Laporan Praktikum Mikrobiologi 1
Laporan Praktikum Mikrobiologi 1
Laporan Praktikum Mikrobiologi 1
Oleh :
Nama : Nadila Restu Mutiasari
NIM : 1304617040
Kelompok : 8 (Delapan)
Tanggal Praktikum : Selasa, 24 September 2019
Dosen : Dr. Dalia Sukmawati, M.Si
b. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal alat-alat yang dipergunakan pada praktikum mikrobiologi.
2. Untuk mengenal dan mengetahui alat-alat yang digunakan untuk sterilisasi dan cara
penggunaannya.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media dan cara pembuatannya.
4. Mengetahui cara kerja serta tahapan sterilisasi
5. Mengetahui apa itu teknik aseptis serta cara menerapkannya
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2. Bahan
Aquades
Alkohol 70% dan 90%
Agar untuk media
- NA (Natrium Agar) : Media agar nutrient
- NB (Natrium Broth) : Media daging segar cair
- PDA (Potato Dektrose Agar) : Media agar kentang dekstrosa
b. Cara Kerja
1. Pembuatan PDA sintetis 100 ml
Timbang 3.90 gram PDA sintetis untuk 100 ml aquades menggunakan
timbangan digital.
Ukur aquades sebanyak 100 ml menggunakan gelas ukur
Larutkan 3.90 gram PDA sintetis dalam 100 ml aquades kedalam tabung
erlenmeyer dan aduk dgn spatula
Panaskan larutan PDA Sintetis dan terus diaduk menggunakan spatula sampai
mendidih. Kemudian setelah mendidih, angkat larutan PDA sintetis
Siapkan 2 tabung reaksi
Tuang larutan PDA sintetis ke dalam setiap tabung reaksi sebanyak 5 ml
Tutup tabung reaksi dengan sumbat kapas, pastikan sumbat kapas terpasang
kencang pada tabung reaksi
Beri label pada setiap tabung reaksi
Letakkan beberapa tabung reaksi yg berisi PDA sintetis ke dalam gelas kimia
berukuran besar
Tutup bagian atas gelas kimia dgn yellow page & ikat dgn tali kasur
Sterilisasi menggunakan autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit
3. Pembuatan NB Sintetis
Timbang 0.8 gram bubuk NB untuk 100 ml aquades
Larutkan dalam aquades menggunakan tabung erlenmeyer dan spatula
Panaskan larutan NB Sintetis hingga mendidih
Tuang larutan NB ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml
Tutup tabung reaksi dengan sumbat kapas, pastikan sumbat terpasang kencang
Sterilisasi tabung reaksi berisi larutan NB Sintetis menggunakan autoclave
hingga mencapai suhu 121°C selama 15 menit, kemudian biarkan suhu turun
jika ingin mengambil media
5. Pembuatan NA Sintetis
Timbang NA sintetik sebanyak 4 gram
Masukan ke dalam erlenmeyer
Tambahkan aquades 200 ml
Panaskan diatas kompor, sambil diaduk sampai mendidih
Angkat dari kompor kemudian tutup menggunakan kapas dan beri label
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Hasil akhir dari proses sterilisasi yang kita dapatkan setelah menginkubasi
peralatan/bahan ke dalam autoclave pada suhu 121℃ selama 20 menit, serta jarum ose
yang dipanaskan di atas api lampu bunsen tersebut menjadi steril (matinya
mikroorganisme yang terdapat pada alat dan bahan). Adapun tolak ukur sterilisasi yang
dilakukan untuk bahan yang diamati ialah pada warna, hasilnya dalam tabel sebagai
berikut:
Sebagai tempat
PDA Warna kuning keruh Warna bening
pembiakan mikroba
Sebagai tempat
NB Warna kuning keruh Warna bening
pembiakan mikroba
b. Pembahasan
1. Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang dilakukan untuk membebaskan suatu alat atau
bahan dari kehidupan mikroorganisme. Dalam praktikum kali ini, telah dilakukan
sterilisasi dengan cara fisik, yaitu menggunakan uap bertekanan dengan alat
autoclave. Penggunaan autoclave dalam sterilisasi bertujuan untuk memberikan
panas di bawah tekanan dengan tujuan dekontaminasi. Pemanasan menggunakan
autoclave dinamakan pemanasan basah. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121℃
dengan waktu 15-20 menit.
Alat-alat yang akan disterilkan tidak langsung dimasukkan ke dalam autoclave
melainkan melalui berbagai tahap dahulu agar proses sterilisasi berhasil seperti yang
sudah dijelaskan di cara kerja. Pembungkusan ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya keretakan pada alat yang digunakan dan mencegah kontaminas saat akan
dikeluarkan dari autoclave. Lalu, untuk tabung erlenmeyer dan tabung reaksi, bagian
mulutnya ditutup terlebih dahulu dengan menggunakan kapas agar tidak ada uap air
di dinding dan di dalam tabung ketika dipanaskan. Setelah semua alat terbungkus,
barulah alat tersebut dimasukkan ke dalam autoclave.
