Juknis Pos PAUD
Juknis Pos PAUD
Juknis Pos PAUD
TIDAK DIPERDAGANGKAN
NSPK
Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1990-an dunia pendidikan mulai terbuka akan pentingnya
pendidikan anak usia dini sebagai pendidikan yang paling awal yang
diselenggarakan sejak anak dilahirkan hingga memasuki pendidikan dasar.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baik diyakini dapat melejitkan
perkembangan anak di masa emas perkembangannya.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa, “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Lebih lanjut dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 28, bahwa: (1) Pendidikan anak usia dini
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini
dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal dan/atau informal; (3)
Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak,
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman
penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Selain dalam bentuk TK/RA, KB, dan TPA, di masyarakat berkembang
bentuk-bentuk layanan PAUD lainnya yang dikelompokkan dalam bentuk satuan
PAUD sejenis, seperti Pos PAUD/Taman Posyandu, PAUD Berbasis Pendidikan Al-
Quran, PAUD Bina Iman Anak, PAUD Pembinaan Anak Kristen, dll.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014;
3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 866 tahun 2010;
8. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik Integratif;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
10. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti
Kejahatan Seksual Terhadap Anak;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 84 Tahun 2014 Tentang
Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
C. Pengertian
1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).
2. Satuan PAUD Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu
bentuk Satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun
secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai layanan kesehatan, gizi,
keagamaan, dan atau kesejahteraan sosial.
3. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh layanan keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak,
gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.
4. Bina Keluarga Balita (BKB) adalah pembinaan yang ditujukan kepada orangtua
dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita tentang
bagaimana membina tumbuh kembang anak balita secara terarah.
5. Pos PAUD adalah bentuk layanan PAUD yang penyelenggaraannya dapat
diintegrasikan dengan layanan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia 4 (empat) tahun dan dapat melayani anak
hingga usia 6 (enam) tahun jika di lokasi yang sama belum tersedia layanan TK
/RA /BA, yang pengelolaannya di bawah pembinaan pemerintah desa/kelurahan.
E. Sasaran
1. Sasaran Pengguna
a. UPTD BPKB/SKB
b. Pengelola dan Kader posyandu
c. PKK Desa/Kecamatan/ Kabupaten/Kota
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
e. Dinas Kesehatan/Puskesmas
f. Organisasi masyarakat/LSM yang peduli terhadap PAUD
2. Sasaran Peserta Didik
Sasaran peserta didik POS PAUD adalah anak usia dini, terutama usia 3 bulan
–2 tahun atau usia 3-6 tahun yang belum mendapatkan stimulasi pendidikan
pada program Pos PAUD (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), atau Satuan PAUD
Sejenis (SPS) lainnya.
F. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD ini meliputi: Pendahuluan;
Pendirian Pos PAUD ; Penyelenggaraan program; dan Evaluasi, Pelaporan, dan
Pembinaan.
A. Pendiri
Pos PAUD dapat didirikan oleh:
1. Pemerintah kabupaten/kota.
2. Pemerintah desa.
3. Orang perseorangan.
4. Kelompok orang.
5. Badan hukum.
Orang perseorangan adalah warga negara Indonesia yang cakap hukum
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok orang adalah
kesepakatan antara 2 orang atau lebih. Kelompok orang wajib mencantumkan
kesepakatan secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk
mendirikan satuan PAUD sebagai tujuan kelompok orang yang bersangkutan.
Badan hukum adalah badan hukum yang bersifat nirlaba yang berbentuk
yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis yang telah memperoleh pengesahan
dari kementerian di bidang hukum.
Satuan pendidikan nonformal dalam bentuk pusat kegiatan belajar
masyarakat, majelis taklim, atau satuan pendidikan nonformal sejenis dapat
menyelenggarakan satuan Pos PAUD sebagai program pendidikan nonformal
dengan terlebih dahulu mengajukan izin penyelenggaraan program dengan
memenuhi ketentuan pendirian Satuan PAUD Sejenis.
B. Syarat Pendirian
Persyaratan pendirian Pos PAUD mengacu pada persyaratan pendirian SPS
di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repuplik Indonesia No. 84
tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.
Persyaratan pendirian Pos PAUD terdiri atas persyaratan teknis dan
persyaratan administratif.
E. Rujukan Pendirian
Persyaratan dan tata cara pendirian Pos PAUD dapat dilihat lebih lengkap
pada petunjuk teknis Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan
Anak Usia Dini yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat.
Standard Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, yang disebut Standar PAUD
adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD diseluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidiikan anak usia dini, Standard PAUD merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Standard PAUD menjadi acuan dalam
pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PAUD.
Standard PAUD terdiri atas :
1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA);
STPPA merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini
STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum
PAUD
STTPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh
aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni.
2. Standar Isi;
Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju
tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
Meliputi program pengembangan yang disajikan dalam bentuk tema dan sub
tema
3. Standar Proses;
Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan
atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian
perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
4. Standar Penilaian;
Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pemebelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
A. Prinsip Penyelenggaraan
1. Berbasis Masyarakat
Pos PAUD dikelola dengan prinsip “Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat”. Pos
PAUD dibentuk atas kesepakatan masyarakat dan dikelola berdasarkan
azas gotong-royong, kerelaan, dan kebersamaan, mudah, terjangkau, dan
bermutu.
a. Mudah
Prinsip kesederhanaan menjadikan Pos PAUD mudah dilaksanakan.
