Infus Glukosa

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Infus Karbohidrat

Infus karbohidrat adalah sediaan infuse berisi


larutan glukosa atau dekstrosa yang cocok
untuk donor kalori. kita menggunakannya
untuk memenuhi kebutuhan glikogen otot
kerangka, hipoglikemia, dan lain-lain.
Kegunaan: 5% isotonis, 20% untuk diuretika,
dan 30-50% terapi oedema di otak.
contoh:
Larutan Manitol 15-20% digunakan untuk
menguji fungsi ginjal.

Persyaratan Sediaan Infus


Kerja optimal larutan obat yang diberikan secara parenteral
hanya diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi :
1. Sesuai antara kandungan bahan obat yang ada di dalam
sediaan dengan persyaratan tertulis pada etiket dan tidak
terjadi pengurangan kualitas selama penyimpanan
2. Penggunaan wadah yang cocok, sehingga tidak hanya
memungkinkan sediaan tetap steril, tetapi juga mencegah
terjadinya interaksi antara bahan obat dan material dinding
wadah.
3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi.
4. Bebas pirogen.
5. Isotonis.
6. Isohidris.
7. Bebas partikel melayang.

Tinjauan Pustaka Zat Aktif dan Zat Tambahan


Bahan Aktif : Glukosa

1. Sifat Kimia
sinonim : Dextrose
Rumus Kimia : C6H12O6. H2O
Kadar Bahan Aktif :
Infus glukosa mengandung C6H12O6. H2O tidak kurang
dari 95% dan tidak lebih dari 105 % dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Untuk injeksi glukosa dapat digunakn glukosa anhidrat
atau glukosa monohidrat 1,1 g glukosa monohidrat
ekuivalen dengan 1 g glukosa anhidrat.

2. Sifat Organoleptis
Bentuk : Serbuk atau hablur
Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Rasa : Manis
3. Sifat Fisika
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 200 bagian alcohol
; larut dalam gliserol; praktis tidak larut dalam eter. Glukosa di
dalam air (is dextrorotary). 5.05% larutan glukosa dalam air isoosmotik dengan serum.
Stabilitas : Infus glukosa stabil pada PH 3.5-6.5.
Khasiat : Kalorigenikum
Dosis Lazim : Konsentrasi 5% untuk isotonis
Konsentrasi 20% untuk diuretik
Konsentrasi 30-50% terapi ordema di otak.
Sterilisasi :
Larutan glukosa harus disterilkan segera setelah persiapan, yaitu
secara sterilisasi akhir dengan autoklaf atau dengan cara filtrasi.
Simpan di dalam wadah yang tertutup baik.

Sebagai Pengisotonis : Natrium Klorida (NaCl)


Sinonim : Sodium chloride
CAS : Sodium chloride [7647-14-5]
Rumus Empiris : NaCl
Berat Molekul : 58,44
Fungsi : tonicity agent
PH : 6,7 7,3
Pemerian : serbuk atau kristal putih, rasa asin, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan
dalam lebih kurang 10 bagian gliserol ; sukar larut dalam etanol.

Sebagai Pelarut : Aqua bebas pirogen


Pemerian : Berupa larutan, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Cara Pembuatan : Air aquadest dipanaskan di dalam elenmeyer tertutup
sampai suhunya mencapai 50-70C kemudian dipindahkan ke dalam beaker
glass dan ditambahkan 0,1% carbon aktif, kemudian ditutup dengan kaca
arloji yang disisipi batang pengaduk lalu dihangatkan kembali selama 15
menit, sambil diaduk 5 menit sekali. Kemudian disaring dengan kertas
saring, sehingga didapatkan air bebas pirogen yang jernih.

