Laporan Rumah Sakit RSIY PDHI
Laporan Rumah Sakit RSIY PDHI
Laporan Rumah Sakit RSIY PDHI
DISUSUN OLEH:
MUHAMMADIYAH KLATEN
2017 / 2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
kesempatan, perhatian, bimbingan dan kerja sama yang telah diberikan selama
1. Sri Sat Titi Hamranani, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Klaten.
2. Anita Agustina S, M.Sc., Apt., selaku Ketua Prodi DIII Farmasi STIKES
Muhammadiyah Klaten
memberikan bimbingan.
8. Segenap pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, kami ucapkan
terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan selama PKL.
iii
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan PKL .................................................................................. 3
C. Manfaat PKL ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
A. Rumah Sakit ................................................................................. 5
B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit ..................................................... 9
C. Sediaan Farmasi ............................................................................ 14
D. Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit ....................................... 22
BAB III. GAMBARAN UMUM RSI YOGYAKARTA PDHI................... 46
A. Rumah Sakit ................................................................................. 46
B. Unit Farmasi Rumah Sakit ........................................................... 50
C. Sediaan Farmasi ............................................................................ 53
D. Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit ..................................... 56
BAB IV. PEMBAHASAN ............................................................................. 76
A. Rumah Sakit ................................................................................ 76
B. Unit Farmasi Rumah Sakit ........................................................... 77
C. Sediaan Farmasi ............................................................................ 79
D. Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit ..................................... 80
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................... 81
B. Saran ............................................................................................. 82
v
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tanda khusus Obat bebas ........................................................... 15
Gambar 2.2 Tanda khusus obat bebas terbatas ............................................. 15
Gambar 2.3 Tanda Peringatan Dalam Obat Bebas Terbatas ........................... 16
Gambar 2.4 Tanda khusus obat keras ............................................................. 16
Gambar 2.5 Logo jamu ................................................................................... 20
Gambar 2.6 Logo obat herbal terstandar ......................................................... 21
Gambar 2.7 Logo fitofarmaka ......................................................................... 21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lembar Perencanaan Obat dan Alat Kesehatan .......................... 90
Lampiran 2. Lembar Surat Pesanan ................................................................. 91
Lampiran 3. Lembar Pemesanan Obat E-Catalogue ........................................ 92
Lampiran 4. Blangko Permintaan Barang/Alat ................................................ 93
Lampiran 5. Lembar Stok Obat SIM................................................................ 94
Lampiran 6. Lembar Kartu Stok Narkotik, Psikotropik dan OOT ................... 95
Lampiran 7. Lembar Daftar Obat Life Saving UGD ........................................ 96
Lampiran 8. Lembar Rekap Pasien .................................................................. 97
Lampiran 9. Lembar Resep .............................................................................. 98
Lampiran 10. Lembar Telaah Resep ............................................................... 99
Lampiran 11. Lembar Konfirmasi Resep ......................................................... 100
Lampiran 12. Lembar Medication Error ......................................................... 101
Lampiran 13. Lembar Copy Resep................................................................... 102
Lampiran 14. Etiket .......................................................................................... 103
Lampiran 15. Lembar Catatan Mutasi Obat Internal ....................................... 104
Lampiran 16. Lembar Retur Obat .................................................................... 105
Lembar 17. Lembar Laporan SIPNAP Morfin & Petidin ................................ 106
Lampiran 18. Lembar Laporan SIPNAP Narkotik & Psikotropik ................... 107
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
secara sosial & ekonomis. Kebutuhan kesehatan merupakan unsur yang harus
khusus, praktik dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis, toko obat,
1
2
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). IFRS merupakan suatu bagian
yaitu melalui praktik kerja lapangan (PKL) di rumah sakit. Rumah sakit yang
Juni 2011 telah mendapatkan Surat Izin Operasional Tetap Rumah Sakit
pada tanggal 1 Oktober 1992 dan dipimpin oleh Prof. Dr. dr. H. Rusdi
mampu berkompetisi dan lebih siap serta matang berperan sebagai tenaga
dan tujuan khusus. Tujuan umum PKL di rumah sakit yaitu mahasiswa
sakit, sedangkan tujuan khusus dari PKL di rumah sakit yaitu mahasiswa
farmasi rumah sakit (rawat inap dan rawat jalan), formularium rumah sakit,
pemusnahan).
