01 RPP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Bukittinggi


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 6 x 45’ (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
efektif, kreatif, produktif, kritis, . mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Mengidentifikasi teks 3.1.1 Mengidentifikasi isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi observasi
yang dipresentasikan 3.1.2 Menyimpulkan ciri teks laporan hasil
dengan lisan dan tulis. observasi

4.1 Menginterpretasi isi 4.1.1 Menemukan kalimat utama tiap paragraf


teks laporan hasil teks laporan hasil observasi
observasi berdasarkan 4.1.2 Menentukan ide pokok atau gagasan
interpretasi baik utama tiap paragraf teks laporan hasil
secara lisan maupun observasi
tulis. 4.1.3 Menyusun ringkasan isi teks laporan hasil
observasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model
pedagoge genre, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi teks laporan hasil
observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis serta terampil
menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik
secara lisan maupun tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin cermat,
kreatif, jujur, dan percaya diri.

D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler dan Materi Remedial
1. Contoh teks laporan hasil observasi (fakta)
2. Isi teks laporan hasil observasi (fakta)
3. Ciri teks laporan hasil observasi (konsep)
4. Kalimat utama tiap paragraph (konsep)
5. Ide pokok atau gagasan utama tiap paragraph (konsep)
6. Ringkasan isi teks (fakta)
Materi Pengayaan
Materi pengayaan berupa materi pembelajaran di atas materi regular dan remedial.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, dan CLIL
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, mind map

F. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. Media Elektronik (internet)

G. Sumber Belajar
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi
3.1.2 Menyimpulkan ciri teks laporan hasil observasi
Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
waktu
PENDAHULUAN Membangun Konteks 15’
1. Peserta didik merespon salam tanda
mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan (Religiusitas)
2. Berdoa menurut kepercayaan masing-
masing (Religiusitas)
3. Peserta didik membaca Alquran
(Religiusitas, literasi)
4. Peserta didik merespon pertanyaan dari
guru sebagai tahapan pengantar
pembelajaran/apersepsi (tanya jawab).
a. “Apakah ananda pernah melakukan
pengamatan atau observasi?”
b. “Pernahkah ananda membuat laporan
hasil pengamatan atau observasi?”
c. “Hal apa sajakah yang dicantumkan
dalam laporan hasil observasi?”
5. Mendiskusikan manfaat dan aplikasi
kompetensi tentang teks lapran hasil
observasi dalam kehidupan sehari
berdasarkan pertanyaan:
Apakah manfaat memahami teks laporan
hasil observasi dalam implementasi
kehidupan?
6. Peserta didik mengamati tayangan tentang
QS Surat Ar-Rum ayat 41
“Telah tampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar sebagian
mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”
7. Peserta didik diajak merefleksikan isi
kandungan ayat tersebut dengan
kehidupan sehari-hari terkait dengan
masalah yang sering diamati dalam
kehidupan
8. Peserta didik menerima informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari melalui langkah
pembelajaran dengan model pembelajaran
sintesis pedagogi genre, saintifik, dan CLIL
dan penilaian baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
9. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa
kelompok, dengan jumlah anggota setiap
kelompok 4 orang
Menelaah Model 60’
KEGIATAN INTI 1. Peserta didik membaca teks laporan hasil
observasi yang berjudul “Wayang” pada
buku siswa hal. 9 s.d. 11
2. Peserta didik berdiskusi mengidentifikasi isi
teks laporan hasil observasi dengan
menjawab pertanyaan teks “Wayang” yang
dibaca sebagai hasil kegiatan dalam
kelompok
3. Peserta didik berdiskusi mengidentifikasi
masalah yang dibahas dalam teks wayang
4. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengumpulkan data/informasi sebanyak
mungkin dari teks laporan hasil observasi
tentang isi dan ciri teks laporan hasil
observasi (disiplin, tanggungjawab)
5. Peserta didik dalam kelompok
mendiskusikan data/informasi yang didapat
dari teks laporan hasil observasi berupa:
menelaah isi teks dan ciri teks (Berpikir
Kritis, tanggungjawab, disiplin, kerjasama)

