Generator Cooling System
Generator Cooling System
Generator Cooling System
Disusun oleh:
Muftiyatus Syarifudin Akhsan
15040075
i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang berjudul “Generator Cooling System
Unit 3 PLTU Cilacap 1 X 660 MW Di PT Sumber Segara Primadaya” tepat
pada waktunya.
Laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat kelulusan dalam
menyelesaikan program S-1 Teknik Mesin di Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan harian selama kerja praktek
di PLTU Cilacap unit 3 1x660 MW mulai tanggal 02 Juli sampai 31 Agustus 2018.
Penulis banyak mendapat saran, bimbingan serta bantuan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak selama menyelesaikan laporan
Kerja Praktek ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi ilmu, kesempatan, berkah, kesehatan,
kelancaran, dan kemudahan sehingga penulis dapat menjalankan kerja praktik
sekaligus menyelesaikan laporan.
2. Orang tua dan keluarga saya yang tidak henti-hentinya selalu mendo’akan dan
selalu memberiakan dukungannya baik moril maupun materil.
3. Ibu Eli Kumolosari.S.T.,M.Eng. selaku pembimbing kerja praktik Sekolah
Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
4. Bapak Nurfi Ahmadi, ST.,M.Eng. selaku Ketua Departemen Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
5. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
Yogyakarta.
6. Bapak Irvan rahmat, selaku Direktur Teknik dan Operasi di PT Sumber Segara
Primadaya PLTU Cilacap.
7. Bapak Muhammad Hari, sekalu Pembimbing kerja praktik lapangan.
8. Bapak Huda, selaku HRD pada PT. Sumber Segara Primadaya.
9. Bapak Bayu selaku Healt Safety Environment (HSE) yang telah memberikan
pengarahan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
iii
10. Semua karyawan PLTU S2P Cilacap antara lain:
mas Gery, mas Aji, mba Prita, mba Nadia, mba Fifin dan pihak-pihak lain yang
telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih
atas sambutan, arahan dan wawasan yang telah diberikan.
11. Teman-teman kerja praktik satu kampus, Andreas Omega yang telah bersama-
sama dari awal hingga akhir semangat melakukan Kerja Praktik.
12. Teman-teman kerja praktik dari kampus lain, Amel dan Zuhdan dari UN
Yogyakarta, Launing dari UN Siliwangi, Syahid dan Ginanjar dari
PolBandung, Larisa, Ilvan, Eko dan Excel dari PN Jakarta, Hadi, Bintang dan
Baihaqi dari UPN Jakarta, Panggih, Rizky dan Mubtadi dari UM Purwokerto,
Ririh, Dian, Pingkan dan Findri dari PN Semarang.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesian laporan
Kerja Praktik.
iv
DAFTAR ISI
v
2.9 Tata Tertib Perusahaan dan Penjadwalan ............................................. 16
BAB III ............................................................................................................. 20
LANDASAN TEORI ....................................................................................... 20
3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap ........................................................... 20
3.1.1 Siklus Rankine.............................................................................. 22
3.1.2 Siklus Batu Bara ........................................................................... 23
3.1.3 Siklus Air dan Uap ....................................................................... 25
3.1.4 Siklus Udara Pembakaran dan Gas Buang..................................... 31
3.1.5 Siklus Air Pendingin ..................................................................... 33
3.2 Penyaluran Tenaga Listrik ................................................................... 34
3.3 Komponen Utama PLTU Cilacap ........................................................ 34
3.3.1 Boiler ........................................................................................... 35
3.3.2 Turbin........................................................................................... 36
3.3.3 Condensor .................................................................................... 37
3.3.4 Generator ...................................................................................... 39
BAB IV ............................................................................................................. 43
PEMBAHASAN ............................................................................................... 43
4.1 Pendingin Hidrogen ............................................................................. 43
4.2 Hydrogen Cooling System ................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Sistem.......................................................................... 45
4.1.2 Spesifikasi Teknis ......................................................................... 47
4.1.3 Mekanisme Kerja Hydrogen Cooling System................................ 48
4.1.4 Sistem Operasi .............................................................................. 48
4.1.5 Pemeliharaan Hydrogen Cooling System ...................................... 50
4.1.6 Permasalahan pada Hydrogen System ........................................... 51
4.3 Stator Cooling Water System ............................................................... 52
4.3.1 Deskripsi Umum........................................................................... 52
4.3.2 Spesifikasi Teknis Stator Cooling Water Pump ............................. 53
4.3.3 Mekanisme Kerja Stator Cooling Water System ........................... 55
4.3.4 Sistem Operasi .............................................................................. 55
4.3.5 Pemeliharaan Stator Cooling Water System ................................. 55
4.3.6 Permasalahan pada Stator Cooling Water System ......................... 57
vi
4.4 Seal Oil System ................................................................................... 58
BAB V............................................................................................................... 59
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 59
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 59
5.2 Saran ................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 61
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................. 62
LAMPIRAN I ............................................................................................... 63
SURAT IJIN KERJA PRAKTIK ................................................................ 63
LAMPIRAN II ............................................................................................. 66
KEGIATAN KERJA PRAKTIK ................................................................ 66
LAMPIRAN III ............................................................................................ 70
DATA GENERATOR COOLING SYSTEM................................................. 70
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik kerja lapangan salah satu mata kuliah wajib pada Departemen
Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta dapat
memberikan kesempatan luas kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmunya
dan memperoleh pengalaman dunia kerja pada perusahaan atau instansi yang
dipilih sebagai tempat kerja praktik.
