Tugas Kimia Medisinal - Rangkuman HKSA
Tugas Kimia Medisinal - Rangkuman HKSA
Tugas Kimia Medisinal - Rangkuman HKSA
merupakan salah satu aplikasi dari kimia komputasi dan juga bagian yang dipelajari
dalam bidang kimia medisinal. Dengan metoda analisis HKSA, senyawa yang akan disintesis
dapat didesain terlebih dahulu berdasarkan hubungan antara sifat-sifat kimia serta fisik molekul
dengan aktivitas biologisnya, dengan menggunakan hubungan tersebut, aktivitas teoritik suatu
senyawa baru dapat diprediksi, dan dengan demikian fokus riset dapat dipersempit, biaya dan
waktu pun dapat dihemat.
HKSA bertujuan untuk menghubungkan struktur molekul dengan aktivitas atau sifat biologi
yang menggunakan metode statistik.
Selain hubungan dengan aktivitas atau sifat biologis, HKSA juga dapat digunakan untuk
menentukan sifat fisik dan sifat toksik suatu senyawa. Toksisitas senyawa biasa ditentukan
secara kuantitatif dalam ukuran konsentrasi efektif (Effective Concentration, EC atau Effective
Dose, ED), konsentrasi inhibisi (Inhibiton Concentration, IC) atau konsentrasi mematikan
(Lethal Dose, LD).
2. Metode Free-Wilson
Free dan Wilson mengusulkan suatu model matematika untuk menaksir efek substituen
tambahan dan untuk memperkirakan besar efek tersebut secara kuantitatif.
Metode Free-Wilson digunakan jika cara kerja obat tidak diketahui, uji biologis lambat dari
pada sintesis senyawa turunannya, dan atau sifat-sifat fisika kimia substituen tidak diketahui.
Model ini didasarkan pada perkiraan bahwa masing-masing substituen pada struktur senyawa
induk memberikan sumbangan tetap pada aktivitas bilogis. Perkiraan dasar pada model Free-
Wilson adalah semua obat yang diuji harus mempunyai struktur induk sama dan substituen
harus memberikan aktivitas biologis secara aditif dalam kedudukan yang sama dengan jumlah
tetapan yang bebas dari ada atau tidaknya substituen.
Keuntungan penggunaan model Free-Wilson dalam studi HKSA antara lain adalah
pengerjaannya yang cepat, sederhana dan murah; tidak memerlukan informasi tentang tetapan
substituen seperti π, σ dan Es; lebih efektif terutama jika uji biologis lebih lambat dibanding
sintesis senyawa turunan, dan jika tidak terdapat tetapan substituen. Kelemahan dari metoda
ini adalah tak dapat digunakan untuk memperkirakan aktivitas yang di luar substituen yang
digunakan dalam seperangkat data dengan cara ekstrapolasi persamaan regresi.
Salah satu pemanfaatan metode analisis ini yang bisa dilakukan adalah pengembangan senyawa
antioksidan dan antiradikal.
3. Metode Hansch
Metode HKSA yang diusulkan oleh Hansch yang menyatakan hubungan lipofilitas relatif
dengan potensi biologi yang digabungkan dengan hubungan energi bebas linier (LFER) untuk
model persamaan umum HKSA dalam konteks biologi. Lebih jauh, Hansch menyatakan bahwa
hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis suatu turunan senyawa dapat dinyatakan
secara kuantitatif melalui parameter-parameter sifat fisika kimia dari substituen yaitu
parameter hidrofofobik (π), elektronik (σ), dan sterik (Es) yang terdapat pada molekul.