Mengonstruksi Mandiri
6. Peserta didik memeriksa ketepatan hasil
diskusi sebelumnya dalam bentuk diskusi hasil
pengumpulan dan pegolahan informasi tentang:
a. isi teks laporan hasil observasi
b. ciri teks laporan hasil observasi
7. Peserta didik berdiskusi menyimpulkan
materi pembelajaran
a. isi teks negosiasi dibaca
b. ciri teks laporan hasil observasi
c. hasil diskusi disajikan dalam kertas charta
8. Peserta didik memprsentasikan hasil diskusi
dalam bentuk gallery walk
9. peserta didik kelompok lain menanggapi
kelompok yang presentasi

PENUTUP Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 15’


1. membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
2. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
3. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
1. melakukan penilaian;
2. merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, memberikan tugas
baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
dan
3. menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya

PERTEMUAN KE-2
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1.1 Menemukan kalimat utama tiap paragraf teks laporan hasil observasi
4.1.2 Menentukan ide pokok atau gagasan utama tiap paragraf teks laporan
hasil observasi
Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Nilai Karakter
waktu
PENDAHU- MEMBANGUN KONTEKS 10’
LUAN 1. Peserta didik merespon salam Religius
tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
2. Berdoa menurut kepercayaan
masing-masing
3. Peserta didik membaca
Alquran
4. Peserta didik merespon Literasi, Rasa
pertanyaan dari guru ingin tahu,
berhubungan dengan disiplin
pembelajaran sebelumnya
tentang isi dan ciri teks
laporan hasil observasi (tanya
jawab)
5. Peserta didik mendiskusikan
informasi dengan proaktif
tentang keterkaitan Kolaboratif
pembelajaran sebelumnya Kreatif
berupa isi dan ciri teks laporan Tanggungja-
hasil observasi dengan wab
pembelajaran yang akan disiplin
dilaksanakan dalam bentuk
penyusunan ringkasan teks
laporan hasil observasi.
6. Peserta didik menerima
informasi tentang hal-hal yang
akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang langkah- disiplin
langkah pembelajaran dan
penilaian menyusun teks
laporan hasil observasi
7. Peserta didik dibagi ke dalam
beberapa kelompok

KEGIATAN INTI MENELAAH MODEL


1. Peserta didik membaca Literasi 65’
kembali teks laporan hasil Kolaborasi
observasi yang berjudul Tanggung
“Wayang” jawab
2. Peserta didik dalam kelompok Literasi
mendiskusikan kalimat utama Kolaboratif
tiap paragraf teks laporan Kerjasama
hasil observasi Tanggungja-
3. Peserta didik dalam kelompok wab
mendiskusikan ide pokok atau
gagasan utama tiap paragraf
teks laporan hasil observasi
4. Peserta didik dalam kelompok Berpikir kritis
mendiskusikan Tanggungja-
data/informasi yang didapat wab
dari teks laporan hasil Kreatif
observasi berupa: simpulan Disiplin
tentang kalimat utama dan ide
pokok
5. Peserta didik mendiskusikan
ide pokok atau gagasan utama
tiap paragraph teks “Wayang”
dengan mengerjakan kegiatan
2 halaman 11
6. Beberapa orang peserta didik
membacakan latihan di depan
kelas dan siswa lain
menanggapi

MENGONSTRUKSI MANDIRI
7. Peserta didik membaca teks Literasi
yang berjudul D’Topeng Kolaboratif
halaman 17. Kemandirian
8. Peserta didik berlatih Tanggungja-
menentukan gagasan utama wab
tiap paragraf teks tersebut.
9. Beberapa orang peserta didik
membacakan latihannya di
depan kelas dan peserta didik
lain menanggapinya
PENUTUP Kegiatan guru bersama peserta 15’
didik yaitu:
1. melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan

Kegiatan guru yaitu:


a. melakukan penilaian;
b. merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi,
program pengayaan,
memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar
peserta didik; dan
2. menyampaikan rencana
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu
menyusun ringkasan teks
laporan hasil observasi yang
dibaca berdasarkan gagasan
utama yang telah ditentukan
secara mandiri dengan
memperhatinkan bahasa yang
efektif.

