Tugas Uas Koperasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN PINJAM PADA

KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) RUKUN MEKAR CIPAGALO


KEC. BOJONGSOANG KAB. BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Perkoperasian dan Ekonomi Kerakyatan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Dosen Pengampu: Dr. Janah Sojanah, M.Si
Dr. Ikaputera Waspada.M.M

Oleh

Emi Minarni 1603252


Tati Suryati 1603266
Nova Yunita Sari 1602970
Mahaputera 1605700

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. yang telah melimpahkan
segala karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tanpa pertolongan-
Nya kami tidak akan mampu menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah
yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pinjam Pada Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Rukun Mekar Cipagalo Kec. Bojongsoang Kab. Bandung ini kami
buat berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada Ketua dan Pengurus
Koperasi “Rukun Mekar” .
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada banyak pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini diantaranya kepada yang kami hormati:
1. Dr. Janah Sojanah, M.Si .Selaku Dosen Pembimbing dan Pengampu Mata
Kuliah Koperasi dan Ekonomi Kerakyatan.yang telah membimbing kami dalam
melaksanakan observasi ke Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Rukun Mekar.
2. Dr. Ikaputera Waspada, M.M. Selaku Dosen Pembimbing dan Pengampu Mata
Kuliah Koperasi dan Ekonomi Kerakyatan, yang juga telah membimbing kami
dalam melaksanakan observasi ke Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Rukun
Mekar.
3. H. Hadna Setiadi. Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Rukun Mekar, yang
telah memberi ijin dan merima kami dengan baik untuk melakukan obervasi
Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Rukun Mekar.
4. H. Juanda. Sekertaris Koperasi Simpan Pinjam (KSP), yang telah memberikan
kejelasan pada kami tentang kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan
Pinjam(KSP) Rukun Mekar.
5. Keluarga kami tercinta yang selalu mendukung segala kegiatan kami.
6. Panita Kegiatan Observasi Koperasi yang telah bekerja keras demi kelancaran
acara.
7. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana yang mengambil Mata
Kuliah Koperasi dan Ekonomi Kerakyatan yang telah kompak dan semangat
mengikuti obervasi ini.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancara terlaksananya kegiatan observasi ini koperasi ini
Kami menyadari bahwa makalah yang telah diselesaikan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari para pembaca baik itu kritik
maupun saran yang tentunya membangun demi menambah pengetahuan kami.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan khususnya bagi kami sebagai penyusun makalah ini . Aamiin

