Contoh Askep Tepid Sponge PD Anak PDF
Contoh Askep Tepid Sponge PD Anak PDF
Contoh Askep Tepid Sponge PD Anak PDF
i
ii
iii
iv
Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017
Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns
ABSTRAK
PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
v
D III Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, July 2017
Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul “Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi Demam
pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu
persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan.
Penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, adikku tersayang yang telah
memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3. Ibu Nurlaila, S. Kep, Ns, M. Kep selaku ketua prodi D III Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing karya tulis ilmiah
yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun untuk penulis.
4. Ibu Ning Iswati, M. Kep selaku penguji ujian yang telah memberi bimbingan
dan saran untuk penulis
5. Ibu Diah Astutiningrum, M. Kep selaku Pembimbing Akademik.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi DIII Keperawatan yang telah
membantu kelancaran proses penulisan karya tulis ilmiah.
7. Fakhri Dzulfiqar yang selalu memberikan doa, samangat, dan motivasi.
8. Teman-teman seperjuangan kelas 3A Program Studi D III Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong yang senantiasa selalu memberikan
semangat satu sama lain dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
vii
Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini pada waktu yang
akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
ix
5. Risiko Demam ...................................................................................... 7
B. Pembahasan ............................................................................................... 24
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 27
B. Saran ......................................................................................................... 27
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Suhu Tubuh setelah Tindakan Tepid Water
Sponge ............................................................................................ 23
Tabel 4.2 Tabel Observasi Pengukuran Suhu Tubuh An. K selama Dirawat di
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak merupakan suatu kelompok yang mudah sekali terserang
penyakit karena mereka masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Penyakit yang umumnya menyerang bayi dan balita antara lain demam, batuk,
pilek dan diare (Nanik dalam Septi, 2016). Demam terjadi karena
ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi
panas yang berlebih sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Demam tidak
berbahaya jika dibawah 39oC dan pengukuran tunggal tidak menggambarkan
demam. Selain adanya tanda klinis, penentuan demam juga berdasarkan pada
pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan
dengan nilai normal individu tersebut (Potter dan Perry, 2009).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan jumlah kasus demam
di seluruh Dunia mencapai 18-34 juta. Anak merupakan yang paling rentan
terkena demam, di hampir semua daerah endemik, insidensi demam banyak
terjadi pada anak usia 5-19 tahun (Suriadi, 2010). Data kunjungan ke fasilitas
kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa
karena menderita demam (Alves & Almeida, 2008). Penelitian yang dilakukan
di Kuwait (Jalil, Jumah, & Al-Baghli, 2007) menunjukkan bahwa sebagian
besar anak 3 bulan sampai 36 bulan mengalami serangan demam rata-rata 6
kali per tahun. Apabila demam tidak segera diatasi maka dapat terjadi
komplikasi antara lain kemungkinan dehidrasi, kekurangan oksigen, demam
diatas 42ºC dan kejang demam bahkan kematian. Untuk itu agar tidak terjadi
komplikasi yang fatal demam harus segera ditangani dan dikelola dengan benar
(Sarasvati, 2010).
Profil kesehatan Indonesia tahun 2013, mengungkapkan bahwa pada
tahun 2013 jumlah penderita demam yang disebabkan oleh infeksi dilaporkan
sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang. Hal ini terjadi
peningkatan jumlah kasus demam yang disebabkan oleh infeksi tahun 2013
1
2
dibandingkan dengan tahun 2012 dengan angka 90.245 kasus demam infeksi
pada anak di Indonesia (Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Penatalaksanaan demam sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan yang dirasakan pasien. Saat ini pengobatan demam
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya pemberian antipiretik,
manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan tepid sponge dengan air
hangat. Telah dikenal dua macam cara kompres kulit, yaitu water tepid sponge
dan kompres hangat. Namun kompres hangat telah dikenal secara luas
penggunaannya di masyarakat dibandingkan water tepid sponge. Suprapti
(2008) menyatakan tepid sponge efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada
anak dengan hipertermia dan juga membantu dalam mengurangi rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Teknik water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan
suhu tubuh karena kompres blok langsung dilakukan di beberapa tempat yang
memiliki pembuluh darah besar, sehingga mengakibatkan peningkatan sirkulasi
serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 dalam darah akan
meningkat dan pH dalam darah turun (Ali, 2011).
Penelitian Setiawati (2008) rata-rata penurunan suhu tubuh pada anak
hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar
0,53oC dalam waktu 30 menit. Sedangkan yang mendapat terapi tepid sponge
saja rata-rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97oC dalam waktu 60 menit.
Maling, dkk, (2012) menyatakan rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan tepid
sponge sebesar 38,5oC dengan standar deviasi 0,4oC. Nilai rata-rata setelah
diberikan tepid sponge sebesar 37,1oC dengan standar devisiasi 0,5oC sehingga
diketahui ada penurunan nilai rata-rata suhu tubuh sebesar 1,4oC setelah
diberikan tepid sponge.
