0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan9 halaman

Makalah Agama SPI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politik Islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat muslim.


Namun, realitasnya politik berubah menjadi pudar saat terjadi kebiaasan umum
masyarakat, baik itu berupa perkataan maupun perbuatannya yang menyimpang dari
kebenaran islam yang dilakukan oleh mereka yang beraqidahkan tidak baik, baik itu
dari kalangan non muslim maupun dari kalangan umat islam itu sendiri. Oleh karena
itu, politik yang seharusnya bersifat baik menjadi sifat yang kurang baik seperti
kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun
penguasa.

Penyalahgunaan wewenang dari para politisi atau penguasa itu bersebrangan


dengan keberadaan islam, kedzaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan
sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna sebenarnya
dalam politik itu sendiri. Bahkan, dengan pandangan seperti itu, para politisi atau
penguasa menfaatkan rakyat demi kepentingan sendiri, bukansebagai pemerintah
yang saling dan berbuat baik kepada rakyat. Hal ini dapat memicu bahwa politik itu
harus dijauhkan dari agama (islam). Sebab, orang yang paham akan agama itu takut
kepada Allah SWT sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang
merupakan dusta, kedzaliman, penghianatan, dan tipu daya. Cara pandang yang
demikian, sadar atau tidak mereka mempengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga
sebenarnya ikhlas dalam memperjuangkan islam. Untuk mengubah pandangan seperti
itu, maka pada bab ini akan dijelaskan bagaimana politik yang seharusnya khususnya
politik islam.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang anda ketahui tentang pengertian politik islam?
b. Apa sajakah prinsip-prinsip dasar politik islam?
c. Bagaimana kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional?
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian politik islam
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar politik islam

Sistem Politik Islam Page 1


c. Mahasiswa mampu menjelaskan kontribusi umat islam dalam perpolitikan islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik Islam

Politik didefinisikan sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa politik islam merupakan upaya penggapaian kekuasaan
dengan mengindahkan ketentuan yang telah digariskan dalam ajaran islam.

Politik dalam term islam disebut “siyasah” merupakan bagian integral (tak terpisahkan) dari
fiqih islam. Salah satu objek kajian fiqih islam adalah siyasah atau disebut fiqih politik. Fiqih
politik secara global membahas masalah-masalah ketatanegaraan (siyasah dusturiyyah),
hukum internasional (siyasah dauliyyah), dan hukum yang mengatur politik keuangan negara
(siyasah mauliyyah).

Objek kajian sistem politik islam :

a. Siyasah Dusturiyyah (hukum tata negara). Materi yang dikaji tentang cara dan
metode suksesi kepemimpinan, kriteria seorang pemimpin, hukum mewujudkan
kepemimpinan politik, pembagian kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif),
institusi pertahanan keamanan, institusi penegakan hukum (kepolisian), dan lain-
lainnya.
b. Siyasah Dauliyyah (hukum politik yang mengatur hubungan internasional). Objek
kajiannya adalah hubungan antar negara islam dengan sesama negara islam, hubungan
negara islam dengan negara non muslim, hubungan bilateral dan multilateral, hukum
perang dan damai, genjatan senjata, hukum kejahatan perang dan lain-lain.
c. Siyasah Maliyyah (hukum politik yang mengatur keuangan negara). Kontens yang
dibahas adalah sumber-sumber keuangan negara, distribusi keuangan negara,
perencanaan keuangan negara, perencanaan anggaran negara dan penggunaannya,
pengawasan dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan negara dan pilantropi
islam.

Sistem Politik Islam Page 2


Kesalahpahaman terhadap islam sering muncul dari ranah politik. Orang menilai bahwa
islam disebarkan dengan politik kekerasan bukan dengan jalan dakwah dan kultural. Perang,
jihad, negara islam, disalahpahami sebagai metodologi dan tujuan akhir.

