Makalah Hasil Analisis SMD MMD
Makalah Hasil Analisis SMD MMD
Makalah Hasil Analisis SMD MMD
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis)
maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya).
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental, dan
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan
dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu mencegah
lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia
sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan,pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintahdan atau masyarakat.
Upaya kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap tujuan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah agar tumbuhkesadaran, pengetahuan dan
pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik secara
individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam bentuk
perilaku sehat.
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara optimal dapat mendukung
tercapainya visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya Desa Sehat adalah:Mewujudkan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan, Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan
mengatasi permasalahan kesehatan, Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat
1
Desa dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Desa, Mewujudkan pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional kesehatan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu
masalah kesehatan apa yang terdapat di Kecamatan Peureulak Kota, bagaimana pola perilaku
masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan, kesadaran, dan lain-lain, yang
mempengaruhi status kesehatan di wilayah tersebut, apa saja alternatif pemecahan masalah
kesehatan yang terdapat di Kecamatan Peureulak Kota.
2
1.5 Metodologi
3
BAB II
DATA UMUM WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PEUREULAK KOTA
Survei kesehatan (SMD) dilakukan di Puskesmas Peureulak Kota yang memiliki 38 (tiga
puluh delapan) Desa yaitu :
1. Alue Nibong
2. Alue Rambong
3. Alue Dua Paya Gajah
4. Bandrong
5. Bukit Pala
6. Beusa Merano
7. Blang Balok
8. Blang Batee
9. Blang Simpo
10. Blang Bitra
11. Bangka Rimung
12. Cek Embon
13. Cot Muda Itam
14. Cot Geulumpang
15. Cot Keh
16. Dama Tutong
17. Keude
18. Kuala Leuge
19. Kuala Bugak
20. Keumuning
21. Leuge
22. Lhok Dalam
23. Leubok Pempeng
24. Matang Peulawi
25. Matang Gleum
26. Pasir Putih
27. Paya Gajah
28. Paya Meuligoe
29. Paya Lipah
30. Paya Kalui
31. Punti
32. Seunebok Aceh
33. Seunebok Pidie
34. Seunebok Peusangan
35. Seumatang Muda Itam
36. Tanoh Rata
37. Tualang
38. Uteun Dama
Puskesmas Peureulak Kota terletak di jalan Medan-Banda Aceh, Km 392 Desa Alue Nibong
kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
4
.
2.1.2 Batas wilayah
Jumlah Penduduk
Desa Bumil Bayi Balita
(Jiwa)
Alue Nibong
Alue Rambong
Alue Dua Paya Gajah
Bandrong
Bukit Pala
Beusa Merano
Blang Balok
Blang Batee
Blang Simpo
Blang Bitra
Bangka Rimung
Cek Embon
Cot Muda Itam
Cot Geulumpang
Cot Keh
Dama Tutong
Keude
Kuala Leuge
Kuala Bugak
Keumuning
Leuge
Lhok Dalam
Leubok Pempeng
Matang Peulawi
Matang Gleum
Pasir Putih
Paya Gajah
Paya Meuligoe
Paya Lipah
Paya Kalui
Punti
Seunebok Aceh
Seunebok Pidie
Seunebok Peusangan
Seumatang Muda Itam
Tanoh Rata
Tualang
Uteun Dama
5
BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya
pendekatan terhadap perangkat Desa dalam bentuk pertemuan pra SMD.Pada hari Kamis, 2
Maret 2017 dilaksanakan pertemuan pra SMD untuk memberikan penjelasan mengenai dan
pemaparan lembar kuesioner SMD di Puskesmas Peureulak Kota. Kuesioner dibuat dengan suatu
pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen dasar yang mempengaruhi kesehatan, yaitu
lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan kependudukan.
Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan mulai hari Jumat tanggal 3 Maret 2017 sampai
tanggal 31 Maret 2017. Sasaran survei ini adalah 380 kepala keluarga yang ada di 38 Desa dan
masing – masing Desa disurvei 10 kepala keluarga. Berikut ini akan dijabarkan hasil survei
mawas diri tersebut.
d) Keluarga yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) minimal tiga (3) jenis. (Total
responden =380 KK)
YA TIDAK
148 232
6
YANG TIDAK DIHARAPKAN
YANG DIHARAPKAN
- Tradisional (dukun/alternatif) (0)
Tenaga kesehatan (dokter,
- Diobati sendiri (0)
bidan, mantri) (86)
- Lain-lain (0)
304 76
f) Jarak dari rumah responden ke fasilitas kesehatan. (Total responden = 380 KK)
<1km 1-5km 6-10km >10km
102 162 74 42
B. Morbiditas
Tabel 3. Faktor Dampak Morbiditas
Penyakit yang dijumpai dalam tiga (3) bulan
No Jumlah
terakhir
1 Batuk Pilek 76
2 Diare 47
3 Malaria 0
4 Demam berdarah 2
7
5 Gejala Chikungunya 0
6 TBC 7
7 Demam Tifoid 0
8 Gatal-gatal 31
9 Campak 1
10 Hepatitis 0
11 Varicella 5
12 Flu burung 0
13 Pneumonia 1
14 Asma 8
Ada Tidak
29 351
2) Yang menolong respoden dalam persalinan terakhir (khusus yang mempunyai bayi 0-
12 bulan) ( Total Responden = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tenaga Kesehatan Dukun (0), lain-lain (0)
29 0
3) Responden yang pernah memiliki bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah < 2500
gram) cukup umur (hamil 9 bulan). (Total responden = 380 KK, total responden yang
mempunyai bayi (0-12 bulan) = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak () Ya (0)
26 3
4) Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6 bulan). (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-6 bulan = 12)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak ()
8 4
5. Responden yang hanya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya (6-12 bulan). (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (6-12bulan) = 17)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
8
9 8
6. Responden yang memiliki bayi dan membawa bayi ke Posyandu. (Total responden =
380 KK, total responden yang mempunyai bayi = 29
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak (0)
29 0
7. Responden yang memiliki bayi yang memiliki buku KIA. (Total responden = 29 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak ( 0)
29 0
8. Responden yang memiliki bayi dan yang membawa buku KIA setiap ke posyandu.
(Total responden = 29)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
29 0
9. Responden yang memiliki bayi dan pernah membaca buku KIA (Total responden =
29 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
29 0
10. Responden yang mengerti isi buku KIA (Total responden = 29 KK)
Cara menyusui bayi 24 3
Imunisasi 29 0
Pemberian kapsul vitamin A 29 0
Pemberian makanan 29 0
pendamping ASI
Tidak mengerti 1 28
11. Responden yang memiliki bayi dan memperoleh imunisasi sesuai usia. (Total
responden = 380 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 29
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
11 18
9
12. Responden ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2 kapsul
vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi diminum
pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28). (Total responden yang
mempunyai bayi (0-12bulan) =29 KK )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
16 13
13. Responden yang memiliki anak balita (1-5 tahun atau 13-60 bulan). (Total responden
= 380 KK)
Ada (0) Tidak (0
89 291
14. Responden yang membawa anak balitanya selalu ditimbang setiap bulannya di
Posyandu. (Total responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
15. Ya (0) Tidak (0)
80 9
Responden yang memiliki anak balita yang memiliki buku KIA. (Total responden =
89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
89 0
16. Responden yang memiliki anak balita dan yang membawa buku KIA setiap ke
Posyandu (Total responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
83 6
17. Responden yang memiliki anak balita dan pernah membaca buku KIA (Total
responden = 89)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
65 24
18. Responden yang memiliki balita dan mengerti isi buku KIA (Total responden = 89
KK)
Cara memberi makan anak 78 11
Cara merangsang 62 27
10
perkembangan anak
Pemberian kapsul vitamin A 69 20
pada anak
Obat yang harus disediakan 51 38
di rumah
Tidak mengerti 45 44