Kemudahan disini mencakup aspek persyaratan, proses, dan sistem
evaluasinya.
b. Terjangkau
Prinsip pengelolaan Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat serta
memanfaatkan potensi lingkungan, membuat Pos PAUD terjangkau
biayanya. Semua biaya dibahas bersama sesuai dengan keperluan
yang selanjutnya dicarikan sumber biayanya atau dibebankan kepada
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD 9
orang tua anak. Dengan semangat gotong royong, seluruh
pembiayaan ditanggung secara subsidi silang, artinya bahwa orangtua
yang mampu dapat membayar lebih besar daripada yang kurang mampu.
Keterjangkauan ini termasuk juga dalam hal pakaian seragam, anak,
pendidik, dan pengelola Pos PAUD tidak diwajibkan berseragam, yang
penting bersih dan sopan. Apabila orangtua menghendaki adanya
pakaian seragam bagi anak-anak, dimusyawarahkan secara bijak
dengan seluruh orangtua agar tidak memberatkan. Pakaian seragam
dianjurkan berupa bahan yang nyaman digunakan.
c. Bermutu
Mutu Pos PAUD dicapai melalui: (1) keterpaduan dengan layanan
pembinaan orang tua melalui Bina Keluarga Balita (BKB) dan layanan
kesehatan dan gizi melalui Posyandu; serta (2) keterpaduan pemberian
rangsangan pendidikan yang dilakukan di Pos PAUD (center base) dan yang
dilakukan di rumah masing-masing (home base). Dengan demikian anak
menerima layanan secara utuh dan terpadu yang mencakup aspek
kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan pendidikan serta layanan
yang berkelanjutan di Pos PAUD dan di rumah. Disamping itu,
pemanfaatan alam sekitar sebagai APE dan sumber belajar juga
berkontribusi terhadap peningkatan mutu.
2. Keterlibatan orangtua
a. Semua orangtua wajib berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan Pos PAUD, termasuk menyampaikan berbagai usulan.
b. Khusus orangtua kelompok anak usia 0-3 tahun wajib mengikuti
kegiatan selama anak di Pos PAUD untuk dilanjutkan di rumah.
c. Khusus orangtua kelompok anak usia 3-6 tahun secara bergilir
membantu kader sesuai jadwal yang disepakati.
d. Semua orangtua wajib mengikuti kegiatan pembinaan orangtua
(parenting) secara berkala sesuai waktu yang ditentukan.
b. Dokumen KTSP
Dokumen KTSP PAUD terdiri dari:
1) Dokumen I berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan satuan
pendidikan, muatan pembelajaran, pengaturan beban belajar, dan
kalender pendidikan. Uraian setiap komponen pada dokumen I
adalah sebagai berikut:
a) VisiPOS PAUD
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan
atau diraih oleh Pos PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin
dicapai oleh Pos PAUD
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
(1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
(2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua
pelaksanaan (Gurudan tenaga kependidikan) yang ada di
satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin
diwujudkan.
(3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua untuk meraih cita-cita bersama.
d) Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan
dikenalkan pada anak untuk mendukung pencapaian kompetensi
dasar dan kompetensi inti pada setiap anak.
Muatan pembelajaran ditetapkan oleh Pos PAUD dengan
memperhatikan:
(1) Tahapan perkembangan anak
(2) Visi, misi dan tujuan lembaga
(3) Kearifan lokal
(4) Keunggulan lembaga
f) Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran anak selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender Pendidikan juga
berisi program kegiatan tahunan yang mencakup kegiatan-
kegiatan perayaan hari besar nasional, kegiatan-kegiatan
1) Analisis Konteks
a) Pos PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum
b) Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang,
dan tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik,
sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta
program yang akan dilakukan.
b. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang
mencakup rangkaian proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Keseluruhan proses
tersebut dilakukan dengan menggunakan seluruh indera serta berbagai
sumber dan media pembelajaran.
c. Prinsip Pembelajaran
1) Belajar melalui bermain
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain. Pemberian
rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain,
dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.
2) Berorientasi pada perkembangan anak
Guruharus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan
sesuai dengan tahapan usia anak.
3) Berorientasi pada kebutuhan anak
Guru harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi
sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang
mempunyai kebutuhan khusus.
4) Berpusat pada anak
Guru harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan
kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat
perkembangan, dan kebutuhan anak.
e. Pengelolaan Pembelajaran
1) Perencanaan pengelolaan kelas
Rencana pengelolaan kelas mencakup penataan lingkungan
belajar serta pengorganisasian anak dan kelas (dapat di dalam
maupun di luar ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan
model pembelajaran yang akan digunakan. Model-model
pembelajaran tersebut di antaranya adalah:
a) Model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut
kegiatan;
b) Model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan
pengaman;
c) Model pembelajaran berdasarkan area (minat); dan
d) Model pembelajaran berdasarkan sentra.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada
anak sebagai dasar pembentukan sikap, perolehan
pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan inti memberikan
(2) Menanya
Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang
telah diamati maupun hal lain yang ingin diketahui.
(4) Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan
informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang baru
diperoleh sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang suatu hal.
