Laporan Field Trip

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN FIELD TRIP

Rumah Rempah, dan Museum Pabrik Gula De Tjolomadoe Surakarta


Mata Kuliah Inovasi Desain Material Bangunan

Nama Anggota Kelompok:


1. Antonius Juliant R. 160116533
2. Gregorius Axel 160116540
3. Alberto Christian D. 160116569
4. Ronaldus Rombe 160116614
5. I Made Laksana M. K. 160116669
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Rempah Rumah Karya, Solo"
Mendengar kata “Rempah”, bayangan pertama yang melintas mulanya adalah sebuah
rumah dengan arsitektur rempah-rempah. Atau minimal, menggambarkan visual rempah-
rempah dan juga akan ada papan nama besar yang memudahkan orang mengertahui lokasi
Rempah Rumah Karya. Tapi bayangan itu jauh dari apa yang dilihat begitu memasuki Rempah
Rumah Karya, milik Paulus Mintarga. Hanya ada penanda gapura jalan pada jalan masuk. Rumah
yang menempati areal 2.300 m2 di Daerah Paulan, Colomadu, Karanganyar bahkan terbuat dari
material besi yang mendominasi. Di bagianlain, ada beberapa pernak-pernik kayu yang sengaja
ditempel sebagai aksentuasi.

Gambar Rempah Rumah Karya


Sumber: Dokumentasi penulis, 2019
Bangunan Rempah Rumah Karya terwujud karena ada kebutuhan akan gudang baru
untuk menyimpan sisa-sisa pembangunan dan produksi kayu yang dikumpulkan oleh Paulus
Mintarga. Isi gudang lama ini ternyata memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Terdapat serpihan
kayu dari sisa produksi mebel kayu atau sisa pembangunan dan potongan rangka besi yang
semuanya membutuhkan ruang penyimpanan. Ide kreatif kemudian berkembang, menjadikan
material-material ini bangunan yang mampu mewadahi berbagai macam kegiatan.

Gambar Rempah Rumah Karya


Sumber: Indesignlive.co.id
Rempah Rumah karya ini terdiri dari lima massa. Satu bangunan utama dengan atap kurva, satu
bangunan beratap ijuk pelana sebagai area workshop, bangunan gudang di belakang, satu bangunan dua
lantai untuk mes, dan satu massa dari rangka besi berbentuk payung yang menjadi tempat pot tanaman
dan menaungi area komunal. Pengalaman ruang yang kaya karena tidak hanya tekstur secara visual
tetapi melalui rabaan.
Konstrusi bangunan dibuat dengan material yang sebagian besar merupakan bahan sisa, mulai
dari kayu, besi, rotan, hingga paralon. Dengan kreativitas, ketelatenan, dan kesabaran, pendekatan desain
menjadikan material sisa yang tidak bernilai menjadi memiliki makna dan memberikan ruang untuk
hadirnya aktivitas dan hal lain

Struktur utama bangunan dari potongan rangka baja sisa pembangunan yang
disambungkan dengan metode pengelasan. Bentuk atap kurva sudah menjadi pilihan karena
potongan rangka besi yang pendek-pendek, tetapi bentuk kurva seperti apa yang paling optimal
membutuhkan eksperimen dan perhitungan dari beragam alternatif desain. Bentuk kurva juga
yang paling optimal memanfaatkan material yang tersedia.

Gambar Proses Konstruksi


Sumber : ruang17.wordpress.com

Gambar Alternatif Desain Atap


Sumber : Dokumentasi Pihak Rempah Rumah Karya
Atap tersusun dari krepyak (bambu yang diremukkan). Di atasnya kantong-kantong
semen yang dilasi aspal sebagai waterproof, kemudian ijuk. Kantong semen terbuat dari kertas
dan kertas akan lumer oleh air. Polesan aspal yang tidak merata pada kantong semen dan juga
bambu-bambu remuk pun memiliki ketebalan yang tidak merata menyebabkan air menggenang
di tempat yang rendah. Genangan air tersebut akan mencari celah sehingga terjadi kebocoran.
Sehingga penutup atap diganti dengan material membrane untuk mengatasi kebocoran.

Gambar Proses Pelapisan Aspal


Sumber : Dokumentasi Pihak Rumah Rempah

Gambar Penutup Atap


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
Material dari kayu bekas sisa produksi mebel kayu atau sisa pembangunan disusun pada
besi wiremesh diikat dengan kawat yang digunakan sebagai penutup beberapa sisi dinding.
Gambar Penutup dinding dari kolase kayu bekas
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
Jendela-jendela besi merupakan bongkaran bangunan lama yang dirubuhkan. Terdapat
jendela yang kacanya masih utuh dan masih memiliki kasa kawat nyamuk yang berfungsi untuk
memasukkan cahaya. Jendela yang tidak memiliki kaca atau kasa diisi dengan bilah bambu dan
kasa harmonika berfungsi dinding yang dan mengalirkan udara.

