Rumah Apung Sebagai Rumah Anti Banjir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Rumah Apung sebagai Rumah Anti Banjir

Lagi-lagi di musim hujan ini terjadi banjir di mana-mana. Rumah rusak, barang-barang
hancur... terbayang berapa kerugian yang ditanggung. Belum lagi biaya untuk pembersihan
dan perbaikan.
Sebelumnya saya sempat "meluncurkan" ide dimana rumah panggung sebagai rumah anti
banjir. Ada ide menarik dari laman RISTEK, yaitu mengenai rumah yang dapat mengapung.
Gambarannya seperti ini (diambil dari lama ristek tersebut) :

(Jadi teringat rumah apung di pinggir pantai yang pakai drum bekas sebagai
pelampungnya....)
Teknologi rumah apung tersebut, katanya diambil dari Belanda. Mungkin ga ya dibuat di
INdonesia?
Bahan rumahnya adalah kayu, supaya ringan. Di Indonesia, kayu banyak dong yaa...
Kemudian pilarnya dari beton dan baja. Kedua material tersebut juga ada di Indonesia. Lantai
berfungsi sebagai lambung kapal. Nah.. ini dia nih.. perlu teknologi material khusus untuk
buat lantai seperti itu. Semoga ada yang mencoba membuatnya di Indonesia, sehingga bisa
dikembangkan lebih lanjut. Bisa mengatasi daerah perumahan yang sering kebanjiran.
Hunian Antibanjir di Atas Air

ISTIMEWA
Pemanasan global tidak hanya meningkatkan suhu secara menyeluruh dan merata di belahan
dunia, tetapi juga telah menyebabkan cuaca yang tidak menentu dan berdampak pada daerah
pesisir. Di bumi, dua pertiga permukaannya terdiri dari air dan hingga saat ini permukaan air
laut mulai naik secara perlahan akibat pemanasan global tadi.
Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di mana-mana. Rumah rusak, barang-barang
hancur dan hanyut. Terbayang berapa kerugian yang ditanggung, belum lagi biaya untuk
pembersihan dan perbaikan. Masalah banjir dan kelangkaan ruang untuk bangunan di atas
tanah, secara bersamaan menciptakan solusi untuk dapat tinggal di air, yaitu dengan
pembangunan rumah terapung yang unik.

Rumah apung telah ada sejak dulu, hingga kini rumah yang dibangun di atas air ini telah
populer dan menjadi pemandangan yang sudah biasa di pelabuhan-pelabuhan seluruh dunia,
bahkan sekarang sudah ada hotel dan kantor yang terapung. Banyak yang percaya model
pembangunan rumah di atas air ini adalah implementasi tempat tinggal masa depan. Desain
rumah apung merupakan konsep membangun rumah yang penuh inspirasi.
Rumah apung juga memberikan atmosfer sebuah rumah yang berbeda dengan keadaan rumah
lainnya. Model rumah apung ini mirip dengan kapal laut, dan akan menambahkan kesan yang
indah dan unik untuk suatu rumah. Material dasar yang dipilih untuk rumah ini adalah kayu
karena memiliki massa yang cukup ringan untuk mendukung pembuatan rumah apung ini.
Konsep rumah ini didukung dengan teknologi modern dan canggih untuk memberikan kesan
yang spektakuler.
Modelnya juga dapat mengikuti rumah modern yang sedang tren saat ini agar semakin
menarik. Rumah seperti ini pertama kali diciptakan oleh perusahaan Dura Vermeer dan
dipasang di pantai Maasbommel, Belanda pada 2007. Terdiri dari kubus berongga yang
memberikan mereka upthrust dan memungkinkan untuk mengapung di air.
"Rumah terapung ini bisa menahan kenaikan hingga lima meter di permukaan air laut.
Banyak sebutan yang diberikan kepada rumah rancangan arsitek Koen Olthuis ini, yaitu
rumah apung, rumah anti banjir, dan rumah amfibi," ujar Frederick Sam dari RancangBangun
RapiJali.
Seperti namanya ia bisa berada di atas tanah atau mengapung di air. Pemerintah Belanda
menyajikan model rumah ini bagi warga di wilayah yang terpengaruh pasang surut air laut.
Setelah hampir sepuluh abad mengendalikan laut dengan membuat kanal, pompa air raksasa,
dan kincir angin, negeri ini memang belum benar-benar kering.
Di Belanda, rumah apung satu dengan rumah apung yang lain dihubungkan oleh jalan yang
dibangun seperti jembatan penyeberangan yang terbuat kayu. Pola ini dirancang menyerupai
lingkungan perumahan, dengan membuat semacam penghalang di sekitarnya untuk
menstabilkan posisi rumah-rumah itu. Namun tidak menutup kemungkinan beberapa rumah
apung bisa saja melepaskan diri dari lingkungannya, dengan ditarik menggunakan kapal
penarik atau kapal 'penyeret'.
Kelenturan dan kefleksibelan rumah amfibi ini memberikan penawaran yang dirasa akan
menguntungkan dan menarik. Air, listrik, telepon, antena, dan internet terhubung ke
infrastruktur publik seperti sebuah rumah di daratan pada umumnya. Bagaimanapun Anda
memiliki otoritas jika nantinya Anda memutuskan untuk mengembangkan dan menata
kembali kediaman Anda yang unik itu.
Anda dengan mudah menambahkan elemenelemen ke dalamnya atau mengatur kembali apa
yang sudah Anda miliki sebelumnya. Sebagai rumah yang mengapung di atas air, Anda
memiliki kemungkinan untuk mengubah atau mengatur ruangan sesuka Anda. ger/R-2
Kontemporer dan Integratif
Pada dasarnya rumah apung (floating house) dibedakan berdasarkan tempat berdirinya, di
atas air dan di atas tanah (dengan daya dukung rendah). Untuk yang di atas air, aplikasinya
banyak di Belanda, negeri yang sebagian besar daratannya lebih rendah dari permukaan laut.

