SK Panduan Indikator PMKP
SK Panduan Indikator PMKP
SK Panduan Indikator PMKP
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HATI MULIA
NOMOR : /KEP/RSUHM/I/2018
TENTANG
PANDUAN INDIKATOR MUTU
rumah sakit.
keselamatan pasien.
Sakit,
MENETAPKAN :
keselamatan pasien.
Ditetapkan di : Kendari
Tanggal : 2018
KOTA KENDARI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dengan menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif serta di berikan
secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
konsumen.
1. Input (struktur) ialah segala sumber daya yamg diperlukan untuk melakukan
penting.
konsumen tersebut.
tingkat inputdan proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai
standar danprosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipacu untuk dapat menilai
diri sendiri(self assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang
telahditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu adanya latar
ukuryang lain, yaitu intrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan
memecahkanmasalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit,
tidak dapatdiketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output
yang baikpula. Indikator rumah sakit yang disusun dengan bantuan WHO bertujuan
(JCI) edisike 4 berlaku januari 2011, bahwa upaya peningkatan mutu dan
of MeasuresVersion 2,0 Januari 2013 maka rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayananyang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruhlapisan masyarakat.
muturumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan.
Alatukur ini lebih mencerminkan mutu pelayanan medik, mutu pelayanan pendukung
yangdiharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RSU Hati Mulia
.Bukupanduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RSU Hati Mulia
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Hati Mulia .
2. Tujuan khusus :
indicator mutu.
DEFINISI
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
A. Indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
yang akandinilai.
perlubanyak.
outputnya.
C. Indikator Mutu
untuk menilai mutu atau kualitasdari suatu kegiatan dalam hal ini mutu
sakit dengan kriteria high risk, high volume, highcost dan problem prone.
unit
.
E. Indikator Mutu Unit
Adalah indikator mutu yang tetap dijalankan pada unit terkait, sebagai
Indikator mutu area klinis adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas dari
suatukegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang berkaitan
(kepentingan klinis).
Indikator mutu area manajerial adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas
darisuatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang
inti melalui orang lain (definisimenurut Mary Parker Follet). Efektif berarti
Indikator mutu area sasaran keselamatan pasien adalah cara untuk menilai
mutu ataukualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah
meningkatkan keselamatanpasien.
Kamus profil indikator berisi poin-poin indikator mutu dari tiap unit rumah
indikator mutu.
J. Dimensi Mutu
K. Definisi Operasional
Adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator.
M. Periode Analisa
yangdikumpulkan.
N. Numerator/ Pembilang
O. Denumerator/ Penyebut
P. Sumber Data
Q. Standar/ Target
Adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/ kinerja tertentu yang telah
Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat,
f. Kriteria :
1. Inklusi ; jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang
telah ditentukan untuk dianalisa
2. Eklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa
g. Tipe Indikator :
Indikator yang diukur dapat di ambil dari
1. Struktur : mengukur sarana prasarana /sumber daya
2. Proses : mengukur proses/ kaegiatan
3. Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/kegiatan
i. Periode waktu pelaporan :
Waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan , semester atau tahunan.
j. Tempat pengumpulan data :
Tempat/satuan kerja yang mengumpulkan data indikator kinerja mutu dan
kesekmatan pasien, adalah semua satuan kerja, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi tang telah ditetapkan
BAB III
RUANG LINGKUP
1. Usulan indikator mutu dari unit-unit rumah sakit kepada komite mutu.
kepadadireksi.
mutu utama)
mutu utama
Konten form profil indikator mutu meliputi: judul indikator, dimensi mutu,
dr. Luwharsih)
(Sugiyono, 2007:90)
Indikator mutu terpilih yang telah disetujui oleh direksi dan disepakati
Uji coba indikator mutu terpilih pada unit terkait dalam waktu 1 (satu) bulan
Revisi dari hasil uji coba indikator mutu terpilih dari unit terkait.
dengan carayang sesuai bahwa setiap prosedur, kegiatan atau mekanisme yang
validasi.Jika populasi ≤180, diambil sample minimal 9 atau jika hanya ada 9
eksternal
b. Publikasi data
diketahui
5. Hasil sample data yang dilakukan oleh orang pertama dan kedua bisa
Jumlah temuan yang berbeda dibagi total sample yang ada dikalikan
100%.