Perawat sebagai salah satu unit pemberi pelayanan kesehatan,
sangatlah berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak
dengan demam ketika di Rumah Sakit. Adanya keterbatasan sarana, prasarana
serta tenaga perawat di Rumah Sakit sehingga dalam penanganan anak demam
hanya dengan memberikan kompres dan antipiretik saja. Selain itu, banyak
orang tua yang hanya mengerti cara mengurangi demam dengan melakukan
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi
demam pada anak di Rumah Sakit?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi
demam pada anak di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid
water sponge di Rumah Sakit.
b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid
water sponge di Rumah Sakit.
D. Manfaat
1. Manfaat Penulisan untuk Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada
anak melalui penerapan tepid water sponge.
2. Manfaat Penulisan untuk Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan
dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge.
3. Manfaat Penulisan untuk Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tepid
water sponge pada asuhan keperawatan pasien demam.
29
DAFTAR PUSTAKA
El- Rahdi, A. Sahib, dkk. (2009). Clinical Manual of Fever in Children. Berlin:
Springer-Verlag.
29
30
Irdawati. (2009). Kejang Demam dan Penatalaksanaannya. Vol 2. No.3. hal 143-
146.
Isnaeni, Memed. (2014). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara Kompres
Hangat dan Water Tepid Sponge pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun
dengan Demam di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan.
Jalil, H.K.A.A, Jumah, N.A, dan Al-Baghli, A.A. (2007). Mother’s Knowladge,
Veras and Self-Management of Fever : a cross-sectional study from the
capital governorate in Kuwait. Kuwait Medical Jurnal, 39 (4, 349-354).
Juliana, D. (2008). Uji Efek Antipiretik Infusa Daun Asam Jawa (Tramrindus
indica) pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand. Surakarta: FF UMS.
Malling, B., Haryani, S., & Arif, S. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge
Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Umur 1-10 Tahun
dengan Hipertermia Di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Penelitian
Kesehatan. Vol 7. No 2. Semarang.
Potter, P.A Perry A.G. (2009). fundamental of Nursing, Edisi 4.Volume 2. Ahli
Bahasa: Renata Komalasari. Jakarta: Salemba Medika.
31
Purwanti Okti, Sri dan Maliya Arina. (2008). Kegawatdaruratan Kejang Demam
Pada Anak. Berita Ilmu Keperawatan Vol. 1. No. 1. Juni 2008, 97-100.
Sarasvati, Yulian. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kali Bayem,
Yogyakarta: Bahtera Buku.
Sekertariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. (2014). Health Statistics. Jakarta:
Salemba Medika.
Septi, Hizah. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu dan Metode Penanganan
Demam pada Balita di Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Tangerang
Selatan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Setiawati, Tia. (2009). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh
dan Kenyamanan pada Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah yang
Mengalami Demam di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Tesis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Suriadi, R. Y. (2010). Buku Pegangan Praktis Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak (2nd Ed). Jakarta: CV Sagung Seto.
Suprapti. (2008). Perbedaan Pengaruh Kompres Hangat dengan Kompres Dingin
terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Anak Karena Infeksi di BP
RSUD Djojonegoro Temanggung. Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol 2. No 1.
Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Syamsuddin, dkk. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tamsuri, Anas. (2007). Tanda-Tanda Vital Suhu Tubuh. Jakarta: EGC.
Tjay, T. H dan Rhardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Walsh, A., M. (2008). Fever Management for Children. The Australian Journal of
Pharmacy, 89 (pp), 66-99.
32
1. Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/ jurusan program studi D III
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dengan ini meminta anda
untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian studi kasus yang
berjudul Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi
Demam pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah sebagai berikut :
a. Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk
mengurangi demam pada anak di RSUD Soedirman Kebumen.,
b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid
water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.,
c. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid
water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.
Manfaat yang dapat diberikan berupa:
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada
anak melalui penerapan tepid water sponge,
b. Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan
dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water
sponge,
c. Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tepid
water sponge pada asuhan keperawatan klien demam.
Penelitian ini akan berlangsung selama 4 hari, dimulai pada tanggal 6 Juli
2017 – 9 Juli 2017.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara observasi, pengukuran, dan
wawancara. Observasi yang akan dilakukan meliputi data rekam medis klien,
suhu klien. Pengukuran yang akan dilakukan meliputi pengukuran suhu tubuh
klien sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge dan setelah dilakukan
tindakan tepid water sponge. Wawancara yang akan dilakukan adalah
wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara yang
berlangsung lebih kurang 15-20 menit.
Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu
khawatir karena studi kasus ini untuk kepentingan pengembangan asuhan
atau pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan tindakan yang
diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini,
silahkan menghubungi peneliti.
Peneliti