Jika diperhatikan piagam Madinah yang diprakarsai oleh Rasulullah SAW ketika
beliau baru tiba di Madinah yang berisi ketentuan atau kesepakatan atau kesepakatan yang
mengikat masyarakat Madinah justru mengelompokan anggotanya pada suku-suku tertentu,
dan masing-masing dinamai ummat. Kemudian, mereka yang berbeda agama itu bersepakat
menjalin persatuan ketika membela kota Madinah dari serangan musuh.

Pada saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Madinah yang beraneka ragam
budaya, agam dan aliran politik bisa beliau satukan sehingga kehidupan Madinah pada waktu
itu dapat berlangsung damai. Muhammad SAW memimpin komunitas besar Yahudi yang
banyak menguasai ekonomi, politik dan kultur di Madinah juga kaum Kristiani.

Dalam masalah politik, perlu disadari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
memang bukan negara agama, tetapi juga bukan negara sekuler. Sungguhpun demikian,
negara menjamin penduduknya untuk memeluk suatu agama dan melaksanakan ajaran
agamanya dalam kehidpan sehari hari. NKRI adalah negara demokrasi berdasarkan pancasila
dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusionalnya. Sistem demokrasi menjadi pilihan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk meraih kepercayaan rakyat, partai politi
seyogyanya menjalankan fungsinya dengan baik dan tidak melanggar norma norma ilahi dan
aturan main yang ditentukan. Kekuasaan harus diraih dengan berbagai cara, tapi tidak
menghalalkan segala cara yang diharamkan. Kehidupan demokrasi akan terasa menajdi bekah
dan mendapatkan kemaslahatan bagi segenap rakyat jika dibingkai dengan nilai-nilai
keillahian. Demokrasi akan menjadi bencana manakala para pelakunya menjauhkan diri dari
nila- nilai illahi.

2.2 Prinsip-prinsip dasar politik islam

1. Al-Amanah. Kekuasaan adalah amanah (titipan), maksudnya titipan Tuhan. Amanah


tidak bersifat permanen tetapi sementara. Sewaktu-waktu pemilik yang sebenarnya
dapat mengambilnya. Setiap yang diberi amanah akan dimintai pertanggung
jawabannya.
2. Al-Adalah. Kekuasaan harus didasarkan atas prinsip keadilan. Kekuasaan dalam
pandangan islam bukanlah tujuan, tetapi sarana untuk mencapai tujuan.

Sistem Politik Islam Page 3


3. Al-Hurriyyah. Al-Hurriyah artinya kemerdekaan dan kebebasan. Kekuasaan harus
dibangun diatas dasar kemerdekaan dan kebebasan rakyat yakni kemerdekaan dalam
berserikat, berpolitik, dan dalam menyalurkan aspirasinya.
4. Al-Musawah. Secara etimologis artinya kesetaraan, kesamaan. Siyasah harus
dibangun diatas fondasi kesamaan dan kesetaraan.
5. Tabadul al-Ijtima. Artinya tanggung jawab sosial. Siyasah tidak lepas dari tanggung
jawab sosial. Tanggung jawab sosial dapat diwujudkan dalam bentuk pengaturan
pilantropi yang baik.

Paradigma sistem politik Islam setidaknya berpusat pada 3 pokok pikiran yaitu :
1. Kelompok pertama berpendapat bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang
bukan hanya mengatur urusan ibadah manusia dengan Tuhannya melainkan juga
mengajarkan pada urusan keduniawian.
2. Kelompok kedua, sebagai anti tesa terhadap gagasan kelompok pertama berpendapat
bahwa Agama Islam dengan urusan politik dan ketatanegaraan adalah tidak ada
hubungannya sama sekali. Oleh karena itu, permasalahan politik dan ketatanegaraan
adalah murni hasil pemikiran manusia bukan dari ajaran agama Islam.
3. Kelompok ketiga, sebagai golongan yang mencoba mengakomodir pertentangan
antara kelompok pertama dengan kelompok kedua, berpandangan bahwa Islam adalah
agama yang serba lengkap yang didalamnya terdapat sistem kehidupan termasuk
politik dan ketatanegaraan, namun hanya dalam bentuk seperangkat etika dalam
membangun kehidupan politik dan bernegara.

