Makalah Diare Farmakologi Lansia
Makalah Diare Farmakologi Lansia
Makalah Diare Farmakologi Lansia
PENDAHULUAN
Diare adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian di dunia, tercatat
sekitar 2,5 juta orang meninggal tiap tahun. Penyakit ini memiliki angka kejadian yang tinggi di
negara berkembang, namun sedikit kejadiannya di Amerika. Dengan penanganan yang tepat
infeksi diare jarang bisa menjadi suatu hal yang fatal. Agen yang dapat menyababkan diare
antara lain bisa melalui tiga jalur, yaitu: pada makanan, dalam air, atau penularan dari satu orang
ke orang lain. Perbedaan cara penularan melalui ketiganya tergantung pada potensi
ketersediaannya di lingkungan tempat tinggal kita dan reflek yang diperlukan agen tersebut
untuk memunculkan infeksi (Southwick, 2003).
TINJAUAN PUSTAKA
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari ( umumnya kurang dari 7
hari ). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2 minggu sebelum datang berobat. Akibat
diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian
bagi penderita diare.
b. Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2 minggu sebelum
dating berobat atau sifatnya berulang.
c. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari disentri adalah
anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komplikasi pada
mukosa.
d. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus.
Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
2. Infeksi Asimtomatik
Sebagian besar infeksi usus bersifat asimtomatik dan proporsi asimtomatik ini meningkat
setelah umur 2 tahun dikarenakan pembentukan imunitas aktif. Pada infeksi asimtomatik
yang mungkin berlangsung beberapa hari atau minggu, tinja penderita mengandung virus,
bakteri atau kista protozoa yang infeksius. Orang dengan infeksi asimtomatik berperan
penting dalam penyebaran banyak enteropatogen terutama bila mereka tidak menyadari
adanya infeksi, tidak menjaga kebersihan dan berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Escheria coli dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi sistemik pada
neonatus. Meskipun Escheria coli sering ditemukan pada lingkungan ibu dan bayi, belum
pernah dilaporkan bahwa ASI sebagai sumber infeksi Escheria coli (Alan & Mulya,
2013).
3. Faktor Musim
Variasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis. Didaerah sub tropik,
diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas, sedangkan diare karena virus
terutama rotavirus puncaknya terjadi pada musim dingin. Didaerah tropik (termasuk
indonesia), diare yang disebabkan oleh retrovirus dapat terjadi sepanjang tahun dengan
peningkatan sepanjang musim kemarau, sedangkan diare karena bakteri cenderung
meningkat pada musim hujan.
2.5 Pengobatan Penyakit Diare
Farmakologi