Hormat kami

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan suatu badan usaha yang merupakan salah satu unsur
penting dalam pembangunan perekonomian di indonesia. Hal ini dikarenakan
koperasi merupakan badan usaha yang diciptakan oleh rakyat dan juga
beranggotakan rakyat tersebut, sehingga koperasi dapat secara langsung membantu
perekonomian masyarakat. Manajemen pemasaran dalam koperasi merupakan
suatu hal yang sangat vital dan sangat berpengaruh sekali terhadap maju atau
mundurnya koperasi tersebut.
Koperasi di indonesia pertama kali ada sekitar tahun 1896, yaitu seorang
Patih Purwakarta yang bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikin koperasi keredit
seperti model Raifefesien di Jerman guna membantu orng miskin, terutama pegawai
kecil. Kemudian pada tahun 1908 Budi Utomo meniupkan angin segar untuk
memperbaiki kesejahtraan rakyat melalui koperasi dan pendidikan dengan
mendirikan koperasi rumah tangga. Sesudah itu sekitar tahun 1912 Serikat Dagang
Islam mempropagandakan cita-cita toko koperasi (sejenis Waserda), dan pada
tahun 1927 dikeluarkan undang-undang No. 23 yaitu peraturan tentang koperasi.
Setelah Indonesia merdeka dengan adanya Undang-undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945, terutama pasal 33 maka kedudukan hukum koperasi di
Indonesia benar-benar menjadi lebih mantap. Sejak saat Moh Hatta , sebagai wakil
presiden secara lebih intesif selalu memperbaiki kesadaran untuk berkoperasi bagi
bangsa indonesia, serta memberi banyak bimbingan dan motivasi kepada gerakan
koperasi agar meningkatkan cara usaha dan cara kerja. Atas jasa-jasa itulah maka
beliau dangkat sebagai bapak koperasi indonesia.
Manajemen koperasi sangat dibutuhkan sekali agar koperasi dapat
berkembang dan menjadi lebih maju. Hal ini dikarenakan koperasi harus beroperasi
dengan efisien, inovatf, dan didukung dengan adanya kepemimpinan. Efisien
operasional bisa tercapai apabila dalam prakteknya koperasi melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen umum, manajemen operasi, manajemen pemasaran, manajemen
keuangan, manajemen personalia, manajemen suberdaya, manajemen pengadaan,
dan manajemen kegiatan yang lainnya. Manjemen koperasi tidak bisa lepas dari
tatanan organisasinya yang mendasarkan kepada pembagian wewenang dan
tanggung jawab. Kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota.
Rapat anggota mendelegasikan wewenang untuk mengelola koperasi pada
pengurus.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu koperasi memiliki beberapa
tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek biasanya untuk mencari anggota baru terutama untuk produk
yang baru diluncurkan. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang dilakukan untuk
mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis.
Menurut Hendar S.E (2010), tujuan utama koperasi adalah membantu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Oleh karena itu, segala aktivitas
pemasaran yang bertujuan memuaskan anggota perlu dilakukan manajemen
kopersi jika perusahaan koperasi ingin membantu loyalitas dan partisipasi aktif
anggotanya. Tugas perusahaan koperasi di pasar internal adalah memberikan
pelayanan terbaik kepada anggotanya sehingga anggota mendapatkan manfaat atas
hubungan bisnisnya dengan perusahaan koperasi.
Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu
organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik pelanggan
internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota),keberlangsungan
koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing
dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan bersaing itu dengan
berpartisipasi aktif pada koperasi.
Dengan demikian agar suatu koperasi dapat menguasai pasar dibandingkan
dengan lembaga keuangan lain, maka koperasi tersebut harus mempunyai strategi
pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi
tercapainya tujuan dari koperasi tersebut.
Simpan pinjam merupakan salah satu produk utama dan menjadi sumber
utama pendapatan Koperasi Rukun Mekar. Karena dengan adanya produk simpan
pinjam ini selain menjadi produk utama juga bertujuan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan anggota terkait keuangan dengan memberikan pinjaman pada
anggota sesuia kebutuhannya dengan layanan yang tidak berbelit-belit dan dengan
anggunan yang dimiliki oleh anggota. Berdasarkan latar belakang masalah yang
sudah dikemukakan tersebut, maka kami melaksanakan observasi ke Koperasi
Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar, khususnya produk simpan yang menjadi
produk utama dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Rukun Mekar. Maka kami
mengambil judul laporan makalah ini dengan Judul “STRATEGI PEMASARAN
PRODUK SIMPANAN PINJAM PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)
RUKUN MEKAR CIPAGALO KEC. BOJONGSOANG KAB. BANDUNG
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat di ambil kesimpulan
tentang apa yang harus dilakukan berkenaan dengan strategi pemasaran. Adapun
permasalahan yang akan diteliti dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Konsep Pemasaran pada Koperasi Simpan Pinjam di Koperasi Simpan Pinjam
(KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung
2. Strategi apa yang digunakan Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar
Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung dalam memasarkan produk simpan
pinjamnya?
3. Bagaimana prosedur simpan pinjam yang dilakukan oleh Koperasi Simpan
Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung ?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memasarkan produk simpan pinjam pada
Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang,
Kab. Bandung?
C. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Konsep Pemasaran pada Koperasi Simpan Pinjam di
Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab.
Bandung.
b. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan Koperasi Simpan Pinjam (KPS)
Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung dalam memasarkan
produk simpan pinjamnya?
c. Untuk mengetahui bagaimana prosedur simpan pinjam yang dilakukan oleh
Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab.
Bandung ?
d. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam memasarkan produk
simpan pinjam pada Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec
Bojongsoang, Kab. Bandung?
2. Kegunaan
