Makalah Hasil Analisis SMD MMD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis)
maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya).
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental, dan
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan
dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu mencegah
lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia
sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan,pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintahdan atau masyarakat.
Upaya kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap tujuan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah agar tumbuhkesadaran, pengetahuan dan
pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik secara
individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam bentuk
perilaku sehat.
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara optimal dapat mendukung
tercapainya visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya Desa Sehat adalah:Mewujudkan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan, Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan
mengatasi permasalahan kesehatan, Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat

1
Desa dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Desa, Mewujudkan pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu
masalah kesehatan apa yang terdapat di Kecamatan Peureulak Kota, bagaimana pola perilaku
masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan, kesadaran, dan lain-lain, yang
mempengaruhi status kesehatan di wilayah tersebut, apa saja alternatif pemecahan masalah
kesehatan yang terdapat di Kecamatan Peureulak Kota.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah:


 Tujuan Umum:
Menganalisa masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Peureulak Kota, serta
melakukan kegiatan intervensi terhadap berbagai masalah yang ditemukan.
 Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografi, dan sosial ekonomi) di
Kecamatan Peureulak Kota.
2. Mengetahui masalah kondisi lingkungan (perumahan, sumber air, jamban, saluran
pembuangan air limbah / SPAL, dan pembuangan sampah) di Kecamatan Peureulak
Kota.
3. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat di
Kecamatan Peureulak Kota.
4. Mencari masalah kesehatan, bersama warga Kecamatan Peureulak Kota.
5. Bersama dengan masyarakat mencari upaya pemecahan masalah kesehatan
Kecamatan Peureulak Kota.

1.4 Manfaat Kegiatan

1. Bagi warga Kecamatan Peureulak Kota :


a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
b. Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas masalah kesehatan
yang ada di Kecamatan Peureulak Kota.
c. Mampu memanfaatkan potensi di Kecamatan Peureulak Kota untuk
menyelesaikan berbagai masalah kesehatan.
d. Menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Bagi Puskesmas:
Mengetahui masalah kesehatan yang ada di Kecamatan Peureulak Kota sehingga
dapat mencari solusi mengatasi masalah kesehatan.

2
1.5 Metodologi

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Peureulak Kota meliputi empat


langkah pokok sebagai berikut:
a) Pertemuan Tingkat Desa/PTD (Pertemuan Pra SMD)
Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan Kepala Lingkungan,
Kader/tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan tentang perlunya peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan, SMD dan cara pengisian kuesioner, serta MMD.
b) Survei Mawas Diri (SMD)
SMD adalah suatu survei yang dilakukan oleh warga sendiri yang mempunyai tujuan
untuk mengetahui masalah kesehatan di wilayah dusun tersebut dengan cara pengamatan,
wawancara, dan pengisian kuesioner terstruktur.
c) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pada tahap ini dilakukan pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader, tokoh
masyarakat, dan masyarakat untuk membahas hasil SMD. Dipaparkan beberapa masalah
yang ditemukan dari SMD kemudian dilakukan pemungutan suara untuk ditentukan
prioritasnya dengan menggunakan metode tabel (USG).
d) Kegiatan intervensi.
Selanjutnya dicari alternatif-alternatif pemecahan dari seluruh masalah yang ada.

Persentase Target Standart Pelayanan Minimal


1. Balita dibawa ke posyandu : 100%
2. Pasangan yg menggunakan KB : 80%
3. Komponen rumah sehat (Langit-langit yang bersih, kuat, dan tinggi minimal 2,75
meter, dinding permanen dan kedap air, lantai yang kedap air , memiliki pintu disetiap
ruangan tidur , ventilasi yang terpasang dengan kasa , lubang asap dapur dan
berfungsi dengan baik, keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah, dan
pencahayaan alamiah yang terang) : 80%
4. Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 95%
5. Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan : 80%
6. Makan dengan gizi seimbang : 80%
7. Kandang ternak dan terpisah 10 meter : 70%
8. Keluarga yang anggota keluarganya tidak merokok : 70%
9. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk
seminggu sekali : 70%
10. Jamban yang memenuhi syarat : 75%
11. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan sumber
air lebih dari 10 meter : 75%

3
BAB II
DATA UMUM WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PEUREULAK KOTA

Survei kesehatan (SMD) dilakukan di Puskesmas Peureulak Kota yang memiliki 38 (tiga
puluh delapan) Desa yaitu :

1. Alue Nibong
2. Alue Rambong
3. Alue Dua Paya Gajah
4. Bandrong
5. Bukit Pala
6. Beusa Merano
7. Blang Balok
8. Blang Batee
9. Blang Simpo
10. Blang Bitra
11. Bangka Rimung
12. Cek Embon
13. Cot Muda Itam
14. Cot Geulumpang
15. Cot Keh
16. Dama Tutong
17. Keude
18. Kuala Leuge
19. Kuala Bugak
20. Keumuning
21. Leuge
22. Lhok Dalam
23. Leubok Pempeng
24. Matang Peulawi
25. Matang Gleum
26. Pasir Putih
27. Paya Gajah
28. Paya Meuligoe
29. Paya Lipah
30. Paya Kalui
31. Punti
32. Seunebok Aceh
33. Seunebok Pidie
34. Seunebok Peusangan
35. Seumatang Muda Itam
36. Tanoh Rata
37. Tualang
38. Uteun Dama

