FULDFK
FULDFK
FULDFK
Pada Pra Fornas (5-6 Mei 2001) di UGM, Yogyakarta, pertemuan ini dihadiri oleh 8
LDFK (Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran) yaitu :
1. LDFK Univ. Syah Kuala , Banda Aceh
2. Forum Studi Islam SM FKUI, Jakarta
3. LDFK UNPAD, Bandung
4. Keluarga Muslim Cendekia Medika (Kalam) UGM, Yogyakarta
5. LDFK Univ. Sebelas Maret, (UNS), Solo
6. LDFK Univ.Airlangga, Surabaya
7. LDFK UNEJ, Jember
8. LDFK UNIBRAW, Malang
Hasil dari Pertemuan ke 8 LDFK tersebut berhasil menyepakati Visi dan Misi, yakni:
Visi : Menjalin Ukhuwah, mengembangkan dakwah, mewujudkan Indonesia Islami
Misi :
1. Menjadi sarana memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah FK dan berbagi
pengalaman khususnya dalam dakwah pada jalur kesehatan
2. Mewujudkan fungsi pelayanan kesehatan terhadap umat
3. Mengembangkan kultur profesional dan wadah sosialisasi kedokteran Islam
4. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik lembaga medis
maupun non medis dalam skala nasional dna internasional
5. Terlibat aktif merespon dan membentuk opini umat yang berkaitan dengan masalah
kesehatan
Struktur Organisasi
FULDFK memiliki struktur organisasi berdasarkan anatomis dan fungsional. Pembagian
anatomis berdasarkan pembagian wilayah serta pusat dan Dewan Penasehat. Adapun,
pembagian fungsional berdasarkan fungsi-fungsi yang dikembangkan di FULDFK saat
ini, seperti Informasi dan Teknologi (IT), fungsi Kehumasan, Pemberdayaan LDFK
(pada Kepengurusan dr. Radietya Alvarabie berganti nama dan bertambah fungsi
menjadi Dept. P&K (Pengembangan LDFK dan Kaderisasi), Finansial, KKIA, Keputrian
(pada awalnya digabungkan dengan Pembedayaan LDFK, pada kepengurusan dr.
Radietya Alvarabie di launching menjadi Departemen Kemuslimahan) dan sebagainya
yang diaplikasikan dalam bentuk departemen pusat dan wilayah.
Kepengurusan di pusat disebut dengan Dewan Eksekutif Pusat (DEP), sedangkan
untuk wilayah disebut Dewan Eksekutif Wilayah (DEW). Adapula Dewan Penasehat
Organisasi (DPO). DEP dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional sedangkan
DEW dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. DEP terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum, Bendaharan Umum, Ketua-Ketua Departemen Pusat, dan Ketua
Wilayah. DEW terdiri dari Ketua Wilayah, Sekretaris Wilayah, Bendahara Wilayah, dan
Ketua-Ketua Departemen Wilayah .
Struktur wilayah
Wilayah FULDFK dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Wilayah 1 : Sumatera
2. Wilayah 2 : Kalimantan, Sulawesi
3. Wilayah 3 : Banten, Jakarta, Jawa Barat
4. Wilayah 4 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Wilayah 5 : Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur
Catatan : Papua dan Maluku berada dibawah tanggung jawab DEP saat itu, namun di
Kepengurusan dr. Radietya Alvarabie, Maluku dan Papua mulai di masukkan di DEW 5
di bawah kepemimpinan dr. Gamal Albinsaid (Ketua DEW 5).
Tujuan : Memberikan pelayanan kepada ummat dalam bidang sosial kesehatan dan
mensosialisasikan FULDFK
Saat ini, FULDFK memiliki visi: Memperjuangkan Islam demi kemashlatan umat yang
berbasis kompetensi. Untuk mencapai visi tersebut FULDFK mempunyai 7 misi yakni:
1. Memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia.
2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih
profesional dan mapan.
3. Mempersiapkan mahasiswa muslim fakultas kedokteran menuju dakwah profesi.
4. Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan.
5. Berperan aktif merespon dan membentuk opini masyarakat yang berkaitan dengan
masalah kesehatan.