Kegunaan dari tugas makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Mengkaji untuk menambah wawasan dalam strategi pemasaran produk
simpan pinjam khususnya di pada Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar
Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung dan sebagai bekal agar dapat
menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teori dengan keadaan lapangan
sesungguhnya.
b. Bagi Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Warga
Kami dapat memberikan masukan pemikiran dalam mengembangkan
kegiatan Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec
Bojongsoang, Kab. Bandung di masa yang akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pemasaran
Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan penukaran dan
hubungan dengankebutuhan dan keinginan. jadi tujuan menciptakan nilai dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan. jadi pemasaran merupakan sebuah proses,
yang dengan seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan atau
inginkan, dengan menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan
orang lain. Hendar S.E (2010)
Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dituju
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan satu kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial. Pemasaran juga merupakan salah satu kegiatan dalam
perekonomian yang membantu proses penciptaan nilai ekonomi, dan nilai ekonomi
itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu.
Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah, yakni : faedah
waktu,tempat, milik, dan informasi. Faedah waktu diciptakan dengan menyediakan
produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. Faedah tempat
diciptakan melalui penyediaan produk pada tempat yang strategis apabila
konsumen ingin membelinya. Penciptaan milik diciptakan melalui hak milik dari
penjual kepada pembeli. Sedangkan faedah informasi diciptakan dengan
memberikan informasi mengenai penawaran suatu produk kepada konsumen.
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan faksafah perusahaan
yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utaman bagi
kelangsungan hidup perusahaan,. Jadi konsep pemasaran merupakan sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Philip Kotlex,dkk (1990) pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dari mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala
sesuatu yang bernilai dengan orang lain atau kelompok lain.
Definisi tersebut dibangun berdasarkan konsep sebagai berikut:
1. Kebutuhan, keinginan, dan peminatan manusia
Kebutuhan manusia merupakan keadaan merasa tidak memiliki dasar tertent.
Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, kemanan hak milik
milik dan lain-lain untuk bertahan hidup.
Keinginan adalah hasrat atuu pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih
mandalam. Keinginan akan menjadi permintaan jika di dukung oleh daya beli.
Dalam hal ini perusahaan tidak hanya harus mengukur berapa banyak orang
yang menginginkan produknya, tetapi yang lebih penting berapa banyak yang
benar-benar mau dan mampu membelinya.
2. Produk
Produk (barang atau jasa) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan.
3. Nilai, biaya, dan Kepuasan
Nilai adalah estimasi pelanggan mengenai kemampuan total suatu produk untuk
memuaskan kebutuhannya. Nilai suatu produk aktual tergantung dari seberapa
jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal. Manusia akan memberikan
nilai tertinggi untuk harga yang dibayarkannya (Biaya yang dikeluarkannya).
4. Pertukaran, transaksi dan hubungan
Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran
merupakan konsep pokok yang mendasari pemasaran. Transaksi merupakan
unit dari pertukaran. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak.
Pemasar yang baik tidak hanya melahirkan transaksi dan pertukaran, tetapi
berusaha membangun hubungan jangka panjang, saling percaya, dan saling
menguntungkan dengan pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok yang ia
hargai.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Berdasarkan definisi pemasaran tersebut, Kotler mengembangkan definisi
manajemen pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep,
penentu harga, promosi, serta distribusi barang, jasa, dan gagasan, untuk
menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan organisasi. Dengan demikian, manajemen pemasaran adalah proses
yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian, juga
mencakup barang, jasa dan gagasan, berdasarkan pertukaran, dan tujuannya adalah
memberikan kepuasan kepada pihak-pihak yang terlibat.
Definisi lain dikemukakan oleh Foster (1985). Menurut dia pemasaran
meliputi segala penerapan sistematis kewirausaan guna mengikuti perubahan yang
terus menerus terjadi. Pemasaran menyangkut pengerahan pekerja, bahan, pabrik,
dan uang yang secara rasional dan logis guna mencapai laba, perkembangan, atau
kemajuan perusahaan, tidak saja untuk satu tahun melainkan juga untuk jangka
panjang.
Berdasarkan definisi pemasaran tersebut, Foster (1985) menjelaskan pokok-
pokok manajemen pemasaran yang harus dipahami oleh pemasar.
1. Pemasaran adalah suatu filsafat yang menyatakan bahwa arah perusahaan lebih
dipengaruhi oleh pasarnya (atau konsumen) dari pada oleh kemudahan produksi
atau teknik yang dimiliki.
2. Pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
usaha yang sistematis.
3. Pemasaran adalah bentuk organisasi komersial yang lebih maju.
4. Pemasaran menggunakan metode dan sistem yang lebih maju berdasar hukum-
hukum ilmiah dari ilmu ekonomi, statistic, keuangan, dan ilmu-ilmu tingkah
laku.
5. Pemasaran adalah suatu sistem intel komersial
6. Pemasaran merangsang inovasi
7. Pemasaran merupakan suatu metode untuk mencapai strategi perusahaan yang
dinamis.
8. Pemasaran merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan sasaran.
Kedelapan pokok di atas mempunyai tujuan umum yaitu melayani
konsumen dan memenuhi kebutuhannya dengan barang dan jasa. Pokok keenam
dan ketujuh selalu penting bagi koperasi. Terlebih bila keadaan pasar statis atau bila
persaingan berkembang. Hanya dengan berusaha mengadakan inovasi serta
mempunyai strategi pemasaran yang dinamislah perusahaan dapat bertahan hidup
dalam pasar yang statis. Tanpa kedua persyaratan tersebut koperasi akan disudutkan
oleh para pesaing yang lebih agresif dan inovatif.
Meskipun koperasi merupakan badan usaha khusus yang berbeda dengan
perusahaan lain yang berorientasi laba, secara umum pemasaran dapat dikatakan