2.1 Keadaan Geografis


2.1.1 Letak wilayah

Puskesmas Peureulak Kota terletak di jalan Medan-Banda Aceh, Km 392 Desa Alue Nibong
kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

4
.
2.1.2 Batas wilayah

o Barat : Kecamatan Ranto Peureulak


o Timur : Selat Malaka
o Utara : Kecamatan Peureulak Timur
o Selatan : Peureulak Barat

2.1.3 Luas Wilayah


Luas Wilayah Puskesmas Peureulak Kota adalah 30.039 Km2.
2.2 Keadaan Demografi Puskesmas Peureulak Kota (Profil Puskesmas Tahun 2016)

Jumlah Penduduk
Desa Bumil Bayi Balita
(Jiwa)
Alue Nibong
Alue Rambong
Alue Dua Paya Gajah
Bandrong
Bukit Pala
Beusa Merano
Blang Balok
Blang Batee
Blang Simpo
Blang Bitra
Bangka Rimung
Cek Embon
Cot Muda Itam
Cot Geulumpang
Cot Keh
Dama Tutong
Keude
Kuala Leuge
Kuala Bugak
Keumuning
Leuge
Lhok Dalam
Leubok Pempeng
Matang Peulawi
Matang Gleum
Pasir Putih
Paya Gajah
Paya Meuligoe
Paya Lipah
Paya Kalui
Punti
Seunebok Aceh
Seunebok Pidie
Seunebok Peusangan
Seumatang Muda Itam
Tanoh Rata
Tualang
Uteun Dama

Jumlah 130.726 2.876 2.614 13.726

5
BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI

Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya
pendekatan terhadap perangkat Desa dalam bentuk pertemuan pra SMD.Pada hari Kamis, 2
Maret 2017 dilaksanakan pertemuan pra SMD untuk memberikan penjelasan mengenai dan
pemaparan lembar kuesioner SMD di Puskesmas Peureulak Kota. Kuesioner dibuat dengan suatu
pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen dasar yang mempengaruhi kesehatan, yaitu
lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan kependudukan.
Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan mulai hari Jumat tanggal 3 Maret 2017 sampai
tanggal 31 Maret 2017. Sasaran survei ini adalah 380 kepala keluarga yang ada di 38 Desa dan
masing – masing Desa disurvei 10 kepala keluarga. Berikut ini akan dijabarkan hasil survei
mawas diri tersebut.

3.1 HASIL KUESIONER


3.3.1 DATA UMUM

a) Jumlah Kepala keluarga : 380 KK


b) Jumlah anggota keluarga

Tabel 1. Jumlah Anggota Keluarga


No. Jumlah Anggota Keluarga Total
1. 1 Anggota Keluarga 45
2. 2 Anggota Keluarga 90
3. 3-4 Anggota Keluarga 102
4. > 4 Anggota Keluarga 143
Total Anggota Keluarga 380

c) Jumlah penghasilan (Total responden = 380 KK)


Rp 750.000,- s/d Rp
< Rp 750.000,- > Rp 1.500.000,-
1.500.000,-
82 186 112

d) Keluarga yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) minimal tiga (3) jenis. (Total
responden =380 KK)
YA TIDAK
148 232

e) Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan


Tempat berobat responden dan anggota keluarganya. (Total responden = 380 KK)

6
YANG TIDAK DIHARAPKAN
YANG DIHARAPKAN
- Tradisional (dukun/alternatif) (0)
Tenaga kesehatan (dokter,
- Diobati sendiri (0)
bidan, mantri) (86)
- Lain-lain (0)
304 76

f) Jarak dari rumah responden ke fasilitas kesehatan. (Total responden = 380 KK)
<1km 1-5km 6-10km >10km
102 162 74 42

g) Sarana transportasi yang digunakan. (Total responden = 380 KK)


Jalan kaki Kendaraan pribadi Angkutan umum
65 249 66

h) Keluarga responden adalah peserta Asuransi Kesehatan (BPJS, Jamkesmas, Jamkesda)


(Total responden: 380 KK)
Peserta Asuransi
Ya () Tidak
Kesehatan
361 19

3.3.2 DATA DAMPAK


A. Mortalitas
Tabel 2. Faktor Dampak Mortalitas, dalam satu (1) tahun terakhir
No. Mortalitas Persentase kejadian
1 Kematian Bayi 13
2 Kematian Anak Balita 0
3 Kematian Ibu Hamil 0
4 Kematian Anggota Keluarga 20

B. Morbiditas
Tabel 3. Faktor Dampak Morbiditas
Penyakit yang dijumpai dalam tiga (3) bulan
No Jumlah
terakhir
1 Batuk Pilek 76
2 Diare 47
3 Malaria 0
4 Demam berdarah 2

7
5 Gejala Chikungunya 0
6 TBC 7
7 Demam Tifoid 0
8 Gatal-gatal 31
9 Campak 1
10 Hepatitis 0
11 Varicella 5
12 Flu burung 0
13 Pneumonia 1
14 Asma 8

1. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi, dan Imunisasi


1) Responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) di keluarganya (Total responden = 380
KK)

Ada Tidak
29 351

2) Yang menolong respoden dalam persalinan terakhir (khusus yang mempunyai bayi 0-
12 bulan) ( Total Responden = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tenaga Kesehatan Dukun (0), lain-lain (0)

29 0

3) Responden yang pernah memiliki bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah < 2500
gram) cukup umur (hamil 9 bulan). (Total responden = 380 KK, total responden yang
mempunyai bayi (0-12 bulan) = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak () Ya (0)
26 3

4) Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6 bulan). (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-6 bulan = 12)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak ()
8 4

5. Responden yang hanya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya (6-12 bulan). (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (6-12bulan) = 17)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)

8
9 8

6. Responden yang memiliki bayi dan membawa bayi ke Posyandu. (Total responden =
380 KK, total responden yang mempunyai bayi = 29
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak (0)
29 0

7. Responden yang memiliki bayi yang memiliki buku KIA. (Total responden = 29 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak ( 0)
29 0

8. Responden yang memiliki bayi dan yang membawa buku KIA setiap ke posyandu.
(Total responden = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
29 0

9. Responden yang memiliki bayi dan pernah membaca buku KIA (Total responden =
29 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
29 0

10. Responden yang mengerti isi buku KIA (Total responden = 29 KK)
Cara menyusui bayi 24 3
Imunisasi 29 0
Pemberian kapsul vitamin A 29 0
Pemberian makanan 29 0
pendamping ASI
Tidak mengerti 1 28

11. Responden yang memiliki bayi dan memperoleh imunisasi sesuai usia. (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 29
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
11 18

9
12. Responden ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2 kapsul
vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi diminum
pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28). (Total responden yang
mempunyai bayi (0-12bulan) =29 KK )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
16 13

13. Responden yang memiliki anak balita (1-5 tahun atau 13-60 bulan). (Total responden
= 380 KK)
Ada (0) Tidak (0
89 291

14. Responden yang membawa anak balitanya selalu ditimbang setiap bulannya di
Posyandu. (Total responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
15. Ya (0) Tidak (0)
80 9

Responden yang memiliki anak balita yang memiliki buku KIA. (Total responden =
89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
89 0

16. Responden yang memiliki anak balita dan yang membawa buku KIA setiap ke
Posyandu (Total responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
83 6

17. Responden yang memiliki anak balita dan pernah membaca buku KIA (Total
responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
65 24

18. Responden yang memiliki balita dan mengerti isi buku KIA (Total responden = 89
KK)
Cara memberi makan anak 78 11
Cara merangsang 62 27

10
perkembangan anak
Pemberian kapsul vitamin A 69 20
pada anak
Obat yang harus disediakan 51 38
di rumah
Tidak mengerti 45 44

19. Responden yang memiliki balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk. (Total
responden = bayi dan balita yang datang dan ditimbang ke Posyandu = 89 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak () Ya (0)
85 4

3.3.3. IBU HAMIL


1. Responden yang pada keluarganya terdapat ibu hamil. (Total responden = 380 KK)
Ada () Tidak ()
13 367

2. Responden yang melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan. (Total responden =


380 KK, total ibu hamil = 13)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

3. Tempat dimana responden melakukan pemeriksaan kehamilan. (Total responden =


13 )
Rumah Sakit 0 0
Puskesmas 3 0
Dokter/Dokter Spesialis 0 0
Kandungan
Bidan desa setempat 10 0
Bidan praktek swasta lain 0 0

4. Responden ibu hamil yang memiliki buku KIA. (Total responden ibu hamil = 1 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

5. Responden ibu hamil yang pernah membaca buku KIA. (Total responden ibu hamil =
13 )

11
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

6. Responden yang mengerti isi buku KIA. (Total responden ibu hamil = 13)
Anjuran pemeriksaan Kehamilan secara rutin 13 0
Pemberian imunisasi pada ibu hamil 13 0
Tanda bahaya kehamilan 13 0
Tanda bayi akan lahir 13 0
Tidak mengerti 0 4

7. Tempat responden merencanakan persalinan. (Total responden = 87 KK, total ibu


hamil = 1 )
YANG DIHARAPKAN
Rumah Sakit (), Puskesmas (0), YANG TIDAK DIHARAPKAN
Bidan(), Dokter Kandungan (0) Dukun (0)
Total ()
13 0

8. Rencana penolong persalinan bagi responden. (Total responden = 380 KK, total ibu
hamil = 13 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Dokter () dan bidan (0) Dukun (0) dan sendiri/keluarga (0)
13 0

9. Responden yang di rumahnya telah terpasang stiker P4K (Perencanaan Persalinan


dan Pencegahan Komplikasi). (Total responden = 380 KK, total ibu hamil = 13 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

10. Responden yang mengalami gangguan kehamilan. (Total responden = 380, total ibu
hamil = 13 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak (0) Ya (0)
13 0

11. Responden ibu hamil yang mendapatkan TTD (Tablet Tambah Darah) (Total
responden ibu hamil= 13 )

12
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

12. Responden yang mengetahui kelas ibu hamil (Total Responden = 13)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

13. Responden yang pernah mengikuti kelas ibu hamil (Total Responden = )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0

14. Responden ibu hamil yang mengetahui apa saja yang dibicarakan pada kelas ibu
hamil. (Total responden = 13)
Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan 13 0
Perawatan kehamilan 13 0
Persalinan 13 0
Perawatannifas 13 0
Tidak tahu 0 1

15. Respon dari suami atau keluarga (Total Responden = 13)


YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Kurang setuju (0), Tidaksetuju (0)
13 0

3.3.4 KB
1. Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia subur (15-45 tahun dan
menikah) (Total responden = 380 KK)
Ada () Tidak ()
289 91

2. Responden yang menggunakan alat kontrasepsi (Total responden = 289 KK)

YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya () Tidak ()

