Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa
Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa
Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa
I. Identitas Klien
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Tgl. Pengkajian :
8. Alamat :
9. Tgl.MRSJ :
10. Diagnosa Medis :
II. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Agama :
5. Pekerjaan :
6. Alamat :
7. Hubungan :
PENGKAJIAN
4. Pemeriksaan Fisik
Tekanan Darah :
Respiratory Rate :
Heart Rate :
Temperature :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Keluhan fisik :
5. Psikososial
a. Genogram (minimal 3 generasi, termasuk keterangan siapa yang tinggal
serumah, yang meninggal, mengidap penyakit keturunan, dan sebagainya)
b. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran diri :
________________________________________________________
b. Identitas diri :
__________________________________________________________
c. Peran :
_______________________________________________________________
d. Ideal diri :
_____________________________________________________________
e. Harga diri :
____________________________________________________________
2. Hubungan dengan Keluarga dan Masyarakat:
a. Di rumah ( Keluarga dan Masyarakat):
3. Spiritual / Keagamaan
a. Nilai dan keyakinan:
b. Kegiatan Ibadah:
1. Penampilan fisik
Tidak rapi Rambut kotor dan kusam
Penggunaan pakaian tidak sesuai Gigi kotor
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Badan bau
Kuku panjang dan kotor
Jelaskan :
____________________________________________________________________
___________________
2. Pembicaraan
Jelaskan
:____________________________________________________________________
_____________________
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan :
____________________________________________________________________
_____________________
4. Alam perasaaan
Jelaskan :
___________________________________________________________________
5. Afek
Appropiate /tepat
Jelaskan : _____________________________________________
Jelaskan : ______________________________________
7. Persepsi Sensori
Jenis: _______________________________________________________
Isi __________________________________________________________
Waktu munculnya halusinasi : ____________________________________
Frekuensi halusinasi muncul : _____________________________________
Stressor Pencetus: ______________________________________________
Respons/perasaan saat halusinasi muncul : __________________________
Tindakan yang telah dilakukan untuk menghilangkan halusinasui :
______________________
Keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan : __________________
8. Proses Pikir
SirkumtansialTangensial Kehilangan asosiasi Flightofidea
Jelaskan : ______________________________________________________
9. Isi Pikir
Waham:
Jelaskan : ______________________________________________________
Bingung SedasiStupor
Disorientasi
Jelaskan :
__________________________________________________________________
11. Memori
Jelaskan :
___________________________________________________________________
1. Makan
a. Kemampuan menyiapkan makanan
b. Kemampuan membersihkan alat makan
c. Kemampuan menempatkan alat makan dan minum di tempatnya
2. BAB/BAK
a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC
b. Kemampuan membersihkan WC
c. Kemampuan membersihkan diri
d. Kemampuan memakai pakaian/celana
3. Istirahat dan tidur
a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur
b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut
c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan obat
8. Pemeliharaan kesehatan
a. Perawatan lanjutan ( Puskesmas, RS, RSJ, Perawat, dokter)
b. Perawatan pendukung (keluarga, pengawas minum obat)
Skreening awal: Ada keinginan/ ide bunuh diri/ide pulang paksa (berdasarkan
keinginan pasien sendiri bukan perintah halusinasi)Ya/ Tidak*
Jika iya maka pasien langsung masuk kategori krisis.