1
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
2
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
3
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
1. Metode observasi
2. Metode wawancara
3. Studi literatur
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, waktu pelaksanaan, metode penyusunan laporan, serta sistimatika
penyusunan laporan.
2. BAB II SEJARAH DAN PROFIL PLTU CILACAP
Pada bab ini dibahas mengenai sejarah perusahaan, visi misi, kebijakan
perusahaan, sekilas tentang profil PLTU Cilacap.
4
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
5
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
BAB II
GAMBARAN UMUM PT SUMBER SEGARA PRIMADAYA
2.1 Sejarah Perusahaan
6
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Sampai saat itu, belum ada keterkaitnnya dengan PJB. PJB baru masuk
pada desember 2003, setelah RUPS PT. PLN (Persero) menetapkan PJB
sebagai salah satu pemegang saham S2P, menggantikan GDE yang
mengundurkan diri karena setelah Pertamina berubah menjadi Perseroan
Terbatas (PT), yang akan fokus pada core business-nya. PLTU Cilacap 2x300
MW mulai dibangun 29 Desember 2003, ditandai dengan pemasangan tiang
pertama oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo
Yusgiantoro. Dua tahun kemudian, tepatnya 26 Desember 2005 dilakukan
Initial Firing of Boiler, untuk Unit 1 dan tanggal 17 Januari 2006 dilakukan
sinkronisasi Unit 1 dengan sistem JAMALI dan menjalankan serangkaian tes
elektrikal, mekanikal dan sistem kontrol. Akhir April 2006 PLTU Cilacap
Unit 1 (300 MW) beroperasi secara komersial, sedangkan Unit II (300 MW)
beroperasi komersial pada September 2006.
7
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
8
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
PLTU Cilacap 2x300 MW dibangun oleh PJB yang bekerja sama dengan SSP
dan Chengda Engineering Corpration of China (CECC), dengan biaya U$D
510 (sekitar Rp 4,5 triliyun). Dari biaya sebesar itu, U$D 408 diantaranya
bersumber dari Bank of China dalam bentuk supplier credit. Sisanya, U$D
102 juta, berasal dari PJB sebesar U$D 50 dan SSP sebesar U$D 52 juta.
9
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Jadi, pada tahun 2006 sistem ketenagalistrikan Jawa, Madiun, dan Bali
(JAMALI) menerima tambahan pasokan daya sebesar 2.660 MW, berasal
dari PLTU Cilacap 2x300 MW, PLTU Tanjung Jati B sebesar 2x660 MW dan
PLTGU Cilegon sebesar 740 MW. PLTU Cilacap memproduksi pasokan
listrik sebesar masing -masing 2x300 MW yang terbagi menjadi unit 1 dan 2
yang mulai beroperasi pada tahun 2003, 1x660 MW di unit 3 yang mulai
beroperasi tahun 2016. Untuk mendukung program infrastruktur
ketenagalistrikan 35.000 MW pemerintah, serta pembangunan Unit Ekspansi
1x1000 MW yang dijadwalkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun
2019. Perbedaan yang paling mendasar diantara keempat unit tersebut yaitu
pada Unit 1 dan 2 menggunakan boiler subcritical, Unit 3 menggunakan
boiler supercritical, serta Unit Ekspansi menggunakan boiler ultra
supercritical.