(5) Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk
menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam
berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan
dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar, berbagai
bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas, kriya dari
bahan daur ulang, dan hasil anyaman.
c) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat
penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
kegiatan penutup di antaranya adalah:
(1) Membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah
dilakukan, termasuk di dalamnya adalah pesan moral yang
ingin disampaikan;
(2) Nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang baik;
(3) Refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
(4) Membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi,
bersyair, dan bercerita yang sifatnya menggembirakan;
dan,
(5) Menginformasikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
3) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan Gurudalam
melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai
kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam
kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.
Beberapa metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk
PAUD, di antaranya adalah sebagai berikut.
g) Proyek
Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian
kegiatan yang diberikan oleh Guru kepada anak, baik secara
individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan
objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-hari.
h) Eksperimen
Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada
anak dengan melakukan percobaan secara langsung dan
mengamati hasilnya.
f. Rujukan Pembelajaran
1) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014, tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini.
2) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2014, tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
3) Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
4) Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang
jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.
5) Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian
dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan
yang relevan.
6) Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan
berbagai instrumen.
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD 37
7) Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun
keterampilan.
8) Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak,
orangtua, pendidik, dan pihak lain yang relevan.
b. Tenaga Kependidikan
1) Pengelola
Pos PAUD dikelola oleh masyarakat setempat dengan dukungan dari
tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat Desa/Kelurahan. Adapun
tugas pengelola sebagai berikut ;
a) Pengelola Pos PAUD dipilih dari Guru dan/atau orangtua.
b) Pengelola Pos PAUD sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara.
c) Masa bakti pengelola selama 3 tahun atau
sesuai kesepakatan.
d) Pengelola yang habis masa baktinya dapat dipilih kembali untuk
periode berikutnya.
e) Surat keputusan pengangkatan pengelola Pos PAUD dikeluarkan
oleh Kepala Desa/ Lurah/pejabat setingkat.
5) Penyelenggara
a) Lembaga penyelenggara Pos PAUD harus melakukan koordinasi
dengan PKK setempat dalam pelaksanaan program untuk
mengintegrasikan layanan anak usia dini di wilayahnya.
b) Lembaga penyelenggara berperan sebagai penyedia layanan
(provider) dengan mencarikan berbagai sumber pendanaan baik untuk
rintisan maupun untuk operasional Pos PAUD.
Penanggung jawab
Ketua Lembaga
Sekretaris,
Bendahara
Keterangan:
Pembina : Aparat pemerintah setempat
Penanggung jawab: Lembaga Pengelola (PKK, Perwanas,
Aisiyah, Muslimat NU, Wanita Katholik, UPT Dinas Dikpora)
Ketua, Sekretaris, Bendahara : GuruPos PAUD yang terpilih
Pos PAUD sekurang-kurangnya dikelola oleh 3 orang
yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
Pengelola dapat merangkap tugas sebagai guru
6) Tim Pembina/Pemantau
Pos PAUD perlu mendapat dukungan dari tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan aparat Desa/ Kelurahan berupa pembinaan
dan pemantauan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk tim.
a) Tim Pembina
(1) Tim pembina Pos PAUD ditetapkan dengan surat
keputusan Kepala Desa/Lurah.
(2) Pembina Tingkat Desa/Kelurahan minimal
beranggotakan 7 orang yang terdiri dari unsur Kepala
Desa/Lurah, PKK Desa, tokoh agama/masyarakat, bidan
Tim Pembina
TK DESA/KEL(TPD/K)
Tim Pemantau
(TP)
POS PAUD
POS PAUD
Gambar 15. Photo Contoh APE Untuk Anak Kelompok Usia 3 Bulan-2 Tahun
b) Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan Pos PAUD, antara lain mencakup:
(1) Buku RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
Sekolah) (lampiran 19a)
(2) Buku Kas umum (lampiran 19b)
(3) Kartu iuran (lampiran 19 c)
(4) Laporan keuangan kartu iuran ( lampiran 19 d)
Keberadaan buku administrasi keuangan sangat penting dan harus
dimiliki Pos PAUD, mengingat sangat bermanfaat untuk:
(1) mengatur tentang pemanfaatan dana yang tersedia atau
diperoleh dari semua sumber, sehingga dapat dimanfaatkan
c) Administrasi kegiatan
Buku Administrasi kegiatan untuk pengelolaan Pos PAUD, antara
lain meliputi:
(1) Buku Rencana Program Pembelajaran Tahunan, Mingguan dan
Harian.
(2) Jadwal Kegiatan Pembelajaran.(lampiran 20a, 20b)
(3) Buku Laporan Perkembangan Anak harian, bulanan dan
semester. (lampiran 21)
(4) Surat tanda serta belajar POS PAUD (lampiran 22)
(5) Buku layanan kesehatan dan gizi (Lampiran 23)
(6) Buku Supervisi, evaluasi dan pelaporan program.
7. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan penyelenggaraan Pos PAUD mencakup:
a. Perawatan sarana dan prasarana.
b. Pembelian dan perawatan APE.
c. Biaya operasional kegiatan.
d. Peningkatan kompetensi pendidik.
e. Insentif pendidik.
f. Keikutsertaan dalam kegiatan organisasi profesi dan organisasi
sejenis.
Pembiayaan Pos PAUD antara lain dapat bersumber
dari:
1) Iuran orang tua.
2) Sumbangan donatur.
3) Alokasi Dana desa (ADD).
A. Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi penyelenggaraan program adalah suatu kegiatan untuk melakukan
penilaian terhadap proses pelaksanaan penyelenggaraan program lembaga
Pos PAUD
2. Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana kekuatan, kelemahan, peluang,
tantangan/ancaman, dan permasalahan yang ditemukan/dihadapi dalam
penyelenggaraan Pos PAUD yang selanjutnya dijadikan acuan
penyempurnaan dalam pembinaan dan pengelolaan program selanjutnya.
Evaluasi juga dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
penyelenggaraan Pos PAUD yang berhubungan dengan anak didik, guru
dan tenaga kependidikan, kurikulum, sarana prasarana, pembiayaan.
4. Waktu Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya setiap
enam bulan sekali.
2. Tujuan Pelaporan
Pelaporan dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan
Lembaga dan anak didik selama berada di Taman Kanak-Kanak.
3. Prinsip Pelaporan
a. Laporan dibuat secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami.
b. Data yang dijadikan bahan laporan harus akurat dan sesuai kondisi yang
sebenarnya.
c. Laporan bersifat deskriptif dan informatif.
d. Laporan penyelenggaraan program mencerminkan pelaksanaan dan
keberhasilan program, sertai masukan/saran bagi pelaksanaan program
selanjutnya.
e. Laporan memberikan rekomendasi untuk perbaikan/peningkatan baik
lembaga maupun anak didik.
4. Jenis Pelaporan
a. Pelaporan penyelenggaraan
program diberikan kepada
penyelenggara lembaga
(yayasan) atau Dinas Pendidikan
setempat (bagi Paud Negeri)
dapat diserahkan setiap
selesainya berakhir suatu
kegiatan, bulan, semester atau
akhir tahun. Periode penyerahan
laporan tersebut disesuaikan
Gambar 20. Pemeriksaan Laporan
dengan jenis program Berikut
adalah contoh jenis program dan masa penyerahan laporan:
C. Pembinaan
1. Pengertian Pembinaan
Pembinaan pelaksanaan kegiatan di Pos PAUD adalah keseluruhan
proses kerjasama untuk pembinaan terhadap peserta didik, guru dan
pengelola dalam rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan.
2. Tujuan Pembinaan
a. Membantu Gurumeningkatkan pengembangan kompetensinya, baik
kompetensi paedagogis,kepribadian, sosial, dan profesional.
b. Membantu kepala Pos PAUD agar lebih efektif dan efisien dalam:
1) Meningkatkan profesionalisme Gurudan menciptakan lingkungan
yang kondusif;
2) Memberi masukan terkait kinerja kepala sekolah;
3) Meningkatkan kemampuan kepala sekolah sebagai penggagas
(inovator) Pos PAUD agar mampu mencari, menemukan dan
melaksanakan berbagai pembaharuan di lembaga;
3. Prinsip Pembinaan
Ketika pembinaan dijalankan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut
ini:
a. Obyektif
Pembinaan dilakukan berdasarkan pada kenyataan atas dasar data
dan fakta yang ditemukan di lapangan.
b. Demokratis
Dilakukan dengan sikap yang akrab, hangat, menjunjung tinggi
martabat guru dan kemitraan.
c. Kerjasama
Mengingat pembinaan mencakup ruang lingkup yang holistik, maka
pembinaan perlu menjalin kekompakan dan kebersamaan.
d. Konstruktif dan kreatif
Pembinaan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan,
memotivasi dan membangun dengan ide-ide baru, sehingga dapat
memotivasi dalam mengembangkan potensi guru.
e. Sistematis, terencana dan berkesinambungan.
Pembinaan perlu dilakukan secara terencana dengan program yang
sistematis dan terus menerus sehingga perbaikan dapat dilaksanakan
dan dipantau untuk diberikan usulan-usulan.
4. Jenis Pembinaan
Jenis pembinaan dapat dibedakan berdasarkan tingkat (jenjang) area
pembinaan.
a. Tingkat lembaga
Di tingkat lembaga dilakukan oleh kepala sekolah, sementara kepala
sekolah dibina oleh Yayasan.
5. Teknik Pembinaan
Untuk melakukan pembinaan dapat digunakan beberapa tehnik, antara
lain :
a. Pendampingan
Pendampingan berupa kegiatan coaching dan mentoring. Coaching
merupakan pendampingan jangka pendek dalam rangka memberikan
saran-saran/latihan-latihan agar guru dapat meningkatkan
kompetensinya. Mentoring merupakan pendampingan dalam waktu
yang lebih panjang dalam rangka membangun hubungan antara guru
dengan seniornya. Dengan hubungan yang baik oleh orang yang
lebih kompeten maka diharapkan terjadi penularan kompetensi
kepada guru dan tenaga kependidikan, baik secara paedagogis,
pribadi, sosial, dan profesional.
b. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas dapat dilakukan secara berencana untuk
memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran dan
pengelolaan kelas yang dilaksanakan guru.
d. Percakapan pribadi
Pembinaan bisa juga dilakukan melalui percakapan pribadi yang
dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu untuk masalah-masalah
khusus.
f. Rapat rutin
Kegiatan ini dilakukan antara pembina dengan para guru dalam
rangka memecahkan masalah. Dalam pembinaan ini dapat
menggunakan tehnik berdikusi sehingga muncul sharing pendapat/ide
tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pembelajaran atau
penyelenggaraan.
2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini dilakukan.
