Sterilisasi Autoklaf
Sterilisasi Autoklaf
Sterilisasi Autoklaf
ABSTRACT
Sterilization is the process of removing all types of living organisms which are
microorganisms found in an object. Autoclaves are tools for sterilizing various types of tools
and materials used in microbiology using pressurized hot water vapor. The duration of
sterilization is usually 15 minutes to 121°C. Sterilization by autoclaves is primarily intended
to kill endospores, namely resistant cells produced by bacteria, these cells are resistant to
heating, drought, and antibiotics. The principle of autoclaving is the use of saturated water
vapor at a pressure above atmospheric pressure and is used to heat the contents of the
autoclave. After the sterilization process is carried out, a microorganism (sterile) free tool and
material will be obtained.
Keywords: Sterilization, Autoclave, Hot steam
Pendahuluan unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar
Latar Belakang medium dapat pula ditambahkan faktor
Tahapan penting yang mutlak harus pertumbuhan berupa asam amino, vitamin,
dilakukan selama bekerja di atau nukleotida (Lim, 1998).
ruang praktikum mikrobiologi adalah Sterilisasi yaitu proses membunuh
prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan semua mikroorganisme termasuk spora
yang digunakan harus dalam keadaan bakteri pada benda yang telah
steril. Steril artinya tidak didapatkan didekontaminasi dengan tepat. Tujuan
mikroba yang tidak diharapkan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan
kehadirannya, baik yang menganggu semua bentuk kehidupan mikroorganisme
kehidupan dan proses yang sedang patogen termasuk spora, yang mungkin
dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia telah ada pada peralatan kedokteran dan
dan mekanik yang membunuh semua perawatan yang dipakai. Hal yang perlu
bentuk kehidupan terutama mikrooranisme dipertimbangkan dalam memilih metode
disebut dengan sterilisasi. Adanya sterilisasi yaitu sifat bahan yang akan
pertumbuhan mikroorganisme disterilkan. Metode sterilisasi antara lain:
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri a. Sterilisasi secara fisik
masih berlangsung dan tidak sempurnanya Sterilisasi secara fisik dipakai bila
proses sterilisasi. Jika sterilisasi selama sterilisasi dengtan bahan kimia
berlangsung sempurna, maka spora bakteri tidak akan berubah akibat temperatur
yang merupakan bentukpaling resisten dari tinggi atau tekanan tinggi. Cara membunuh
kehidupan mikroba, akan diluluhkan mikroorganisme tersebut adalah dengan
(Cappuccino, 1983) panas. Panas kering membunuh bakteri
Pembiakan mikroba dalam karena oksidasi komponen-komponen sel.
laboratorium memerlukan medium yang Daya bunuh panas kering tidak sebaik
berisi zat hara serta lingkungan panas basah. Pemanasan basah dapat
pertumbuhan yang sesuai dengan memakai otoklaf, tyndalisasi dan
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh pasteurisasi. Otoklaf adalah alat serupa
mikroorganisme untuk pertumbuhan, tangki minyak yang dapat diisi dengan uap
sintesis sel, keperluan energi dalam air. Tyndalisasi merupakan metode dengan
metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, mendidihkan medium dengan uap
medium biakan berisi air, sumber energi, beberapa menit saja. Pasteurisasi adalah
zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, suatu cara disinfeksi dengan pemanasan
sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta untuk mengurangi jumlah mikrooranisme
tanpa merusak fisik suatu bahan. mengalirkan gas atau cairan melalui suatu
Pemanasan kering dapat memakai oven bahan penyaring.
dan pembakaran. Selain itu dapat
dilakukan penyinaran dengan sinar Tinjauan pustaka
gelombang pendek (Waluyo, 2005). Sterilisasi adalah proses penghilangan
b. Sterilisasi secara kimia semua jenis organisme hidup, dalam hal
Sterilisasi secara kimia dapat memakai ini adalah mikroorganisme yang terdapat
antiseptik kimia. Pemilihan antiseptik dalam suatu benda. Sterilisasi dengan
terutama tergantung pada kebutuhan panas lembab biasanya dilakukan di dalam
daripada tujuan tertentu serta efek yang suatu bejana logam yang disebut autoklaf.