10
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU),
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
11
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
12
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
13
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
14
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
15
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
16
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
17
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
dan handal serta efisien, sehingga proses produksi juga akan tetap berjalan
dengan baik. Bagian maintenance oleh PT D&C selaku kontraktor utama
untuk pengoprasian dan pemeliharaan (O&M) dari PT Sumber Segara
Primadaya –PLTU Cilacap, dibagi menjadi 5 bagian, yakni :
a. Boiler maintenance
b. Turbine maintenance
c. Electrical maintenance
d. I&C maintenance
e. BOP maintenance
4. Translator
Translator berfungsi sebagai penghubung komunikasi antara operator
Indonesia dengan operator China baik verbal maupun non verbal.
Translator memiliki peranan penting karena bila tidak ada translaror
maka komunikaasi antara operator Indonesia dengan operator China tidak
akan berjalan sehingga dapat menghambat proses produksi.
5. Karyawan Kebersihan
Karyawan Kebersihan adalah karyawan pekerja diluar O&M adalah
kaaryawan yang dipekerjakan sebagai cleaning service (CS). CS ini
bertugas menjaga kebersihan lingkungan pembangkit serta lingkungan
kantor.
6. Tata tertib perusahaan
Dengan adanya tata tertib perusahaaan yang baik maka akan tercipta
pula hasil dan kinerja yang baik karena akan terciptanya kedisiplinan kerja.
Tata tertib yang berlaku di PT Sumber Segara Primadaya – PLTU Cilacap
2x300 MW adalah sebagai berikut :
1. Setiap karyawan wajib melaksanakan setiap peraturan yang berlaku di
perusahaan.
2. Setiap karyawan wajib melaksanakan ketentuan kaidah tentang
keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Setiap karyawan wajib memelihara alat-alat kerja mengatur dan
menempatkan kembali seperti semula.
18
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
19
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap
20
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
21
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Siklus Rankine adalah siklus tenaga uap yang digunakan untuk proses
kerja mesin uap pada fluida kerja. Sistem siklus Rankine paling sering
digunakan di pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga
nuklir. Cairan kerja mengalami proses pemanasan, evaporasi, ekspansi,
pendinginan dan kompresi. Dalam siklus turbin uap, ada diagram T-S yang
menggambarkan hubungan antara suhu (T) dan entropi (S) cairan di bawah
tekanan, entalpi, fase, dan kondisi kepadatan tertentu. Dalam diagram T-S,
ada garis lengkung berbentuk kubah yang disebut kubah uap, di mana titik
puncak kubah uap ini adalah titik kritis dari cairan. Ketika suhu cairan
mencapai suhu kritisnya, cairan berubah dari fase cair ke gas (uap) tanpa
penguapan. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, ada tiga tipe diagram T-S
untuk tiga tipe Siklus Rankine. Gambar 1.A menunjukkan diagram T-S dari
siklus Rankine sederhana, Gambar 1.B menunjukkan diagram T-S dari
siklus Rankine sederhana dengan superheat, dan Gambar 1.C menunjukkan
diagram T-S dari siklus Rankine superkritis.
Gambar 3.3 T-S Diagram in Simple Rankine Cycle (a) Diagram in Simple with
Superheat Rankine Cycle (b) T-S Diagram in Supercritical Rankine Cycle
22
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
(a) (b)
Gambar 3.4 Supercritical Rankine Cycle (a) (b)
23
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
24
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Air merupakan bahan baku yang digunakan didalam boiler dan harus
memiliki parameter tertentu sehingga boiler terjaga kehandalannya. Air
yang sudah diproses sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan
boiler disebut dengan air demin. Salah satu parameter yang harus dipenuhi
yaitu kandungan mineral air harus dihilangkan atau ditekan sekecil
mungkin sekitar 0.3 µs/cm agar tidak terjadi korosi dan pengendapan
didalam pipa boiler. Air yang digunakan yaitu air laut yang masuk
melewati intake, pada intake dilakukan penyaringan untuk memisahkan
antara air laut dan kotoran/sampah yang ikut terbawa kemudian dialirkan
menuju chlorination plant untuk dilakukan injeksi chlorine yang bertujuan
untuk menghilangkan biota-biota laut yang terbawa oleh air laut. Setelah
treatment awal ini kemudian air laut tersebut dialirkan menuju Water
Treatment Plant untuk dilakukan treatment berikutnya sampai menjadi air
demin.