PERTEMUAN KE-3
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.1.3 Menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi

Nilai Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
Karakter waktu
PENDA- MENGBANGUN KONTEKS 10’
HULUAN 1. Peserta didik merespon salam Religius
tanda mensyukuri anugerah Tu-
han dan saling mendoakan.
2. Berdoa menurut kepercayaan
masing-masing
3. Peserta didik membaca Alquran
4. Peserta didik merespon Literasi
pertanyaan dari guru Rasa ingin
berhubungan dengan tahu
pembelajaran sebelumnya Disiplin
5. Peserta didik mendiskusikan
informasi dengan proaktif
tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya beda Kolaboratif
kalimat utama dengan gagasan Kreatif
utama. Tanggungjaw
ab
Disiplin

KEGIATAN INTI MENGKONSTRUKSI MANDIRI 65’


1. Peserta didik membaca kembali
teks “Wayang” dan mencermati Literasi, rasa
contoh ringkasan teks “Wayang” ingin tahu,
pada halaman 15 dalam buku kemandiri-
siswa. an,
2. Peserta didik membaca kembali Tanggung
teks “D’Topeng” jawab
3. Peserta didik berlatih menyusun
ringkasan dengan merangkai Berpikir kritis
gagasan-gagasan pokok setiap Tanggung-
paragraf dan menambahkan kata jawab
penghubung (konjungsi) yang Kreatif
tepat dengan mengerjakan tugas Disiplin
3 halaman 19 di buku siswa.
4. Beberapa orang peserta didik
membacakan ringkasan yang
telah disusunya dengan di depan
kelas
5. Peserta didik yang lain
menanggapi dan pendidik
mengonfirmasi hasil kerja
peserta didik

PENUTUP Kegiatan guru bersama peserta didik 15’


yaitu:
1. membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran;
2. melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan; dan
3. memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran; dan

Kegiatan guru yaitu:


a. melakukan penilaian;
b. merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi,
program pengayaan,
memberikan tugas baik
tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik;
dan
4. menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : jurnal dan observasi
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : lembar pengamatan dan jurnal (terlampir)

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tulis dan penugasan
b. Bentuk Penilaian : uraian dan pilihan ganda
c. Instrumen Penilaian : soal uraian dan soal pilihan ganda (terlampir)

3. Keterampilan
Teknik Penilaian : praktik
Bentuk Penilaian : uraian
Instrumen Penilaian : soal uraian(terlampir)

4. Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
1) Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas.
2) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.

b. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan berupa materi yang masih dalam cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui Bukittinggi, Juli 2018
Kepala SMA Negeri 3 Bukittinggi Guru Mata Pelajaran,

DRS. H. AMRI JAYA, M.PD. MURNITA, M.PD.


NIP. 196209051987031007 NIP. 197508102002122002

Lampiran
Materi Pembelajaran
1. Contoh teks laporan hasil observasi

Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi
tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan
wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan
dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak,
misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing.
Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.
Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.
Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman
mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan
wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling
tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang
ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan
wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku
Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang
topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang
tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang
orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali
dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang
suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari
berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang
suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang
kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat
pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)

2. Isi teks laporan hasil observasi


Teks laporan hasil observasi berisi hasil pengamatan terhadapa sebuah objek atau
sesuatu hal.

