RPP K13 KD 3.4 Menganalisis Dosis Obat EDIT
RPP K13 KD 3.4 Menganalisis Dosis Obat EDIT
RPP K13 KD 3.4 Menganalisis Dosis Obat EDIT
A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural dan Metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
2. Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
Menganalisis dosis obat
2. KD pada KI keterampilan
Mengevaluasi hasil perhitungan dosis obat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan
pengertian dosis dengan baik , Menerangkan macam-macam dosis, Menerangkan cara
menghitung dosis untuk usia lanjut, Menerangkan cara menghitung dosis untuk bayi dan
anak, Menerangkan cara menghitung dosis gabungan dengan santun
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat mengevaluasi hasil
perhitungan dosis obat secara mandiri
3. Disediakan resep asli, salinan resep, peserta didik akan menggunakannya dengan tepat
berdasarkan tugas yang diberikan dengan percaya diri
4. Disediakan jurnal berisi resep, peserta didik akan dapat menghitung dosis maksimum dan
mengevaluasi hasilnya dengan percaya diri
E. Materi Pembelajaran
DOSIS
Dosis/ takaran obat adalah: banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan/ diberikan
kepada seseorang penderita untuk obat dalam maupun obat luar.
1. Macam-macam Dosis
a. Dosis Terapi : Suatu takaran obat yang dapat diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan penderita.
b. Dosis Minimum: suatu takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita
c. Dosis Lazim: merupakan takaran petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan
sebagai pedoman umum.
Misal: obat CTM (4mg/tablet) disebutkan dosis lazimnya 6-16 mg/ hari, dan dosis
maksimumnya 40 mg/hari. Jika seseorang minum 3xsehari 2 tablet, dosis
maksimumnya belum dilampaui, tetapi hal ini tidak lazim, karena dengan 3x sehari 1
tablet saja saja sudah dicapai efek terapi yang optimum.
d. Dosis Maksimum (DM): suatu takaran obat terbesar yang diberikan dan masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.
e. Dosis Letal (LD) : takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
kematian pada penderita.
- LD 50: takaran yang dapat menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan
- LD 100: takaran yang dapat menyebabkan kematian pada 100% hewan percobaan
f. Dosis Toksis: suatu takaran obat yang dalam keadaan biasa menyebabkan keracunan
pada penderita.
- Factor penderita: usia, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi,
habituasi, adiksi dan sensitivitas , kondisi penderita
- Untuk anak dibawah 20 th, diperlukan perhitungan khusus karena respon tubuhnya
tidak dapat disamakan dengan orang dewasa. Begitupula untuk wanita hamil yang
peka terhadap obat-obatan, sebaiknya dosis diberikan dalam jumlah lebih kecil.
Bahkan ada obat yang dapat menyebabkan abortus (keguguran kandungan(, mka
dilarang digunakan. Begitu pula dengan wanita menyusui dimana obat dapat diserap
bayinya melalui ASI.
1) RUMUS YOUNG
(n /n+12) x Dosis Dewasa
ket: n = usia anak dibawah 8 th (Tahun)
2) RUMUS FRIED
(n / 150) x Dosis Dewasa
ket: n= usia anak (Bulan)
3) RUMUS DILLING
( n / 20 ) x Dosis Dewasa
ket: n = usia anak diatas 8 th (Tahun)
Jika dalam satu resep ada dua obat atau lebih yang bekerja searah, maka harus dihitung
DM gabungan, dengan cara menjumlah DM obat dalam resep 1 kali dan 1 hari, hasilnya
tidak boleh melebihi 100% baik 1 kali dan 1 hari. Misal:
a. atropine sulfat & ekstrak belladon
a. Menurut FI III
1 hari = 24 jam; pemakaian sehari = 24/n kali
n = selang waktu pemberian
contoh: S.o.t.h (tiap 3 jam) = 24/3 = 8x sehari
b. Menurut Van Duin
1 hari = 16 jam, kecuali antibiotic dihitung 24 jam;
Pemakaian sehari= (16/n) +1
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan kesatu
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang dosis obat
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akandigunakan.
Siswa yang aktif akan dinilai saat diskusi
3. Pertemuan ketiga
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Mengulas singkat materi sebelumnya
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang praktik perhitungan dosis maksimal berdasarkan umur
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
4. Pertemuan keempat
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Mengawali pembelajaran dengan doa
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang praktik perhitungan dosis maksimal berdasarkan berat badan dan
DM gabungan
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Siswa akan dinilai saat praktik
4.4 mengevaluasi hasil perhitungan dosis 1. Tes unjuk kerja 1. Lembar soal praktek,
obat 2. portofolio 2. Rubric observasi kinerja
3. lembar jurnal praktek
4. rubric penilaian portofolio
Soal Uraian
1. Jelaskan pengertian dosis
2. Jelaskan pengertian dosis lazim, dosis minimum dan dosis maksimum
3. Jelaskan bagaimana cara menghitung dosis pada usia 75 tahun
4. Uraikan bagaimana cara menghitung dosis pada anak usia 4 tahun?
5. Uraikan kapan dan bagaimana diperlukan perhitungan DM gabungan?
Kunci jawaban
1. Dosis/ takaran obat adalah: banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan/ diberikan
kepada seseorang penderita untuk obat dalam maupun obat luar.
2. Dosis Minimum: suatu takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita
Dosis Lazim: merupakan takaran petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan
sebagai pedoman umum.
Dosis Maksimum (DM): suatu takaran obat terbesar yang diberikan dan masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.
3. Untuk Usia lanjut dan keadaan fisik mulai menurun 75 tahun, dosisnya adalah:
RUMUS YOUNG
(n /n+12) x Dosis Dewasa
ket: n = 4 thn
5. DM Gabungan
Jika dalam satu resep ada dua obat atau lebih yang bekerja searah, maka harus dihitung
DM gabungan, dengan cara menjumlah DM obat dalam resep 1 kali dan 1 hari, hasilnya
tidak boleh melebihi 100% baik 1 kali dan 1 hari.
Pedoman penskoran
Skor penilaian
Tugas praktik:
1. Lakukan analis terhadap resep dibawah ini, apakah over dosis atau tidak.
Dinda 12 tahun
7 th
DR ANDI
JL MELATI 3 BOGOR
SIP 1111/DISKES/2000
9 nov 2015
Pro. Gigi 35 kg
Rubrik penilaian kinerja
Nama Sekolah : SMK Farmasi Bhakti Kencana, Cileungsi
Kelas/semester : X/ 1
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata pelajaran : ilmu Resep
Kompetesi dasar : mengevaluasi hasil perhitungan dosis obat
Skor
No Komponen/Sub Komponen
1 2 3
1 Persiapan (skor maksimal 6)
RESEP
RESEP STANDAR
DAFTAR DOSIS
OBAT DOSIS LAZIM DOSIS MAKS
PERHITUNGAN BAHAN
kriteria penilaian
skor nilai
no nama sistematika kelengkapa ketepatan
kerapihan total (skor/12)x100
penulisan n data analisis dosis
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3