mg/kgBB/dosis rektal suppositoria. Bila kejang masih
belum teratasi dapat diulang dengan dosis yang sama
20 menit kemudian
Memastikan jalan nafas tidak tersumbat
Memberikan oksigen melalui face mask 2 ml/menit
Memberikan kompres atau obat penurun demam
Monitoring tanda-tanda vital
Jangan memberikan makanan atau minuman sampai
anak benar-benar sadar dan reflex menelan pulih
Merapikan klien dan alat
Melapas sarung tangan
EVALUASI
Mengevaluasi respon klien
Mengucapkan salam
DOKUMENTASI
Waktu pelaksanaan
Respon klien
Nama perawat yang melaksanakan tindakan
Pertemuan 7
Analisa Gas Darah (AGD)
1 PERSIAPAN
Alat dan bahan :
Persiapan alat
Spuit 3 cc atau 5 cc
Kasa dan Sarung tangan
Alkohol dan kapas
Tempat alcohol
Heparin
Gabus
Plester
Gunting plester
Bak intrumen
Bengkok
Termometer
ES
Persiapan klien
Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
2 PROSEDUR :
PENGKAJIAN
Cek perencanaan keperawatan pasien
Kaji alasan pemeriksaan analisa gas darah
Cek kemampuan pasien untuk bekerja
TINDAKAN
Beri penjelasan kepada klien
Atur posisi sesuai dengan kebutuhan
IMPLEMENTASI
Mencuci tangan
Mengucapkan salam
Menjelaskan prosedur
Mengatur posisi pasien
Mengukur suhu tubuh
Menentukan arteri yang akan ditusuk
Mengisi spuit dengan heparin yang 3cc dengan heparin
0,1cc (spuit yang sudah ada heparinya)
Memasang perlak
Simpan bengkok dekat pasien
Mendesinfektan daerah yang akan ditusuk
Menusuk arteri dengan posisi jarum :
Radialis 45 derajat
Brachialis 60 derajat
Femoralis 90 derajat
Usahakan darah naik sendiri tanpa diaspirasi
Setelah selesai cabut jarum tekan daerah penusukan 5-
15 menit dengan kasa kemudian plester
Mengeluarkan udara yang ada dijarum dan tusuk
jarum ke gabus
Memasang label identitas pasien, jam pengambilan,
suhu, tanggal
Mengobservasi TTV dan daerah tusukan
Bereskan alat
Bahan dikirim kelaboratorium dengan melampirkan
formulir lab, catat suhu, jam, nama pasien
Cuci tangan
Bila pemeriksaan dikirim ke luar RS sebaiknya bahan
pemeriksaan dimasukan ke dalam plastic yang berisi
ES
EVALUASI
Respon klien
DOKUMENTASI
Waktu pelaksanaan
Nama perawat yang melakukan tindakan
Pertemuan 8
Suction
Judul : Suction
Waktu :
Tujuan :
1. Menghilangkan secret nafas
2. Menggunakan alat suction untuk menyedot dan mengeluarkan secret
3. Mengurangi akumulasi secret pada pasien tidak sadar atau lemah
Prosedur tindakan :
1 PERSIAPAN
Alat dan bahan :
Persiapan alat steril
Katheter dengan ukuran sesuai kebutuhan
Sarung tangan steril
Container atau kom steril
Air atau Nacl steril
Tongue spatel
Kassa steril
Persiapan alat tidak steril
Tabung oksigen dan isinya
Mesin Suction
Alas
Bengkok
Larutan dalam botol
Tissue
2 PROSEDUR :
PENGKAJIAN
Cek perencanaan keperawatan
Kaji ulang apakah klien perlu tindakan suctioning
Auskultasi dan Inspeksi
Kaji posisi tidur klien
TINDAKAN
Beri penjelasan kepada klien
Atur posisi sesuai dengan kebutuhan
Semifowler dengan kepala mengarah ke arah
perawat (Oropharingeal Suctioning)
Semifowler dengan leher hiperekstensi, bila tidak
ada kontra indikasi (Nasopharingeal Suctioning)
Lateral dengan muka menghadap perawat (klien
tidak sadar)
IMPLEMENTASI
Pasang pengalas di dada klien
Beri oksigen dengan konsentrasi tinggi
Buka paket steril dan buat area steril
Siapkan atau tuangkan cairan ke dalam kom steril
Nyalakan mesin suction
Pasang sarung tangan steril dengan benar
Hand to hand
Glove to glove
Sambungkan kateter dengan selang dari mesin dengan
tangan dominan memegang ujung selang dari mesin
(Bersih)
Tes kemampuan mesin untuk menarik cairan dengan
menarik cairan atau NaCl steril
Masukkan kateter perlaha-lahan oada lubang hidung
yang paling lapang, thumb kontrol biarkab terbuka
sampai karina. Bila diperlukan oropharingeal
suctioning, maka tindakan dilakukan setelah penarikan
dari nasopharingeal selesai dengan mengganti kateter.
Tutup tumb control dan tarik kateter dengan arah
memutar (waktu tidak lebih dari 15-20 detik, dari
pertama memasukkan kateter sampai selesai satu
tarikan)
Bersihkan kateter dengan cara kateter dimasukkan ke
dalam air atau NaCl sterl
Beri oksigen
Dengan tangan yang tidak steril matikan mesin dan
dengarkan suara nafas klien
Bila klien masih memerlukan penghisapan lakukan
penghisapan seperti prosedur diatas setelah 20-30
detik setelah penghisapan pertama
Lipat kateter dan pegang dengan tangan steril,
kemudian tangan yang tidak steril membuka sarung
tangan steril dengan kateter bekas tergulung ke
dalamnya dan buang ke tempat yang berisi
desinfektan.
Betulkan kembali posisi klien
Bersihkan daerah mulut dan hidung klien setelah
dilakukan penghisapan lendir
Bereskan peralatan
Cuci tangan
EVALUASI
Auskultasi suara nafas
Kenyamanan klien
Periksa respirasi rate dan adanya taanda-tanda sesak
nafas
DOKUMENTASI
Waktu
Jumlah sekret dan karakter sekret
Hasil pemeriksaan suara nafas dan respirasi rate
Nama perawat yang melaksanakan tindakan
Pertemuan 9
Pemberian Oksigen
1 PERSIAPAN
Alat dan bahan :
Nasal kanul (jika dengan nasal kanul); Masker
wajah sederhana , sesuai kebutuhann dan ukuran
pasien (jika dengan simple mask); Masker
rebreathing (jika dengan RM); Masker wajah non
rebreathing, sesuai kebutuhan dan ukuran pasien
(jika dengan NRM)
Selang oksigen
Humidifier
Water steril
Tabung oksigen dengan flowmeter
Plester
Persiapan pasien:
Posisikan pasien powler atau semi powler
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2 PROSEDUR :
PENGKAJIAN
Cek perencanaan keperawatan klien
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor
kamar)
Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada
jalan napas.
TINDAKAN
Jelaskan prosedur tindakan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Pasang gorden untuk menjaga privasi klien
Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dengan
posisi setengah duduk di tempat tidur, di kursi atau
dengan lying position (posisi berbaring) di tempat
tidur dengan satu bantal.
Sambungkan kanula nasal keselang oksigen dan
sumber oksigen.
Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan
baik.
Selang tidak tertekuk dan sambungan paten.
Ada gelembung udara pada humidifier.
Terasa oksigen keluar dari kanula/simple
mask/RM/NRM
Jika dengan nasal kanul :
Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien.
Atur pita elastic atau selang plastic ke kepala atau
ke bawah dagu
sampai kanula pas dan nyaman.
Periksa kanula setiap 8 jam.
Jika dengan simple mask/RM/NRM :
Sambungkan masker keselang dan ke sumber
oksigen
Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan
aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi
dengan baik.
o Selang tidak tertekuk dan sambungan paten.
o Ada gelembung udara pada humidifier.
o Terasa oksigen keluar dari masker.
Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari
hidung ke bawah (sesuaikan dengan kontur wajah
klien).
Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien
sehingga masker nyaman dan tidak sempit.
Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau
lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum
pasien
Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap
waktu.
Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program
terapi secara periodic sesuai respon klien, biasanya
tiap 1 jam sekali.
Aliran oksigen dengan Nasal kanul 1-5 liter/mnt
Aliran oksigen dengan simple mask 5-8 liter/mnt
Aliran oksigen dengan Rebreathing Mask (RM) 8-
12 liter/mnt
Aliran oksigen dengan Non Rebreathing Mask
(NRM) 10-15 liter/mnt
Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan
beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika
diperlukan.
Setelah selesai pasien dirapikan dan dibersihkan
kembali.
Alat-alat dibersihkan, bereskan dan kembalikan ke
tempat semula lalu cuci tangan
EVALUASI
Observasi keadaan klien
Observasi frekensi nafas pasien
Observasi kondisi hidung mulut dan perawatan lubang
hidung atau iritasi nasofaringeal.
Kaji respon klien setelah pemberian oksigen (pola
pernapasan dan kecepatan)
Cek kanul sesuai respon klien, biasanya tiap 1 jam
sekali.
PO2 arterial berkisar antara 80 100 mmHg
Kondisi hipoksia dapat teratasi.
Frekuensi pernapasan dalam kisaran 14 20 kali per
menit.
DOKUMENTASI
Waktu pelaksanaan
Respon klien
Frekuensi napas pasien
Nama perawat yang melaksanakan tindakan
Jumlah oksigen yang diberikan