dikehendaki. Perlu juga diperhatikan Sterilisasi ini dilakukan dengan uap air
bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif, jenuh bertekanan 15 Ib/in2 selama 15
dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat- menit pada suhu 121°C. Suhu tersebut
zat kimia yang dapat dipakai untuk merupakan suhu sterilisasi terbaik untuk
sterilisasi antara lain halogen (senyawa bahan-bahan yang akan disimpan dalam
klorin, yodium), alkohol, fenol, hidrogen waktu yang cukup lama. Hubungan antara
peroksida, zat warna ungu kristal, derivat tekanan dan suhu tersebut hanya berlaku
akridin, rosalin, deterjen, logam-logam bagi tempat-tempat pada permukaan laut.
berat, aldehida, ETO, uap formaldehid Untuk tempat-tempat di atas permukaan
ataupun beta-propilakton (Volk, 1993). laut diperlukan tekanan yang lebih tinggi
c. Sterilisasi secara mekanik. untuk mencapai suhu yang sama.
Sterilisasi secara mekanik dapat Pada dasarnya penurunan tekanan
dilakukan dengan penyaringan. pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk
Penyaringan dengan mengalirkan gas atau membunuh mikroorganisme, melainkan
cairan melalui suatu bahan penyaring. untuk meningkatkan temperatur dalam
zat kimia yang dapat dipakai untuk autoklaf. Karena temperatur yang tinggi,
sterilisasi antara lain halogen (senyawa mikroorganisme akan terbunuh. Sterilisasi
klorin, yodium), alkohol, fenol, hidrogen dengan autoklaf terutama ditujukan untuk
peroksida, zat warna ungu kristal, derivat membunuh endospora, yaitu sel resisten
akridin, rosalin, deterjen, logam-logam yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan
berat, aldehida, ETO, uap formaldehid terhadap pemanasan, kekeringan, dan
ataupun beta-propilakton (Volk, 1993). antibiotik. Autoklaf yang sederhana
Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan menggunakan sumber uap dari pemanasan
dengan penyaringan. Penyaringan dengan air dalam autoklaf. Pemanasan air dapat
menggunakan kompor atau api bunsen dalam autoklaf setelah tergantikan dengan
yang tekanan dan temperaturnya dapat uap air, sehingga tekanan udara dalam
diatur dengan jumlah panas dari api. autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan
(Gilang Deni, 2007). dan temperatur yang sesuai, maka proses
sterilisasi dimulai dan timer mulai
menghitung waktu mundur. Setelah proses
sterilisasi selesai, sumber pemanas
dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai tekanan normal.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum
tekanan mencapai tekanan normal/tekanan
atmosfer sehingga memerlukan alat
Prinsip kerja autoklaf
pengaman. (Gilang Deni, 2007).
adalah penggunaan uap air jenuh pada
tekanan di atas tekanan atmosfer dan
digunakan untuk memanaskan isi autoklaf.
Pada awalnya, muatan/isi autoklaf
tersebut dalam keadaan dingin, kemudian
uap air memenuhi ruang dalam autoklaf
sehingga tekanannya menghasilkan suhu
tinggi. Agar autoklaf bekerja dengan tepat,
perlu dipastikan bahwauap air telah benar
benar jenuh (udara dalam autoklaf harus Mikroorganisme yang berada
dirancang bekerja untuk sterilisasi pada tekanan uap air jenuh akan matikarena
temperatur 1210C dengan tekanan 103,4 mengalami koagulasi dan degradasi asam
kPa (15lbf in-2) atau pada temperatur nukleat dan denaturasi enzim.
rapi, dan diantara wadah-wadah diberi 11. Matikan autoklaf, tunggu sampai
rongga untuk pergerakan uap air dan tekanan dan suhunya turun menjadi
2. Autoklaf diisi akuades sampai elemen sebelum tekanan itu menjadi nol
4. Putar tutup autoklaf hingga rapat. 12. Katup pengaman akan dibuka setelah
kenaikan suhu dan tekanan pada alat dan bahan kedalam autoklaf pada
autoklaf. Tunggu hingga alat suhu 1150C, alat dan bahan tersebut
menit. Hindari membuka tutup yang terdapat pada alat dan bahan