2.3 Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional

SEJARAH BERDIRINYA BANGSA INDONESIA

Sejarah berdirinya bangsa Indonesia tidak lepas dari peran besar umat Islam Indonesia oleh
karena itu sejarah Nasional Indonesia tidak dapat dipsisahkan dari sejarah umat Islam di
Indonesia. Bahkan sejak era berdirinya kerajaan-kerajaan hingga saat ini, pengaruh
perpolitikan bangsa tidak lepas dari pengaruh umat Islam.

Dampak kedatangan para pedagang dala penyebaran agama Islam di Nusantara sangat
berpengaruh terhadap cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Agama
Islam yang dianut mayoritas bangsa Indonesiamenjadi modal yang mempercepat proses
lahirnya kesatuan bangsa. Pranata-pranata sosial kebudayaan dan budaya yang diciptakan

Sistem Politik Islam Page 4


oleh komunitas Islam Nusantara serta penulisan kitab keagamaan dalam bahasa melayu
sangat efektif sebagai faktor pendorong bagi terjadinya intregasi bangsa Indonesia. Ketika
kolonialisme datang di bumi Nusantara, agama dan jiwa kebudayaan, Islam menolak
penindasan, ketidak adilan yang secara langsung telah menggerakkan sikap penentangan
terhadap penjajah.

Adapun puncak perjuangan dari umat Islam adalah mengantarkan bangsa Indonesia
memasuki Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 sebagai Negara
Republik Indonesia yang memiliki luas wilayah yang membentang dari Sabang sampai
Merauke sama dengan dari Baghdad ke London. Peristiwa ini merupakan puncak
keberhasilan umat Islam di bidang politik di tengah bangsanya.

FASE SEBELUM KEMERDEKAAN

perjuangan kerajaan - kerajaan islam melawan kolonial sangatlah gigih sampai belanda pun
kalang kabut , namun setelah adanya politik ’’devide et impera’’ satu persatu kerajaan dapat
di kuasai. Meskipun demikian semangat rakyat tidak pudar dan dilanjutkan perjuangan yang
dipimpin oleh ulama. ulama sebagai elit agama islam memimpin umat melawan penindasan
kedzoliman penjajah sejak dari aceh hingga bagian timur indonesia mengadakan perlawanan
hingga pihak belanda goyah.

Pemberontakan petani menentang penindasan yang berlangsung terus menerus selalu berada
di bawah bendera islam dari perjuangan dalam proses kemerdekaan peran umat islam
sangatlah sentral sehingga munculah tokoh- tokoh umat seperti KH Wahid Hasyim, Ki
Bagus Hadi Kusumo dan tokoh lainnya yang termaksud kedalam anggota BPUPKI dan PPKI
mereka tidak hanya menginginkan indonesia merdeka tetapi juga memperjuangkan islam
sebagai dasar negara

Kolonial akhirnya memilih perang kebudayaan dan ideologi terutama untuk memecah dan
melemahkan potensi umat islam indonesia yang di anggap sebagai musuh utama.

Pergerakan Nasional di Indonesia

Pihak kolonial mencoba politik de islamisasi (dutch islamic polecy) oleh christian snouck
hurgronje. Yang sangat merugikan indonesia karena :

1. Memecah umat islam menjadi dua dikotomi yaitu abangan dan putihan
2. Menbenturkan ulama dan pemuka adat

Sistem Politik Islam Page 5


3. Memperbanyak sekolah untuk mendidik anak- anak umat islam agar terpisah dari
kepercayaan pada agama islam
4. Menindas segenap gerakan politik yang berdasar islam
5. Membuat masjid dan memberangkatkan haji gratis untuk meredam gerakan islam.

