0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan3 halaman

Spo Episiotomi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 3

EPISIOTOMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

1 dari 3

Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur Rumah Sakit Umum Kota
PROSEDUR Tangerang Selatan,
OPERASIONAL 23 MARET 2017

Dr. Suhara Manullang, M. Kes


NIP. 19600721 198902 1 001
Episiotomi adalah insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang
jalan lahir sehinga memudahkan kelahiran / mencegah terjadinya ruptur
PENGERTIAN perineum totalis

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan tindakan


episiotomi.
TUJUAN
Prosedur Episiotomi mengacu kepada Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Kota Tangerang Selatan nomor : ………………………………
KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif (PONEK)
PROSEDUR I. Persiapan
1. Persiapan alat :
- Bak instrumen steril
- Sepasang sarung tangan steril
- Gunting episiotomi
- Kasa steril
- Spuit 5 ml
- Lidocain 2 %
- Aquabidest
- Kapas dalam air DTT
2. Persiapan pasien
- Identifikasi pasien sesuai SPO.
- jelaskan pada klien tentang tindakan episiotomi yang akan
dilakukan, serta alasan dilakukannya tindakan tersebut.
- beri tahu pasien agar nafas panjang untuk melemaskan vagina.
3. Persiapan penolong
- memberitahu tindakan, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
EPISIOTOMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2 dari 3

- cuci tangan sesuai SPO


- memakai alat-alat pelindung yang dimaksud disini adalah
mengganti handscoon ( karena alat pelindung yang lain sudah
dipakai saat memulai persalinan )
4. Persiapan lingkungan
- Menutup pintu dan jendela, memasang tirai/skerem bila perlu.

II. Langkah-langkah pelaksanaan :


1. Dokter/bidan melakukan antiseptik dengan cara mengusap
perineum dengan kapas.
2. Dokter/bidan menghisap larutan lidocain 2 %, mengoplos dengan
aquabidest menjadi 1% dengan perbandingan 1: 1
3. Dokter/bidan meletakkan 2 jari (telunjuk dan jari tengah ) diantara
bagian terendah janin dan perineum, kemudian melakukan anastesi
dengan lidocain 1 % ( lakukan aspirasi sebelum disuntikkan ).
4. Dokter/bidan menunggu 1 – 2 menit setelah dilakukan anastesi
agar efek anastesi bekerja.
5. Dokter/bidan menggunakan gunting steril/DTT yang tajam.
6. Dokter/bidan memasukkan 2 jari ke dalam vagina diantara kepala
bayi dan perineum. Kedua jari agak direnggangkan dan berikan
sedikit tekanan lembut ke arah luar perineum. Posisikan gunting ke
arah sudut yang akan diepisiotomi, ( episiotomi dilakukan saat
perineum tampak tipis dan pucat )
7. Dokter/bidan menggunting perineum 2 – 3 cm dengan 1 – 2 kali
gunting yang mantap pada saat kontraksi. Hindari menggunting
sedikit demi sedikit , karena akan menimbulkan tepi yang tidak rata
sehingga akan menyulitkan penjahitan dan waktu
penyembuhannya lebih lama.
8. Jika bagian terendah bayi belum lahir lakukan tekanan pada luka
episiotomi dengan dilapisi kasa untuk mengurangi perdarahan
9. Dokter/bidan mengendalikan kelahiran bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi.
10. Setelah kelahiran bayi dan plasenta, dokter/bidan memeriksa
EPISIOTOMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

3 dari 3

apakah episiotomi, perineum dan vagina mengalami


perluasan/laserasi. Jika ya dokter/bidan akan melakukan
penjahitan.

1. DPJP
2. IGD-VK
3. Rawat Inap
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai