Kak Bumil o Kader
Kak Bumil o Kader
Kak Bumil o Kader
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya dapat terwujud. Pembangunan ini
diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan, dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut ( manula
) dan keluarga miskin.
Pada tahun 2011, AKI Kota Surabaya yaitu 103,90 / 100.000 kelahiran hidup
( Survey AKI AKB AKK AHH tahun 2011 ) . Sedangkan AKB Kota Surabaya tahun
2011, yaitu 10,28 / 1.000 kelahiran hidup ( Survey AKI AKB AKK AHH tahun 2011 ).
Pada Tahun 2012, AKI Kota Surabaya yaitu 144,64 / 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan AKB Kota Surabaya tahun 2011, yaitu 7,67 / 1.000 kelahiran hidup.
3 Pesan kunci MPS yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan;
setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat; dan setiap
wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran. 4 Strategi MPS adalah peningkatan kualitas dan
akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi dan balita di tingkat dasar dan rujukan;
membangun kemitraan yang efektif; mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga
dan masyarakat; meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan
informasi KIA.
Beberapa faktor penyebab kematian ibu dari sisi petugas kesehatan, sarana
dan fasilitas pelayanan, masyarakat, termasuk didalamnya masalah pendanaan dan
sosial budaya, dsb. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan angka
kematian tersebut, misalnya meningkatkan kompetensi bidan, sarana PONED dan
PONEK. Namun angka tersebut masih perlu upaya yang lebih kuat lagi. Oleh sebab
itu perlu didukung oleh lintas sektor, masyarakat dan keluarga yaitu melalui
pembentukan Tim Satgas Percepatan Penurunan AKI AKB di Kecamatan,
mengaktifkan Tim Satgas Percepatan Penurunan AKI AKB di Kecamatan, dan
kegiatan pendampingan ibu hamil oleh Kader Dasawisma. Pendampingan ibu hamil
oleh Kader Dasawisma bertujuan untuk mendeteksi /mengenal bahaya 3 terlambat,
memberikan motivasi dan penyuluhan kepada ibu hamil, keluarga dan orang-orang
yang berpengaruh terhadap ibu hamil tersebut sampai mendapatkan pelayanan
persalinan di oleh tenaga kesehatan.
II. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
b. TUJUAN KHUSUS
Tersosialisasinya kegiatan pendampingan ibu hamil
Adanya pendampingan ibu hamil oleh kader dasawisma
Terdeteksi secara dini tanda bahaya pada ibu hamil oleh kader dasawisma
Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarganya
Membantu/memfasilitasi untuk pengambilan keputusan terhadap ibu hamil dan
keluarganya untuk menolong persalinannya ke tenaga kesehatan
Menginformasikan dan merujuk ibu hamil risiko tinggi ke petugas kesehatan
Terdeteksi secara dini kecenderungan terjadinya Pre Eklamsia pada ibu hamil
V. WAKTU KEGIATAN
Bulan Pebruari – November 2014
2. MELAKUKAN SOSIALISASI :
Sosialisasi dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota kepada Tim Puskesmas, yaitu
Kapus, Dokter PJ KIA dan Bidan Koordinator
Sosialisasi Kegiatan pendampingan ibu hamil kepada Kader dari TP PKK
Kelurahan
Sosialisasi Kegiatan Pendampingan ibu hamil kepada Kecamatan dan
Kelurahan
3. NOTIFIKASI IBU HAMIL OLEH BIDAN DAN KADER BERDASARKAN URUTAN
PRIORITAS
Pada bulan Januari 2013 bumil risti/komplikasi dgn KSPR ≥ 10 dan umur
kehamilan maksimal trimester 2
Jika masa pendampingan bumil telah berakhir sampai masa nifas, tetapi lama
kader mendampingi belum sampai 10 bln, maka akan mendampingi bumil risti
baru yang telah dipilih/ditapis oleh bidan. Sampai masa pendampingan kader
lengkap 10 bulan.
4. Ibu hamil terpilih (yang telah ditentukan oleh bidan), didampingi dan dipantau kader
mulai awal kehamilan sampai dengan masa nifas
5. Ibu hamil dengan UK 18 – 24 minggu akan dirujuk ke RS terpilih yaitu RSUD dr
Moh Soewandhie ( bagi Kecamatan Simokerto ), RSUD Bhakti Darma husada (
bagi Kecamatan Tandes ) dan RSU dr Soetomo ( bagi Kecamatan Mulyorejo )
untuk dilakukan pemeriksaan USG Doppler
6. Kader mendampingi ibu hamil minimal 1 kali seminggu
7. Selama kegiatan pendampingan, kader pendamping selalu
berkoordinasi/melaporkan hasil pendampingannya kepada bidan
8. Sebagai Petunjuk teknis pelaksanaan terdapat Buku Saku Tugas Kader, yang
berisi rincian tugas-tugas kader dan catatan hasil kunjungan/pendampingan ibu
hamil (Rapor ibu hamil)
7. Petugas Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan TP PKK Kota Surabaya secara berkala
melakukan monitoring dan evaluasi selama kegiatan Pendampingan Ibu Hamil
Beresiko ini.
VII. ALAT BANTU KEGIATAN
1. Buku KIA
2. Buku Saku Tugas Kader Pendamping
3. Kartu Skor Pudji Rohyati
4. Kartu Risiko Tinggi Ibu Hamil
Tanda
Catatan
Tanda Tangan
Tanggal Keadaan Ibu Peran Kader Dokter/
Tangan Ibu Dokter/
Bidan
Bidan
Keterangan:
No. 1 : diisi tanggal kader melakukan kunjungan/pendampingan kader ke rumah ibu
hamil/bersalin/nifas.
No.2 : diisi kondisi ibu sewaktu dikunjungi kader (risiko tinggi/komplikasi sesuai dengan
KSPR)
No. 3 : diisi peran yang dilakukan oleh kader pada waktu mengunjungi ibu
No. 4 : diisi tanda tangan ibu sesuai tanggal kunjungan
No. 5 : diisi saran / tindakan bidan
No. 6 : diisi tanda tangan dokter atau bidan puskesmas
SISI DEPAN
SISI BELAKANG