Laporan praktikum mikroteknik 2019 membahas preparat mikroskopik dari beberapa jaringan tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 gambar preparat yang dijelaskan secara detail meliputi struktur sel dan fungsinya, yaitu preparat epidermis umbi bawang merah, sel epitel mulut, stomata daun abaksial dan adaksial karetan. Ringkasan memberikan informasi utama mengenai objek, perbesaran, dan skala yang digunakan pada setiap preparat.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
244 tayangan4 halaman
Laporan praktikum mikroteknik 2019 membahas preparat mikroskopik dari beberapa jaringan tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 gambar preparat yang dijelaskan secara detail meliputi struktur sel dan fungsinya, yaitu preparat epidermis umbi bawang merah, sel epitel mulut, stomata daun abaksial dan adaksial karetan. Ringkasan memberikan informasi utama mengenai objek, perbesaran, dan skala yang digunakan pada setiap preparat.
Laporan praktikum mikroteknik 2019 membahas preparat mikroskopik dari beberapa jaringan tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 gambar preparat yang dijelaskan secara detail meliputi struktur sel dan fungsinya, yaitu preparat epidermis umbi bawang merah, sel epitel mulut, stomata daun abaksial dan adaksial karetan. Ringkasan memberikan informasi utama mengenai objek, perbesaran, dan skala yang digunakan pada setiap preparat.
Laporan praktikum mikroteknik 2019 membahas preparat mikroskopik dari beberapa jaringan tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 gambar preparat yang dijelaskan secara detail meliputi struktur sel dan fungsinya, yaitu preparat epidermis umbi bawang merah, sel epitel mulut, stomata daun abaksial dan adaksial karetan. Ringkasan memberikan informasi utama mengenai objek, perbesaran, dan skala yang digunakan pada setiap preparat.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROTEKNIK 2019 I. IDENTITAS Nama Praktikan : Rachmita Mustika Putri NIM : 170210103005 Kelas :A II. TOPIK ACARA : Preparat Sementara TUJUAN : 1. Membuat sediaan segar jaringan tumbuhan tanpa penyayatan 2. Membuat sediaan segar jaringan tumbuhan dengan Penyayatan 3. Membuat sediaan segar jaringan hewan BAHAN : Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa), Daun Karetan (Ficus sp.), Epitel Rongga Mulut. III. HASIL NO GAMBAR KETERANGAN 1. Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa) Visual : 1. Objek diambil dengan perbesaran mikroskop 10x10 sedangkan pada perbesaran kameranya 4x zoom 2. Skala Objek a. Ukuran Foto 10 cm b. Ukuran Mikro 200 µm c. Skala 1 : 20 Objek : 1. Dinding Sel 2. Inti Sel
Preparat epidermis umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
Perbesaran : 10x10 Perbesaran Kamera : 4x zoom Skala Foto : 1 : 20 Deskripsi 1. Dinding Sel : bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. 2. Nukleus ( Inti Sel ) merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri, Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ). 3. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan, karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop warna dari sel epidermis bawang merah, Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil. Identifikasi mikroskopis serbuk bawang merah. Fragmen pengenal menunjukkan adanya sel epidermis yang berbentuk segi empat, parenkim dengan sel berisi tetesan minyak, kristal kalsium oksalat bentuk prisma dan trakea dengan penebalan tangga (Agus Winarso dkk.2016). Daftar Pustaka W. Agus., Youstiana D,R., et al.2016. Pengauh bawang merah (Allium cepa). Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol Darah Penderita Hiperlipidemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangnongko Kabutan Klaten. Jurnal Politekes Solo. 2. Sel Epitel Rongga Mulut Visual : 1. Objek diambil dengan perbesaran mikroskop 10x10 sedangkan pada perbesaran kameranya 4x zoom 2. Skala Objek Ukuran Foto 10 cm Ukuran Mikro 2000 µm Skala 1 : 200 Objek : 1. Sel Epitel 2. Inti Sel