Formulasi Standar
Formula standar yang tercantum di Fornas :
Komposisi :
Tiap 500 ml mengandung :
R/Glucosum 25 g
Aquq pro injection hingga 500 ml
Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal
Catatan : - pH 3,5 6,5
- tidak boleh mengandung bakterisida
- Disterilkan dengan cara sterilisasi A segera setelah
dibuat
- Sediaan berkekuatan lain : 50 g; 100 g ; 125 g ; 250 g.

Formulasi Akhir yang akan


dibuat
R/ Glukosa 5 %
NaCl
API ad 200 ml
Perhitungan tonisitas di bawah

Perhitungan Metode Kesetaraan NaCl :


W1 = 5 / 100 x 200 ml = 10 g (glukosa)
Sediaan yang ingin dibuat = 200 ml + 10 % = 220
ml
Penimbangan bahan (W2) = 220 / 200 x 10 g = 11
g
Ekivalen glukosa = 0,16
V = W2 x E
= 11 x 0,16 = 1,76 g
NaCl fisiologis = 0,9 % / 100 x 220 ml = 1,98
Jadi NaCl yang ditambahkan = 1,98 1,76 = 0,22
g

Tambahan
Zat aktif tahan terhadap pemanasan
Dipilih jenis sterilisasi yang sesuai
- Filtrasi
- Sterilisasi akhir
Sterilisasi akhir
Mencegah kontaminasi jasad renik dalam sediaan
Sediaan infus harus bebas dari pirogen
Ditambahkan bahan yang dapat mengikat pirogen
Carbon aktif
Carbon aktif dapat mengikat pirogen

Proses produksi

Ap pilih yg atas apa yg ini


FORMULA INFUS
Infus iv glukosa NaCl (pengganti cairan
tubuh, infus mengandung karbohidrat)
Glukosa5%
NaClq.s
Aqua p.iad 500 ml
Perhitungan Tonisitas
Perhitungan ekivalensi NaCl
E = 17xL
M
E = 17x1,9
198,17
E = 0,163
Tonisitas
Glukosa= 5 % x 0,0163= 0.815 %
NaCl= ax1=a
0,9 % (isotonis)
a =0,085 %

Formula jadi
Glukosa5 %
NaCl0,085 %
Aqua p.iad 500 ml
Dibuat 2 botol infus @ 500 ml, total volume infus
1000 ml
Glukosa = 5 %x 1000 = 50 g
NaCl= 0,085 %x 1000 =0,85 g
Volume= 1000 ml + ( 10 % x 1000 )
= 1100 ml
Glukosa =1100x50 g+5 % x1100x50
g10001000
= 57,75 g
NaCl
=1100x0,85 g+5 %x1100x 0,85 g
10001000
=0,98175 g
Norit= 0,1 % x 1100 = 1,1 g
H2O2= 0,1 % x 1100 = 1,1 g
Tiap 500 ml mengandung
Glukosa25 g
NaCl0,425 g
Aqua p.iad 500 ml

IPC ( In Process Control )


Uji pH ( FI IV hal. 1039 1040 )
Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau
kertas indikator universal.
Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 )
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan
oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar
di bawah penerangan cahay yang baik, terhalang
terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar
belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi
dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benarbenar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan
mata.

QC ( QUALITY CONTROL )
Uji pH ( FI IV hal. 1039 1040 )
Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau
kertas indikator universal.
Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 )
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan
oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar
di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang
terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar
belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi
dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benarbenar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan
mata.

Uji keseragaman volume ( FI IV hal. 1044 )


Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat
keseragaman volume secara visual.
Uji kebocoran (lachman III hal 1354)
Tidak dilakukan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak kaku
Uji sterilitas ( FI IV hal. 855 )
Asas: larutan uji + media perbenihan, inkubasi pada 20o 25oC
Kekeruhan / pertumbuhan mikroorganisme ( tidak steril )
Metode uji:
Teknik penyaringan dengan filter membran ( dibagi menjadi 2
bagian ) lalu diinkubasi.
Penetapan kadar
Uji pirogenitas

Anda mungkin juga menyukai