Prosedur
1. Guru piket sudah siap 30 menit sebelum kegiatan anak datang
2. Guru piket menyambut anak dengan senyuman ramah.
3. Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan berkomunikasi dengan anak
(menanyakan kabar dan perasaan anak hari ini) dalam posisi tubuh sejajar
dengan anak.
4. Guru piket menanyakan kondisi fisik dan perasaan anak kepada orang
tua/pengantar termasuk obat yang harus diminum bila diperlukan.
5. Bila anak tidak diantar, guru piket menanyakan dan mengecek keadaan anak
secara langsung.
6. Guru piket membuat catatan sesuai dengan kondisi anak dan mengambil
tindakan sesuai prosedur .
7. Guru piket mempersilahkan anak melepas sepatu lalu maletakkannya di rak
sepatu yang sudah disediakan.
8. Guru piket mempersilahkan anak untuk masuk dan meletakkan tas di
lokernya.
Prosedur
1. Guru memastikan tempat main aman (tidak licin, tidak kasar, tidak patah, dll)
2. Sebelum mengawali kegiatan guru menghitung jumlah anak yang terlibat
dalam permainan
3. Guru menginformasikan berbagai tempat dan kegiatan yang bisa digunakan
anak untuk bermain
4. Guru mengajak anak untuk membahas aturan main.
5. Guru menawarkan kegiatan yang beragam dan menarik , sesuai tahapan
perkembangan anak.
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD 68
6. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk memilih kegiatan yang disukai.
7. Apabila ada anak yang baru datang, guru memberi kesempatan untuk segera
bergabung dan bermain bersama teman.
8. Guru mengawasi, mengamati, memotivasi dan memberikan bantuan kepada
anak yang membutuhkan.
9. Guru memberi kesempatan anak untuk minum air putih sebelum pindah ke
kegiatan berikutnya
Prosedur
1. Awali dengan kegiatan berdoa dan bernyanyi.
2. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan pengalaman
dan mendiskusikannya.
3. Guru bersama anak melakukan percakapan untuk mengecek kehadiran sambil
membiasakan anak untuk memperhatikan dan menyebutkan temannya yang
tidak masuk.
4. Biasakan selalu berbicara dengan lembut (soft speaking communication).
5. Biasakan mengawali kegiatan dengan membacakan buku atau bacaan lain
sesuai dengan tema (selalu menyebutkan judul buku dan nama
pengarangnya).
6. Sebelum masuk ke kegiatan hari ini, tanyakan kembali kegiatan yang dilakukan
kemarin.
7. Selalu mendiskusikan tema, lingkup materi, kegiatan yang akan dilakukan,
serta kosa kata terkait di awal kegiatan.
8. Mendiskusikan aturan bermain.
9. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih mainan.
10. Apabila kegiatan telah selesai, guru memberi kesempatan kepada anak untuk
menceritakan perasaan dan kegiatan main yang telah dilakukan oleh anak.
11. Guru mengajak anak untuk berhitung untuk mengetahui jumlah anak.
12. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk istirahat sebelum memasuki
kegiatan berikutnya.
Prosedur
1. Guru menyiapkan lingkungan bermain yang aman, nyaman dan tersedia
APE yang mendukung.
2. Guru mengawali kegiatan dengan membacakan buku.
3. Guru mengajak anak berdiskusi tentang tema hari ini.
4. Guru membacakan buku atau bercerita dengan menggunakan APE
sesuai kebutuhan.
5. Guru mendorong anak untuk aktif mendiskusikan tema yang sedang
dibahas.
6. Guru menginformasikan kegiatan main hari ini, dan menyampaikan
gagasan main.
7. Mendiskusikan aturan main.
8. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih teman main.
9. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai minat.
10. Guru melakukan observasi (pengamatan) dan membuat dokumentasi
atau catatan tentang perkembangan anak.
11. Guru mengingatkan pada anak sisa waktu bermain.
12. Guru mengajak anak untuk membereskan alat
13. Guru mengajak anak untuk duduk melingkar dan menanyakan kembali,
pengalaman bermain anak.
14. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja, bisa dalam bentuk gambar,
tulisan, bercerita menggunakan hasil karyanya atau recalling
(menceritakan kembali pengalaman bermainnya).
Prosedur
1. Guru memastikan lantai kamar mandi tidak licin
2. Guru memastikan di kamar mandi terdapat air dan gayung
Di bawah ini hanyalah contoh program semester. Guru dapat mengembangkan program semester sesuai dengan
kebutuhan lembaga masing-masing.
1.1 (NAM), 1.2 (NAM),2.4 (Seni), 2.5 (Sosem), Diriku Tubuhku 1 minggu
2.8 (Sosem), 2.10, 3.1-4.1, 3.3- 4.3, 3,6 – 4.6
Indentitasku 1 minggu
(kognitif), 3.7- 4.7, 3.12- 4.12 (bahasa),3.15-
4.15 (seni)
Kesukaanku 2 minggu
Keluargaku 3 minggu
Kupu-kupu 3 minggu
Belalang 1 minggu
Harimau 1 minggu
Dst....................
