Ultrasonic Testing
Ultrasonic Testing
Ultrasonic Testing
“Ultrasonic Testing”
Kelas A
Disusun oleh:
Bili Darnanto Susilo (141910101069)
Diaz Yuniar Andri F.M. (151910101026)
Rahmad Fajar Zaini (151910101054)
Suci Putri Pertiwi (151910101056)
Febriolita Widyaningrum (151910101059)
Fika Nashirotul Millah (151910101090)
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan ridho-Nya kami
dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Ultrasonic Testing” ini sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Baginda Rasulullah
SAW, sebagai suri tauladan yang pantas kita ikuti jejaknya dan kesehariannya.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Boy Arief Fachri S.T, M.T,
Ph.D yang selalu memberi bimbingan kepada kami.
Mohon maaf kami sampaikan karena dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau masukan yang sifatnya
membangun.
Wassalamualaikum wr.wb.
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud metode Ultrasonic Testing.
1.3.2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode Ultrasonic Testing.
1.3.3. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya pengujian dengan metode Ultrasonic
Testing.
1.3.4. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam pengujian dengan metode
Ultrasonic Testing.
1.3.5. Untuk mengetahui prosedur pengujian dengan metode Ultrasonic Testing.
1.4 Manfaat
1.4.1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud metode Ultrasonic Testing.
1.4.2. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan metode Ultrasonic Testing.
1.4.3. Dapat mengetahui tujuan dilakukannya pengujian dengan metode Ultrasonic
Testing.
1.4.4. Dapat mengetahui peralatan yang diperlukan dalam pengujian dengan metode
Ultrasonic Testing.
1.4.5. Dapat mengetahui prosedur pengujian dengan metode Ultrasonic Testing.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3. Dapat membias sebagaimana sinar
4. Memungkinkan penyesuaian gelombang suara pada material.
Sistem deteksi yang digunakan dalam Ultrasonic Test adalah Getaran
dengan frekuensi tinggi. Ultrasonic Test dapat menentukan kedalaman, letak dan
besarnya cacat. Didalam pengujian Ultrasonic Test dibutuhkan juga perlengkapan
lainnya seperti probe sebagai sumber getaran untuk mendeteksi cacat bahan.
Prinsip kerja dari Ultrasonic Test adalah dengan menembakkan gelombang
suara dengan frekuensi tinggi sekitar 0.25 sampai 10 Mhz pada material melalui jalur
yang bisa diprediksi. Gelombang suara yang ditembakkan akan merambat melalui
material dan akan dipantulkan apabila mengenai sisi lain material atau cacat yang ada
di dalam material.
Pantulan yang terjadi merupakan pantulan acak, bergantung pada bidang yang
dikenai. Apabila gelombang suara mengenai bidang yang tegak lurus dengan arah
datang gelombang, maka gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke sumber
gelombang. Jarak cacat atau bidang tersebut diprediksi melalui waktu yang dibutuhkan
mulai dari gelombang tersebut dikirimkan hingga diterima kembali.
7
Finishing dan kekasaran pada permukaan mempengaruhi hasil inspeksi
Sulit menginspeksi benda yang tipis
Membutuhkan standar referensi.
8
Gambar 2.3 Pengujian menggunakan metode Ultrasonik Testing
poros baling-baling dan v bracket
9
1. Kuplan
adalah cairan yang digunakan untuk melumasi permukaan benda kerja, jadi sebelum
melakukan pengujian terlebih dahulu hendaklah menyapukan kuplan pada
permukaan benda kerja, ini bertujuan agar gelombang yang dihasilkan oleh gesekan
probe tetap stabil dan terkonsentrasi mendeteksi adanya cacat pada benda kerja.
Cairan kuplan yang digunakan adalah oli atau grace (gomuk). Contoh gambarnya
dapat dilihat dibawah ini:
2. Probe
Probe adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi cacat yang terdapat pada benda
kerja, cara pendeteksian adalah dengan cara menggesekkan probe pada permukaan
benda kerja, hasil pendeteksian akan dikirim kemonitor dalam bentuk gelombang
atau flow diagram.
10
Gambar 2.6 Probe
3. Flow diagram
Berfungsi untuk membaca hasil cacat pada benda yang diuji, hasil cacat pada
benda yang diuji akan tampak pada layar monitor dalam bentuk flow diagram,
apabila diagramnya naik itu berarti kerusakannya tinggi, dan apabila turun maka
kerusakanya sedikit. Contoh gambarnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
11
Gambar 2.8 Tampilan flow diagram
4. Kuas
Fungsi kuas pada pengujian ini adalah untuk menyapu cairan kuplan pada
permukaan benda kerja.
12
2.5 Prosedur Pengujian dengan Metode Ultrasonic Testing
1. Persiapan pengujian
13
Record
Dimaksudkan untuk merekam atau menginterprestasikan hasil inpeksi yang
dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihatpada plan view scan A, B,
dan C.
Post cleaning
Post cleaning bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari cairan kuplan
yang dioleskan pada benda kerja.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ultrasonic Testing merupakan salah satu metode NDT yang banyak digunakan untuk
mendeteksi adanya diskontinuitas seperti cacat dalam, cacat permukaan dan cacat
dekat permukaan (Subsurface) dari peralatan yang terbentuk dari logam ataupun
paduan (Alloy). Diskontinuitas ataupun cacat tersebut bisa berupa crack, incomplete
3.2 Saran
Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode Ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan benda uji
yang dilakukan berbeda bahan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aldalhar, Zain. (2014). Pengujian dan Pemeriksaan Material Teknik. [Online]. Tersedia:
http://aldalhar.blogspot.co.id/2014/11/pengujian-dan-pemeriksaan-material.html. Html
[27 Maret 2017]
Maulana, Syamsun Akbar. (2011). Prinsip Dasar Ultrasonic Testing. [Online]. Tersedia:
http://catatankuliahakbar.blogspot.co.id/2011/03/prinsip-dasar-ultrasonic-testing.html.
Html [27 Maret 2017]
Efendi, Anang (2014). Pengujian Non Destructive Test (NDT), Pengujian Ultrasonic
Test (UT). [Online]. Tersedia: http://expresiku2812.blogspot.co.id/2014/08/pengujian-
non-destructive-test-ndt.html. Html [27 Maret 2017]
16