VARIABEL SKOR SKORSKORSKOR
ADL
*** Makan Mandiri (0) Mandiri perlu pengawasan (3) Dengan bantuan (7) Menolak
(10)
Mandi Mandiri (0) Mandiri perlu pengawasan (3) Dengan bantuan (7) Menolak
(10)
Berpakaian Mandiri (0) Mandiri perlu pengawasan (3)
Dengan bantuan (7) Menolak (10)
Tidur/Istirahat **** Tenang (0)
Bisa tidur tapi kadang perlu intervensi (3) Tidak dapat tidur nyenyak dan
kadang perlu intervensi (7) Gangguan tidur kronis (10)
Pengobatan oral/injeksi ***** Aktif berpartisipasi (0) Partisipasi dengan
intervensi satu-satu (3) Bersedia dengan intervensi lebih dari satu tenaga
kesehatan (7) Menolak (10)
Aktivitas ter jadual Makan Mengikuti/mandiri (0) Mengikuti dengan pengawasan
minimal (3) Aktivitas terjadual dengan bantuan (7) Tidak dapat mengikuti
aktivitas terjadual (10)
Mandi Mengikuti/mandiri (0) Mengikuti dengan pengawasan minimal (3)
Aktivitas terjadual dengan bantuan (7) Tidak dapat mengikuti aktivitas
terjadual (10)
Berpakaian Mengikuti/mandiri (0) Mengikuti dengan pengawasan minimal (3)
Aktivitas terjadual dengan bantuan (7) Tidak dapat mengikuti aktivitas
terjadual (10)
Keterangan:
Skor ini juga berlaku untuk pasien yang mempunyai resiko cedera tinggi
karena kondisi fisiologisnya,
1. Skor 0 = secara fisik tidak mampu mencederai diri/ orang lain/ tidak
memungkinkan adanya resiko cedera
2. Skor 16 = ada keinginan tapi pasien tahu konsekuensinya dan tidak mau
melakukan
3. Halusinasi tingkat I: halusinasi secara umum adalah suatu yang
menyenangkan, datangnya halusinasi biasanya saat individu sendiri
4. Halusinasi tingkat II: halusinasi secara umum menjijikan, mencemooh,
mencela, mengutuk atau menyalahkan
5. Halusinasi tingkat III: halusinasi sudah mulai member perintah, isi halusinasi
mungkin sangat menarik bagi individu dan individu merasa kesepian bila
halusinasi tidak ada, kemungkinan bisa muncul rasa takut
6. Halusinasi tingkat IV: halusinasi mungkin mengancam individu jika individu
tidak mengikuti perintah halusinasi
7. Skor 34 = ada keinginan tapi pasien belum melakukan karena tidak punya
kesempatan atau pasien yang punya resiko cedera karena kondisi fisiknya
misalnya arena penglihatan tidak jelas, dementia delirium, dll
8. Skor 50 = telah (maksimal 3 hari) atau sedang melakukan tindakan
mencederai diri (tetapi bukan bunuh diri)/ orang lain secara sengaja
** Keterangan tambahan untuk
9. Skor 0 = apabila berada dalam suatu kelompok yang beranggotakan lebih dari
lima orang, klien bisa/ mau ikut berpartisipasi/ bersedia berada dalam
kelompok tersebut
10. Skor 5 = bisa juga untuk pasien yang mau berinteraksi dengan setiap orang
tetapi bentuk interaksi tetap hanya 1-1
11. Skor 10 = pasien hanya mau interaksi dengan satu orang (satu nama/
subyek), misalnya sedang interaksi 1-1 ada subyek lain yang ikut berpartisipasi
maka pasien tidak mau melanjutkan pembicaraan/ diam/ menolak
*** Apabila pada nilai ADL terdapat suatu hal yang mempunyai karakteristik
lebih dari normal (misalnya mandi, makan, berpakaian yang terlalu sering/
berlebihan dalam hal frekuensi) tanpa ada alasan yang jelas maka pasien
tersebut masuk pada skor 7 (memerlukan bantuan untuk dapat melakukan
kegiatan dengan standar frekuensi yang normal)
**** Keterangan tambahan untuk variabel tidur, variabel tidur tidak hanya
merujuk pada kondisi tidur tetapi juga kondisi istirahat
12. Skor 0 = Untuk penilaian shift pagi dan sore: klien mengetahui tentang
kebutuhan istirahat dan jika diperlukan bersedia melaksanakan kebutuhan
istirahat
13. Skor 3 = Untuk penilaian shift pagi dan sore:
mengetahui perlunya kebutuhan istirahat tetapi perlu motivasi untuk istirahat
jika pasien memang memerlukan istirahat
14. Skor 7 = Untuk penilaian shift pagi dan sore:
Tidak mengetahui perlunya kebutuhan istirahat dan perlu intervensi
keperawatan (misalnya menemani pasien) agar pasien bersedia/ mampu
beristirahat jika memang diperlukan
15. Skor 10 = Pasien tidak sadar berarti pasien koma, dengan kriteria
GlasgowcomaScale kurang dari 8
Shift pagi dan sore: Pasien memerlukan istirahat karena kondisi fisiknya
(misalnya malam sebelumnya tidak tidur) tetapi pasien tidak mampu istirahat
kecuali dengan farmakologi atau pasien yang perlu dilakukan restrain untuk
dapat mengistirahatkan dari kegiatan fisiknya
***** Apabila obat yang diberikan tidak meliputi tiga shift maka skor merujuk
pada shift sebelumnya
****** Tidak mampu mengikuti pengarahan baik dalam keadaan sadar atau tidak
atau karena penyebab fisiologi