1. Turbine bypass digunakan untuk melindungi superheater dan reheater selama start up mesin uap sebelum turbin beroperasi, namun kapasitas turbine bypass unit 1-4 hanya 25% dari aliran uap utama.
2. Sistem mengalami vibrasi dan kavitasi yang parah pada instalasi HP bypass. Modifikasi dilakukan namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah.
3. Penggunaan turbine bypass dapat mempersingkat waktu start up dan men
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
470 tayangan11 halaman
1. Turbine bypass digunakan untuk melindungi superheater dan reheater selama start up mesin uap sebelum turbin beroperasi, namun kapasitas turbine bypass unit 1-4 hanya 25% dari aliran uap utama.
2. Sistem mengalami vibrasi dan kavitasi yang parah pada instalasi HP bypass. Modifikasi dilakukan namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah.
3. Penggunaan turbine bypass dapat mempersingkat waktu start up dan men
1. Turbine bypass digunakan untuk melindungi superheater dan reheater selama start up mesin uap sebelum turbin beroperasi, namun kapasitas turbine bypass unit 1-4 hanya 25% dari aliran uap utama.
2. Sistem mengalami vibrasi dan kavitasi yang parah pada instalasi HP bypass. Modifikasi dilakukan namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah.
3. Penggunaan turbine bypass dapat mempersingkat waktu start up dan men
1. Turbine bypass digunakan untuk melindungi superheater dan reheater selama start up mesin uap sebelum turbin beroperasi, namun kapasitas turbine bypass unit 1-4 hanya 25% dari aliran uap utama.
2. Sistem mengalami vibrasi dan kavitasi yang parah pada instalasi HP bypass. Modifikasi dilakukan namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah.
3. Penggunaan turbine bypass dapat mempersingkat waktu start up dan men
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 11
MEMFUNGSIKAN KEMBALI
TURBINE BYPASS UNIT 1-4
Basic Design Turbine bypass adalah suatu sistem dalam Pembangkit Listrik tenaga Uap yang menghubungkan antara sistem Main steam yakni secondary Superheater Outlet dengan reheater dan Kondensor , dimaksudkan untuk memberikan pendinginan pada Superheater dan Reheater pada saat Start Up Boiler sementara Turbine belum beroperasi untuk menjamin tidak terjadi panas lebih (over heat) pada material Superheater dan Reheater Tubes sehingga diharapkan life time boiler akan panjang , serta bila kapasitasnya mencukupi bisa difungsikan untuk Load Rejection atau Island load bila terjadi kehilangan beban pada sistem jaringan PLN dan memudahkan mencapai kondisi uap yang ideal yang memenuhi persyaratan untuk rolling Turbine.
Dilema Turbine Bypass Unit 1-4
I.Kapasitas Minim
Kapasitas main steam flow 610.581 kg/jam untuk satu sisi
Turbine bypass dengan kapasitas steam Flow dari komponen Terendah 153.000 kg/jam Atau 25 % dari kapasitas Main steam flow.
Sangat kecil kemungkinan dapat sukses untuk load rejection dari beban 100% (walaupun secara sequence automatik akan mentrip 2 level burner teratas) Kapasitas Main steam dan Turbine bypass Dibawah ini rincian kapasitas setiap komponen dari Main Steam dan Turbine Bypass untuk satu sisi
Main steam : 610.581 kg/jam Cold Reheat : 610.581 kg/jam Hot Reheat : 609.288 kg/jam
HP Bypass HP Line : 215.000 kg/jam atau 35,20 % dari Main Steam Flow HP bypass LP Line : 262.000 kg/jam atau 42,90 % dari Main Steam Flow HP bypass PCV : 153.000 kg/jam atau 25,06 % dari Main Steam Flow HP bypass Desup. : 215.000 kg/jam atau 35,20 % dari Main Steam Flow
LP bypass Line : 300.000 kg/ jam atau 49,10 % dari Main Steam Flow LP Bypass PCV : 308.360 kg/jam atau 50,49 % dari Main Steam Flow LP bypass Desup. : 299.400 kg/jam atau 49,04 % dari Main Steam Flow
Dari data tersebut diatas dapat dianggap kapasitas sistem bypass turbine hanya 25,06 % dari kapasitas Steam Flow pada full Load 400 MW
Dampak O/S Sistem Turbine bypass
Memperpendek life Time Superheater dan Reheater tubes khususnya pada Komponen yang grade materialnya rendah
Start Up lebih lama dibanding bila Sistem bypass beroperasi Warm Start up 5 -6 jam yang seharusnya bisa 2 -3 jam Hot Start up 4 5 jam yang seharunya bisa 1 2 jam
Biaya Start up menjadi lebih mahal .
II.Vibrasi dan kavitasi pada Instalasi
Sering terjasi kavitasi / water hamering dan vibrasi pada instalasi Turbine bypass Khususnya pada instalasi HP bypass
Timbul ketidak percayaan atau perasaan waswas pada operator untuk mengoperasikan sistem turbine bypass.