6. Mensosialisasikan Kedokteran Islam kepada masyarakat.
7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non
medis dalam skala nasional maupun internasional.
Ada 5 peran strategis keberadaan FULDFK, yaitu:
1. Sebagai Wadah Silaturahim,
2. Kontemplasi Ide,
3. Kesatuan Arah Gerak
4. Saling Menyehatkan Tiap-tiap LDFK
5. Memasifkan Dakwah Profesi Kedokteran
Posisi FULDFK- LDFK- dan Mahasiswa Muslim FK
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi
jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali-Imran
: 103)
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran :104)
FULDFK sebagai sebuah wadah bagi LDFK-LDFK di Indonesia, juga amat berperan
meningkatkan Bargain atau nilai tawar. Nilai tawar di sini maksudnya adalah jika ada
suatu isu yang perlu ditanggapi terkait kebijakan publik dan isu yang muncul di
masyarakat, maka FULDFK sebagai persatuan seluruh LDFK di Indonesia, memiliki
bargain yang lebih kuat dalam memberi tanggapan maupun tuntutan, dibandingkan
hanya 1 LDFK saja yang memberi tanggapan atau pernyataan atas suatu isu. Contoh
isue yang pernah masuk dalam kajian FULDFK adalah pelarangan jilbab di OK,
pelarangan foto ijazah dengan menggunakan jilbab, advokasi pendirian LDFK, isu
tentang tembakau, dan masih banyak lagi. Persatuan LDFK dengan wadah LDFK itu
menjadi suatu hal yang sangat penting sebagai bargain kita di tingkat nasional. Semoga
kita termasuk orang-orang dengan perkataan yang terbaik, sebagaiamana difirmankan
oleh Allah SWT :
Hari ini atas keberkahan dari Allah, terutama sejak Kepengurusan dr. Lettu. Abdul
Ghafur, FULDFK menjalin kerja sama dengan FIMA (Federation of Islamic Medical
Association) dan WAMY (World Assembly of Moslem Youth) serta melibatkan IIMA
(Indonesia Islamic Medical Association) yang saat itu Prof. dr. Salamun Sastra, Sp. M
menjabat sebagai Sekjendnya. Konkritnya kala itu Kepengurusan FULDFK beserta
IIMA menyelenggarakan FIMA Camp di Bogor, Indonesia, program ini diketuai oleh dr.
Ali Reza. Alhamdulillah jalinan silaturahim dengan FIMA terus terjalin, baik di
kepengurusan dr. Ali Reza (selaku Ketua Umum berikutnya), dr. M. Anang Eko
Fachruddin, dr. Radietya Alvarabie, dr. Nesta Enggra, sampai sekarang. Saat ini
FULDFK adalah student chapter resmi dari IIMA. Inilah gerbang kesempatan FULDFK
menjalin kerja sama dan silaturahim dengan saudara-saudara kita dokter muslim dari
segenap penjuru dunia. Saling berkontemplasi, menguatkan, dan menyadarkan bahwa
perjuangan dakwah Islam pada profesi kedokteran ini juga sedang terjadi di belahan
dunia lain.
Selain dengan FIMA, FULDFK juga menjalin kerja sama dengan BSMI (Bulan Sabit
Merah Indonesia) yang saat itu diketuai oleh dr. Basuki Supartono, Sp. OT, MER-C
(Medical Emergency Rescue Committee) saat itu sebagai Ketua Presidiumnya adalah
dr. Jose Rizal Jurnalis, Sp. OT. FULDFK juga berandil besar dalam pembentukan dan
pembangunan Rumah Sakit Pusat Kanker Indonesia- Malaysia, melalui koordinasi
dengan Ustadz. Salim A. Fillah, dr. Radietya Alvarabie, dan Yasjudan Rastrama, S.Ked.
FULDFK juga menjajaki kerjasama dengan saudara-saudara kita dari TNI dengan
menyusun buku tentang ‘Penanganan HIV dari sudut pandang Islam sebagai pengokoh
Pertahanan Negara’, bersama dr. Kol. Flora Eka Sari, Sp. P, dan dr. Radietya
Alvarabie.