Gambar Eksterior Rumah Rempah


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
Lantai terbuat dari bambu, kasa harmonika, styrofoam sheet yang dilapisi beton, selain
ringan juga meredam suara dan menjaga suhu ruangan. Namun selang beberapa lama beton
mengalami keretakan dikarenakan beton yang ditopang bambu dimana bambu bersifat elastis
sedangkan bersifat kaku.
Gambar Konstruksi Lantai Mezanin
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
Penggunaan bermacam-macam keramik bekas yang dipecah kemudian dicetak ulang
dengan bagian merah pada keramik sebagai permukaan lantai.

Gambar Lantai Dari Pecahan Keramik


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
DE TJOLOMADOE
Di era media sosial ini, banyak bermunculan tempat wisata yang menawarkan nuansa tersendiri,
entah untuk posting foto semata atau untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Namun
masih sedikit tempat wisata yang menawarkan edukasi sekaligus estetika. Hal ini berbeda dengan
De Tjolomadoe yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Gambar Tampak Depan De Tjolomadoe


Sumber : detjolomadoe.com

Memiliki cerita yang unik, perjalanan De Tjolomadoe menjadi destinasi wisata melalui rute yang
cukup panjang. Yang awalnya adalah pabrik gula yang berdiri sejak tahun 1861, De Tjolomadoe
sempat tidak beroperasi lagi karena keadaan pabrik yang sudah tidak layak. Tetapi berbagai
upaya renovasi mendorong transformasi pabrik gula ini menjadi tempat wisata yang edukatif juga
menarik untuk diabadikan dengan kamera.

Gambar Tampak Samping De Tjolomadoe


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
De Tjolomadoe terbagi menjadi beberapa bangunan dalam satu kompleks. Tatanan bangunan ini
menunjukkan pembagian pengolahan gula pada waktu pabriknya beroperasi. Karena sekarang
sudah dijadikan tempat wisata, maka beberapa bagian fasad bangunan sedikit diubah
menggunakan material kaca, memberikan suasana baru yang nyaman untuk pengunjung namun
masih mempertahankan beberapa bagian bangunan seperti bentuk lubang pintu yang melingkar.
Penggabungan massa gedung yang terpengaruh arsitektur Indische dengan dinding kaca
menggambarkan upaya konservasi yang adaptif terhadap kondisinya yang sekarang sebagai
tempat wisata. Upaya ini tetap mempertahankan kontinuitas bangunan awal juga membuat De
Tjolomadoe menarik untuk didokumentasikan.

Gambar Mesin Giling Tebu


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019

Gambar Stasiun Penguapan


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019

Mesin-mesin pengolahan gula juga dipajang di sepanjang bangunan. Letaknya dapat dibagi
menjadi dua area, atau di sini disebut sebagai stasiun, yaitu stasiun gilingan dan stasiun
penguapan. Stasiun Gilingan dimanfaatkan sebagai ruang pajang yang memuat beberapa foto
pabrik sebelum direnovasi. Sedangkan di stasiun penguapan terdapat beberapa toko dan café,
juga ada ruang serbaguna yang dapat disewakan untuk berbagai acara. Hal ini membuat De
Tjolomadoe memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat wisata.

Gambar Lantai Asli Pabrik


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019

Tidak ingin mengabaikan estetik, beberapa bagian pabrik tetap dipertahankan misalnya lantai
dengan warna hitam dan kuning. Ada bagian lantai yang tetap dibiarkan seperti aslinya karena
kondisi lantai yang masih utuh. Namun sudah banyak lantai yang rusak maka lantainya direstorasi
sesuai rancangan awal dengan material baru. Dengan menggunakan material baru berupa
keramik tegel, dapat meningkatkan kualitas dari lantai lama, menyajikan visual yang relatif mirip
dengan material sebelumnya, dan lebih awet.
Selain itu, rel di tengah bangunan juga dipertahankan sehingga pengunjung dapat
membayangkan seperti apa sistem distribusi di pabrik saat sedang sibuk-sibuknya.

Gambar Lansekap Kompleks


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
Di bagian luarnya terdapat taman yang ditata rapi dengan berbagai jenis tanaman. Taman juga
dilengkapi dengan elemen taman lainnya seperti tempat duduk dan lampu taman sehingga
pengunjung dapat menikmati suasana taman juga kompleks De Tjolomadoe secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, De Tjolomadoe merupakan tujuan wisata yang menawarkan berbagai
fasilitas menarik untuk dikunjungi, sehingga pengunjungnya dapat mengagumi dan
“menghidupi” suasana pabrik saat masih sibuk beroperasi. Selain itu, keunikan bentuk bangunan
dan usaha konservasi yang dilakukan juga membawa De Tjolomadoe menjadi salah satu destinasi
wisata yang kaya di bidang arsitektur, yang edukatif dan banyak makna. Hal ini membuktikan
bahwa De Tjolomadoe upaya konservasi tidak berarti stagnan begitu saja, tetapi terbuka
terhadap perubahan juga kontinuitas .

Anda mungkin juga menyukai