Sistem di Out Of Service ( O/S)
Boiler Main Steam Reheat Steam Turbine HP Bypass Turbine LP Bypass To Condensor HIP Turbine LP Turbine Gen TURBINE BYPASS FLOW DIAGRAM MOV MOV MOV LCV PCV LCV COLD REHEAT LINE .EL.15.000 HIP TURBINE MS To.Cond EL.7.400 MOV MOV To CBD EL.12.000 EL.12.000 EL.10.500 Timur Utara Atas NRV ISOMATRIC DIAGRAM HP BYPASS 1-4 TERPASANG
EL.10.000 Upaya 2 perbaiakan instalai untuk mengatasi vibrasi dan kavitasi 1. Dilakukan modifikasi drain2 dari HP Bypass HP Line dibuatkan satu muffler dan dialirkan Ke kondensor pada unit 1 dan 2 , upaya ini tidak berhasil dan dikembalikan ke sistem semula.
2 Dilakukan Forum Enjinering dan dilakukan modifikasi pada sistem drain dan dilakukan uji coba
a. Menambah Sistem Drain pada line Pipa Coal reheat sisi A dan B down Stream CH Check valve dialirkan ke Manifold Kondensor dilengkapi Katup2 drain manual.
b. Menambah bypass Line dan Katup manual pada Level Control Valve drain pada HP Bypass LP Line
c. Menurunkan elevasi dari Drain HP bypass LP Line yang ke kondensor dari elevasi 12 000 menjadi elevasi 9.000 lebih rendah dari elevasi pipa yang didrain ( HP bypass LP Line) yang elevasi 10.500 .
Upaya ini cukup berhasil sudah dicoba beberapa kali
Kalkulasi Biaya start .
Warm Start Warm Start Up tanpa turbine bypass 2jam pertama dgn 2 level ignitor Biaya Bahan bakar = Rp 44.100.000 3 jam brktnya dengan 4 level ignitor Biaya bahan bakar = Rp 132.000.000 Total biaya bahan bakar warm start 5 jam = Rp 176..100.000
Warm Start dengan turbine bypass 1 jam pertama dengan 2 level ignitor Biaya bahan bakar = Rp 22.050.000 1 jam kedua dengan 3 level ignitor biaya bahan bakar = Rp 33.075.000 jam dengan batu bara, biaya Coal 30 ton/jam = Rp 12.000.000 Total biaya bahan bakar warm start 2,5 jam = Rp 67.125.000
Hot Start Hot Start Up tanpa turbine bypass 1 jam pertama dgn 3 level ignitor Biaya Bahan bakar = Rp 33.075.000 3 jam brktnya dengan 4 level ignitor Biaya bahan bakar = Rp 132.300.000 Total biaya bahan bakar warm start 4 jam = Rp 165.375.000
Hot Start dengan turbine bypass 1 jam pertama dengan 3 level ignitor Biaya bahan bakar = Rp 33.075.000 jam dengan batu bara, biaya Coal 30 ton/jam = Rp 12.000.000 Total biaya bahan bakar warm start 2,5 jam = Rp 45.075.000
MOV MOV MOV PCV LCV COLD REHEAT LINE EL.15.000 HIP TURBINE MS MOV MOV To CBD MOV MOV LCV MOV MOV EL.10.500 EL.9000 EL.9000 Timur Utara Atas ISOMATRIC DIAGRAM HP BYPASS 1-4 SELESAI MODIFIKASI NRV EL.10.000 To.Cond EL.7.400 ISOMETRIC DIAGRAM HP BYPASS UNIT 5-7 ( SEBAGAI PERBANDINGAN ) M M M HP BYPASS HP SIDE EL.9.500 HP BYPASS LP SIDE MS TO HP TURBINE COLD REHEAT TO REHEATER A EL.9.000 COLD REHEAT TO REHEATER B EL.9.000 TO CBD STEAM TRAP EL.14.200 COLD REHEAT TO REHEATER EL.13.800 EL.13.500 MAIN STEAM EL.14.000 COLD REHEAT TO REHEATER B EL.8.000 PCV NRV NRV Timur Utara Atas Saran : Unit 1-4 Dilakukan pengecekan ulang komponen yang rusak dari sistem turbine bypass segera diperbaiki
Dibuatkan standing operation presedur (SOP) baru mengacu pada sistem turbine bypass yang sudah dimodifikasi dan sudah dicoba sebagai dukungan manajement kepada operator. dalam memaksimalkan fungsi peralatan.
Turbine bypass selalu distandbykan , MOV HP Bypass HP Side dan MOV LP Side serta MOV LP Bypass selalu open untuk menjamin sistem turbine bypass tidak terakumulasi kondensasi dan selalu siap bila diperlukan ( tidak perlu warming) mengingat manfaatnya untuk program keandalan dan efisiensi pembangkit :
Memudahkan mendapatkan kondisi uap yang siap memutar turbin pada saat Warm dan Hot start up, sehingga waktu untuk start up lebih pendek dan menekan periode autage serta memperbesar kesempatan produksi.
Melindungi Superheater dan reheater pada saat start up sehingga life time Boiler lebih panjang.
Biaya Start up lebih murah dibanding tidak menggunakan turbine bypass
Unit 5-7
Waktu hot dan warm start up dengan turbine bypass 5-7 masih bisa diperpendek Dengan segera start Mill setelah sistem turbine bypass I/S dan Boiler Pressure 20 Kg/cm2 - 40 kg/cm2.