Manfaat PKL bagi calon ahli madya farmasi adalah agar memiliki
lulusan ahli madya farmasi di dunia kerja dan mendapatkan pengalaman kerja
A. Rumah Sakit
1. Pengertian
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
gawat darurat.
5
6
rehabilitatif.
kebutuhan medis.
kesehatan.
kesehatan
sebagai berikut :
militer, rumah sakit BUMN, dan rumah sakit swasta yang dikelola
oleh masyarakat.
bedah maupun non bedah. Contoh: rumah sakit kanker, rumah sakit
bersalin.
8
jumlah tempat tidur > 1000, rumah sakit kelas B2 dengan kapasitas
dengan kapasitas tempat tidur 100-500 tempat tidur, dan rumah sakit
telah diakreditasi adalah rumah sakit yang telah diakui secara formal
9
kegiatan tertentu.
5. Struktur organisasi
mencapai visi dan misi rumah sakit sesuai tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik
Tahun 2015 setidaknya terdiri dari kepala rumah sakit atau direktur
medis, unsur administrasi umum dan keuangan, komite medis dan satuan
pemeriksaan internal.
1. Pengertian
Apoteker agar tercapai sasaran dan tujuan instalasi farmasi rumah sakit
yang meliputi obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika serta alat
kesehatan.
bahan medis habis pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien.
risiko.
pelayanan kefarmasian.
11
digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang
daftar nama anggota PFT, daftar isi, informasi mengenai kebijakan dan
prosedur di bidang obat, produk obat yang diterima untuk digunakan dan
Meliputi :
b. Pemeliharaan Formularium
(Anonim, 2006).
4. Administratif
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang meliputi
b. Administrasi Keuangan
c. Administrasi Penghapusan
terhadap sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai kepada pihak terkait
C. Sediaan Farmasi
bahan atau alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan terapi baik dalam
bentuk obat maupun peralatan. Sediaan farmasi di rumah sakit meliputi bahan
medis habis pakai, obat, obat tradisional, alat kesehatan, dan kosmetik.
perundang-undangan.
2. Obat
digolongkan menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat-
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter
yang dijual bebas dipasaran. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
15
obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
Obat Keras. Tidak boleh ditelan dan P6 : Awas! Obat keras. Obat
c. Obat Keras
d. Obat-Obat Tertentu
e. Prekursor
f. Narkotika
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu
g. Psikotropika
adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
fenobarbital.
3. Obat Tradisional
bahan atau ramuan yang terbuat dari tumbuhan, hewan mineral atau
a. Jamu
b. OHT
uji pra-klinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar
21
c. Fitofarmaka
4. Alat Kesehatan
5. Kosmetik
Habis Pakai
a. Pemilihan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah ditetapkan,
b. Perencanaan
c. Pengadaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai antara lain
24
kecuali untuk sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
kekosongan stok obat yang secara normal tersedia di rumah sakit dan
dilakukan melalui :
1) Pembelian
(Anonim, 2016).
25
3) Sumbangan/Dropping/Hibah
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus sesuai
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak
d. Penerimaan
tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang
e. Penyimpanan
peringatan khusus.
27
dapat diidentifikasi.
terapi, bentuk sediaan, dan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
penampilan dan penamaan yang mirip (LASA atau Look Alike Sound
(Anonim, 2016).
menjamin jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat emergensi
f. Pendistribuasian
ruangan.
dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali
inap.
4) Sistem kombinasi
2016).
asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan
(Anonim, 2013).
dan bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan harus
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai bila
(Anonim, 2016).
32
2016).
h. Pengendalian
dan terapi dan memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak
2016).
berat badan dan tinggi badan pasien, nama, nomor ijin, alamat dan
obat.
menggunakan obat.
sepengetahuan dokter.
c. Rekonsiliasi Obat
error) rentan terjadi pada pemindahan pasien dari satu rumah sakit
ke rumah sakit lain, antar ruang perawatan, serta pada pasien yang
1) Pengumpulan Data
reaksi alergi dan efek samping, efek yang terjadi, dan tingkat
keparahan.
keluarga pasien, daftar obat pasien, obat yang ada pada pasien,
2) Komparasi
resep.