Akibatnya umat islam menjadi terpecabelah menjadi dua kelompok besar yaitu nasionalis
islami, dan nasionalis sekuler.

pergerakan nasional islam ialah

1. Tanggal 16 oktober 1905 lahirlah serikat dagang islam yang kemudian tahun 1912
menjadi sarekat islam Sebagai gerakan ekonomi dan politik yang rebuka bagi seluruh
rakyat indonesia
2. Tanggal 16 november 1912 lahirlah muhammadiyah sebagai gerakan sosial
keagamaan yang melahirkan pemimpin bangsa penentang belanda
3. Tahun 1920 lahir persatuan islam
4. 1922 lahirlah jamiatul khoir, al irsyad, jong islamieten bond
5. Tahun 1926 lahirlah nadatul ulama

Semua itu adalah nasionalis islami yang memiliki andil dalam melawan belanda

Adapun yang termaksut kategori nasionalis sekuler adalah

1. 20 mei 1908 lahirlah Budi Utomo yang merupakan gerakan sosial bagi kepentingan
kelompok priyayi nonbirokrat yang bersifat lokal dan rasis
2. Indische partij (1912)
3. Tahun 1927 lahirlah jong java, pki, perhimpunan indonesia, pni

Ketika gencarnya serikat islam menuntut “Boemi Poetra Zelfbestuur” (bangsa indonesia
berperintahan sendiri) dengan gerakan rapat akbar dan pemogokan masal yang terjadi di
seluruh indonesia, maka tindakan yang dilakukan belanda adalah mendatangkan tokoh
komunis belanda yang kemudian mengkader Semaun, Alimin dharsono dan Tan Malaka yang
di susupkan ke SI sehingga terpecah menjadi SI putih yang asli dan SI merah yang komunis
(bergabung dengan ISDV jadi PKI).

Pada tahun 1937 organisasi- organisasi islam bersatu membentuk MIAI yang diprakarsai oleh
muhammadiyah , NU, persis, alwasliyah dan lain-lain. Pada zaman jepang MIAI diubah

Sistem Politik Islam Page 6


menjadi MASJUMI yang beranggotakan pasukan hizbullah, sabillilah sebagai modal
bersenjata di kemudian hari .

Pada saat mempersiapkan kemerdekaan dalam sidang BPUPKI di rumuskan konsep dasar
negara oleh Moh. Yamin, Supomo dan Soekarno yang telah diajukan namun belum di terima
kemudian dibentuklah panitia ad hock. Pada 22 juni 1945 memutuskan rumusan piagam
djakarta yang kemudian disetujui pada tanggal 16 juli 1945 kemudian pada tanggal 18
agustus 1945 kalimat ‘’ketuhanan dengan kewajiban dengan menjalankan syariat islam bagi
pemeluknya ‘’ diuabah menjadi “ketuhanan yang maha esa”

Pemimpin-pemimpin islam punya andil besar terhadap perumusan NKRI mulai dari
penanaman nilai-nilai nasionalisme hingga perumusan UUD. Upaya yang telah dilakukan
merupakan kompromi politik demi menjaga persatuan dan kesatuan, mengingat bangsa ini
sangat plural meskipun mereka yang beragama islam termasuk mayoritas.

FASE KEMERDEKAAN

Setelah kemerdekaan, peran umat Islam juga tetap sentral. Resolusi jihad yang didengungkan
oleh KH. Hasyim Asy’ari menggetarkan pasukan NICA-Belanda yang ingin masuk lagi ke
Indonesia dengan pasukan sekutu. Resolusi iini juga menjadi tonggak penting bagi
pembentukan TNI melalui Hizbullah yang asalnya terdiri dari para santri dan ulama. Namun
dalam sejarah, peran umat Islam tampaknya tidak terlalu menonjol dan bila adapun seolah
dalam kerangka pratiotisme dan nasionalisme.

Dalam sejarah yang ditulis secara tidak objektif, akan memunculkan peran umat Islam yang
sesungguhnya sangat sentral itu terhapus atau terkucilkan, kalaupun tetap tercatat, itu terbaca
dalam bingkai yang berbeda, yakni dalam kerangka nasionalisme sempit, bukan lagi dalam
bingkai Islam.