283 97

3.3.5 GIZI
1. Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (Total responden = 380 KK)

13
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak ()
183 197

2. Responden yang selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan/menu seimbang.


(Total responden = 380 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak ()
274 106

3. Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (Total responden = 380 KK)

YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya () Tidak ()
187 193

4. Bentuk garam yang digunakan responden. (Total responden = 380 KK)

Halus 245
Krosok 70
Bata 65

5. Tempat responden membeli garam. (Total responden = 380 KK)

Pasar 145
Warung 127
Tukang sayur 71
Lain-lain (Supermarket, 37
minimarket)

6. Responden yang termasuk dalam keluarga Kadarzi (keluarga sadar gizi). (Total
responden = 380 KK)

YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya () Tidak ()
0 0

3.3.6 Rumah dan Lingkungan


 Komponen Rumah Sehat
1. Responden yang memiliki langit-langit rumah (Total responden = 380 KK)
Tidak ada () Ada, bersih, rawan Ada, bersih, kuat dan
kecelakaan (0) tinggi min 2,75 m (0)

14
59 75 134

2. Responden yang memiliki dinding rumah (Total responden = 380 KK)


Non permanen (Bukan Semi permanen / Permanen dan kedap
tembok, terbuat dari tembok tidak air ()
anyaman bambu) () diplester ()
46 101 233

3. Responden yang memiliki lantai rumah (Total responden = 380 KK)

Tanah () Seluruh lantai Seluruhnya kedap Seluruhnya


plester kasar () air, sebagian keramik ()
keramik ()
33 84 106 157

4. Pintu rumah responden. (Total responden = 380 KK)


Hanya ada pintu utama () Setiap ruang tidur terpasang
pintu ()
130 250

5. Responden yang memiliki jendela kamar tidur (Total responden = 380 KK)
Tidak ada () Ada ()

145 235

6. Responden yang memiliki jendela ruang keluarga (Total responden = 380 KK)
Ada () Tidak ada ()

249 131

7. Responden yang memiliki ventilasi di rumah (Total responden = 380 KK)


Tidak ada () Ada, <10% Ada, >10% luas lantai, Ada, >10% luas lantai,
luas lantai () tidak dipasang kasa () dipasang kasa ()
76 87 101 116

8. Responden yang memiliki lubang asap dapur (Total responden = 380 KK)
Ada dan berfungsi dengan Ada () Tidak ada ()
baik ()
135 142 103

9. Responden yang memilki rumah dengan pencahayaan (pencahayaan alamiah) (Total


responden = 380 KK)

15
Terang, enak untuk Kurang terang, bila Tidak terang, tidak dapat
membaca dan tidak silau () untuk membaca mata digunakan untuk
terasa sakit () membaca ()
277 68 35

10. Responden yang setiap ventilasinya terpasang kassa nyamuk (pencegahan terhadap
kemungkinan resiko penularan penyakit oleh hewan serangga / nyamuk). (Total
responden = 380 KK)
Ada pada semua ventilasi () Ada sebagian Tidak ada ()
terutama kamar
tidur ()
198 134 48

 Sarana Sanitasi
Sumber Air Bersih Yang Digunakan Responden
Sumur Gali 92
Sumur Pompa 82
PDAM 171
Dll 35
Total 380

3.3.7 KHUSUS
1. Khusus Tentang Sumur Gali. (Total responden = 92 KK)
Uraian Ya Tidak
Kekeruhan air 30 62
Warna air 12 80
Rasa air 6 86
Bau air 8 84
Jarak dengan jamban < 10 meter 45 47
Jarak dengan sumber pencemaran kotoran 36 56
hewan, sampah, genangan air <10 meter
Genangan air dalam jarak < 2meter 28 64
Saluran pembuangan air yang rusak atau 20 72
tidak ada
Semen yang mengitari sumur radius < 1 29 63
meter
Ember dan tali timba yang diletakkan tidak 18 74
sesuai tempatnya sehingga memungkinkan
pencemaran

16
Bibir sumur / cincin tidak sempurna 30 62
(memungkinkan air merembes ke dalam
sumur
Dinding semen sepanjang ke dalaman 3 34 58
meter dari atas permukaan tanah tidak
diplester, tutup rapat / tidak sempurna

2. Responden yang memiliki sarana air bersih (SAB) (Total responden = 380 KK)
Ada, milik Bukan milik Ada, milik Bukan milik
sendiri, sendiri, sendiri, tidak sendiri, tidak
memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi
() () () syarat ()
231 87 50 12

3. Responden yang memiliki jamban (Total responden = 380 KK)


Tidak ada () Ada tapi tidak memenuhi Ada dan memenuhi
syarat () syarat ()
153 167 60

3.3.8 PERTANYAAN KHUSUS TENTANG JAMBAN (Total responden = 380 KK)


Uraian Ya Tidak
Penampungan akhir kotoran/jamban berjarak < 10 m 48 332
dengan sumber air
Penutup sumur resapan jamban (penampungan akhir 36 344
kotoran) tidak kedap air
Konstruksi jamban memungkinkan binatang penyebar 39 341
penyakit menjamah kotoran dalam jamban
Jamban menimbulkan bau 57 329
Jamban tidak selalu terjaga kebersihannya 66 314

4. Responden yang memiliki sarana pembuangan air limbah (Total responden = 380
KK)
Ada, jarak dengan sumber Ada, jarak dengan sumber Tidak ada
air > 10 meter atau ke air < 10 meter atau kesaluran ()
saluran kota () terbuka ()
44 127 209