Preparat Sel Epitel Rongga Mulut
Perbesaran : 10x10 Perbesaran Kamera : 4x zoom Skala foto : 1 : 200 Deskripsi 1. Sel Epitel Rongga Mulut hampir tidak dijumpai ruangan antar sel,karena sel epitel terikat antara satu dengan yang lainnya. Struktur jaringan epitel antara lain salah satu permukaan epithelium bersifat bebas yang menghadap ke cairan atau udara, sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak ataupun sel yang hilang. Jaringan epitel ini menjalankan beberapa fungsi diantaranya ada perlindungan terhadap dehidrasi, transpor cairan, sekresi produk-produk yang telag disintesis dan sekresi sisa metabolisme seperti urin melallui fiksasi (Sloane.2003). 2. Inti Sel Epitel berwarna gelap dikarenakan inti sel ebrsifat asam sedangkan methilem blue merupakan pewarna basa. Pada sel epitel mukosa mulut terdapat jenis sel yang berbeda asal- usulnya (ontogonic orgin) yaitu yang memiliiki keratinosit,melanosit da sel langerhans. Keratinosit merupakan tipe sel yang banyak ditemukan baik pada kulit maupun mukosa ( Djamal E. 199). Daftar Pustaka Sloancr. Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC N.Z Djamal dan E. Winiati. 1999. Peranan sitokinin dalam patogenesis berbagai kelainan mukosa mulut. Jurnal Kedokteran Gigi. 6(2) : 37
3 Stomata Daun Karetan (Ficus sp.) Visual :
Abaksial 1. Objek diambil dengan perbesaran mikroskop 40x10 sedangkan pada perbesaran kameranya 4x zoom 2. Skala Objek Ukuran Foto 10 cm Ukuran Mikro 200 µm Skala 1 : 20
Preparat Stomata Daun Karetan (Ficus sp.) Abaksial
Perbesaran : 40x10 Perbesaran Kamera : 4x zoom Skala Foto : 1 : 20 Deskripsi 1. Ficus adalah keluarnya getah berwarna putih bila batang atau cabangnya dipotong. Bentuk dan karakter daun Ficus bermacam-macam, antara lain daun dengan tulang daun warna putih, bundar serta mengkilap, daun tebal, terasa kasar seperti ampelas bila diraba, dan sebagainya. Pada pengamatan anatomi Ficus terdiri atas epidermis, mesofil, stomata, jaringan tiang, jaringan bunga karang, berkas pembuluh, ada yang memiliki seludang pembuluh meskipun sebagian besar tidak, serta memiliki lapisan kutikula Pembukaan stomata berkaitan dengan proses metabolisme tumbuhan yaitu transpirasi dan fotosintesis. Stomata berperan dalam difusi CO2 pada proses fotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi sebagai pintu keluarnya cairan dari sel dalam proses transpirasi (Wibawani dan Ainun. 2015). Daftar Pustaka Wibawani, I.A., dan A.N Laily. 2015. Identifikasi tanaman berdasarkan tipe fotosintesis pada beberapa spesies anggota genus Ficus melalui pengmatan anatomi daun. Jurnal El-Hayah. 5(2): 44
4. Stomata Daun Karetan (Ficus sp.) Visual :
Adaksial 1. Objek diambil dengan perbesaran mikroskop 40x10 sedangkan pada perbesaran kameranya 4x zoom 2. Skala Objek Ukuran Foto 10 cm Ukuran Mikro 200 µm Skala 1 : 20
Preparat Stomata Daun Karetan (Ficus sp.) Adaksial
Deskripsi 1. Stomata adalah lubang pada permukaan adaksial/abaksial daun yang dikelilingi oleh dua sel penutup. Menurut Willmer (1983), stomata terdiri dari sel penutup dan sel tetangga. Frekuensi stomata tiap-tiap tumbuhan beragam. Stomata merupakan salah satu derivat epidermis, sehingga perubahan intensitas cahaya yang berpengaruh terhadap epidermis juga akan berpengaruh terhadap stomata (Meriko dan Abizar. 2017)
Daftar Pustaka Merik Meriko dan Abizar. 2017. Studi Struktur Stomata daun Beberapa Tumbuhan kantong semar. Jurnal ilmu-ilmu hayati.16(3): 327