25
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
26
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
27
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
28
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Feed Water yang berasal dari air kondensat mula-mula dipompa oleh
condensate pump untuk dialirkan menuju ke Condensate Polishing untuk
dilakukan pemurnian untuk mengurangi kandungan mineral dalam air
kondensat dengan cara injeksi kimia dan penukaran ion. Dari Condensate
Polishing air akan dialirkan menuju Gland Steam Condensat untuk
dipanaskan terlebih dahulu sebelum masuk ke Low Pressure Heater
(LPH). Air yang keluar dari Gland Steam Condensat selanjutnya masuk ke
dua tahap pemanasan awal kembali pada LPH #7 dan #8. Uap pemanas
LPH berasal dari ekstraksi steam Low Pressure Turbine (LPT).
Selanjutnya, feed water akan masuk ke deaerator. Di dalam deaerator,
terjadi pengurangan kadar oksigen dan gas-gas lainnya yang dapat
menimbulkan korosi atau ledakan. Selain itu, didalam deaerator juga
terjadi pemanasan kembali, uap yang digunakan pada deaerator berasal
dari ekstraksi steam Intermediate Pressure Turbine (IPT). Setelah keluar
dari deaerator, feed water akan dipompa oleh Boiler Feed Pump (BFP)
menuju High Pressure Heater (HPH). Di dalam HPH terjadi pemanasan
dengan memanfaatkan uap ekstraksi dari High Pressure Turbine (HPT)
dan Intermediate Pressure Turbine (IPT). Feed Water yang telah
dipanaskan di HPH selanjutnya akan masuk kedalam boiler. Tujuan dari
pemanasan awal yaitu untuk menaikkan efisiensi siklus dan juga salah satu
cara untuk menghemat bahan bakar. Penjelasan pada boiler dijelaskan pada
gambar 3.8.
29
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Pada boiler air kondensat yang fasanya masih cair diubah menjadi
fasa uap dengan cara memanaskan atau menaikkan temperaturnya. Mulai
dari air yang dialirkan dari High Pressure Heater (HPH) menuju
economizer setelah itu akan melewati separator. Fungsi separator pada
boiler supercritical sendiri sama seperti steam drum pada boiler subcritical
yaitu untuk memisahkan fasa cair dan fasa uap, namun pada boiler
supercritical penggunaan separator hampir tidak pernah digunakan atau
valve-nya selalu ditutup, penggunaannya hanya pada saat start up dan
shutdown dikarenakan perubahan fasa pada boiler belum maksimal.
Setelah itu uap akan dialirkan menuju superheater. Superheater sendiri
terbagi menjadi 3 yaitu : low temperature SH, Platen SH, dan High
Temperatur SH.
30
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Ketika keluar dari kondensor, fluida sudah berubah fase menjadi cair jenuh
untuk selanjutnya kembali dialirkan ke Low Pressure Heater (LPH)
kembali.
Pengkondisian udara pada boiler dilakukan oleh tiga buah fan yaitu
Forced-Draft Fan (FD-Fan), Primary Air Fan (PA-Fan) dan Induced Draft
Fan (ID-Fan). Masing-masing fan memiliki fungsi yang berbeda beda.
31
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Induced Draft Fan (ID-Fan) berguna untuk menghisap flue gas yang
ada didalam ruang bakar boiler dan dikondisikan agar tekanan diruang bakar
sedikit vaccum. Flue gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar akan
dimanfatkan untuk men-transfer-kan panas ke water wall dan platen SH.
Gas buang juga akan mengalir dari dua laluan gas buang menuju air
preheaters. Setelah itu gas buang akan melalui penangkap debu atau disebut
dengan Electrostatic Precipitator (ESP). Selanjutnya gas buang akan
melewati Induced Draft Fan (ID-Fan), Flue Gas Desulfurization (FGD) dan
dibuang ke atmosfer melalui stack.
32
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
33
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
Pada saat pembangkit mulai beroprasi, uap panas lanjut yang dihasilkan
Boiler akan memutar sudu-sudu turbin. Rotor generator yang berada dalam
satu poros dengan rotor turbin ikut berputar sehingga keduanya sama-sama
memiliki putaran sebesar 3000 rpm yang ekuivalen dengan keluaran
frekuensi energy listrik 50Hz.
34
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
3.3.1 Boiler
35
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
subcritical yang membutuhkan alat pemisah fasa cair dan fasa uap atau
disebut steam drum, namun Boiler supercritical tidak memerlukannya.