Jumlah Temuan
_____________ X 100%
Total Sampel
7. Data baik jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %
10. Penentuan frekuensi analisa data sasaran mutu corrective action sesuai
pimpinan.
12. Komite Mutu melaporkan hasil analisa data corrective action kepada
indikator mutu unit dan melaporkan data tersebut kepada Direktur berupa
yang ditetapkan.
Pelaporan berisi laporan hasil pelaksanaan indikator mutu pada unit terkait.
Analisa data secara diskriptif (meliputi tampilan dan kesesuaian hasil sesuai
keputusan yang digunakan dalam setiap langkah untuk mengukur hasil akhir.
Bulanan
adalah Kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan unit yang berkaitan
dengan indikator mutu pada unit tersebut dan kegiatan komite mutu bersama
bulan.
1. Di dalam RS/trend
2. Dengan RS lain
3. Dengan standar
adalah:
rumah sakit
c. Hubungan kompetitif
e. Ukuran organisasi
f. Lokasi geografis
Jika benchmarking hasil gap analisis positif ataupun negatif dan perbedaannya
sangatbermakna yaitu gap melebihi 10% maka dilakukan Root Cause Analysis
Jika hasil lebih jelek dari standar dilakukan langkah sesuai siklus PDCA:
Plan :plan lagi sesuatu yang baru, redesign lagi sesuatu yang baru
Selama proses kerja baru wajib membuat sasaran mutu atas proses
Action :action apabila ada yang perlu dibenahi kembali SPO sasaran mutu
tersebut.
Mutu
(Pancheon, 2008).
Dalam program menjaga mutu, pelaksanaan kegiatan ini tercakup dalam suatu
siklus kegiatan tertentu yang dikenal dengan nama siklus PDSA ( Plan, Do,
siklus yaitu:
1. Design
Tahap dalam siklus layanan dan sebuah element yang penting didalam
Untuk menilai dari suatu design yang telah dibuat dilakukan proses
3. Assess
Data dari unit yang telah dimasukkan dalam internal data base
dilakukan validasi dari data yang di input apakah sudah sesuai dengan
prioritas.
4. Improvement
selanjutnya.
Q. Pelaporan Ke Direksi
Agar upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit Umum Hati Mulia dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa
tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu . Dalam membahas konsep dasar ini
maka akan dibahas dulu tentang konsep mutu baru kemudian dibahas tentang konsep
upaya peningkatan mutu.
A. MUTU RUMAH SAKIT UMUM HATI MULIA
1. Pengertian Mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian
yang secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan.
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.
2. Definisi Mutu Rumah Sakit Umum Hati Mulia
Adalah derajat kesempurnaan pelayanan Rumah Sakit Umum Hati Mulia
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di Rumah Sakit Umum Hati
Mulia secara wajar, efisien, efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit Umum Hati Mulia
dan masyarakat konsumen.
3. Pihak Yang Berkepentingan Dengan Mutu
Banyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, pihak-pihak tersebut adalah
:
a. Konsumen
b. Pembayar/ perusahaan/ asuransi
c. Manajemen Rumah Sakit Umum Hati Mulia
d. Karyawan Rumah Sakit Umum Hati Mulia
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan Profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu, karena itu mutu adalah multi dimensional.
4. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Aspek sosial budaya
5. Mutu Terkait Dengan Struktur, Proses dan Outcome
Mutu suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan
ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit
sebagai suatu sistem. Aspek tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.
Struktur :
Adalah sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, sumberdaya keuangan dan
sumberdaya lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan.Baik tidaknya
struktur dapat diukur dari kewajaran, kuantitas, biaya dan mutu komponen-
komponen struktur itu.
Proses :
Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien :
evaluasi, diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan
jika terjadi penyulit, follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari
relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan mutu proses itu sendiri.
Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu asuhan.
Outcome :
Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lain
terhadap pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta
kepuasan provider. Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada
mutu struktur dan mutu proses yang baik. Sebaiknya outcome yang buruk
adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk.