Untuk mengetahui Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mengacu pada
Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014
Model AREA
Nama Lembaga : Pos PAUD Mwar
Semester / bulan/Minggu ke : 1/Juli/2
Hari / Tanggal : Senin /14 Juli 2014
Kelompok / Usia : B/5 – 6 Tahun
Tema / Sub Tema : Diriku/Tubuhku
Tujuan:
1. Anak terbiasa percaya dirinya sebagai ciptaan Tuhan
2. Anak terbiasa berpikir dan berperilaku kreatif
3. Anak dapat menunjukkan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
orang lain
4. Anak mengetahui pentingnya cuci tangan
5. Anak dapat menunjukkan huruf awal dari nama anggota tubuh
6. Anak dapat menghasilkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media
Materi :
1. Tubuhku ciptaan Tuhan
2. Perilaku kreatif dalam menciptakan karya seni
3. Bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
4. Tata cara cuci tangan
5. Keaksaraan awal nama anggota tubuh
Kegiatan Main :
1. Menyusun huruf nama diri (area baca tulis)
2. Menyiapkan sarapan di dapur (area drama)
3. Melukis dengan cat air (area seni)
4. Bermain balok (area balok)
Alat dan bahan:
1. Huruf-huruf dari kertas atau plastik
2. Alat-alat dapur dengan setting dapur untuk main peran menyiapkan sarapan
pagi
6. Rencana Penilaian
a. Fokus pengamatan:
KD : 1.1 – 2.3 – 3.3-4.3 – 3.4-4.4 – 3.12-4.12, 3-15-4.15
b. Teknik penilaian yang akan digunakan: hasil karya anekdotal record
c. Alat yang dibutuhkan : Format anekdot
*)
Waktu dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing satuan PAUD.
**)
Hasil penelitian SEANUTS (2013): angka kecukupan (desirable) vitamin D pada anak-anak Indonesia (usia
1-12 tahun) hanya 5,6%.
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD 80
No Waktu*) Kegiatan Tujuan Nilai Karakter
Sabar
Jujur
4. 08.30-09.00 Kegiatan Pembuka: Mengikatkan Religius
Berdoa diri pada Sang Empati
Pencipta. Peduli
Salam dan sapa.
Mengkondisikan Disiplin
Memeriksa kehadiran
anak siap Berani
Komunikasi efektif untuk
bermain. Mandiri
menyiapkan anak secara
Meningkatkan Rasa ingin
psikis dan fisik untuk
kemampuan tahu.
mengikuti proses
komunikasi Bersahabat.
pembelajaran.
efektif. sabar.
Membahas dan
Meningkatkan Patuh
mendiskusikan tema, sub
penguasaan Kerja sama
tema, dan kegiatan hari ini.
kosa kata.
Memperkenalkan kegiatan Kepemimpin
Mengenalkan an
yang dapat dilakukan,
kegiatan hari
ketersediaan tempat, dan
ini.
alat permainan.
Menyepakati
Menyepakati aturan,
aturan, teman,
teman, dan waktu bermain.
dan waktu
bermain.
5. 09.00-10.00 Kegiatan Inti:
Anak bermain di Membangun Jujur.
sentra/area/sudut sesuai pengalaman Toleransi.
minatnya. saintifik. Disiplin.
Bergantian/berpindah Menghormati Kerja Keras.
tempat saat kegiatan telah pendapat Kreatif.
selesai. teman. Mandiri.
Bermain dengan tertib dan Membangun Rasa Ingin
bertanggungjawab. keaktifan anak Tahu.
Melakukan kegiatan Meningkatkan Menghargai
saintifik (dalam bermain): kemampuan teman
- mengamati; berkomunikasi Bersahabat/
- menanya; Meningkatkan Komunikatif
- mengumpulkan informasi; daya nalar dan Peduli
- menalar; dan kreatifitas. Lingkungan
- mengomunikasikan. Meningkatkan Peduli Sosial
Mengembalikan mainan kemandirian Tanggung
yang digunakan ke Membangun Jawab.
tempatnya. tanggung jawab Cinta damai.
Membereskan tempat. Berani ambil
resiko
Semangat
No Uraian
1. Kontainer/toples plastik untuk menyimpan huruf-huruf dan
Angka
2. Jepitan jemuran, karton bentuk geometri (tatakan kue) dengan
angka dan bulatan untuk main jepitan (matematika)
3. Guting-gunting kecil, kater, kertas, dan lem untuk main
menggunting dan menempel dengan pola
4. Benda-benda kecil untuk klasifikasi (batu-batuan dicat, buah-
buahan/gantungan kunci dari kayu) dan jepitan kue
5. Stik es krim, batang korek api untuk main matematika
6. Papan jahit dengan berbagai bentuk (celana, baju, topi) untuk
bermain menjahit
7. Benda-benda kecil bentuk geometri, berwarna terang untuk
Meronce
8. Tangrams yang lebih komplek
9. Lego ukuran kecil
10. Puzzle dengan kepingan lebih dari 10
11. Berbagai mainan jepit-jepitan untuk memperkuat jemari
(motorik halus)
12. Berbagai alat permainan keaksaraan
13. Alat main dokter-dokteran
14. Alat main pertukangan
15. Keranjang, kasir, buah, sayur plastik untuk bermain peran
16. Kertas origami, gunting, cutter, lem
17. Krayon, spidol, pensil warna
18. Meja bulat atau persegi ukuran 100 cm (P) x 100 cm (L) x 55 cm
(T) dengan ujung tumpul (bulat) atau meja kecil lipat atau papan
jalan untuk kegiatan coret-coret, menggambar, menggunting,
menempel
19. Kursi-kursi plastik kecil yang dapat di tumpuk.
20. Karpet/Tikar untuk alas duduk
No Uraian
A. Main Balok:
1. Balok Unit standar (tanpa warna) minimal 400 keping.
2. Asesori main balok (miniatur khubah, pohon, binatang, mobil, orang, dll)
Papan triplek tebal 5 mm bentuk persegi, segitiga, setengah lingkaran
3. boleh dicat
warna) untuk tatakan main balok.