Jika masa kolonial Islam harus berperang menghadapai kolonialisme sedangkan pada masa
kemerdekaan Islam harus berhadapan dengan ideologi tertentu macam kolonialisme dengan
segala intriknya.

FASE SETELAH KEMERDEKAAN

Setelah kemerdekaan, persoalan Piagam Jakarta juga terangkat kembali di dalam sidang-
sidang konstituante hasil pemilihan umum 1955 yang berakhir dengan keluarnya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, yaitu kembali kepada UUD 1945.

Sistem Politik Islam Page 7


Para pemimpin menganjurkan suatu Negara yang mempunyai dasar keagamaa secara umum
dan pemerintahan mengakui nilai keagamaa yang positif, karena itu akan memajukan
kegiatan keagamaan. Dalam kerangka itulah maka Departemen Agama didirikan. Adapun
tugas Departemen Agama adalah :

1. Menyelenggarakan, membimbing dan mengawasi pendidikan agama.


2. Menangani hukum atau syariat.

ERA ORDE BARU


Pada awal kebangkitan Orde Baru adalah dalam rangka kembali kepada UUD 1945 dan
Pancasila secara murni dan konsekuen, memperbaiki struktur birokrasi dan demokrasi bersih
dan sehat. Pada awalnya umat Islam memberikan dukungan, memang umat Islam untuk
sementara merupakan eksponen dan dijadikan tumpuan. Namun, pada proses perjalanan
sejarah selanjutnya eksponen umat Islam mulai ditinggal, dan bahkan gerakan umat Islam
mulai dimandulkan, bahkan berusaha untuk dibersihkan.

Pemerintahan Orde Baru kemudian banyak meninggalkan potensi umat Islam, justru
merangkul kekuatan minoritas di Indonesia yang “diamini oleh Amerika” serta sekutunya.
Sebagi puncaknya kebijakan terhadap umat Islam adalah dilarangnya partai dan organisasi
massa memakai asas Islam.

Politik Islam terpecah menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama disebut kaum Skripturalis
yang hidup dalam suasana depolitisasi dan konflik dengan pemerintah. Kelompok kedua
adalah kaum Substansialis yang mendukung pemerintahan dan menginginkan agar Islam
tidak terjun ke dunia politik.

ERA REFORMASI
Pada awal Reformasi umat Islam pun terimbas adanya epouria politik, sehingga pada ramai-
ramai mendirikan partai. Bertahun-tahun reformasi bergulir kiprah umat Islam dalam
panggung politik pun semakin diperhitungkan. Umat Islam mulai kembali memunculkan
dirinya tanpa malu dan takut lagi menggunakan label Islam. Perpolitikan Islam selama
Reformasi juga berhasil menjadikan Pancasila bukan lagi sebagai satu-satunya asas. Partai-
partai politik juga boleh menggunakan asas Islam. Kemudian bermunculanlah berbagai partai
politik dengan asas dan label Islam.

Sistem Politik Islam Page 8


2.4 Peranan Islam Sebagai Ajaran Melawan Penjajahan
Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagian besar rakyat Indonesia telah memberikan kontribusi
besar, serta dorongan semangat, dan sikap mental dalam perjuangan kemerdekaan.
Tertanamnya “RUHUL ISLAM” yang didalamnya memuat antara lain :
1. Jihad Fi Sabilillah : telah memperkuat semangat rakyat untuk berjuang melawan
penjajah.
2. Ijin berperang dari Allah SWT (Q.S. Al-Hajj : 39)
3. Symbolbegrijpen : simbol kalimat yang dapat menggerakkan rakyat yaitu takbir
“ALLAHU AKBAR”, selalu berkumandang dalam era perjuangan umat Islam di
Indonesia.
4. “Khubul Wathon minal Iman” cinta tanah air sebagai Iman, menjadikan semangat
Patriotik bagi umat Islam dalam melawan penjajahan.

Sistem Politik Islam Page 9

Anda mungkin juga menyukai