Rumah Sakit Umum Hati Mulia adalah suatu institusi pelayanan
kesehatan yang kompleks, padat karya dan padat modal.Kompleksitas ini
muncul karena pelayanan di Rumah Sakit Umum Hati Mulia menyangkut
berbagai fungsi pelayanan serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis
disiplin. Agar Rumah Sakit Umum Hati Mulia mampu melaksanakan fungsi
yang demikian kompleks, maka Rumah Sakit Umum Hati Mulia harus
memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis
maupun administrasi. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, Rumah Sakit
Umum Hati Mulia harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin
peningkatan mutu di semua tingkatan.
Pengukuran mutu medis di Rumah Sakit Umum Hati Mulia sudah
diawali dengan penilaian akreditasi Rumah Sakit Umum Hati Mulia yang
mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat struktur dan proses. Pada
kegiatan ini Rumah Sakit Umum Hati Mulia harus melakukan berbagai
standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Rumah Sakit Umum Hati Mulia
dipacu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan pelayanan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk
mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain yaitu instrumen mutu
pelayanan Rumah Sakit Umum Hati Mulia yang menilai dan memecahkan
masalah pada hasil (Outcome). Tanpa mengukur hasil kinerja Rumah Sakit
Umum Hati Mulia tidak dapat mengetahui apakah struktur dan proses yang
baik telah menghasilkan outcome yang baik pula. Pelaksanaan indikator mutu
Rumah Sakit Umum Hati Mulia disusun dengan mengacu pada Buku
Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Rumah Sakit yang telah diterbitkan
oleh World Health Organization dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2001 dan Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2008.
10 Indikator mutu yang ditetapkan pada area klinik seperti tertera pada tabel berikut:
Tanggal
Pasien RM Pasien selesai pencapaian
PENCATATAN
masuk dilakukan
rawat assesmen
inap keperawatan
1
2
3
Verifikasi :
2. IAK 2: Layanan Laboratorium
Judul: Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium ≤ 140 menit
Tanggal
o Pasien Pemerik diambi Diterima di kolom 6&7
PENCATATAN saan (Pk._- Ruangan(Pk._- (menit)
_WITA) _WITA) KET
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Verifikasi :
3. IAK 3: Layanan Radiologi dan Pencitraan Diagnostik
Judul: Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Thorax foto ≤ 180 menit
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Verifikasi :
4. IAK 4: Prosedur Pembedahan
Judul: Waktu Tunggu Operasi Elektif
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Verifikasi :
5. IAK 5: Pengguaan Antibiotik dan Pengobatan Lainnya
Judul: Waktu Tunggu Resep Obat Jadi/Racikan
Tanggal
Nama pasien
PENCATATAN o RM permintaan resep menerima obat Waktu
jadi/racikan dari pasien jadi/racikan(Jam… (Jam)
(Jam………WITA) ……WITA) KET
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Verifikasi :
6. IAK 6: Pemantauan kesalahan Obat dan Kejadian Nyaris Cedera
Judul: Kepatuhan Keluar Pemulihan 100 %
2 Tanggal Lahir/
Umur
3 Nama Dokter
4 Tanggal Resep
6 Nama Obat
7 Sediaan
8 Kekuatan
9 Jumlah Numero
10 Signal Aturan
Pakai
11 Paraf Pada
Setiap Resep
12 Berat Badan
13 No RM
Verifikasi :
7. IAK 7: Pengguaan Anastesi dan Sedasi
Judul: Kepatuhan keluar pemulihan 100 %
2
3Tanggal
N No Pasien NO RM Kepatuhanpasien keluar pemulihan
Nama pasien
PENCATATAN o
100%
KET
Ya Tidak
1
Verifikasi :
8. IAK 8: Pengguaan Darah dan Produk-produk Darah
Judul: Penerimaan darah transfuse < 6 jam
Nama pasien
PENCATATAN o RM Kecepatan penerimaan darah transfuse Internal Waktu
Verifikasi :
9. IAK 9: Ketersediaan Isi dan Penggunaan Catatan Tentang Pasien
Judul: KLPCM rawat inap 100 %
FORMAT
N Nama Pasien DIVISI Ruang Perawatan Kelengkapan Dikirim 24
No RM
PENCATATAN o DPJP (Lengkap/tidak jam setelah
lengkap) BPL
(ya/tidak) KET
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Verifikasi :
10. IAK 10: Pencegahan dan Pengendalian,Pengawasan, Serta Pelaporan Infeksi
Judul: Angka Kejadian Pasien Plebitis Pada Pemasangan Infus
DEFINISI Jumlah pasien di ruang rawat inap yang mengalami plebitis setelah
OPERASIONAL diinfus sejumlah <30 %
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mengalami plebitis setelah di infus
DENOMINATOR Jumlah pasien di rawat inap yang diinfus selama 1 (satu) bulan
TARGET <30%
Tanggal
Pemasan Kejadi Phlebitis Phkebitis
gan an Sesuai Terindentifikasi
Catheter Phlebit Kolom 4 Setelah Waktu
Intravena is Baru (mekani/ki Pemasangan
Baru Yang mia/IADP) Cath IV
Terind (Hari Ke…)
entifika
si
1 2 3 4 5 6 7
2
3
Verifikasi
INDIKATOR AREA MANAJERIAL (IAM)
a. 9 Indikator mutu manajerial yang telah ditetapkan seperti tertera pada tabel berikut
:
No Indikator Judul Indikator Penanggung
Jawab (PJ)
1 Pengadaan rutin peralatan Ketersediaan obat dan alkes Ka IGD
kesehatan dan obat penting emergensi di ruang Resusitasi
untuk memenuhi kebutuhan IGD
pasien.