Rak untuk menata balok dengan ketinggian maksimal 120 cm (dapat
4. dijangkau
anak).
B. Main Bahan Alam:
1. Ember/container plastik besar berwarna bening untuk tempat air dan asir
2. Gelas-gelas, botol-botol, corong, pompa plastik untuk bermain air
3. Mainan binatang air untuk main peran (ikan-ikanan, katak-katakan, dll)
4. Nampan lebar bening untuk bermain ublek
5. Kocokan telur, untuk bermain kocok-kocok sabun
6. Alat-alat untuk bermain playdough (gilingan,cetakan,pisau tumpul,dsb)
7. Cetakan-cetakan dan sekop kecil untuk alat main pasir
8. Jongkokan plastik untuk duduk saat main bahan alam
9. Pancing-pancingan
pancingan.
dan ikan-ikanan dengan ujung magnet untuk main
11. Papan lukis dan kuas ukuran besar untuk melukis dengan cat air
warna kuning, merah, dan biru (bisa dibuat sendiri).
12. Boneka, handuk kecil, sabun mandi, dan peralatan mandi bayi
untuk peran memandikan bayi.
13. Baju boneka, peralatan mencuci baju, dan jemuran pendek untuk
main peran mencuci dan menjemur.
14. Sikat besar untuk bermain menyikat lantai atau dinding.
15. Kuas besar untuk bermain mengecat dinding dengan air.
16. Wadah-wadah besar berwarna bening untuk menuang-mengisi air
17. Peralatan masak-masakan untuk main peran
Piring,gelas, dan sendok plastik dengan berbagai warna serta
spons/sabut, keranjang dan rak piring kecil untuk bermain peran cuci
18.
piring (melatih sensorimotor dan klasifikasi).
2. Playdough
Bahan:
a. Tepung terigu 1 kg.
b. Garam halus 250 gram.
c. Air 600 ml atau 1 botol aqua sedang.
b. Pewarna kue warna dasar (merah, biru, kuning).
c. Minyak goreng 2 sendok makan.
Cara membuat:
a. Terigu dan garam dimasukkan ke dalam baskom plastik diaduk
sampai rata.
b. Masukkan pewarna kue ke dalam botol air.
c. Masukkan air ke dalam baskom berisi campuran tepung dan garam
aduk sampai rata dan kalis.
d. Masukkan minyak goreng aduk lagi sampai rata.
3. Ublek
Bahan:
a. Tepung sagu 500 gram.
b. Pewarna kue warna dasar (merah, biru, kuning). c. Air 3 gelas.
b. Nampan lebar plastik berwarna bening.
Cara membuat:
a. Masukkan tepung ke dalam nampan (nampan plastik).
b. Tambahkan air dingin kira-kira setinggi 1 cm di atas permukaan tepung.
c. Campurkan warna secukupnya dan aduk hingga merata.
4. Cat Jari
Bahan:
a. Tepung maizena ½ gelas.
b. Air dingin 2 gelas.
b. Pewarna kue warna dasar (merah, biru, kuning) secukupnya.
c. Sabun cair 1 sendok makan.
Identitas Anak:
1. Nama Lengkap :
2. Nama Panggilan :
3. Tempat dan Tanggal Lahir :
4. Nomor dan tanggal Akta :
L
5. Anak ke :
6. Berat Badan :
7. Tinggi Badan :
8. Alamat Rumah :
Kondisi Anak:
9. Berat Badan saat Lahir :
10. Penyakit yang sering diderita : …………………………*)
11. Penyakit berat yang pernah diderita : ……..Tahun……*)
12. Pantangan makanan : ……………………*)
Identitas Orangtua:
13. Nama Ayah kandung :
14. Nama Ibu kandung :
15. Pendidikan Terakhir Ayah :
16. Pendidikan Terakhir Ibu :
17. Pekerjaan Ayah :
18. Pekerjaan Ibu :
,
Orangtua/Wali,
( )
Keterangan:
Data dalam formulir pendaftaran ini dimasukkan ke dalam Buku Induk Anak dan formulir isian ini
diarsipkan selama 5 tahun.
*) Bila ada.
**) Bubuhi tanda silang pada nomor yang dipilih.
Tanggal
Jenis berhenti/
TTempat No. Akte Identitas orangtua pindah/
Tanggal Nomor Nama Kelam
& Tgl Kelahiran Agama Alamat tamat
Terdaftar Induk Anak in
Lahir *
(L/P) Pendidikan
Nama Pekerjaan
Terakhir
2 Santi M M M M M M I M M M M M - 11 - -
3 Juana M M S M M M B M M M M S - 9 2 -
4 Santika M I M M M M U M M M I M 1 9 - -
5 Sari M M M M M M R M M M M M - 11 - -
Dst..