19. Responden yang memiliki balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk. (Total
responden = bayi dan balita yang datang dan ditimbang ke Posyandu = 89 KK)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak () Ya (0)
85 4
4. Responden ibu hamil yang memiliki buku KIA. (Total responden ibu hamil = 1 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0
5. Responden ibu hamil yang pernah membaca buku KIA. (Total responden ibu hamil =
13 )
11
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0
6. Responden yang mengerti isi buku KIA. (Total responden ibu hamil = 13)
Anjuran pemeriksaan Kehamilan secara rutin 13 0
Pemberian imunisasi pada ibu hamil 13 0
Tanda bahaya kehamilan 13 0
Tanda bayi akan lahir 13 0
Tidak mengerti 0 4
8. Rencana penolong persalinan bagi responden. (Total responden = 380 KK, total ibu
hamil = 13 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Dokter () dan bidan (0) Dukun (0) dan sendiri/keluarga (0)
13 0
10. Responden yang mengalami gangguan kehamilan. (Total responden = 380, total ibu
hamil = 13 )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Tidak (0) Ya (0)
13 0
11. Responden ibu hamil yang mendapatkan TTD (Tablet Tambah Darah) (Total
responden ibu hamil= 13 )
12
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0
12. Responden yang mengetahui kelas ibu hamil (Total Responden = 13)
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0
13. Responden yang pernah mengikuti kelas ibu hamil (Total Responden = )
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya (0) Tidak (0)
13 0
14. Responden ibu hamil yang mengetahui apa saja yang dibicarakan pada kelas ibu
hamil. (Total responden = 13)
Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan 13 0
Perawatan kehamilan 13 0
Persalinan 13 0
Perawatannifas 13 0
Tidak tahu 0 1
3.3.4 KB
1. Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia subur (15-45 tahun dan
menikah) (Total responden = 380 KK)
Ada () Tidak ()
289 91
283 97
3.3.5 GIZI
1. Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (Total responden = 380 KK)
13
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN
Ya () Tidak ()
183 197
3. Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (Total responden = 380 KK)
Halus 245
Krosok 70
Bata 65
Pasar 145
Warung 127
Tukang sayur 71
Lain-lain (Supermarket, 37
minimarket)
6. Responden yang termasuk dalam keluarga Kadarzi (keluarga sadar gizi). (Total
responden = 380 KK)
14
59 75 134
5. Responden yang memiliki jendela kamar tidur (Total responden = 380 KK)
Tidak ada () Ada ()
145 235
6. Responden yang memiliki jendela ruang keluarga (Total responden = 380 KK)
Ada () Tidak ada ()
249 131
8. Responden yang memiliki lubang asap dapur (Total responden = 380 KK)
Ada dan berfungsi dengan Ada () Tidak ada ()
baik ()
135 142 103
15
Terang, enak untuk Kurang terang, bila Tidak terang, tidak dapat
membaca dan tidak silau () untuk membaca mata digunakan untuk
terasa sakit () membaca ()
277 68 35
10. Responden yang setiap ventilasinya terpasang kassa nyamuk (pencegahan terhadap
kemungkinan resiko penularan penyakit oleh hewan serangga / nyamuk). (Total
responden = 380 KK)
Ada pada semua ventilasi () Ada sebagian Tidak ada ()
terutama kamar
tidur ()
198 134 48
Sarana Sanitasi
Sumber Air Bersih Yang Digunakan Responden
Sumur Gali 92
Sumur Pompa 82
PDAM 171
Dll 35
Total 380
3.3.7 KHUSUS
1. Khusus Tentang Sumur Gali. (Total responden = 92 KK)
Uraian Ya Tidak
Kekeruhan air 30 62
Warna air 12 80
Rasa air 6 86
Bau air 8 84
Jarak dengan jamban < 10 meter 45 47
Jarak dengan sumber pencemaran kotoran 36 56
hewan, sampah, genangan air <10 meter
Genangan air dalam jarak < 2meter 28 64
Saluran pembuangan air yang rusak atau 20 72
tidak ada
Semen yang mengitari sumur radius < 1 29 63
meter
Ember dan tali timba yang diletakkan tidak 18 74
sesuai tempatnya sehingga memungkinkan
pencemaran
16
Bibir sumur / cincin tidak sempurna 30 62
(memungkinkan air merembes ke dalam
sumur
Dinding semen sepanjang ke dalaman 3 34 58
meter dari atas permukaan tanah tidak
diplester, tutup rapat / tidak sempurna
2. Responden yang memiliki sarana air bersih (SAB) (Total responden = 380 KK)
Ada, milik Bukan milik Ada, milik Bukan milik
sendiri, sendiri, sendiri, tidak sendiri, tidak
memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi
() () () syarat ()
231 87 50 12
4. Responden yang memiliki sarana pembuangan air limbah (Total responden = 380