Ketidaksesuaian Dokumentasi.
obat.
4) Komunikasi
diberikan.
kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.
1) Menjawab pertanyaan.
6) Melakukan penelitian.
e. Konseling
2016).
untuk:
pasien.
(Anonim, 2016).
1) Kriteria Pasien:
down/off).
konseling).
f. Visite
pasien yang sudah keluar rumah sakit baik atas permintaan pasien
Care)(Anonim, 2016).
(Anonim, 2016).
yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk
2016).
A. Rumah Sakit
1992 dan dipimpin oleh Prof. Dr. dr. H. Rusdi Lamsudin, M.Med.,
pada tanggal 2 April 1997 dan gedung rawat jalan diresmikan oleh Sri
1420 H), sedangkan operasional rumah sakit diresmikan oleh Sri Sultan
H.
46
47
unit radiologi, unit rekam medis, unit gizi, unit rehabilitasi medis, unit
kesling, unit driver, unit keuangan, unit penetapan biaya, unit diklat, unit
teknologi informasi dan kreatif, unit humas dan tata usaha, unit
marketing, unit UGD, unit rawat jalan, unit rawat inap, unit kamar
kandungan, klinik akupuntur, klinik paru, klinik kulit dan kelamin, klinik
THT, klinik penyakit dalam, klinik jantung, klinik anak, klinik mata,
okupasi terapi
4. Struktur Organisasi
efisien, dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi rumah sakit.
dipantau oleh dewan pengawas dan yayasan dari PDHI. Unit Farmasi
bahan medis habis pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien.
risiko.
Pelayanan Kefarmasian.
Farmasi dan Terapi (KFT) yang terdiri dari Ketua yaitu dokter Anestesi,
diharamkan.
4. Administratif
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang meliputi perencanaan
PDHI meliputi:
a. Pencatatan
konfirmasi dokter.
dokter.
53
b. Pelaporan
kepada pasien.
atau obat yang harus ada di UGD dengan jumlah yang telah
ditetapkan.
program kerja.
C. Sediaan Farmasi
terdapat di unit rawat inap dan UGD. Bahan medis habis pakai yang
makro, infuset mikro, masker nebul, three way, handscoon, dan lain-lain.
2. Obat
a. Obat Bebas
e. Obat Keras
f. Obat-Obat Tertentu
secara terpisah dari obat lain agar lebih mudah dalam melakukan
g. Prekursor
h. Narkotika
tersebut di sertakan nomor resep dan jumlah obat yang diambil. Box
yang ada dan bisa dengan mudah ditelusuri bila ada kehilangan obat.
barang dan pengambilan box obat narkotik dari nomor yang paling
i. Psikotropika
3. Obat Tradisional
4. Kosmetik
Habis Pakai
a. Pemilihan
b. Perencanaan
efisien.
1) Perencanaan tahunan
2) Perencanaan bulanan
c. Pengadaan
1) Pengadaan E-Catalog
kepada distributor.
d. Penerimaan
faktur, nama dan jumlah barang atau obat, macam barang atau obat,
60
tempo.
Faktur dibuat sebagai bukti yang sah dari pihak PBF mengenai
e. Penyimpanan
6) Vaksin dan insulin, serta obat yang harus disimpan pada suhu 2-
monitoring suhu.
hari, pallet untuk menjaga agar obat tidak rusak dan alat
pemadam kebakaran.
62
(FIFO).
3) Jika obat yang terlihat mirip atau memiliki nama yang mirip
(LASA- Look Alike Sound Alike) letaknya diberi jarak dua box
masing-masing.
laboratorium.
f. Pendistribusian
menjadi 3 unit pelayanan yaitu Rawat Jalan, Rawat Inap & IGD.
yang ada di rumah sakit untuk pasien BPJS atau JKN dan non
ini adalah obat dapat diawasi oleh dokter, farmasis, perawat dan
jalan induk dan depo rawat jalan lantai 3. Depo rawat jalan
sirup sedangkan untuk salep, tetes mata, dan tetes telinga jarang
kapsul dan racikan salep atau krim, selain itu di depo rawat jalan
kulit, salep mata, tetes mata, tetes telinga, tetes mata minidose
pasien umum.