sebagai pola piker yang menyadari bahwa perusahaan tidak mampu hidup tanpa
pembeli. Betapapun muluk, kompleks, maupun akademisnya manajemen
pemasaran dan manajemen bidang lainnya dari suatu badan usaha, bila mereka
tidak mendapatkan pembeli, mereka hanya memiliki dua pilihan, melikuidasi
perusahaan atau bergabung dengan dengan perusaahan lain.
Menurut Kasmir (2004), terdapat 5 konsep dalam pemasaran di mana setiap
konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:
1. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras
dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus
berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi distribusi.
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang
menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang
mencolok. Oleh karena itu perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus
dalam perbaikan produk.
3. Konsep Penjualan
Konsep ini berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk
terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang
kokoh. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui
usaha-usaha promosi yang gencar.
4. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan
dan minat pasar sasaran dan memberika kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisiensi dibandingkan para pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan
kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan
kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat
(Kasmir ,2004).
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sangat berpengaruh terhadap kemajuan sebuah
perusahaan yang menawarkan barang atau jasa. Salah satu strategi pemasaran yang
ada saat ini adalah marketing mix (bauran pemasaran). Kegiatan ini dilakukan
secara bersamaan di antara elemem-elemen yang ada di dalam marketing mix itu
sendiri. Setiap elemem tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari
elemen lainnya.
Penggunaan bauran pemasaran di dunia perbankan dilakukan menggunakan
konsep-konsep sesuai kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran
terdiri dari bauran pemasaran produk barang dan jasa.
Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P yaitu: 1)
People; 2) Phsycal Eviden; 3) Process. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan pengguna konsep bauran pemasaran untuk produk jika
digabungkan menjadi 7P, yaitu:
a. Produk (Product)
Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan (Kasmir,2004 :
186).
Produk merupakan seluruh konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan (Ratnasari & Aska, 2011).
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya, selama itu dapat memenuhi
keinginan pelanggan dan kebutuhan dikatakan sebagai produk.
b. Harga (Price)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Harga adalah
sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk atau
mengganti hak milik produk. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan
jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan.
c. Lokasi/ Tempat (Place)
Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya digunakan untuk lokasi
pabrik atau gudang. Sedangkan penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih
ditekankan kepada lokasi cabang.
Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama,
cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan
prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah
mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh
nasabah yang berhubungan dengan bank.
d. Promosi (Promotion)
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan di
atas, baik produk, harga maupun lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank
berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yaang dimilikinya
baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah yang baru. Menurut Kasmir, setidaknya ada empat macam
sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan
baik produk maupun jasanya.
Keempat mcam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:
1) Periklanan (Advertising)
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
3) Publisitas (Publicity)
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
e. Orang (People)
People yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas
jasa yang diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai kualitas
berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi, dan manajemen sumber
daya manusia. Pentingnya people dalam memberikan pelayanan berkualitas
berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara
setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan.
f. Proses (Process)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada pelanggan.
g. Bukti Fisik (Phsycal Evidence)
Bukti fisik di sini merupakan bukti jasa yang telah diciptakan yakni berupa
bukti transaksi yang terjadi.
C. Koperasi Simpan Pinjam
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank
yang berbentuk koperasi dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan
memberikan pinjaman uang kepada para anggotanya dengan bunga yang serendah-
rendahnya. Koperasi simpan pinjam atau biasa disebut koperasi kredit merupakan
suatu bentuk koperasi yang berdiri sendiri dimana anggota-anggotanya
adalah orang-orang atau badan-badan yang tergabung dalam koperasi
tersebut. Mereka yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa menyimpan atau
meminjam uang dari koperasi simpan pinjam.
Menurut PERMEN No.15 Tahun 2015, tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh
koperasi menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang
melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam. Dan Unit Simpan
Pinjam (USP) Koperasi adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha
simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
Menurut (PERMEN No.15 Tahun 2015) Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
ada dua jenis yaitu :
1. KSP primer adalah KSP yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
seorang.
2. KSP Sekunder adalah KSP yang didirikan oleh dan beranggotakan KSP.
a. Jenis-jenis simpanan pada koperasi simpan pinjam yang paling umum
adalah:
1. Simpanan pokok, adalah simpanan yang wajib diberikan anggota koperasi
saat pertama kali bergabung menjadi anggota.
2. Simpanan wajib, adalah simpanan yang wajib diberikan setiap anggota
koperasi setiap periode waktu tertentu dengan jumlah yang ditentukan.