Keterangan :
I = Ijin
S = Sakit
M = Masuk
A = Alpa
Nama
No Spesifikasi Jumlah Kondisi Keterangan
Bangunan/Barang
Nama Kategori
No JudulBuku NamaPenerbit AsalBuku
Pengarang Buku
Penghapusan Barang
Tanggal Asal
No Nama Barang Jum
lah Barang Juml Tanggal Ketera
Perolehan ah Dihapuskan ngan
Mainan gantung
berwarna PKK
1 30-05-14 terang, berbunyi, 2 Kec. 1 23-08-2013 Rusak
berbahan Kotaraja
lembut/lunak
Kerincingan berwarna
terang,
2 30-05-14 aman bila 2 Idem
dimasukkan mulut
bayi atau dibanting
Boneka jari/tangan
(orang,
3 30-05-14 binatang) berbahan 5 Idem
lunak dan
berwarna terang
Boneka piring wajah
4 30-05-14 yang 2 Idem
tersenyum/tertawa
Cermin dari bahan 2
5 30-05-14 plastik Idem
d bingkai
Kaos tangan dengan
berbagai
tekstur yang
6 30-05-14 ujungnya terdapat 5 Idem
boneka wajah
(bahan velcro,
satin, sutera)
Bola kecil dan
sedang dengan
berbagai tekstur,
7 30-05-14 warna, dan ukuran 5 Idem 2 20-07-2013 Hilang
untuk diremas,
dilempar, atau
ditendang
8 30-05-14 Boneka kain dan 5 Idem
plastik
Mainan gantung
berwarna
9 20-08-14 terang, berbunyi, 2 Sendiri
berbahan
lembut/lunak
Dst.
Catatan
Hari/Tgl Guru Orangtua Paraf Guru Paraf Orangtua
Keterangan :
I : Ijin
M : Masuk
S : Sakit
A : Alpa
Instansi/ Tanda
No. Tanggal Nama Keperluan KesandanPesan
Jabatan Tangan
Tempat
No Hari/Tanggal Pembicara Catatan
Kegiatan
SuratMasuk SuratKeluar
No
Tanggal AsalSurat Perihal Tanggal Kepada Perihal
Status Perkembangan
gizi(KMS) berdasarkan 5 fungsi
(checklist )
Tanggal, pita
Nama bulan, USIA kuning keterangan
gerakan kasar
gerakan halus
pengamatan
sosialisasi
tahun lahir SEKARA pita hijau
bicara
NG
pita
merah
Tanggal Observasi :
1 2 3 4 5 6 7
Mengetahui
Ketua Yayasan Kepala Sekola
(……………….) (……………….)
Pihak 1 Pihak 2
(……………………………) (…………………………….)
(Nama Jelas & stempel) (Nama Jelas & stempel)
Proses
Kompetensi
Lulusan
Pendidikdan
Tenaga
Kependidikan
Sarana dan
Prasarana
Pengelolaan
Pembiayaan
Penilaian
Pendidikan
15-01- 2014 003 Diterima dana cadangan kas dari PKK Kec. 500.000 18-01- 2014 007 Dibayar pembelian alat 370.000
Sukasari permainan bahan alam (ember,
nampan, dll)
16-01- 2014 005 Diterimauang pendaftaran dari orang tua 675.000 29-01- 2014 009 Pembelianbajuseragam guru 5 500.000
potong
Rp. 1.025.000,-
Pengeluaran:
Rp. 700.000,-
Mengetahui
Kepala Sekolah Bendahara
(………………..) (………………)
Waktu Kegiatan
1 April 07.30 Halaman Nora Rosa turun dari boncengan sepeda 3.13;4.13
motor ayahnya, kakinya menghentak-
2015 depan
hentak kelantai sambil menangis dan
berteriak
A. Informasi Perkembangan
No Aspek Perkembangan dan Pencapaiannya
2. Fisik/Motorik
Sudah bisa berjalan dan berlari dengan stabil.
Dapat naik-turun tangga tanpa berpegangan, tetapi belum
menggunakan dua kaki secara bergantian.
Dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, tetapi masih kesulitan
untuk melompat dengan satu kaki bergantian.
Dapat menendang bola tetapi masih kesulitan untuk menangkap
bola dengan jarak 1 m.
3 Bahasa
Dapat menirukan suara benda jatuh dan suara beberapa jenis binatang.
Dapat berbicara runtut dengan 4-5 suku kata.
Dapat memahami dan melaksanakan 2 perintah sekaligus.
4. Kognitif
Mampu mengelompokkan benda yang sejenis.
Mamu menyebutkan 4 bentuk geometri.
Mampu membedakan ukuran besar-kecil dan panjang-pendek.
5 Sosial-emosi
Dapat menunjukkan ekspresi wajah sedih, senang, dan takut.
Dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita 3-4 menit.
1. Berat Badan
Selalu naik tetapi mendekati garis kuning pada KMS.
2. Tinggi Badan
Bertambah secara normal
Jakarta,…………..2015
Orang Tua Pendidik
(……………) (………………)
Diberikan kepada
Nama :
No. Induk :
Tempat/Tgl Lahir :
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Kelompok Usia :
Atas keikut sertaannya secara aktif dalam program Pendidikan Anak Usia
Dini di Pos PAUD
……………Desa/Keluarahan……………..Kecamatan………….Kab/Kota
…………..
Demikian surat tanda serta belajar ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana seperlunya
Ketua/Pimpinan
Pos PAUD
Ttd/cap
(………………..)
SIKLUS/
NO KEBUTUHAN
USIA JENIS LAYANAN
ESSENSIAL
ANAK