3. Ciri teks laporan hasil observasi


Dari segi isi laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Bersifat obyektif;
b. Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang
tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu.
d. Ditulis secara lengkap

4. Kalimat utama tiap paragraf


Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pokok pikiran atau
gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Kalimat utama
adalah kalimat yang bersifat umum dan cakupannya luas yang terletak:
a. Di awal paragraf (paragraf deduktif)
b. Di akhir paragraf (paragraf induktif)
c. Di awal dan di akhir paragraf (paragraf campuran)
d. Tersirat pada keseluruhan paragraph, misalnya paragraph dalam cerita fiksi

5. Ide pokok atau gagasan utama tiap paragraf


Ide pokok adalah ide atau gagasan yang mendasari sebuah paragraf. Ide pokok atau
gagasan utama mengacu kepada kalimat utama.

6. Ringkasan isi teks


Ringkasan adalah menyajikan teks yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Ringkasan dibuat dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
a. Membaca teks secara utuh
b. Menemukan ide pokok tipa paragraf
c. Merangkai ide pokok dengan menggunakan konjungsi yang tepat
d. Merevisi

Lampiran Instrumen Penilaian


A. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 Bukittinggi
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Kisi-Kisi
Materi Btk soal No.
Kompetensi
IPK Pokok Kls/ Indikator Soal soal
Dasar
Smt
3.1 Mengiden- 3.1.1 Meng- isi teks 1 Disajikan teks 1
tifikasi teks identifikasi laporan laporan hasil
laporan hasil isi teks hasil observasi, peserta
observasi laporan observasi didik dapat
yang hasil menjawab
dipresentasika observasi pertanyaan terkait
n dengan lisan isi laporan
dan tulis Disajikan teks 2
laporan hasil
observasi, peserta
didik menjelaskan
mengapa teks
tersebut
digolongkan teks
laporan hasil
observasi
3.1.2 Menyim- Ciri teks 1 Peserta didik dapat 3
pulkan ciri teks laporan menyimpulkan ciri
laporan hasil hasil teks laporan hasil
observasi observasi observasi

1. Bacalah teks laporan hasil observasi di bawah ini dengan cermat!


Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi
tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan
wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan
dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak,
misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing.
Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.
Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.
Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman
mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan
wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling
tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang
ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan
wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku
Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang
topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang
tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang
orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali
dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang
suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari
berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang
suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang
kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat
pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)

PERTANYAAN:
1. Jawablah pertanyaan berikut terkait isi laporan tersebut dengan singkat dan
jelas!
a. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
b. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
c. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
d. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?

KUNCI JAWABAN SOAL NOMOR 1


Contoh jawaban ini tidak mengikat. Artinya, siswa dibenarkan menjawab dengan
jawaban berbeda selama substansinya benar.
Pertanyaan terkait isi a. Apakah wayang itu?
laporan b. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan
pembuatannya?
c. Apa sebutan dari wayang yang muncul
pertama kali?
d. Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh
wayang purwa?
e. Apakah fungsi dari pertunjukkan wayang?
f. Apa yang dimaksud dengan wayang motekar?
g. Apa yang dimaksud dengan wayang suket?
Jawaban dari setiap a. Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang
pertanyaan telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia.
b. Berdasarkan pembuatannya wayang
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni wayang
kulit, wayang wong dan wayang golek.
c. Sebutan bagi wayang yang muncul pertama
kali adalah wayang purwa.
d. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau
gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangku-
negaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan,
Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya
e. Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media
hiburan.
f. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan
teater bayang-bayang atau serupa wayang
kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-
warni penuh.
g. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai
figur wayang kulit yang terbuat dari rumput
(bahasa Jawa: suket).

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL NOMOR 1


Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik menjawab 7 pertanyaan dengan tepat 7
Peserta didik menjawab 6 pertanyaan dengan tepat 6
Peserta didik menjawab 5 pertanyaan dengan tepat 5
Peserta didik menjawab 4 pertanyaan dengan tepat 4
Peserta didik menjawab 3 pertanyaan dengan tepat 3
Peserta didik menjawab 2 pertanyaan dengan tepat 2
Peserta didik menjawab 1 pertanyaan dengan tepat 1

2. Bacalah teks laporan hasil observasi di bawah ini dengan cermat!


Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
…………..

PERTANYAAN:
2. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?