3. Simpanan bebas atau sukarela, adalah simpanan sukarela yang diberikan
anggota koperasi kapan saja. Simpanan ini juga bisa diambil kapan saja.
Modal yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian disalurkan atau
dipinjamkan kembali kepada anggota. Dengan dana pinjaman itu para
anggota dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Misalnya,
seorang petani dapat membeli pupuk, benih unggul, cangkul, dan alat-alat
pertanian lainnya untuk meningkatkan produksi pertanian. Seorang
pedagang akan dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya,
sehingga memperoleh tambahan keuntungan. Selain itu, anggota dapat
menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Secara umum, bidang usaha koperasi simpan pinjam atau koperasi
kredit meliputi hal-hal berikut ini.
1. Pengumpulan dana semaksimal mungkin berupa simpanan atau
tabungan anggota.
2. Menyalurkan atau memberi bantuan pinjaman atau kredit kepada
anggota untuk keperluan yang mendesak
3. Tambahan modal usaha, biaya perluasan usaha, dan lain-lain bagi
anggotanya.
4. Melayani pembelian atau penjualan barang secara kredit atau angsuran.
b. Fungsi lembaga keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Peranan dan fungsi lembaga keuangan bukan bank yang berbentuk Koperasi
Simpan Pinjam terhadap anggotanya adalah sebagai berikut.
1. Peran dan Fungsi Simpanan
(1) Uang simpanan dan tabungan akan lebih aman, terjamin, dan
produktif.
(2) Pengumpulan uang simpanan dan tabungan akan meningkat
jumlahnya dan menjadi investasi pada masa hari tua.
(3) Simpanan dan tabungan itu akan diterima kembali secara keseluruhan
apabila pada suatu saat berhenti sebagai anggota Koperasi Simpan
Pinjam.
(4) Mendorong agar timbul hasrat untuk menyimpan atau menabung pada
koperasi.
(5) Pengumpulan dana simpanan dan tabungan menjadi investasi untuk
membantu usaha para anggota melalui penyaluran dana kredit.
2. Peran dan Fungsi Pinjaman
(1) Melalui penyaluran dana kredit itu akan dapat meningkatkan
pendapatan para anggota dan sekaligus mengentaskan kemiskinan.
(2) Pelayanan pemberian kredit sangat cepat dan mudah tanpa agunan
atau jaminan kredit.
(3) Pemberian kredit dengan bunga sangat rendah.
(4) Pada akhir tahun buku jasa bunga kredit itu dibagikan kepada para
anggota setelah dikurangi biaya operasional, dana cadang dan dana
pengembangan kredit, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
c. Anggota Koperasi Simpan Pinjam
Menurut Djoko Muljono (2012). Setiap anggota koperasi simpan pinjam
harus mempunyai komitmen yang sama terhadap visi maupun misi yang
menjadi pedoman koperasi. Sebagai badan hukum, koperasi dimungkinkan
untuk menambah pemilik koperasi dan atau anggota koperasi.
Kriteria masyarakat yang dapat diterima sebagai anggota koperasi,
misalnya :
1. Anggota baru koperasi harus membayar iuran atau simpanan pokok yang
sama dengan anggota sebelumnya.
2. Anggota baru harus membayar simpanan wajib atau saham, minimal dengan
nilai tertera tertentu per sahamnya.
3. Anggota baru harus mengakui dan menjalankan visi dan misi yang sudah
ada.
D. Strategi Pemasaran Koperasi Simpan Pinjam
Dalam manajemen koperasi hal yang juga penting adalah strategi pemasaran
(marketing).
a. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah :
1. Dalam suatu perusahaan atau koperasi simpan yang kita dirikan, pasti kita akan
memiliki anggota sekurang-kurangnya 20 orang, selanjutnya bagaimana
strategi yang di pertama tersebut bisa mengembangkan atau merekrut anggota
sebanyak-banyaknya.
2. Setelah anggota itu bisa bertambah dipastikan koperasi simpan pinjam yang kita
dirikan akan lebih berkembang dengan pesat. Sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya, untuk mendapatkan pasar yang bagus demi kemajuan
perusahaan atau koperasi yang telah didirikan itu maka orang – orang yang bisa
di percaya adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Sebagai
contoh, untuk menawarkan suatu produk ke konsumen kita harus pandai
berbicara dengan baik dan bisa meyakinkan kepada konsumen tersebut kalo
produk yang kita tawarkan itu sangatah bermanfaat, begitu juga untuk
menambah jumlah anggota koperasi kita, maka kita harus bisa meyakinkan
kepada calon anggota kalau koperasi yang kita bentuk akan menguntungkan
terhadapnya.
3. Kombinasi atau percampuran dari dua strategi diatas akan menghasilkan
koperasi simpan pinjam yang sangat menjamin akan keberhasilan sebuah
koperasi tersebut.
b. Pemasaran.
Pemasaran dalam lingkup KSP/USP sesungguhnya tidaklah hanya pada sisi
“pemberian pinjaman”, tetapi juga menyangkut persoalan pertumbuhan minat
anggota untuk “menyimpan”. Oleh karena itu, KSP/USP harus memiliki guideline
(garis pemandu) pemasaran, sehingga langkah-langkah pemasaran yang diambil
konstruktif dan terukur. Sekedar mengingatkan, Pemasaran adalah aktivitas
membahasakan keberadaan pelayanan yang diselenggarakan KSP/USP kepada
anggota. Oleh karena itu, dalam pemasaran diisi dengan rangkaian aktivitas yang
menginformasikan kebaikan-kebaikan yang ada di koperasi tanpa melakukan dusta
(untuk tujuan manipulasi persepsi) . Metode yang dipilih harus memperhatikan
karakter anggota atau non anggota (koperasi lainnya sebagai pangsa pasar
diperbolehkan untuk dilayani sebuah koperasi). Dengan demikian, metode-metode
yang diaplikasikan mampu mendatangkan kepercayaan target market dalam
memanfaatkan pelayanan yang diselenggarakakan oleh KSP/USP (simpan maupun
pinjam).
BAB IV
ANALISIS
1. Konsep Pemasaran pada Koperasi Simpan Pinjam di Koperasi Simpan
Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung.
Konsep pemasaran yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Rukun Mekar merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengkomunikasikan Konsep inti dari pemasaran Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) Rukun Mekar adalah:
a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan
Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Rukun Mekar adalah adanya
Kebutuhan akan kehidupan yang layak. Yang pada saat berdirinya Koperasi
Simpan Pinjam( KSP) Rukun Mekar ini, adanya para rentenir yang
memakai bunga tinggi sehingga kehidupan para buruh saat itu menjadi sulit.
Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan dari
masing-masing anggota nya yang nyaris tanpa batas tetapi sumber daya
yang dimilikinya terbatas. Jadi, mereka ingin memilih produk yang
memberi nilai dan kepuasan paling tinggi untuk sumber daya yang mereka
miliki.
b. Produk (jasa dan barang)

