TPTH Mangga
TPTH Mangga
TPTH Mangga
Mangga Gadung
Mangga jenis gadung merupakan mangga asal kota Pasuruan. Bentuk buah
tidak terlalu panjang seperti mangga arumanis, mempunyai lengkungan, kulit tipis,
warna hijau tua sampai hijau kebiru-biruan, buah yang siap dipetik diselimuti
lapisan lilin yang lebih tebal dibandingan dengan varietas arumanis, dagingnya
putih kekuningan, tidak berserat, tidak berair dan aroma yang kurang menyengat.
Mangga garifta merah
Merupakan buang mangga yang memiliki warna kulit buah berwarna merah
pada pangkal dan merah kekuningan pada ujungnya. Permukaan kulit buat halus,
memiliki bitnik warna hijau, bentuk buah jorong, pangkal buah sedikit lekuk dan
pucuk lancip.
Mangga gedong gincu
Merupakan buah mangga yang memiliki kulit berwarna orange, namun ketika
masak berwarna orange kemerahan. Permukaan buah halus, bentuk buah bulan
dengan ukuran 7-10 cm.
Mangga arumanis
Merupakan buah mangga yang berwarna kulit hijau, bentuk buah jorong
berparuh sedikit dan pucuknya runcing.
Sifat botani
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
mencapai 20 meter atau lebih. Namun umumnya mangga yang di budidaya ketinggian
nya sekitar 5 sampai 10 meter atau bahkan bisa kurang. Kulit batang mangga berwarna
coklat kelabu sampai kehitaman kulit batang bagian luar pecah-pecah atau seperti
memiliki alur-alur. Broto (2003) memilihkan bentuk tajuk pohon mangga menjadi lima
macam, yakni bulat, jorong ke atas, jorong ke samping, piramida lancip dan piramida
tumpul, pohon mangga bertajuk rimbun dan lebarnya bias mencapai 10 meter.
Gambar . Pohon mangga
Syarat tumbuh
Tanaman mangga mempunyai daya adaptasi yang tinggi, baik didataran
rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curahhujan sedikit atau banyak.
Tetapi untuk memperoleh produksi manggayang tinggi membutuhkan temperatur,
curah hujan, keadaan awan danangin yang sesuai untuk syarat pertumbuhan tanaman
mangga (Rohmaningtyas, 2010). Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah
gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat
keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5,5-7,5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya
dikapur dengan dolomit (BPP Teknologi, 2010).
Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempatlebih kurang
1.300 m dari permukaan laut. Jika kita ingin mengusahakantanaman mangga dengan
produksi optimal, sebaiknya mangga ditanampada suatu areal yang memiliki
ketinggian maksimal 500 m di ataspermukaan laut (Rohmaningtyas, 2010). Temperatur
untuk pertumbuhan optimum tanaman mangga 24 – 27. Pada suhu tersebut
memungkinkan pertumbuhan vegetatif dengan hasil yang baik. Temperatur yang
rendah akan menyebabkan kerusakan bagi tanaman tanaman mangga muda (BPP
Teknologi, 2010)
Perbanyakan
Okulasi adalah pembiakan tanaman dengan cara vegetatif yang melibatkan
penyatuan bagian-bagian tanaman dengan jalan regenerasi, yang berhasil mencapai
penyatuan fisik dan tumbuh menjadi satu tanaman tunggal dimana batang atas yang
digunakan terdiri atas satu mata tunas (Sugianto, 2005). Banyak cara okulasi yang bisa
dilakukan, diantaranya adalah okulasi huruf T, cara Forkert, cara okulasi Forkert yang
disempurnakan, okulasi Segiempat, okulasi Jendela, okulasi Haji Ali atau okulasi
Stempel. Salah satu cara okulasi yang mudah diokulasi untuk tanaman mangga adalah
okulasi segiempat. Kelebihan dalam okulasi segiempat ini adalah satu-satunya cara
okulasi yang mudah dilakukan pada tanaman mangga, karena kulit tanaman mangga
yang sulit dikelupas, maka cara yang sangat mudah dilakukan adalah okulasi
segiempat. Cara okulasi segiempat adalah dengan membentuk irisan okulasi segiempat
kemudian kulit batang pokok dibuang, membuat irisan yang berbentuk segiempat atau
bujur sangkar pada batang pokok di tempat yang telah kita tentukan.
Dapus
Martulis, Ir. 1994. Berkebun Mangga. Karya Anda : Surabaya
Pracaya, 2005. Bertanam Mangga: Penerbit Penebar Swadaya.
Rohmaningtyas, D. 2010. Perbanyakan tanaman mangga dengan teknik okulasi di
kebun benih tanaman pangan dan hortikultura Tejomantri Wonorejo. Polokarto
Sukoharjo. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Safitri, A.A. 2012. Studi pembuatan fruit leather mangga-rosella. Skripsi. Universitas
Hasanuddin.
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.