17
3.3.9 PERTANYAAN KHUSUS SPAL. (Total responden = 380 KK )
Uraian Ya Tidak
Jarak antara SPAL dengan sumber air >10 m 156 14
SPAL tertutup 50 20
SPAL tidak berbau 50 21
Aliran SPAL lancar/tidak menggenang 58 11

5. Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah (Total responden = 380 KK)
Ada, kedap air dan Ada, tidak kedap air dan Tidak ada ()
tertutup () tidak tertutup ()
148 120 112

 Perilaku Penghuni
1. Kebiasaan responden sering membuka jendela. (Total responden = 380 KK)
Setiap hari () Kadang-kadang () Tidak pernah ()
208 108 64

2. Responden yang sering menyapu dan mengepel rumah (Total responden = 380 KK)
Setiap hari () Tiap tiga hari () Seminggu ()
202 135 43

3. Tempat dimana responden membuang tinja. (Total responden = 380 KK)


Dibuang Ke wc/jamban ()
kesungai/kebun/kolam/sembarangan ()
203 177

4. Responden yang selalu membuang sampah pada tempatnya. (Total responden = 380
KK)
Dimanfaatkan / Ke TPS / petugas Sungai/kebun/kolam/
daur ulang () sampah (0) sembarangan ()
0 123 257
5. Kepadatan penghuni dalam rumah. (total responden=380 KK)
< 8 m2 perorang () >8 m2 perorang ()
132 258

6. Keberadaan tikus dalam rumah. (Total responden =380 KK)


Ada () Tidak ada ()
230 160

7. Keberadaan lalat dalam rumah. (Total responden = 380 KK)

18
>5 ekor () < 5 ekor ()
252 28

8. Keberadaan kecoa dalam rumah. (Total responden =380 KK)


Ada () Tidak ada ()
268 112

9. Keberadaan nyamuk dalam rumah. (Total responden = 380 KK)


Ada () Tidak ada ()
274 106

10. Keberadaan jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll). (Total
responden = 380 KK)
Ada () Tidak ada ()
114 266

11. Letak kandang ternak. (tTotal responden = 380 KK)


Menyatu dengan Terpisah dari Terpisah dari rumah >10 m
rumah () rumah <10 m () atau tidak punya ternak ()
130 197 53

3.4.0 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Total Responden = 380)


No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah persalinan di keluarga Anda 380 0
ditolong oleh tenkes terampil?
2. Apakah Anda memeriksakan kehamilan 356 24
minimal selama 4 kali selama hamil
3. Apakah di keluarga Anda hanya memberi 173 207
ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6
bulan?
4. Apakah balita anda ditimbang secara rutin 158 222
(minmal 8 kali setahun)?
5. Apakah keluarga Anda biasa makan dengan 270 110
gizi seimbang?
6. Apakah keluarga Anda menggunakan air 345 35
bersih untuk kebutuhan sehari-hari?
7. Apakah Anda biasa BAB di jamban sehat? 169 211

8. Apakah keluarga anda sehari-hari 267 113


membuang sampah pada tempatnya?

19
9. Apakah keluarga Anda menggunakan lantai 275 105
rumah kedap air (bukan tanah)?
10. Apakah keluarga Anda biasa mencuci 197 183
tangan dengan sabun sebelum makan dan
sesudah makan?
11. Apakah ada anggota keluarga yang 267 113
merokok?

12. Apakah keluarga anda melakukan aktifitas 164 216


fisik min 30 menit setiap hari?
13. Apakah anggota keluarga Anda terbiasa 174 206
menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu
pagi sebelum makan dan malam sebelum
tidur?

14. Apakah tidak ada anggota keluarga Anda 0 0


yang minum miras/narkoba?
15. Apakah keluarga Anda menjadi
anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/BPJS?
16. Apakah di lingkungan Anda melakukan 67 313
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
seminggu sekali?

20
BAB IV
RUMUSAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah Puskesmas Peureulak Kota

No Kegiatan Target (%) Capaian (%)


1 Balita di bawa ke posyandu 100 79,5
2 Pasangan yang menggunakan 80 52
KB
3 Rumah yang memenuhi syarat 80 77,27
rumah sehat
4 Pemberian ASI Eksklusif 80 68,7
sampai usia 6 bulan
5 Makan dengan gizi seimbang 80 66,43
6 Keluarga yang anggota 70 27,7
keluarga tidak merokok
7 Keluarga yang di 70 65
lingkungannya terbiasa
melakukan pemberantasan
sarang nyamuk seminggu
sekali
8 Keluarga yang memiliki 80 18
TOGA
9 Keluarga yang memiliki CTPS 100 93

B. Prioritas Masalah

Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan pemecahan masalah perlu dibuat
prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah ditentukan berdasarkan metode USG. Metode ini
mengacu pada 3 indikator sebagai berikut:
1. Urgency ( mendesaknya )
2. Seriousness (kegawatannya)
3. Growth (perkembangannya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untukmemudahkan
warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah yang ada.
1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1 = Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 = Tidak gawat

21
2 = Kurang gawat
3 = Cukup gawat
4 =Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap masalah
berdasarkan masing-masing indikator U, S, G. Penentuan skoring dilakukan dengan cara
pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.