c. Nilai, Biaya, dan Kepuasan

d. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan

e. Pasar

f. Pemasaran dan Pemasar

2. Strategi Pemasaran Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar


Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung
Strategi pemasaran yang digunakan ditujukan untuk mencapai tujuan
Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Rukun Mekar yaitu bagaimana cara meningkatkan
pelayanan kepada nasabah. Sasaran yang dituju oleh KSP Rukun Mekar adalah para
masyarakat atas, menengah dan bawah.
Perkembangan dan bertumbuhnya KSP Rukun Mekar sangat tergantung
kepada kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk mengamankan atau
menyimpan dananya serta daya juang dan kemampuan profesionalisme pengelola
KPS Rukun Mekar. Kekuatan KPS Rukun Mekar akan semakin kuat, apabila KSP
Rukun Mekar mampu menghimpun dana masyarakat serta mengelola secara
disiplin dan tertib.
Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan KSP Rukun Mekar, yaitu:
a. Produk (product)
Produk yang ada pada KSP Rukun Mekar Meliputi meliputi:

b. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk membeli produk
atau mengganti hak milik produk. Harga yang dimaksud disini yaitu besaran
pinjaman yang dapat diperoleh anggota sesuai dengan jaminan dan simpanan
anggota yang sudah ada .
c. Lokasi (Place)
Penentuan lokasi menjadi sangat penting, karena bisa dijangkau oleh
masyarakat luas. Koperasi Simpan Pinjam(KPS) Rukun Mekar terletak di area
perumahan padat penduduk yang sangat ramai dan strategis. KSP Rukun Mekar
Terletak di Jln. Ciganitri No. 22 Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang,
Kabupaten Bandung. Akses ke dalam dapat dilalui oleh kendaraan, namun tidak
ada angkutan umum ke lokasi tersebut namun saat ini tidak begitu menjadi suatu
permasalahan, karena kebanyakan karyawan dalam menarik perhatian nasabah
yaitu dengan sistem jemput bola. Jadi lokasi tidak menjadi salah satu strategi
dalam pemasaran KSP Rukun Mekar.
d. Promosi (Promotion)
Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk
yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak juanda mengenai pemasaran
yang dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Mekar” adalah personal person
yang dimana maksud dari personal person di sini adalah pemasaran yang dilakukan
dari mulut ke mulut warga yang telah merasakan pelayanan yang baik dalam
meminjam di Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Mekar”, sehingga sampai saat ini
pemasaran yang dilakukan oleh KSP Rukun Mekar baik melalui iklan dan yang
lainnya tidak pernah dilakukan, melainkan pemasaran yang di beritakan melalui
personal person yang dimana menurut bapak juanda pemasaran seperti itu lebih
baik dan lebih cepat menyebar dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh KSP
Rukun Mekar sangat baik dan tepat sasaran, sehingga banyak warga yang
berbondong-bondong untuk masuk dan menjadi anggota di KSP Rukun Mekar,
selain menguntungkan KSP Rukun Mekar juga dapat mensejahterakan hidup dari
para anggota koperasi yang berada di KSP Rukun Mekar.
Selain promosi yang dilakukan dari person personal KSP Rukun Warga
juga memberika Kesejahteraan untuk anggota KSP Rukun Mekar dan Keluarga
Anggota KSP Rukun Mekar.
 Kesejahteraan untuk anggota KSP Rukun Mekar
1. Melahirkan dari Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
2. Pernikahan dari Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
3. Khitanan dari Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-
4. Rawat Inap dari Rp. 200.000,- Rp. 1.000.000,-
5. Kematian sebagai berikut:
a. Lebih besar dari Rp. 1.500.000,-s/d Rp.5.000.000,-mendapatkan Rp. 1.000.000,-
b. Lebih besar dariRp.5.000.000,-s/dRp.10.000.000,-mendapatkanRp. 2.000.000,-
c. Lebih besar dariRp.10.000.000,-s/Rp.20.000.000,-mendapatkanRp. 3.000.000,-
d. Lebih besar dariRp.20.000.000,-s/dRp.30.000.000-mendapatkanRp.4.000.000,-
e. Lebih besar dariRp.30.000.000,-s/dRp.40.000.000-mendapatkanRp.6.000.000,-
f. Lebih besar dariRp.40.000.000,-s/dRp.50.000.000-mendapatkanRp.8.000.000,-
g. Lebih besar dariRp.50.000.000 mendapatkanRp.10.000.000,-
 Kesejahteraan Untuk Keluarga Anggota KSP Rukun Mekar
a. Untuk melahirkan dan rawat inap diberikan setengahnya dari yang telah
ditentukan oleh pihak rumah sakit atau biaya selama perawatan.
b. Untuk santunan Kematian Kelaurga Anggota sebesar Rp. 500.000,-
Kesejahteraan ini berlaku untuk anggota yang aktif.
e. Orang (People)
Pentingnya orang dalam memberikan pelayanan berkualitas merupakan
bagian dari strategi pemasaran. Karyawan yang berada di KSP Rukun Warga sangat
cepat tanggap, apabila ada permintaan dari anggota untuk melakukan penyetoran
namun nasabah tidak dapat datang ke kantor maka karyawan yang bersangkutan
akan mengambilnya dan dapat melalui rekening KSP Rukun Warga untuk bukti
penyetorannya bisa melalui foto yang dikirim melalui media telekomunikasi. Dan
juga layanan yang ramah dan penuh situasi kekeluargaan.