Karena pressure air diatas titik kritisnya maka kemungkinan akan
terbentuknya gelembung uap yang dapat mengakibatkan kavitasi akan
dikurangi. Boiler ini juga membutuhkan bahan bakar yang lebih sedikit dan
efisien, dan akan menyebabkan produksi gas buang CO2 berkurang.
3.3.2 Turbin
Turbin uap adalah suatu alat yang mengkonversikan energy uap yang
bertemperatur dan terkanan tinggi (energi panas) selanjutnya mendorong
sudu-sudu turbin sehingga menjadi energi keinetik. Sudu-sudu turbin
memutar poros turbin (energi kinetik), kemudian poros turbin dikopel
dengan poros generator maka energi mekanik diubah menjadi energi listrik
di generator. Turbin uap yang berkapasitas besar memiliki lebih dari satu
silinder Casing.
Pada PLTU Cilacap Unit 3 ada tiga turbin yang dipakai yaitu:
36
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
3.3.3 Condensor
37
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
38
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
3.3.4 Generator
39
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
40
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
41
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
d. Exciter
42
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pendingin Hidrogen
43
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
44
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
45
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
46
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
47
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
48
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
49
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
50
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
4. Selama operasi, kemurnian H2 dalam generator harus lebih dari 95%. Jika
kemurnian H2 menurun, harus segera diketahui penyebab dan
diidentifikasi serta dicari solusinya.
5. Suhu titik embun hidrogen (hydrogen dew point temperature) harus
dikendalikan dalam -5oC-(- 25)oC. Ketika suhu titik embun hidrogen di
bawah -25oC, hidrogen dryer akan dimatikan dan digunakan lagi sampai
suhu titik embun hidrogen dinaikkan sekitar -20oC
6. Kebocoran hidrogen pada generator di siang dan malam harus kurang
dari 12m3. Ketika kebocoran hidrogen melebihi 12m3, harus segera
menghubungi personil maintenance untuk melakukan deteksi kebocoran
dan untuk menghilangkan titik kebocoran.
7. Batas parameter
51
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
b. Penyebab
- Kegagalan pengatur otomatis suhu hidrogen.
- Perubahan tekanan dan suhu air pendingin.
- Peningkatan atau penurunan mendadak beban unit.
- Alat ukur yang rusak
c. Metode penanganan
- Mengidentifikasi penyebab suhu hidrogen naik atau turun guna
menghilangkan kerusakan yang parah untuk melanjutkan operasi
normal.
- Periksa tekanan dan suhu cooling water dan menjaga agar dalam batas
normal.
- Meningkatkan pemantauan untuk unit vibration dan mengurangi beban
untuk operasi bila diperlukan.
- Meningkatkan pemantauan tekanan hidrogen dan suhu stator core, dan
menghubungi shift leader untuk mengurangi beban sesuai kenaikan
suhu stator core.
Sistem ini dilengkapi dengan dua pompa sentrifugal dengan nilai output
100%, satu untuk operasi dan lainnya standby. Dalam kasus kegagalan di
pompa yang sedang operasi maka pompa standby akan secara otomatis
menyala.
52
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
water manifold, dan kemudian masuk dalam pipa stainless steel winding
stator melalui isolasi stator pipa air diversion. Air yang sudah dipakai
mendinginkan stator mengalir keluar dari stator winding, melewati isolasi
pipa air diversion dan outlet water manifold, mengalir dari generator atas
dan kembali ke stator water supply device.
Sistem ini dirancang untuk mengalirkan air dengan aliran kecil secara
terus menerus untuk mencegah kehilangan air dalam sistem dan
meningkatkan kualitas air pendingin. Air yang digunakan sebagai make-up
water diambil dari desalted water dan condensate system. Sistem ini
memiliki nilai konduktivitas air kecil dan memenuhi persyaratan sebagai
sistem air pendingin stator.
53
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
54
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
55
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
56
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
57
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
58
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
59
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
60
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
DAFTAR PUSTAKA
61
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
LAMPIRAN - LAMPIRAN
62
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
LAMPIRAN I
SURAT IJIN KERJA PRAKTIK
63
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
64
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
65
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
LAMPIRAN II
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
66
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
LAMPIRAN III
DATA GENERATOR COOLING SYSTEM
70
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
71
Laporan Kerja Praktik PLTU Cilacap
72