Metode pelaksanaannya menyerupai rumah apung di pinggir pantai yang memakai drum
bekas sebagai pelampungnya.
Bangunan rumah dibangun di atas sebuah alas beroda semacam rumah mobil, setelah selesai,
'mobil' tersebut dijalankan menuju laut atau perairan, dan akhirnya mengapung. Lalu untuk
yang di atas tanah dengan daya dukung rendah, misalnya rawa, dibangun dengan pondasi
rakit sehingga memungkinkan air masuk untuk mengangkat rumah ke atas mencegah banjir.
Pada saat banjir, cara kerja bangunan agar tetap berdiri adalah dengan memungkinkan air
masuk ke pondasi sehingga air tersebut mendorong rumah ke atas. Jadi, rumah tidak
tenggelam melainkan mengikuti ketinggian air. Agar rumah tersebut tidak bergeser, ada
kolom di setiap sudut rumah yang berguna untuk menahan atau menyokong rumah.
Mungkin warga Jakarta di wilayah langganan banjir bisa mengadopsi rumah anti banjir ini.
Yaitu, dengan memakai material kayu. Kemudian pilarnya bisa menggunakan materi dari
beton dan baja. Sedangkan untuk lantai, butuh material khusus untuk membuat lantai yang
berfungsi sebagai lambung kapal.
Selain anti banjir, rumah apung menawarkan tempat tinggal yang luas dan kontemporer yang
memadukan seluruh kemewahan rumah modern dan pemandangan tak tertandingi. Jendelajendela yang dilengkapi teknologi mampu menciptakan atmosfer ketenangan dan harmoni
dengan alam.
"Untuk alternatif berlibur, rumah ini dapat dijadikan tempat liburan yang luar biasa dan
hanya dapat diakses dengan perahu. Rumah amfi bi atau rumah apung ini dirancang
mengapung di atas ponton baja yang memungkinkan untuk berfl uktuasi seiring dengan
danau ketika ketinggian air mengalami perubahan," ungkap Iskandar Djanu Siahaan, desainer
rumah kayu dari MassaNol Enterprise. Dilihat dari konstruksinya, rumah ini aman dan stabil
di dalam air, karena beratnya 165 ton dan tidak tergoyahkan oleh angin, gelombang ataupun
es musim salju. berbagai sumber/ger/R-2

Rumah Apung sebagai Rumah Anti Banjir


Lagi-lagi di musim hujan ini terjadi banjir di mana-mana. Rumah rusak, barang-barang
hancur... terbayang berapa kerugian yang ditanggung. Belum lagi biaya untuk pembersihan
dan perbaikan.
Sebelumnya saya sempat "meluncurkan" ide dimana rumah panggung sebagai rumah anti
banjir. Ada ide menarik dari laman RISTEK, yaitu mengenai rumah yang dapat mengapung.
Gambarannya seperti ini (diambil dari lama ristek tersebut) :

(Jadi teringat rumah apung di pinggir pantai yang pakai drum bekas sebagai
pelampungnya....)
Teknologi rumah apung tersebut, katanya diambil dari Belanda. Mungkin ga ya dibuat di
INdonesia?
Bahan rumahnya adalah kayu, supaya ringan. Di Indonesia, kayu banyak dong yaa...

Kemudian pilarnya dari beton dan baja. Kedua material tersebut juga ada di Indonesia. Lantai
berfungsi sebagai lambung kapal. Nah.. ini dia nih.. perlu teknologi material khusus untuk
buat lantai seperti itu. Semoga ada yang mencoba membuatnya di Indonesia, sehingga bisa
dikembangkan lebih lanjut. Bisa mengatasi daerah perumahan yang sering kebanjiran.
Diposkan oleh Yulisa di 18:53

Kingsley, arsitek Inggris ini telah merancang rumah apung modern yang diberi nama
SolarHome. Di sungai Lakelands Jerman, rumah apung ini mengambang dengan arsitektur
yang dirancang untuk menyatu dengan lingkungan. Design SolarHome seluas 75 m2 ini
mengacu pada konsep caravan, ramah lingkungan, tidak membutuhkan sumber daya dari luar,
dan telah dirancang untuk dapat beroperasi pada dua mode, yaitu Docked Mode, yang
memerlukan beberapa infrastruktur listrik, air bersih dan pengolahan air, sedangkan pada Self
Sufficient Mode SolarHome ini dapat beroperasi untuk jangka waktu enam sampai dua belas
bulan tanpa membutuhkan layanan apapun dari luar.

Kingsley, arsitek Inggris ini telah merancang rumah apung modern yang diberi nama
SolarHome. Di sungai Lakelands Jerman, rumah apung ini mengambang dengan arsitektur
yang dirancang untuk menyatu dengan lingkungan. Design SolarHome seluas 75 m2 ini
mengacu pada konsep caravan, ramah lingkungan, tidak membutuhkan sumber daya dari luar,
dan telah dirancang untuk dapat beroperasi pada dua mode, yaitu Docked Mode, yang
memerlukan beberapa infrastruktur listrik, air bersih dan pengolahan air, sedangkan pada Self
Sufficient Mode SolarHome ini dapat beroperasi untuk jangka waktu enam sampai dua belas
bulan tanpa membutuhkan layanan apapun dari luar.

Anda mungkin juga menyukai