Hasil kesimpulan scoring dari ketujuh Desa didapatkan nilai sebagai berikut :

No Masalah U S G Total Urutan

1 Masih ada balita yang tidak


dibawa ke posyandu setiap 3,5 2,5 2,7 8,7 V
bulan

2 Masih ada keluarga yang


3,5 3,1 3,1 9,7 III
kurang sadar gizi

3 Masih ada ibu yang tidak


memberi ASI eksklusif sampai 3,0 2,7 2,9 8,6 VI
usia 6 bulan

4 Masih ada rumah yang tidak


3,5 2,7 2,9 9,1 II
memenuhi syarat rumah sehat

5 Masih ada keluarga yang


3,5 2,7 2,9 9,1 IV
anggota keluarganya merokok

6 Keluarga tidak melakukan


2,8 2,6 2,0 7,4 VIII
PHBS (CTPS sebelum makan)

7 Masih rendahnya persentase


Pasangan Usia Subur yang 2,8 2,7 2,5 8,0 VII
menggunakan alat kontrasepsi.

8 Masih ada keluarga yang di


lingkungannya tidak terbiasa
3,5 3,5 3,6 10,6 I
melakukan pemberantasan
sarang nyamuk seminggu

22
sekali

9 Keluarga yang tidak


1,9 1,8 1,8 5,5 IX
melakukan TOGA

Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:
1. Masih ada keluarga yang di lingkungannya tidak terbiasa melakukan pemberantasan
sarang nyamuk seminggu sekali
2. Masih ada keluarga yang kurang sadar gizi
3. Masih ada keluarga yang anggota keluarganya merokok
4. Masih ada rumah yang tidyarat rumah sehat
5. Masih ada balita yang tidak dibawa ke posyandu setiap bulan
6. Masih ada ibu yang tidak memberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
7. Masih ada PUS yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
8. Masih ada Keluarga tidak melakukan PHBS (cuci tangan pakai sabun)
9. Masih ada keluarga yang tidak melakukan TOGA

23
C.Analisa Penyebab Masalah
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Ibu tidak memiliki waktu membawa  Kordinasi lintas program belum


anaknya ke posyandu karena bekerja maksimal
 Pengetahuan masyarakat masih  Koordinasi lintas sektor belum
kurang maksimal

Rendahnya
cakupan Balita
yg dibawa ke
posyandu di
wilayah
Peureulak Kota
tahun 2017
sebesar 79,5 %

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Transpot petugas kurang
membawa balitanya ke posyandu

SARANA DANA LINGKUNGAN


24
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Masih memiliki kepercayaan banyak  Kordinasi lintas program belum


anak banyak rezeki maksimal
 Pengetahuan masyarakat masih  Koordinasi lintas sector belum
kurang maksimal
 Masih takut menggunakan KB
Rendahnya
Pasangan yang
menggunakan KB
di wilayah
Peureulak Kota
Tahun 2017
sebanyak 52 %

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Anggaran penyuluhan
masih kurang menggunakan KB

SARANA DANA LINGKUNGAN

25
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Perubahan gaya hidup (Ibu masih  Kordinasi lintas program belum


banyak yang tidak mau menyusui maksimal
bayi) dan sebagian besar Ibu bekerja  Koordinasi lintas sector belum
 Pengetahuan masyarakat masih maksimal
kurang

RendahnyaCak
upan ASI
Eksklusif di
wilayah
Peureulak Kota
Tahun 2017
68,7%

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Gencarnya iklan susu bayi
Belum tersedianya POJOK ASI di tpt kerja / TTU Anggaran masih kurang
 Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
menyusui bayi

SARANA DANA LINGKUNGAN

26
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Perubahan gaya hidup (menyukai  Kordinasi lintas program belum


makanan cepat saji / junct food) maksimal
 Pengetahuan masyarakat masih  Koordinasi lintas sector belum
kurang maksimal

Rendahnya
cakupan masy
yang makan
dengan
makanan dgn
gizi seimbang di
wilayah
Peureulak Kota
Tahun 2017
sebanyak 66,43
%

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Anggaran masih kurang
menyediakan menu makanan gizi seimbang

SARANA DANA LINGKUNGAN

27
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Adanya sebuah tradisi tidak merokok  Kordinasi lintas program belum


tidak jantan maksimal
 Koordinasi lintas sector belum
 Kurangnya kesadaran penduduk maksimal
Tentang akibat ygh timbul krn
Tingginya
merokok Keluarga
yang anggota
keluarga
merokok 72,3
% di wilayah
Peureulak
Kota Tahun
2017

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang


Anggaran masih kurang
 Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
agar tidak merokok

SARANA DANA LINGKUNGAN

28
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Kurangnya kesadaran masyarakat  Kordinasi lintas program belum


untuk memberantas jentik di rumah maksimal
 Koordinasi lintas sector belum
maksimal
Rendahnya
Keluarga yang di
lingkungannya
terbiasa
melakukan
pemberantasan
sarang nyamuk
seminggu sekali
di wilayah
Peureulak Kota
sebesar 65 %

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga untuk aktif melakukan pSN
Anggaran masih kurang
seminggu sekali

SARANA DANA LINGKUNGAN

29
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Mayarakat merasa tidak terlalu  Kordinasi lintas program belum


penting menanam TOGA maksimal
 Koordinasi lintas sector belum
maksimal

Rendahnya
Keluarga
yang
memiliki
TOGA 18 %
di wilayah
Peureulak
Kota Tahun
2017

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga untuk membudidayakan
Anggaran masih kurang
TOGA tidak ada

SARANA DANA LINGKUNGAN

30
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Pengetahuan Masyarakat masih  Kordinasi lintas program belum


kurang tentang dampak bila tdk maksimal
melakukan CTPS  Koordinasi lintas sector belum
 Masyarakat lebih praktis dengan air maksimal
tanpa sabun.