Persamaan Hansch yang menyatakan hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis
melalui parameter hidrofobik, sterik, dan elektronik.
a. Parameter hidrofobik
Koefisien partisi oktanol/air yang dinyatakan dalam log P merupakan standar kuantitas untuk
menentukan sifat hidrofobik/hidrofilik suatu molekul. Parameter hidrofobik/hidrofilik adalah
sifat yang sangat penting dalam aplikasi biomedis. Sebagai contoh aplikasinya adalah untuk
memperkirakan distribusi obat dalam tubuh. Obat-obat yang bersifat hidrofobik dengan
koefisien partisi tinggi akan terdistribusi pada kompartemen yang bersifat hidrofobik pula,
misalnya lapisan lemak, sedangkan obat-obat yang bersifat hidrofilik dengan koefisien partisi
rendah akan terdistribusi pada kompartemen hidrofilik, misalnya serum darah. Nilai log P
dalam oktanol/air merupakan rasio logaritma konsentrasi zat terlarut dalam oktanol dengan
konsentrasi zat terlarut dalam air.
b. Parameter elektronik
Penggunaan struktur elektronik sebagai prediktor dalam studi HKSA cenderung disukai karena
dapat ditentukan secara teoritik dan hasil yang diperoleh cukup memuaskan. Dalam hal ini,
metode kimia kuatum dapat digunakan untuk meminimalkan energi potensial dalam struktur
molekul serta memperkirakan muatan atom, energi molekular orbital, dan deskriptor elektronik
lainnya yang dapat menunjang studi HKSA.
Metode yang berdasarkan medan gaya molekular klasik dan metode kimia kuantum, masing-
masing dapat digunakan untuk meminimalkan energi potensial struktur molekul. Kedua
pendekatan tersebut dapat digunakan untuk perhitungan secara termodinamik dan momen dwi
kutub tetapi hanya metode kimia kuantum yang dapat memperkirakan muatan-muatan atom,
energi orbital molekul, dan beberapa deskriptor elektronik lainnya dalam studi HKSA. Metode
kimia kuantum dapat diaplikasikan dalam HKSA dengan menurunkan deskriptor elektronik
secara langsung dari fungsi gelombang molekular.
c. Parameter sterik
Parameter sterik yang sering digunakan dalam penelitian adalah berupa indeks topologi. Pada
hampir setiap kasus, para kimiawan lebih memilih untuk menggunakan indeks topologi sebagai
parameter sterik untuk melakukan evaluasi terhadap toksisitas dan untuk memprediksi aktivitas
biologi. Hal ini karena indeks topologi menawarkan cara yang mudah dalam pengukuran
cabang molekul, bentuk, ukuran, siklisitas, simetri, sentrisitas, dan kompleksitas.
Topologi molekul dapat digunakan sebagai pengujian molekul numerik dalam HKSA atau
HKSS. Indeks topologi menjelaskan bahwa suatu struktur kimia, disebut sebagai grafik kimia,
yaitu suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan sifat interaksi antara obyek-obyek
kimia (atom, ikatan, gugusan atom, molekul, pasangan molekul, dan sebagainya).
a) Usaha mengembangkan senyawa pengganti bagi senyawa yang telah ada, misalnya produk
alam seperti vitamin, hormon, neurotransmitor, dan lain-lain. Senyawa pengganti harus
lebih poten, aman, dan spesifik, serta efek samping lebih kecil.
b) Usaha mengubah spektrum senyawa penuntun. Usaha ini diarahkan untuk mengubah
agonis menjadi antagonis, seperti: hormon menjadi anti hormon, kolinergik menjadi anti
kolinergik,dan lain-lain. Usaha ini meliputi pula menemukan spektrum baru, usaha
memisahkan efek samping dan dikembangkan menjadi efek terapetik, menggabungkan
aksi obat yang berbeda dan mendapatkan aksi selektif pada jenis atau organ organisme.
e) Menurunkan toksisitas dan efek samping obat, atau dengan kata lain mendapatkan
obat dengan indeks terapetik atau batas keamanan yang besar. Salah satu cara yang
digunakan untuk mendapatkan itu adalah dengan seleksi atau sintesis “obat lunak”.