KK)
Ada, jarak dengan sumber Ada, jarak dengan sumber Tidak ada
air > 10 meter atau ke air < 10 meter atau kesaluran ()
saluran kota () terbuka ()
44 127 209
17
3.3.9 PERTANYAAN KHUSUS SPAL. (Total responden = 380 KK )
Uraian Ya Tidak
Jarak antara SPAL dengan sumber air >10 m 156 14
SPAL tertutup 50 20
SPAL tidak berbau 50 21
Aliran SPAL lancar/tidak menggenang 58 11
5. Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah (Total responden = 380 KK)
Ada, kedap air dan Ada, tidak kedap air dan Tidak ada ()
tertutup () tidak tertutup ()
148 120 112
Perilaku Penghuni
1. Kebiasaan responden sering membuka jendela. (Total responden = 380 KK)
Setiap hari () Kadang-kadang () Tidak pernah ()
208 108 64
2. Responden yang sering menyapu dan mengepel rumah (Total responden = 380 KK)
Setiap hari () Tiap tiga hari () Seminggu ()
202 135 43
4. Responden yang selalu membuang sampah pada tempatnya. (Total responden = 380
KK)
Dimanfaatkan / Ke TPS / petugas Sungai/kebun/kolam/
daur ulang () sampah (0) sembarangan ()
0 123 257
5. Kepadatan penghuni dalam rumah. (total responden=380 KK)
< 8 m2 perorang () >8 m2 perorang ()
132 258
18
>5 ekor () < 5 ekor ()
252 28
10. Keberadaan jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll). (Total
responden = 380 KK)
Ada () Tidak ada ()
114 266
19
9. Apakah keluarga Anda menggunakan lantai 275 105
rumah kedap air (bukan tanah)?
10. Apakah keluarga Anda biasa mencuci 197 183
tangan dengan sabun sebelum makan dan
sesudah makan?
11. Apakah ada anggota keluarga yang 267 113
merokok?
20
BAB IV
RUMUSAN MASALAH
B. Prioritas Masalah
Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan pemecahan masalah perlu dibuat
prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah ditentukan berdasarkan metode USG. Metode ini
mengacu pada 3 indikator sebagai berikut:
1. Urgency ( mendesaknya )
2. Seriousness (kegawatannya)
3. Growth (perkembangannya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untukmemudahkan
warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah yang ada.
1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1 = Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 = Tidak gawat
21
2 = Kurang gawat
3 = Cukup gawat
4 =Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap masalah
berdasarkan masing-masing indikator U, S, G. Penentuan skoring dilakukan dengan cara
pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.
Hasil kesimpulan scoring dari ketujuh Desa didapatkan nilai sebagai berikut :
22
sekali
Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:
1. Masih ada keluarga yang di lingkungannya tidak terbiasa melakukan pemberantasan
sarang nyamuk seminggu sekali
2. Masih ada keluarga yang kurang sadar gizi
3. Masih ada keluarga yang anggota keluarganya merokok
4. Masih ada rumah yang tidyarat rumah sehat
5. Masih ada balita yang tidak dibawa ke posyandu setiap bulan
6. Masih ada ibu yang tidak memberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
7. Masih ada PUS yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
8. Masih ada Keluarga tidak melakukan PHBS (cuci tangan pakai sabun)
9. Masih ada keluarga yang tidak melakukan TOGA
23
C.Analisa Penyebab Masalah
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Rendahnya
cakupan Balita
yg dibawa ke
posyandu di
wilayah
Peureulak Kota
tahun 2017
sebesar 79,5 %
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Transpot petugas kurang
membawa balitanya ke posyandu
METODE
MANUSIA
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Anggaran penyuluhan
masih kurang menggunakan KB
25
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
RendahnyaCak
upan ASI
Eksklusif di
wilayah
Peureulak Kota
Tahun 2017
68,7%
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Gencarnya iklan susu bayi
Belum tersedianya POJOK ASI di tpt kerja / TTU Anggaran masih kurang
Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
menyusui bayi
26
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Rendahnya
cakupan masy
yang makan
dengan
makanan dgn
gizi seimbang di
wilayah
Peureulak Kota
Tahun 2017
sebanyak 66,43
%
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga terhadap ibu untuk
Anggaran masih kurang
menyediakan menu makanan gizi seimbang
27
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
28
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga untuk aktif melakukan pSN