KUNCI JAWABAN
Teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis
berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Karena ditulis berdasarkan hasil observasi
maka isinya obyektif berdasar pada kenyataan dan obyek yang dilaporkan yaitu wayang
dituliskan secara detail.

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN


Soal Aspek yang Dinilai Skor
2 Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengajukan 3 3
alasan
Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengajukan 2 2
alasan
Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengajukan 1 1
alasan

3. Simpulkanlah ciri teks laporan hasil observasi!

KUNCI JAWABAN
Ciri-ciri teks laporan hasil observasi:
a. Bersifat obyektif;
b. Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang
tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu.
d. Ditulis secara lengkap

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN


Soal Aspek yang Dinilai Skor
3 Peserta didik dapat menyimpulkan 4 ciri teks laporan hasil 4
observasi
Peserta didik dapat menyimpulkan 3 ciri teks laporan hasil 3
observasi
Peserta didik dapat menyimpulkan 2 ciri teks laporan hasil 2
observasi
Peserta didik dapat menyimpulkan 1 ciri teks laporan hasil 1
observasi

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


1. Praktik/Performance
Materi Pokok No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal
4.2 Menginterpreta 4.2.1 Menemukan Kalimat utama Disajikan 1.
si isi teks kalimat paragraf sebuah teks
laporan hasil utama tiap LHO, peserta
observasi paragraf didik dapat
berdasarkan teks laporan menemukan
interpretasi baik hasil kalimat utama
secara lisan observasi tiap paragraf
maupun tulis.
4.2.2 Menentukan Ide pokok Disajikan 2.
ide pokok paragraf sebuah teks
atau LHO, peserta
gagasan didik dapat
utama tiap menentukan
paragraf gagasan
teks laporan utama tiap
hasil paragraf
observasi

4.2.3 Menyusun Ringkasan Disajikan 3.


ringkasan isi sebuah teks
teks laporan LHO, peserta
hasil didik dapat
observasi menyusun
ringkasan isi
teks LHO

1. Bacalah teks laporan hasil observasi di bawah ini dengan cermat!


Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
…………..

PERTANYAAN:
1. Temukan kalimat utama tiap paragraf teks tersebut!
2. Tentukan gagasan utama tiap paragraF teks tersebut
3. Susunlah ringkasan isi teks LHO tersebut!

