Bab 33 34
Bab 33 34
Bab 33 34
Apakah Dokumentasi audit rapi dan lengkap, termasuk hubungan yang jelas
dengan hal-hal penting yang ditangani ?
Apakah konsultasi di dalam KAP dan dengan tenaga ahli yang dikaryakan
oleh auditor dan manajemen telah didokumentasikan?
Tinjauan Umum
Representasi Manajemen
Tabel 30-1 menyajikan hal- hal yang perlu diperhatikan ketika mengevaluasi representasi
manajemen.
Apakah orang/ pejabat yang membuat representasi dapat diharapkan akan objektf dan
mempunyai pengetahuaan mengenai pokok masalah?
Apakah representasi itu layak dan konsisten dengan:
pemahaman auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
Bukti lain yang diperoleh, termasuk representasi lain yang diperoleh dari manajemen?
Butki lain yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur audit untuk mencapai tujuan
audit lain?
Apa prosedur audit selanjutnya untuk menguatkan representasi manajemen?
Untuk menguatkan pembuktian mengenai niat- niat manajemen, pertimbangkan sumber-
sumber buktiseperti risalah rapat Dewan Komisaris/ Direksi, risalah rapat Komite Investasi,
dokumen hukum, atau korespondensi dan email internal. Misalnya, untuk mendalami
masalah going concern (kesinambungan usaha), bukti yang “menguatkan” meliputi inspeksi
atas risalah rapat Dewan Komisaris/ Direksi, dokumen hukum, dan informasi mengenai
pendanaan, dan lain- lain.
Apabila bukti uang menguatkan tidak tersedia, apakah ada pembatasan lingkup (scope
limitation)?
Ketika representasi manajemen bertentangan dengan bukti lain yang diperoleh:
Apakah ada alas an untuk meragukan kejujuran dan integritas manajemen? Jika ya,
auditor perlu membahas hal ini dengan TCWG (those charged with governence0, dan
mengkaji dampaknya terhadap penilaian risiko (risk assessment) dan perlunya prosedur
audit selanjutnya.
Apakah memercayai representasi manajemen lainnya masih tepat dan dapat dibenarkan?
Pertimbangkan cara yang paling tepat untuk mendokumentasikan representasi. Contoh
dengan:
Memo yang dibuat auditor;
Memo yang dibuat manajemen;
Mencantumkan dalam surat representasi manajemen
Representasi Tertulis
Representasi tertulis bisa menyangkut hal- hal umum seperti dijelaskan di atas (tanggung
jawab manajemen atas pembuatan laporan keuangan; manajemen sudah memberikan
semua informasi relevan dan akses; semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam
laporan keuangan).
Representasi tertulis juga bisa menyangkut hal- hal khusus seperti representasi manajemen
tentang berikut ini.
1. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat dan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Hal- hal berikut, dimana ada relevansinya dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, telah diakui, diukur, disajikan, atau diungkapkan sesuai kerangka pelaporan
keuangan tersebut.
Rencana atau niat/ intensi yang bisa berdampak terhadap nilai (carrying value) atau
klasifikasi asset dan kewajiban/ utang.
Kewajiban, yang sebenarnya (actual) maupun kontinjen (contingent)
Hakatas (tittle to) atau pengendalian terhadap (control over) ase tersebut.
Beban hukum (liens or encumbrances) atas asset dan asset yang dijadikan agunan
(collateral)
Aspek- aspek hukum, ketentuan perundangan lain, dan perikatan (contractual
agreements) yang dapat berdampak atas laporan keuangan termasuk masalah
ketidakpatuhan.
3. Komunikasi tentang semuua kelemahan dan kekurangan dalam pengendalian internal
yang manajemen tahu
4. Semua alasan mengapa entitas memilih tindakan tertentu, telah dikomunikasikan.
5. Internsi/ niat/ rencana mengenai [sebutkan masalahnya] adalah sebagai berikut. [jelaskan
intensi/ niat/ rencana entitas tersebut].
Pertimbangan- Pertibambangan Lain
Surat representasi ini diberikan sehubungan audit kantor akuntan public Arinda, Bahtiar &
Cindina atas laporan keuangan PT Bali Asri Furniture untuk tahun yang berkahir pada tanggal
31 Desember 20x2, untuk tujuan memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
International Finance Reporting Standards (IFRS)
Laporan keuangan
Kami telah memenuhi tanggung jawab kami, sebagaimana dituangkan dalam surat
penugasan audit 11 Oktober 20x2, atas pembuatan laporan keuangan sesuai dengan
IFRS; khususnya bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan IFRS.
Asumsi penting yang kami gunakan untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk
estimasi yang diukur dengan nilai wajar (fair value) adalah layak
Hubungan istimewa dan transaksi hubungan istimewa sudah mendapat perlakuan
akuntansi yang tepat dan diungkapkan sesuai dengan IFRS.
Semua peristiwa sesudah tanggal laporan keuangan dan yang menurut IFRS harus
dibuat adjustment atau diungkapkan, sudah dibuatkan adjustment atau diungkapkan.
Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, terpisah maupun tergabung, tidaklah material
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Daftar salah saji yang tidak dikoreksi
dapat dilihat pada lampiran surat ini.
Perusahaan mematuhi semua ketentuan dalam perjanjian/ perikatan yang dibuatnya,
yang bisa mempunyai dampak yang material terhadap laporan keuangan jika terjadi
ketidakpatuhan.
Tidak ada ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan yang bisa
mempunyai dampak yang material terhadap laporan keuangan jika terjadi
ketidakpatuhan
Perusahaan mempunyai hak yang sah atas semua asetnya, dan tidak ada beban-
beban hukum atas asset perusahaan, kecuali atas asset yang diungkapkan dalam
Catatan X atas laporan keuangan.
Kami tidak mempunyai rencana untuk menghentikan jenis produk ayng kami buat
sekarang. Kami tidak mempunyai rencana lain yang berdampak pada produksi
berlebih atau persediaan yang using. Tidak ada persediaan yang dicatat dengan
jumlah diatas nilai yang dapat terealisasi (not realizable value)
Tidak ada penurunan nilai (impairment) dalam nilai yang dapat direalisasi (net
realizable value) dari asset tetap atau peralatan yang sekarang sudah diganti dengan
mesin- mesin baru.
Hormat Kami,