Anggaran masih kurang
seminggu sekali
29
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Rendahnya
Keluarga
yang
memiliki
TOGA 18 %
di wilayah
Peureulak
Kota Tahun
2017
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga untuk membudidayakan
Anggaran masih kurang
TOGA tidak ada
30
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Rendahnya
keluarga yang
melakukan
CTPS 93 %
wilayah
Peureulak
Kota tahun
2017
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga untuk membiasakan CTPS
Anggaran masih kurang
31
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
METODE
MANUSIA
Masih ada
rumah yang
tidak memiliki
syarat rumah
sehat 2,21 %
Leaflet dan sarana promkes lainnya masih kurang Dukungan keluarga untuk membudayakan
Anggaran masih kurang
hidup sehat
32
BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Penyuluhan Penyuluhan
3. Masih ada Kurangnya
gizi seimbang gizi seimbang
keluarga yang pengetahuan
kurang sadar masyarakat tentang
gizi gizi seimbang
33
5. Masih ada balita Ibu- ibu tidak Penyuluhan Penyuluhan
yang tidak sempat datang pentingnya pentingnya
dibawa ke membawa balitanya balita di balita di
posyandu setiap bawa ke bawa ke
ke posyandu
bulan posyandu posyandu
Masyarakat ingin
8. Masih ada mencuci tangan
keluarga yang kebih praktis tanpa Penyuluhan Penyuluhan
tidak melakukan sabun tentang tentang
PHBS (cuci manfaat manfaat
tangan pakai CTPS dan CTPS dan
Pengetahuan dampak dampak
sabun) masyarakat masih tidak tidak
kurang tentang melakukan melakukan
dampak dari tidak CTPS CTPS
melakukan CTPS
Pemberian Pemberian
34
informasi informasi
melalui melalui
poster poster
tentang cara tentang cara
melakukan melakukan
CTPS CTPS
35
BAB VI
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan di masing – masing Desa sebagai berikut.
No Desa Waktu Pelaksanaan MMD Tempat MMD
1 Alue Nibong
2 Alue Rambong
3 Alue Dua Paya
Gajah
4 Bandrong
5 Bukit Pala
6 Beusa Merano
7 Blang Balok
8 Blang Batee
9 Blang Simpo
10 Blang Bitra
11 Bangka Rimung
12 Cek Embon
13 Cot Muda Itam
14 Cot Geulumpang
15 Cot Keh
16 Dama Tutong
17 Keude
18 Kuala Leuge
19 Kuala Bugak
20 Keumuning
21 Leuge
22 Lhok Dalam
23 Leubok Pempeng
24 Matang Peulawi
25 Matang Gleum
36
26 Pasir Putih
27 Paya Gajah
28 Paya Meuligoe
29 Paya Lipah
30 Paya Kalui
31 Punti
32 Seunebok Aceh
33 Seunebok Pidie
34 Seunebok
35 Peusangan
36 Seumatang Muda
Itam
37 Tanoh Rata
38 Tualang
39 Uteun Dama
37
. BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
38.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di 7 Desa, Kecamatan Peureulak Kota, didapatkan
12 masalah berdasarkan target SPM. Setelah di musyawarahkan melalui kegiatan MMD, didapatkan
9 masalah yang telah disepakati bersama dan ditentukan prioritasnya dari pihak puskesmas dan
pihak warga. Permasalahan yang ditemukan yaitu masih ada keluarga yang lingkungannya tidak
terbiasa meakukan pemberantasan sarang nyamuk seminggu sekali, masih ada balita yang tidak
dibawa ke posyandu setiap bulan, masih ada keluarga yang kurang sadar gizi, masih ada ibu yang
tidak memberi ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, masih ada rumah yang tidak memenuhi syarat
rumah sehat, masih ada keluarga yang anggota keuarganya merokok, masih ada keluarga yang tidak
melakukan PHBS (cuci tangan sebelum makan ), masih rendahnya persentase Pasangan Usia Subur
yang menggunakan alat kontrasepsi, masih ada keluarga yang tidak melakukan TOGA.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan masalah sesuai masalah
yang didapatkan salah satunya dengan mengadakan penyuluhan pada warga Kecamatan Peureulak
Kota dengan harapan meningkatnya pengetahuan warga tentang masalah kesehatan yang dialami.
38.2 Saran
38
BAB VIII
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi kesehatan warga Kecamatan
Peureulak Kota, yang terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara warga Desa, perangkat Desa,
dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif
pemecahan masalah dari masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil
alternatif pemecahan masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Kecamatan Peureulak
Kota menjadi kecamatan sehat.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna tercapai
Desa dan Kecamatan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan warga Kecamatan Peureulak Kota.
39
DAFTAR PUSTAKA
40
41