KUNCI JAWABAN
Kalimat Utama Gagasan Utama Paragraf
Kalimat pertama Wayang kulit Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
memiliki berbagai pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
macam jenis jika bermacam jenis. Jenis yang paling
dilihat dari umur terkenal, karena diperkirakan memiliki
dan gaya umur paling tua adalah wayang purwa.
pertunjukkan Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang
berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna
sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, diberi tangkai dari bahan
tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit
yang terdiri dari: tuding dan gapit. Cerita
yang biasanya digunakan adalah
Ramayana dan Mahabharata. Wayang
purwa terdiri atas beberapa gaya atau
gagrak seperti, gagrak Kasunanan,
Mangkunegaraan; Ngayogyakarta,
Banyumasan, Jawatimuran, Kedu,
Cirebon dan sebagainya. Selain wayang
purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu:
wayang madya wayang gedog wayang
dupara, wayang wahyu, wayang suluh,
wayang kancil, wayang calonarang,
wayang krucil; wayang ajen; wayang
sasak, wayang sadat, wayang parwa
wayang arja, wayang gambuh, wayang
cupak dan wayang beber yang saat ini
masih berkembang di Pacitan
Tersirat pada Pada setiap Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti
keseluruhan daerah, wayang ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan
paragraf wong memiliki wayang yang diperankan langsung oleh
sebutan yang orang. Wayang orang yang dikenal di
berbeda. suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa
adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan
topeng. Wayang tersebut dimainkan
dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam
acara yang bersifat menghibur.
Kalimat pertama Wayang golek Selanjutnya, jenis wayang yang lain
adalah salah satu adalah wayang golek yang
jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang
berasal dari golek berasal dari Sunda. Wayang ini
Sunda memiliki disebut juga sebagai wayang thengul.
bahan dasar Selain wayang golek Sunda, wayang yang
sebuah kayu. terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan
wayang golek. Wayang tersebut pertama
kali dikenalkan di Kudus. Selain golek,
wayang yang berbahan dasar kayu adalah
wayang klithik. Wayang klithik berbeda
dengan golek. Wayang tersebut
berbentuk pipih seperti wayang kulit.
Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah
cerita Panji dan Damarwulan. Wayang
lain yang terbuat dari kayu adalah
wayang papak atau cepak, wayang
timplong, wayang potehi, wayang golek
techno, dan wayang ajen.
Kalimat pertama Perkembangan Perkembangan terbaru dunia
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa
pewayangan wayang suket. Disebut wayang suket
menghasilkan karena wayang yang digunakan terbuat
kreasi berupa dari rumput yang dibentuk menyerupai
wayang suket. wayang kulit. Wayang suket merupakan
tiruan dari berbagai figur wayang kulit
yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat
sebagai alat permainan atau
penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Kalimat pertama Dalam versi Dalam versi lebih modern, terdapat
modern terdapat wayang motekar atau wayang plastik
wayang yang berwarna. Wayang motekar adalah
disebut dengan sejenis pertunjukan teater bayang-
wayang motekar bayang atau serupa wayang kulit. Akan
atau wayang tetapi, jika wayang kulit memiliki
plastik yang bayangan yang berwarna hitam saja,
berwarna. wayang motekar menggunakan teknik
terbaru hingga bayang-bayangnya bisa
tampil dengan warna-warni penuh.
Wayang motekar ditemukan dan
dikembangkan oleh Herry Dim setelah
melewati eksperimen lebih dari delapan
tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut
menggunakan bahan plastik berwarna,
sistem pencahayaan teater modern, dan
layar khusus.
Kalimat pertama Wayang memiliki Semua jenis wayang di atas merupakan
berbagai manfaat wujud ekspresi kebudayaan. yang dapat
bagi kehidupan, dimanfaatkan dalam Dewasa ini wayang
antara lain dimanfaatkan untuk kepentingan
sebagai media pendidikan karena dapat dijadikan sarana
pendidikan, untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang
media informasi, baik dengan cara yang menarik.
dan media Pemerintah juga seering menggunakan
hiburan. wayang sebagai media informasi misalnya
dengan menggelar wayang yang disisipi
informasi tentang program pembangunan
seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum, dan sebagainya.
Terakhir, meski semakin jarang, wayang
masih tetap menjadi media hiburan.
Dengan kata lain, wayang mempunyai
banyak manfaat bagi kehidupan antara
lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan.

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
a. 1 Peserta didik menentukan kalimat utama dengan tepat keseluruh 3
teks
b. Ada 1-2 kesalahan dalam menentukan kalimat utama 2
c. Lebih dari dua kesalahan dalam menentukan kalimat utama 1
No Aspek yang Dinilai Skor
d. 2 Peserta didik menentukan gagasan utama dengan tepat 3
keseluruh teks
e. Ada 1-2 kesalahan dalam menentukan gagasan utama 2
f. Lebih dari dua kesalahan dalam menentukan gagasan utama 1

3. Berdasarkan kalimat utama dan gagasan utama di atas, susunlah ringkasan teks
“Wayang” tersebut!
KUNCI JAWABAN (Jawaban peserta didik bervariasi)
Alternatif jawaban:
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis . Wayang wong adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan
langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka
kayu. Ada juga wayang suket yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang
motekar atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud
ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain
sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
g. 3 Peserta didik dapat menyusun ringkasan teks lebih dari lima 4
kalimat
h. Peserta didik dapat menyusun ringkasan teks lima kalimat 3
i. Peserta didik dapat menyusun ringkasan teks empat kalimat 2
j. Peserta didik dapat menyusun ringkasan teks kurang dari empat 1
kalimat

Anda mungkin juga menyukai