f. Proses (Process)
Umumnya proses terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan dan mekanisme.
Untuk prosedur baik permohonan pembukaan simpanan maupun pembiayaan
mudah.
g. Bukti Fisik (Phsycal Evidence)
Bukti fisik meliputi bukti transaksi, yaitu slip penerimaan pinjaman, slip
penyetoran pinjaman, slip penyetoran simpanan, buku tabungan dan kartu
pembiayaan
3. Prosedur Simpan Pinjam Yang Dilakukan Oleh Koperasi Simpan Pinjam
(KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec Bojongsoang, Kab. Bandung
Di Anggaran Dasar KSP Rukun Mekar, BAB XI Pinjaman Pasal 28,
Menyebutkan bahwa :
Setiap Anggota yang akan mengajukan pinjaman ke KSP Rukun Mekar harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Setelah menjadi anggota koperasi aktif selama 3 bulan secara tidak terputus.
b. Telah mempunyai Simpanan pokok + wajib dengan perincian :
c. Pokok Rp 100.000,- + Wajib Rp 100.000,-.
d. Simpanan selama tiga bulan minimal Rp 400.000,-.
e. Menghadap / datang sendiri atau melalui ketua kelompok, ke kantor koperasi
pada jam / hari kerja.
f. Memperlihatkan buku Simpanan untuk yang belum pernah meminjam.
g. Memperlihatkan buku Simpanan dan buku Pinjaman untuk anggota yang
pernah meminjam.
h. Mengisi formulir permohonan pengajuan Pinjaman yang ditandatangani sendiri
oleh anggota yang bersangkutan dengan melampirkan :
 Foto Copy KTP atau identitas lainnya 3 lembar
 Foto Copy kartu keluarga 1 lembar
 Pas Poto ukuran 3x4 3 lembar
 Kunjungan Untuk Musyawarah Mupakat Dengan Anggota Yang Mengajukan
Pinjaman , Hal Yang Diteliti :
(1) Alamat / tempat tinggal milik sendiri
(2) Alamat orang tua harus ada ijin dari pemilik
(3) Memeriksa surat tanda bukti hak atas barang yang akan di jaminkan, baik
barang bergerak maupun tidak bergerak, yang merupakan milik sendiri,
serta kondisi dan tempat
(4) Persetujuan Suami / Isteri
(5) Status pekerjaan PNS, BUMN, SWASTA
(6) Besar penghasilan tiap minggu / bulan
(7) Beban keluarga yang di tanggung
(8) Hubungan keluarga dalam keadaan baik
(9) Memeriksa tempat usaha, untuk pelaku usaha
(10) Penggunaan uang Pinjaman
(11) Memberikan gambaran Pinjaman yang akan dikabulkan
(12) Menentukan lamanya Pinjaman
(13) Memberikan informasi peraturan yang berlaku
(14) Mencatat kesimpulan awal
(15) Memberikan laporan hasil kunjungan kepada pengurus
(16) Memberikan informasi kepada anggota yang mengajukan Pinjaman :
Besar pinjaman yang dikabulkan
(17) Mengambil formulir pengajuan, buku Simpanan, buku Pinjaman, dan
surat jaminan
 Laporan Hasil Kunjungan
1. Mencatat kesimpulan awal
2. Memberikan laporan hasil kunjungan kepada Pengurus
3. Kesimpulan akhir
 Prosedur Pelayanan Pinjaman Yang Dikabulkan
1. Menghadap / datang sendiri ke Kantor KSP RUKUN MEKAR, pada hari
senin jam 08.00 – 19.00
2. Untuk yang berkeluarga datang suami - isteri
3. Untuk yang belum berkeluarga, orang tua hadir
4. Untuk yang berhalangan, menguasakan kepada Ketua Kelompok
5. Membuat surat pernyataan tidak punya hutang ke pihak lain, dan di
tandatangani
6. Membuat dan menandatangi surat perjanjian pinjam meminjam ( utang
piutang )
7. Memberikan barang jaminan (borg / agunan ), baik barang bergerak maupun
barang tidak bergerak dan Simpanan yang merupakan milik anggota sendiri
yang bersangkutan berupa surat tanda bukti hak atas barang
8. Memberikan surat kuasa menjual kepada Pengurus
9. Membayar provisi sebesar 1 % dari jumlah Pinjaman pada saat pinjaman
dikabulkan
10. Membayar jasa Pinjaman tiap bulan dari sisa Pinjaman, sebagai berikut :
o < = Simpanan : 2 % menurun
o < = 50.000.000 : 3 % menurun
o > 50.000.000 – 150.000.000 : 2,5 % menurun
o > 150.000.000 – 300.000.000 : 2 % menurun
11. Membayar angsuran yang besarnya sesuai dengan perjanjian dan dibayar
pada setiap jadwal yang telah di sepakati dalam perjanjian
4. Kendala Yang Dihadapi Dalam Memasarkan Produk Simpan Pinjam
Pada Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Rukun Mekar Cipagalo Kec
Bojongsoang, Kab. Bandung.
Kendala-kendala yang Timbul dalam Memasarkan Produk Simpan Pinjam
(KPS) Rukun Mekar. Dalam pendirian dan menjalankan usaha setiap manajer
(pengusaha) pasti mempunyai kendala yang dihadapi untuk menjalankan usaha
tersebut. Baik kendala internal maupun eksternal. Salah satu kendala yang
dihadapi pada KSP Rukun Mekar adalah kendala strategi pemasaran.
Didalam melaksanakan pemasaran tentunya tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Banyak kendala yang dihadapi oleh KSP Rukun Mekar.
Kendala-kendala tersebut antara lain:
Kendala yang dihadapi KSP Rukun Mekar dalam memasarkan Produk
Simpanan Pinjam menurut Bapak Juanda pada hari rabu tanggal 6 Desember
2017 :
a. Adanya persaingan dengan produk simpanan (tabungan) di bank atau
lembaga keuangan lainnya.
b. Kurangnya tenaga lapangan yang benar-benar mempunyai ilmu pemasaran
koperasi.
c. Penguasaan tentang produk yang kurang memadai.
d. Menjamurnya pelayanan keuangan yang mengatasnamakan koperasi
5. Hasil Pembahasan
Dari pembahasan diatas dalam manajemen pemasaran Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Rukun Mekar, memakai konsep pemasaran langsung yang melalui
pengalaman anggota yang menerima manfaat dari layanan koperasi tersebut
Dengan tidak adanya media cetak, media elaktronik maupun media internet dalam
pemasaran produknya, jadi pemasaran hanya mengandalkan promosi dari
partisipasi aktif anggota. Hal ini mungkin masih efektif sepanjang peran serta
anggota dalam koperasi itu baik. Juga layanan yang diberikan, kemudahan serta
persuasif. Tapi seiring berkembangnya persaingan dari lembaga keuangan-
keuangan lainnya, KSP Rukun Mekar pun perlu melakukan pengembangan dalam
strategi pemasaran. Tidak hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut tetapi
penting adanya melengkapi dengan menggunakan media telekomunikasi yang lebih
efisien dan efektif, agar keberadaan KSP Rukun Mekar ini semakin luas diketahui
masyarakat.
 Strategi pemasaran juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
1. Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place).
2. Produk yang bermutu (product).
3. Harga yang kompetitif (price).
4. Promosi yang gencar (promotion).
2. Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants).
2. Biaya konsumen (cost to the customer).
3. Kenyamanan (convenience).
4. Komunikasi (comunication).
Dengan Demikian Strategi Pemasaran KSP Rukun Mekar diharapkan dapat
ditingkatkan dan dapat semakin memperbanyak anggota. Karena kekuatan koperasi
adalah dari adanya peran aktif dari anggota koperasi itu sendiri.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas yang penulis paparkan pada bab-bab awal, baik secara
teoritis maupun pelaksanaan teori pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) rukun
Mekar. Dapat ditarik kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Konsep pemasaran pada Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Rukun Mekar meliputi
: (1) Kebutuhan, keinginan dan permintaan, (2) Produk, (3) Nilai, biaya dan
Kepuasan, (4) Pertukaran, transaksi dan hubungan, (5) Pasar, (6) Pemasaran dan
Pemasar.
2. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi berbagai strategi antarantya strategi
produk, strategi harga, strategi lokasi, strategi promosi, strategi orang, strategi
proses dan strategi bukti fisik.
3. Prosedur layanan simpan pinjam diantaranya : Memperlihatkan buku Simpanan
untuk yang belum pernah meminjam, memperlihatkan buku Simpanan dan
buku Pinjaman untuk anggota yang pernah meminjam, mengisi formulir
permohonan pengajuan Pinjaman yang ditandatangani sendiri oleh anggota
yang bersangkutan, dengan melampirkan : Foto Copy KTP atau identitas
lainnya, Foto Copy kartu keluarga dan pas poto, dan lebih diutamakan apabila
anggota yang akan meminjam datang sendiri menghadap.
4. Kendala yang dihadapi KSP Rukun Mekar dalam memasarkan Produk Simpanan
Pinjam diantaranya Adanya persaingan dengan produk simpanan (tabungan) di
bank atau lembaga keuangan lainnya, juga kurangnya tenaga lapangan yang benar-
benar mempunyai ilmu pemasaran koperasi, penguasaan tentang produk yang
kurang memadai dan menjamurnya pelayanan keuangan yang mengatasnamakan
koperasi
B. Saran
1. Lebih meningkatkan strategi pemasaran, sehingga tujuan atau sasaran akan
tercapai. Dan lebih memanfaatkan media komunikasi pemasaran baik cetak,
elektronik maupun menggunakan fasilitas internet.
2. Upaya sosialisasi yang lebih intensif lagi terutama dalam meningkatkan
pemahaman dan persepsi masyarakat terhadap produk simpan pinjam di KSP
Rukun Mekar
3. Membekali karyawan agar lebih menguasai tentang perkoperasian dan
pemasaran koperasi dengan memberi pelatihan kepada karyawan KSP
Rukun Mekar, dengan diikutkan seminar-seminar tentang koperasi dan
strategi pemasaran koperasi sehingga memiliki SDM yang memiliki latar
belakang disiplin keilmuan.
4. Selalu evalusi pada segi pemasaran tidak hanya pada segi manajemen dan
keuangan saja.
DAFTAR REFERENSI

Admin Padamu. 2106. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam. Posted on 1 oktober


2016. https://www.padamu.net/pengertian-koperasi-simpan-pinjam

Arsad Corner. 2013. Strategi Pengembangan Simpan Pinjam. Posted 5 Juni 2013
http://www.arsadcorner.com/2013/06/strategi-pengembangan-simpan-pinjam.html

Djoko Muljono. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Hendar S.E, M.Si. 2010. Manajemen Perusahaan KOPERASI. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

PERATURAN MENTRI. 2015. Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan


Menengah Republik Indonesia No.15 Tahun 2015. Tentang Usaha Simpan
Pinjam

Ratnasari, Ririn tri dan Mastuti Aksa. 2011. Teori Dan Kasus Manajemen
Pemasran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Yozi Latulaini. 2014. Strategi Koperasi Simpan Pinjam. Posted 6 Januari 2014.
https://yozilatulaini46.wordpress.com/2014/01/06/strategi-koperasi-simpan-
pinjam/

Anda mungkin juga menyukai