Resep dientri
Resep disimpan
oral, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, selain itu
unit farmasi. Selanjutnya resep atau copy resep dari pasien rawat
h. Pengendalian
sekali untuk mendata obat yang akan ED kemudian obat yang akan
berat badan dan tinggi badan pasien, nama, nomor ijin, alamat dan
2016):
jika diperlukan.
Dikehendaki (ROTD).
menggunakan obat.
yang digunakan.
sepengetahuan dokter.
c. Rekonsiliasi Obat
Yogyakarta PDHI:
1) Menjawab pertanyaan.
rawat inap.
e. Konseling
pasien.
f. Visite
kesehatan lain (dokter dan perawat). PTO untuk pasien rawat inap di
obat pasien.
dengan dokter mengenai ESO dan pilihan terapi lain atau obat
pengganti.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Rumah Sakit
2012.
75
76
status akreditasi.
5. Struktur Organisasi
dibutuhkan rumah sakit meliputi obat, bahan medis habis pakai, obat
oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang berlaku selama 1 tahun
4. Administratif
C. Sediaan Farmasi
2. Obat
3. Obat Tradisional
dalam terapi.
4. Kosmetik
Habis Pakai
a. Pemilihan
b. Perencanaan
dipesan dalam sekali anta, dan adanya kekosongan stok dari pabrik
maupun PBF.
80
c. Pengadaan
d. Penerimaan
barang dengan surat pesanan dan faktur. Faktur dan dokumen lain
e. Penyimpanan
72 Tahun 2016. Obat-obat seperti obat LASA, high allert, OOT dan
f. Pendistribuasian
setiap depo farmasi, hal ini menyesuaikan kebutuhan setiap depo dan
diambil untuk keperluan pelayanan yang stok obatnya habis dan obat
h. Pengendalian
c. Rekonsiliasi Obat
medication error.
83
e. Konseling
f. Visite
masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang
kesehatan lainnya.
tindak lanjut. Untuk pasien rawat inap, PTO dapat diketahui dari
dengan dokter mengenai ESO dan pilihan terapi lain atau obat
pasien sebagai akibat dosis akurat, efek samping yang lebih sedikit,
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat disimpulkan :
86
87
khusus.
f. Vaksin dan insulin, serta obat yang harus disimpan pada suhu 2-8 C
suhu.
penanggulangan kebakaran.
B. Saran
Siregar, Charles. J. P., dan Amalia, L. 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan
Penerapan. EGC. Jakarta.
88
89
Periode : ............................
No. NamaBarang Rencana Satuan HargaSatuan Harga Order PBF SP PBF SP Ket.
Pengadaan Total Lain
(..............................................) (......................................)
90
SURAT PESANAN
No. PO :
Tanggal :
Supplier :
Alamat :
Tanggal Kirim........
Alamat Kirim......
Yogyakarta, ........................
Hormat Kami
Apoteker : ..........................................
91
Yogyakarta, .........................
.............................................
92
Unit Farmasi
RS Islam Yogyakarta PDHI
KARTU STOK
Nama Obat :
Satuan :
Masuk Keluar
Tgl Sisa Paraf
Jml Dari Jml Untuk
95
Hari/Tgl :...........................
Pasien Pulang
HD
BHP
OP Katarak
Pasien PRB
ODC
Homecare
Total
97
R
En
Nama : A/Ra
No. RM : E
Umur : S
BB : Penerima
98
Jam :
Nama Obat :
1. ............................ ED..............
2. .............................ED..............
3. .............................ED..............
Sebelum/Sesudah Makan
Etiket UDD
Etiket Elektronik
103
No. Nama Produk Satuan Tgl Nama Alamat Nama Alamat Jumlah
Diberikan Pasien Pasien Dokter Dokter
106