Rendahnya
keluarga yang
melakukan
CTPS 93 %
wilayah
Peureulak
Kota tahun
2017

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga untuk membiasakan CTPS
Anggaran masih kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN

31
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

METODE
MANUSIA

 Pengetahuan Masyarakat masih  Koordinasi lintas sector belum


kurang mengenai rumah sehat maksimal

Masih ada
rumah yang
tidak memiliki
syarat rumah
sehat 2,21 %

Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang  Dukungan keluarga untuk membudayakan
Anggaran masih kurang
hidup sehat

SARANA DANA LINGKUNGAN

32
BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah adalah memberikan


alternatif pemecahan masalah. Masalah yang terdapat di 7 Desa dikategorikan menjadi
masalah fisik dan nonfisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan alternatif
pemecahan masalah yang tertulis pada tabel 7.

No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan


Pemecahan masalah terpilih
1. Masih ada  Kurangnya kesadaran  Penyuluhan  Penyuluhan
keluarga yang di masyarakat tentang tentang
lingkungannya pentingnya pentingnya
tidak terbiasa pemberantasa pemberantasa
melakukan n dan n dan
pemberantasan pencegahan pencegahan
sarang nyamuk sarang sarang sarang sarang
seminggu sekali nyamuk nyamuk

2. Masih ada  kurangnya  Penyuluhan  Penyuluhan


rumah yang pengetahuan rumah sehat rumah sehat
tidak memenuhi masyarakat tentang  Usulan dana  Usulan dana
syarat rumah syarat rumah sehat sehat sehat
sehat

 Penyuluhan  Penyuluhan
3. Masih ada  Kurangnya
gizi seimbang gizi seimbang
keluarga yang pengetahuan
kurang sadar masyarakat tentang
gizi gizi seimbang

4. Masih ada  Kebiasaan penduduk  Penyuluhan  Penyuluhan


keluarga yang setempat merokok bahaya bahaya
anggota  Kurangnya merokok merokok
keluarganya kesadaran penduduk  Membuat  Membuat
merokok yang merokok akan lokasi KTR lokasi KTR
akibat yang bisa
timbul karena
merokok.

33
5. Masih ada balita  Ibu- ibu tidak  Penyuluhan  Penyuluhan
yang tidak sempat datang pentingnya pentingnya
dibawa ke membawa balitanya balita di balita di
posyandu setiap bawa ke bawa ke
ke posyandu
bulan posyandu posyandu

 Kurangnya  Ibu- ibu  Ibu- ibu


pengetahuan yang tidak yang tidak
masyarakat tentang sempat sempat
pentingnya datang ke datang ke
Posyandu posyandu posyandu
datang ke datang ke
bidan bidan
terdekat terdekat
untuk untuk
memeriksak memeriksak
an balitanya an balitanya
6. Kurangnya  Kurangnya  Penyuluhan  Penyuluhan
Pemberian ASI pengetahuan tentang ASI tentang ASI
ekslusif pada masyarakat tentang eksklusif eksklusif
bayi (0-6 bulan) pada bayi pada bayi
pemerian ASI
usia sampai usia sampai
eksklusif pada bayi 6 bulan 6 bulan
sampai usia 6 bulan

7. Masih ada PUS  Masih ada  Pemberian  Pemberian


yang tidak masyarakat yang informasi informasi
menggunakan merasa takut tentang tentang
alat kontrasepsi menggunakan alat pemakaian pemakaian
kontrasepsi kontrasepsi kontrasepsi
 Pengetahuan kepada kepada
masyarakat tentang masyarakat masyarakat
pemakaian
kontrasepsi masih
kurang
 Budaya yang
menganut banyak
anak banyak rejeki

 Masyarakat ingin
8. Masih ada mencuci tangan
keluarga yang kebih praktis tanpa  Penyuluhan  Penyuluhan
tidak melakukan sabun tentang tentang
PHBS (cuci manfaat manfaat
tangan pakai CTPS dan CTPS dan
 Pengetahuan dampak dampak
sabun) masyarakat masih tidak tidak
kurang tentang melakukan melakukan
dampak dari tidak CTPS CTPS
melakukan CTPS
 Pemberian  Pemberian

34
informasi informasi
melalui melalui
poster poster
tentang cara tentang cara
melakukan melakukan
CTPS CTPS

9.  Masyarakat merasa  Pemberian  Pemberian


Masih ada tidak terlalu penting informasi informasi
keluarga yang menanam TOGA tentang tentang
tidak melakukan pentingnya pentingnya
TOGA menanam menanam
TOGA TOGA

Tabel Alternatif pemecahan masalah

Rekapitulasi alternatif pemecahan masalah:

1. Penyuluhan tentang pentingnya pemberantasan dan pencegahan sarang nyamuk


2. Penyuluhan tentang gizi seimbang
3. Penyuluhan tentang bahaya merokok
4. Membuat Lokasi KTR
5. Penyuluhan tentang pentingnya balita dibawa ke Posyandu
6. Himbauan kepada ibu – ibu yang tidak sempat datang ke Posyandu, agar datang ke
bidan terdekat untuk memeriksakan balitanya
7. Penyuluhan tentang ASI eksklusif
8. Pemberian informasi tentang pemakaian alat kontrasepsi kepada masyarakat
9. Penyuluhan tentang manfaat CTPS dan dampak tidak melakukan CTPS
10. Pemberian informasi melalui poster tentang cara melakukan CTPS
11. Pemberian informasi tentang pentingnya menanam TOGA.