Menurut literatur, untuk memberikan jaminan yang lebih luas dan mendukung
hasil uji sterilisasi, sebaiknya gunakan ruangan produksi yang steril dan memenuhi
syarat sterilisasi. Diantaranya bebas mikroorganisme aktif. (Austatan Governmen,
2005, Sandle, 2008).
Suhu yang digunakan pada autoclave 121℃ hal ini sesuai dengan literature
yang menyatakan “Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan
bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan di dalam
autoklaf atau aterillsator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air
jenuh bertekanan 2 atm pada suhu 121℃ selama 15 menit (Hadioetomo,1985).
Dalam pemanasan menggunakan autoklaf, ketika tekanan dan suhu sudah
tercapai, maka proses sterilisasi dimulai dengan timer mulai menghitung mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan
turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 psi (Marino and Bejamin, 1986 : Luka, 2006).
2. Pembuatan Media
Media atau medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di dalamnya. Medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat yaitu
harus mengandung kimia zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, mempunyai
tekanan osmosis, tegangan permukaan dan plt yang sesuai dengan kebutuhan
mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat penghambat dan harus
dalam keadaan steril sebelum digunakan agar mikroba yang tumbuh dapat tumbuh
dengan baik.
Pada praktikum kali ini menggunakan Natrium Agar (NA), Natrium Broth (NB)
dan Potato Dextrose Agar (PDA).
Natrium Agar (NA)
Digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri dimana dalam pembuatannya
terlebih dahulu menimbang bahan yang akan digunakan, lalu memasukkan bahan
yang akan digunakan ke dalam erlenmeyer. Bahan yang diambil adalah 5 gram
NA dan 250 Ml aquades, kemudian diaduk hingga tercampur rata, lalu
dipanaskan. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk
menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat
mempercepat pelarutan NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit
larutan berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa
larutan sudah homogen. Setelah itu ditutup dengan kapas dan sterilkan dengan
autoclave pada suhu 121℃ dan dilakukan selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan
untuk membunuh spora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, dimana
sel ini tahan terhadap pemanasan.
NA dibuat dengan komposisi agar-agar yang sudah dipadatkan sehingga NA
juga bisa disebut sebagai Nutrisi padat yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri (Sanara,2013).
Nutrien Broth (NB)
NB merupakan medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar ekstrak beet.
Susunan kimiawinya sama dengan Nutrient Agar. Fungsi kimia dari Nutrien
Broth adalah Medium umum. NB berwarna kuning pudar dan berguna untuk
menumbuhkan bakteri. Perbedaan konsentrasinya yaitu pada Natrium Agar
berbentuk padat sementara Natrium Broth berbentuk cair.
Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Pembuatan medium pada
percobaan ini dengan menggunakan PDA dimana dalam pembuatannya terlebih
dahulu dengan cara menyiapkan PDA dan aquades. Untuk langkahnya sama
seperti medium Natrium Agar (NA). PDA merupakan medium yang dibuat
dengan menggunakan bahan alami yang direbus dan bahan sintetik dari
kandungan glukosa, sehingga PDA termasuk media semi-alami. Berdasarkan
konsistensinya merupakan media padat karena mengandung agar yang
memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk
pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai
sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber
karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber 𝑂2.
3. Teknik Aseptis
Teknik aseptis merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang
analisis mikrobiologi dalam menangani suatu mikroba. Media yang dipakai dalam
teknik aseptis adalah aquades dan media yang dibuat dari Natrium broth.
Penggunaan aquades dimaksudkan untuk menguji seberapa aseptikkah pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang analis, karena didalam aquades murni tidak terdapat
bakteri sehingga jika pekerjaannya aseptis maka tidak akan ada bakteri yang tumbuh
pada media, sedangkan jika pekerjaannya tidak aseptis maka pada media akan
menjadi keruh, yang menandakan didalam media terdapat bakteri yang hidup dan
berkembang biak (Pelczar 2008).
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Sterilisasi bertujuan untuk membebaskan suatu bahan/alat dari segala macam
bentuk kehidupan terutama mikroorganisme yang tidak diinginkan.
2. Teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan
autoclave sehingga alat dan media steril. Autoclave dengan suhu 121℃ selama 15-
20 menit.
3. Percobaan ini harus dilakukan secara aseptis untuk menghindari kontaminasi
mikroorganisme yang tidak diinginkan.
4. Sterilisisasi dapat dilakukan secara mekanik, fisik dan kimiawi.
5. Pembuatan media dilakukan dengan 3 metode yaitu media Nutrient Agar (NA),
Nutrient Broth (NB), dan Potato Dextrose Agar (PDA).
6. Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth (NB) digunakan sebagai media untuk
menumbuhkan bakteri.
7. Potato Dextrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur.
8. Komposisi media sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sterilisasi
dilakukan bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA