DOPS Manajemen Nyeri Edit
DOPS Manajemen Nyeri Edit
DOPS Manajemen Nyeri Edit
Kelompok H’18
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Menurut Garko, penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner adalah
penyakit jantung di mana dinding endotel bagian dalam pada satu atau lebih
arteri koroner menjadi sempit akibat akumulasi kronis dari plak ateromatous
yang mengurangi aliran darah yang kaya nutrisi dan oksigen sehingga merusak
struktur dan fungsi jantung dan meningkatkan resiko nyeri dada (contohnya
angina pektoris) dan serangan jantung (infark miokard).
2. Etiologi
1. Pengertian
1) Manajemen NonFarmakologi
Manajemen nyeri nonfarmakologi merupakan tidakan menurunkan respon
nyeri tanpa menggunakan agen farmakolgi. Dalam melakukan intervensi
keperawatan/kebidanan, manajemen nonfarmakologi merupakan tindakan
dalam mengatasi respon nyeri klien (Sulistyo, 2013). Banyak metode dalam
kelas persiapan melahirkan, yang meliputi hypnosis, acupressure, yoga,
umpan balik biologis (biofeedback), sentuhan terapeutik (Lindberg, Lawis,
1988; Nichols, Humenick, 1988; Kerschner, Scherck, 1991).
Teori aroma, seperti penggunaan teh jamu-jamuan atau uap, dengan
memberikan efek yang bermanfaat bagi beberapa wanita (Valnet,
1990;Tesserand, 1990). Dapat juga dengan tehnik Vokalisasi atau
mendengarkan bunyi-bunyian untuk menurunkan ketegangan, relaksasi
dengan menggunakan imajiner (imagenery-assisted relakxation), kompres
panas, pijatan di perineum, mandi siram hangat atau mendengarkan musik
santai serta cahaya yang tentram (Bobak, 2005).
2) Manajemen Farmakologi
Manajemen nyeri farmakologi merupakan metode yang mengunakan obat-
obatan dalam praktik penanganannya. Cara dan metode ini memerlukan
instruksi dari medis. Ada beberapa strategi menggunakan pendekatan
farmakologis dengan manajemen nyeri persalinan dengan penggunaan
analgesia maupun anastesi.
Manajemen nyeri persalianan dengan penggunaan analgesia merupakan
penggunaan atau penghilangan sensasi nyeri (Anderson, 1994, dalam
Mander, 2003), penghilangan sensasi nyeri ini tanpa disertai dengan
hilangnya perasaan total sehingga seseorang yang mengkonsumsi analgesik
tetap ada dalam keadaan sadar. Manajemen nyeri persalinan dengan
pengunaan anastesia merupakan menghilangkan sensasi normal (Anderson,
1994, dalam Mander, 2003), yang di capai dengan memberikan obat-obatan
anastesi baik secara regional maupun umum (Sulistyo, 2013).
D. Terapi Relaksasi Benson
1. Pengertian
Relaksasi adalah suatu jenis terapi untuk penanganan kegiatan mental dan
menjauhkan tubuh dan pikiran dari rangsangan luar untuk mempersiapkan
tercapainya hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang dapat dicapai
dengan metode hypnosis, meditasi yoga, dan bentuk latihan-latihan yang ada
hubungannya dengan penjajakan pikiran (Solehati, 2017).
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejah teraan lebih tinggi (Purwanto, 2016).
2. Tujuan dan Indikasi
Soeharto (2017) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi benson dalam
adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress
baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan serta menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolic.
Indikasi pasien untuk relaksasi benson:
- Pasien yang mengalami dengan skala nyeri < 5
- Pasien yang dapat berkomunikasi secara verbal
3. Mekanisme Kerja Relaksasi Benson
a. Pengertian
- Menghilangkan kelelahan
- Mengurangi nyeri
- Mengatasi kecemasan
- Meredakan stress
c. Indikasi Terapi
d. Kontra Indikasi
Tidak ada
e. Persiapan Alat
Tidak ada
f. Persiapan Pasien
g. Prosedur
h. Sikap
i. Terminasi
- Merapikan pasien
DILAKUKAN
NO KELENGKAPAN SARANA KET
YA TIDAK
1 Menyapa pasien dan keluarga
2 Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada
klien
3 Meminta persetujuan tindakan kepada klien
4 Mencuci tangan
5 Memberikan salam teraupetik
DAFTAR PUSTAKA