35
BAB VI
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

6.1 SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

SMD dilaksanakan pada 05 Desember – 14 Desember 2017 di Kecamatan Peureulak


Kota, dengan cara mengunjungi rumah ke rumah. Surveyor adalah kader desa didampingi
oleh petugas Puskesmas. Sasaran survey sebanyak 380 rumah KK di 38 Desa wilayah kerja
Puskesmas Peureulak Kota. Sebagai responden adalah KK atau yang dianggap KK. Survey
dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara dengan kuisioner terstruktur.

6.2 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan di masing – masing Desa sebagai berikut.
No Desa Waktu Pelaksanaan MMD Tempat MMD

1 Alue Nibong
2 Alue Rambong
3 Alue Dua Paya
Gajah
4 Bandrong
5 Bukit Pala
6 Beusa Merano
7 Blang Balok
8 Blang Batee
9 Blang Simpo
10 Blang Bitra
11 Bangka Rimung
12 Cek Embon
13 Cot Muda Itam
14 Cot Geulumpang
15 Cot Keh
16 Dama Tutong
17 Keude
18 Kuala Leuge
19 Kuala Bugak
20 Keumuning
21 Leuge
22 Lhok Dalam
23 Leubok Pempeng
24 Matang Peulawi
25 Matang Gleum
36
26 Pasir Putih
27 Paya Gajah
28 Paya Meuligoe
29 Paya Lipah
30 Paya Kalui
31 Punti
32 Seunebok Aceh
33 Seunebok Pidie
34 Seunebok
35 Peusangan
36 Seumatang Muda
Itam
37 Tanoh Rata
38 Tualang
39 Uteun Dama

Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan:


1. Melakukan pembahasan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan
2. Membuat kesepakatan masalah yang ditemukan melalui SMD.
3. Menentukan prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.
4. Merumuskan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan

Rincian Kegiatan MMD


Peserta : Lintas Sektor dan Petugas Puskesmas
Acara :
1. Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan Puskesmas
2. Presentasi Hasil Survei Mawas Diri Puskesmas Peureulak Kota
3. Diskusi persamaan persepsi masalah
4. Menjelaskan cara penilaian untuk menentukan prioritas masalah
- Cara penentuan prioritas
- Penentuan hasil prioritas dan alternatif pemecahan masalah
5. Diskusi penentuan program Intervensi, tujuan, sasaran, dan waktu penyuluhan.
6. Penutupan oleh Kepala Puskesmas Peureulak Kota

37
. BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
38.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil survei kesehatan di 7 Desa, Kecamatan Peureulak Kota, didapatkan
12 masalah berdasarkan target SPM. Setelah di musyawarahkan melalui kegiatan MMD, didapatkan
9 masalah yang telah disepakati bersama dan ditentukan prioritasnya dari pihak puskesmas dan
pihak warga. Permasalahan yang ditemukan yaitu masih ada keluarga yang lingkungannya tidak
terbiasa meakukan pemberantasan sarang nyamuk seminggu sekali, masih ada balita yang tidak
dibawa ke posyandu setiap bulan, masih ada keluarga yang kurang sadar gizi, masih ada ibu yang
tidak memberi ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, masih ada rumah yang tidak memenuhi syarat
rumah sehat, masih ada keluarga yang anggota keuarganya merokok, masih ada keluarga yang tidak
melakukan PHBS (cuci tangan sebelum makan ), masih rendahnya persentase Pasangan Usia Subur
yang menggunakan alat kontrasepsi, masih ada keluarga yang tidak melakukan TOGA.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan masalah sesuai masalah
yang didapatkan salah satunya dengan mengadakan penyuluhan pada warga Kecamatan Peureulak
Kota dengan harapan meningkatnya pengetahuan warga tentang masalah kesehatan yang dialami.
38.2 Saran

1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat


Lurah, Kepling, perangkat Desa dan tokoh masyarakat tetap aktif membina dan
menggerakkan warga secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kesadaran
warga mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan kesehatan lingkungan. Perlu
dilakukan tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan agar
warga, secara bertahap mulai menyadari dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Terhadap pihak pengelola kesehatan.
a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan yang ada di Desa.
b. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kegiatan pemantauan secara rutin dan
berkelanjutan.
c. Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga memperluas pengetahuan warga
Desa.
d. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam meningkatkan kesadaran warga.
Dan juga membantu perangkat Desa untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak lain yang
dapat membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang timbul.

38
BAB VIII
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi kesehatan warga Kecamatan
Peureulak Kota, yang terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara warga Desa, perangkat Desa,
dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif
pemecahan masalah dari masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil
alternatif pemecahan masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Kecamatan Peureulak
Kota menjadi kecamatan sehat.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna tercapai
Desa dan Kecamatan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan warga Kecamatan Peureulak Kota.

39
DAFTAR PUSTAKA

1. Muninjaya Gde. Manajemen Kesehatan. EGC: Jakarta; 2002.


2. Hartoyo. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Survei Mawas Diri dan Intervensi Masyarakat
dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan. Magelang; 2011.

40
41

Anda mungkin juga menyukai