2 Pelaporan kegiatan, Ketetapan waktu pengiriman Kauryanmed
seperti diatur oelh laporan bulanan ke dinkes,
undang-undang dan denkes dan kakesdam
peraturan
3 Manajemen resiko Genset menyala setelah listrik Kepala Unit Urdal
PLN padam ≤ 10 detik
4 Manajemen penggunaan Ketepatan waktu kenaikan Kepala Urusan
sumber daya manusia pangkat Persoonalia (Kaur
Tuud)
5 Harapan dan kepuasan Kepuasan Pelanggan (pasien) Ketua Tim Mutu
pasien dan keluarga keselamatan
pasien Rumah Sakit
(TMKPRS)
6 Harapan dan kepuasan Kepuasan Pegawai Kepala Urusan
staf Personalia (Kaur
Tuud)
7 Demografi dan diagnosis Data Demografi Pasien dan Kepala Rekam
klinis pasien Diagnosis Klinis terdesia 100 Medis
%
8 Manajemen Keuangan Cost recovery Kabina
Yanmasum
9 Pencegahan dan Kepatuhan penggunaan APD Katim PPI
pengendalian,pengawasan, di unit Laundry
serta pelaporan infeksi
NUMERATOR Jumlah obat dan alkes emergensi di ruang resusitasi IGD yang
tersedia
DENOMINATOR Jumlah obat dan alkes emergensi di ruang resusitasi IGD yang harus
tersedia
TARGET ≥80%
KRITERIA Check List obat dan Alkes emergensi yang ada di ruang
INKLUSI resusitasi IGD
KRITERIA Check List obat dan Alkes emergensi yang ada di ruang
EKSKLUSI resusitasi IGD
AREA IGD
PIC Kepala IGD / Kepala Bidang Pelayanan
FORMAT Check List obat dan Alkes emergensi yang ada di ruang
PENCATATAN resusitasi IGD
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Verifikasi :
Verifiaksi
1
2
Verifikasi
Sesuai Terdapat
Dengan Minimal 2
Pasien Identitas
(ya/tidak) (Ya/tidak)
1 2 3 4 5 6 7
Verifikasi :
2. ISKP 2: Meningkatkan Komunikasi yang efektif
Judul : Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsipREADBACK dari
petugas rawat inap kepada DPJD ditandatangani dalam waktu 24 jam
INDIKATOR PMKP SASARAN KESELAMATAM PASIEN
STANDAR SKP 2 : Meningkatkan Komunikasi yang efektif
Verifikasi :
3. ISKP 3: Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan Yang Harus Diwaspadai
Judul : Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat
farmasi
INDIKATOR PMKP SASARAN KESELAMATAM PASIEN
STANDAR SKP 2 : Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan Yang Harus
Diwaspadai
JUDUL Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di
INDIKATOR gudang obat farmasi
TIPE Struktur Proses Outcome Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien untuk labeisasi obat high alert.
