LP Oksigenasi
LP Oksigenasi
LP Oksigenasi
KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. Pengertian
(Kusnanto, 2016).
B. Etiologi
oksigenisasi yaitu.
1. Factor Fisologi
saluran pernapasan
transport O2 terganggu
2. Faktor Perkembangan
surfaktan,
dan merokok.
paru.
menurun.
3. Faktor Perilaku
ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat
arterioklerosis.
C. Patofisiologi
Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar
dari dank e paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka
oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direpson
E. Manifestasi Klinis
dada berubah menjadi tanda dan gejala adanya pola napas tidak efektif
sehingga menjadi gangguan oksigenisasi (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Adanya PCO2 meningkat/menurun, PO2 menurun, takikardia, pH arteri
menurun menjadi tanda dan gejala gangguan pertukaran gas (Tim Pokja SDKI
Tanda dan gejala bersihan jalan napas tidak efektif adalah batuk tidak
bunyi napas menurun, frekuensi napas berubah, dan pola napas berubah (Tim
seperti penggunaan otot bantu napas meningkat, volume tidal menurun, PCO2
meningkat, PO2 menurun, SaO2 menurun, gelisah dan takikardia (Tim Pokja
memasok darah ke otak. Ketika hal itu terjadi maka akan merasa
‘melayang’ dan kesemutan pada jari (Pratiwi, 2016). Tanda-tanda dan
a. Menurunnya Hb
sianida
peneumonia
f. Kerusakan/gangguan ventilasi
Menurut Martin (2005), tanda-tanda hipoksia antara lain:
clubbing.
G. Penatalaksanaan
a. Medis
1) Pemantauan Hemodinamika
2) Pengobatan Bronkodilator
b. Keperawatan
3) Suctioning
6) Pemberian oksigen
H. Pemeriksaan Penunjang
I. Komplikasi
A. Identitas
( .............................................)
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi atau hiperventilasi
Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
Gangguan pertukaran gas Status respirasi : Pertukaran gas Manajemen jalan nafas
adekuat Kaji bunyi paru, frekuensi, kedalaman,
berhubungan dengan : Status respirasi : Ventilasi efektif usaha nafas, dan produksi sputum.
pemasukan oksigen yang Keseimbangan elektrolit dan asam Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas,
tidak adekuat basa dan siapkan klien untuk tindakan ventilasi
mekanik sesuai indikasi
Data Subyektif Setelah dilakukan asuhan keperawatan Monitor vital sign tiap ...jam, adanya
Klien mengatakan : selama …. x 24 jam : sianosis, dan efektifitas pemberian oksigen
Menunjukkan pertukaran gas efektif yang dilembabkan.
Sakit kepala - pH : 7.35 – 7.45 Jelaskan penggunaan alat bantu yang
Gangguan penglihatan / dipakai klien : oksigen, mesin penghisap,
visual : pandangan kabur - PaCO2 : 35 – 45 % dan alat bantu nafas
Kelelahan Ajarkan tehnik nafas dalam, batuk efektif
Sesak nafas - PaO2 : 85 – 100 % Lakukan tindakan untuk mengurangi
Merasa kebingungan konsumsi oksigen : kendalikan demam,
- BE : + 2 s/d – 2 meq/L nyeri, ansietas, dan tingkatkan periode
istirahat yang adekuat
Data Obyektif - SaO2 : 96-97 %
Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2,
Dispnea Tidak ada dyspnea dan sianosis,
obat bronkhodilator, terapi nebulizer /
Takikardi mampu bernafas dengan mudah
inhaler, insersi jalan nafas
Sianosis Menunjukkan ventilasi adekuat,
Manajemen Elektrolit & Asam-basa
Gelisah ekspansi dinding dada simetris, suara
Pertahankan kepatenan IV line, dan
Hipoksia(penurunan nafas bersih, tidak ada : penggunaan
balance cairan
otot-otot nafas tambahan, retraksi
PO2) dinding dada, nafas cuping hidung, Monitor status mental, elektrolit, dan
Hiperkarbia(peningkatan dyspnea, taktil fremitus abnormalitas serum
PCO2) TTV dalam batas normal Monitor tanda-tanda gagal nafas : hasil
Irama / frekuensi Menunjukkan orientasi kognitif baik, AGD abnormal, kelelahan
kedalaman nafas dan status mental adekuat Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
abnormal Menunjukkan keseimbangan elektrolit Monitor status neurologi dan atau
Tensi ………. mmHg dan asam basa neuromuskular : tingkat kesadaran dan
RR …………. x /mnt Na : 135 – 145 meq/L adanya kebingungan, parestesia, kejang
Nadi ………x/mnt Kolaborasi dengan Tim medis untuk
SpO2 …………. % Cl : 100-106 meq /L pemeriksaan AGD, pencegahan dan
AGD / BGA abnormal penanganan asidosis dan alkalosis:
K : 3,5 – 5.5 meq/L Respiratorik & Metabolik
Hemodynamic regulation
Mg :1,5 – 2,5 meq / L Monitor status hemodinamik: saturasi
oksigen, nadi perifer, capillary refill, suhu
Ca : 8,5- 10,5 meq /L
dan warna ekstremitas, edema, distensi JVP
BUN : 10-20 mg/dl Kolaborasi dgn Tim Medis untuk obat
vasodilator dan atau vasokonstriktor
Nama Perawat
( ..........................................)
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat & Uliyah. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2. Jakarta:
Salemba medika.
Savitri, Tania. 2017. Mengenal Gangguan Hipoventilasi: Saat Napas Terasa Pendek
Atau Lambat. (online), https://hellosehat.com/hidup-sehat/mengenal-gangguan-
hipoventilasi/, diakses 27 Agustus 2019.
Smeltzer and Bare. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth. Vol:1.
Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Indikator Diagnostik). Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta