0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan2 halaman

Buku Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global (Part 1)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 2

Halo guys!

Kali ini aku mau posting hal yang berbeda dari postinganku sebelumnya. Haha. Aku ini bukan jurusan
lingkungan, tapi suka kepo kalo dah bahas isu lingkungan wkwk. Jadi, aku nemu buku bagus karyanya
Bapak Otto Soemarwoto dengan judul Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Bukunya
terbitan 1991.

Di buku ini, ada 7 bahasan yang menurutku memang jadi isu yang menghangat dari tahun ke tahun.
Isu lingkunganmenjadi kian parah, seiring bertambanya jumlah populasi makhluk hidup (hewan dan
manusia).

7 bahasan yang ditawarkan di buku ini meliputi,

1. Globalisasi Lingkungan Hidup


2. Hutan, Air, dan Tanah
3. Keanekaragaman Hayati
4. Pemanasan Global
5. Hujan Asam
6. Lubang Ozon
7. Lingkungan Dalam Kancah Isu Lingkungan Global

Saat ini aku akan membahas (menurut buku ini), tentang bahasan nomor 2. Tidak semua memang,
aku hanya mengambil beberapa topik yang menurutku menarik. Tidak kuat kalau mengetim
semuanya, wkwk.

HUTAN, AIR, DAN TANAH

Hidrologi Hutan

Hidrologi Hutan mempunyai pengaruh terhadap daur air, yaitu terhadap hujan, peresapan air ke
dalam tanah, penguapan air,dan aliran sungai. Selain itu, hutan mengubah gaya erosi air hujan
terhadap tanah. Pengaruh hutan terhadap daur air dan gaya erosi air berkaitan sangat erat.

Pengaruh hutan terhadap hujan masih belum mendapat persetujuan umum para pakar. Sebagian
berpendapat bahwa pengurangan luas hutan di suatu daerah akan menyebabkan menurunnya curah
hujan. Tetapi sebagian lagi berpendapat bahwa luas hutan tidak berpengaruh terhadap hujan.
Pengamatan jangka panjang di Malaysia tentang pengaruh penebangan hutan dalam daerah yang
luas menunjukan, jumlah total curah hujan tidak berubah, namun jumlah hari-hujan berkurang dan
intensitas hujan bertambah. Suatu hal yang menjadi persetujuan luas di kalangan para pakar ialah
pengaruh hutan kabut. Pada hutan ini, uap air yang terkandung dalam kabut yang terbawa angin ke
hutan mengembun pada tajuk dan batang pepohonan di hutan serta menetes dan mengalir ke lantai
hutan.
Hutan dan Aliran Air

Di dalam tanah terdapat lapisan tanah yang jenuh dengan air tanah. Lapisan ini disebut akifer. Letak
akifer ada yang dalam, ada pula yang dangkal.

SKEMA INTERSEPSI
Mula-mula air hujan jatuh di tajuk hutan dan tertahan oleh tajuk. Tertahannya air oleh tajuk disebut
intersepsi tajuk. Air yang terinsepsi oleh tajuk hutan mwnguap kembali ke udara. Dengan adanya
intersepsi itu, sebagian air hujan tidak mencapai tanah, melainkan kembali ke udara. Dengan adanya
intersepsi itu sebagian air hujan tidak mencapai tanah dan menjadi uap air. Pada hujan yang tidak
lebat, sebagian besar hujan itu terinsepsi, bahkan pada hujan yang kecil seluruh hujan dapat
terinsepsi. Karena adanya intersepsi itulah orang berteduh dibawah pohon dari hujan.

Banyaknya air yang terinsepsi tergantung dari banyakna biomassa. Makin besar tajuk, makin banyak
air yang tertahan oleh tajuk hutan. Setelah tajuk hutan jenuh terbasahi oleh hujan, barulah air
menetes dari tajuk. Air hujan yang menetes dari tajuk disebut air lolosan. Sebagian lagi mengalir
melalui dahan ke batang dan selanjutnya mengalir ke tanah. Air ini disebut aliran batang. Aliran
batang kecil dibanding dengan air lolosan. Air lolosan dan air batang akhirnya sampai ke lantai
hutan. Jumlah keduanya disebut curahan atau presipitasi netto.

Di lantai hutan, terdapat seresah, yaitu biomassa tumbuhan yang jatuh di tanah, seperti daun,
ranting, dan dahan. Seresah yang membusuk disebut humus, air yang jatuh ke seresah kemudian
diserap oleh seresah dan disebut intersepsi seresah. Apabila yang dimaksut dengan teori spons
adalah pengisian air simpanan, teori itu adalah benar. Peranan seresah adalah memperbesar suplesi
air ke dalam air simpanan.

Kesimpulan umum yang dapat ditarik adalah :


1. Hutan mengurangi aliran air dan penebangan hutan menambah aliran air
2. Penambahan aliran tersebut makin besar dengan luasnya penebangan hutan di DAS yang
bersangkutan
3. Penambahan aliran terbesar dalam tahun pertama setelah penebangan
4. Pengaruh penebangan sebagai fungsi waktu setelah penebangan berkurang secara
logaritmik
5. Makin tinggi efek pertama, makin lamalah efek berlangsung
Perkecualian terhadap kesimpulan umum ini adalah hutan kabut.

Anda mungkin juga menyukai