DEFINISI Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang
OPERASIONAL dimaksud adalah ketepatan pemberian label oabt high alert
sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit dengan
memperhatikan prinsip keselamatan pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication)
adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius
(sentinel event) dan obat yang beresiko tinggin menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse event) yang termasuk
obat high alert ( lihat SPO Obat High Alert) sebagai berikut ;
1. KCL 7,46%
2. Nacl 3 %
3. Dextrose
4. Sodium Bicarbonat 84 mg
5. HES 6% dalam NaCL 0,9%
6. Manitol 20%
7. Propofol 1%
8. Ketamin 100 mg
9. ISOFLURANE 250 mg
10. Insulin 100 IU/ml
11. EPHINERPIN 1 mg
12. Atracurium Besilat 25 mg
13. Fentanyl 0,785 mg
14. Mophine 10 mg
15. Pethidine 50 mg
16. Bupivacain
17. Lidocain 3%
18. Phenytoin 100 mg
19. Fluorouracil 500 mg
20. Cisplatin 10 mg
21. Ciplatin 50 mg
22. Carboplatin 150 mg
23. Carboplatin 450 mg
24. Disodium Clodonate 60 mg/ml
25. Gemcitabine hydrochloride 100 mg
26. Paclitaxel 6 mg/ml
27. Cyclophospamide 200 mg
28. Cyclophospamide 1 gr
29. Oxaliplatin 5 mg/ml
30. Epirubicin Hidrochloride
31. Paclitaxel 30 mg
32. Paclitaxel 100 mg
33. Decotaxel 20 mg/ 1ml
34. Oxaliplatin 50 mg
35. Etopoxid 100 mg/ 5 ml
36. Gemcitabine Hydrochoride 100 mg
37. Ifafomide 1 gr
38. Ranocyte
39. Uromitexan 400 mg
40. Bevacizumab 100 mg/ml
41. Docetaxel 0,5 ml 40 mg/ml
42. Dpcetaxel 2 ml 80 mg/ml
43. Doxorubicin Hel 10 mg
44. Doxorubicin Hel 10 mg
45. Doxorubicin Hel 50 mg
46. Dacarbacin 200 mg
47. Epirubicin 50 mg
48. epirubicin 10 mg
49. Leucovirin Ca 50 mg
50. Rituximab 500 mg /50 ml
51. Rituximab 100 mg/10 ml
52. Filgrastim 300 mcg
53. Vinotrelbine 10 mg/1ml
54. Vineristine Sulfate 2 mg/ml
55. Transtuzumab 440 mg
56. Anastrozole 1 mg
57. Letrozore 2,3 mg
58. Lapatinib Difosylate 250 mg
59. Bicalutamide 50 mg
60. Ebewe 2,5 mg
61. Capecitabine 50 mg
62. 1-Choloro 2,2,2-Trifluroethiyl
63.
Label harus diisi pada obat-obatan diatas pada bagian obat yang
tidak menutupi identitas obat.
Apabila obat di atas tidak diberikan label high alert sesuai
standar maka harus dilaporkan sebagai KNC
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi high alert sesuai standar oleh farmasi
dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan
KRITERIA Seluruh prosedur pemberian high alert yang dilaksanakan
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
TARGET 100%
AREA Instalasi farmasi
PIC Kepala Instalasi Farmasi
FORMAT
PENCATATAN No Ruangan Jumlah Jumlah Nama Obat KET
Obat Obat High High Alert
High Alert Yang Tidak
Alert Yang Di Diberikan
Yang Pantau Label
Tgl
Diberik (KNC)
an
Label
sesuai
Standar
1 2 3 4 5 6 7
Verifikasi :
4. ISKP 4: Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar
Judul : Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
INDIKATOR PMKP SASARAN KESELAMATAM PASIEN
STANDAR SKP 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
JUDUL Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang
INDIKATOR akan dilakukan tindakan operasi
TIPE Struktur Proses Outcome Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator bedah terhadap
keselamatan pasien sebelum tindakan operasi.
DEFINISI Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda
OPERASIONAL identifiasi khusus untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada
pasien yang akan dilakukan operasi sesuai dengan prosedur yang
tepat dan benar.
Prosedur site marking harus dilakukan oleh doketr operator
dengan penandaan sebagai berikut : dan tanpa inisial nama
dokter bedah, pada sisi lokasi operasi dalam penandaan,
penandaan dilakukan pada semua kasus mencakup lateralitas
(kanan-kiri), multiple struktur (jari tangan ,jari kasi, lesi)
NUMERATOR Jumlah pasien dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan
benar dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
dalam 1 bulan
KRITERIA a. Kasus organ tunggal (contoh section caesarea,operasi jantung)
INKLUSI b. Tindakan pada operasi gigi (sudah menyebutkan nama gigi)
atau gigi yang mau dioperasi sudah ditandai pada foto rontgen
gigi atau diagram gigi
c. Bayi premature dimana pemberian tanda bisa menyebabkan
tattoo permanen
KRITERIA -
EKSKLUSI
TARGET 100%
AREA Instalasi Kamar Operasi
PIC Kepala Instalasi Kamar Operasi
FORMAT Registrasi kamar bedah (elemen kolom dapat dimodifikasi sesuai
PENCATATAN kebutuhan)
N Nam No Tindak Site Site Dilaksanakan KET
o a RM an Marking Marking Oleh Dokter
Pasie Operasi (ya/tidak Tepat Operator
Tgl
n ) Dan dengan
Benar wawancara
(ya/tidak pasien
) (ya.tidak)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Verifikasi :
5. ISKP 5: Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
Judul : Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima momen di rawat inap
INDIKATOR PMKP SASARAN KESELAMATAM PASIEN
STANDAR SKP 5 : Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
JUDUL Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan
INDIKATOR kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima
momen di rawat inap
TIPE Struktur Proses Outcome Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien khususnya dari infeksi nosocomial.
DEFINISI Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam
OPERASIONAL melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6
langkah dan lima momen. Lima momen yang dimaksud adalah :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melaksanakan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien
NUMERATOR Momen cuci tangan yang dilakukan (E)
DENOMINATOR Jumlah Oppurtonity (D)
KRITERIA Petugas Rumah Sakit yang melakukan 5 momen (sebelum
INKLUSI kontak dengan pasien,sebelum melaksanakan tindakan
aseptic,setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan alat dan lingkungan
sekitar pasien)
KRITERIA Petugas Rumah Sakit yang melakukan tindakan di luar 5
EKSKLUSI momen (sebelum kontak dengan pasien,sebelum melaksanakan
tindakan aseptic,setelah kontak dengan pasien, setelah kontak
dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan alat dan
lingkungan sekitar pasien)
TARGET 100%
AREA Semua Area Klinis
PIC Ketua PPI RS
FORMAT
PENCATATAN Checklist dan format observasi kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima momen sesuai format PPI RS
6. ISKP 6: Mengurangi Resiko Cedera Pasien Akibat Jatuh
Judul : Menurunkan angka insiden jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
INDIKATOR PMKP SASARAN KESELAMATAM PASIEN
STANDAR SKP 6: Mengurangi Resiko Cedera Pasien Akibat Jatuh
JUDUL Menurunkan angka insiden jatuh selama perawatan rawat inap di
INDIKATOR rumah sakit
TIPE Struktur Proses Outcome Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit
dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan
mengancam keselamatan banyak pasien.
DEFINISI Pasien Jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat
OPERASIONAL dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai
setengah atau lebih bagian tubuh berada dilantai, sehingga
memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat
atau tidak menimbulkan cedera.
NUMERATOR Jumlah pasien jatuh delam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam
bulan yang sama.
KRITERIA Pasien Jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
TARGET 0%
AREA Ruang Rawat Inap
PIC Kepala Instalasi Rawat Inap
FORMAT Khusus pasien jatuh
PENCATATAN
N Nama NO Tanggal/ Klasifik Tindak Pelaporan KET
o Pasien / RM Jam asi Lanjut Insiden
Tgl MRS
Umur Insiden Perluka KPRS
Pasien an (ya/tidak)
Jatuh
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Verifikasi :
Peningkatan
Pemecahan masalah
dan peningkatan
A P
C D
Standar
A P
Pemecahan masalah
C D
dan peningkatan
Standar
Follow-up
Corrective
Action
Improvement
Plan
(1)
Action (6) Menentukan
Mencapai tujuan
(5) Menyelenggarakan
Memeriksa akibat Pendidikan dan
pelaksanaan
Check latihan
(4)
(3)
Melaksanakan
Do
pekerjaan
Keenam langkah P-D-C-A yang terdapat dalam gambar 3 di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Penyusunan Kamus Indikator Mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut :
Pasien
Pelayanan Kedokteran