Kak New
Kak New
Kak New
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KEBOMAS
Jl. Sunan Giri No.31 Kebom as Gresik Telp. (031) 3985880
I. Pendahuluan
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas
lingkungan melalui upaya promotif, prefentif, penyelidikan,
pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap
substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas, kebisingan,
pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
2. Tujuan Khusus
- Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum
lingkungan pemukiman dan lingkungan lainnya.
- Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara
dan meningkatkan lingkungan yang sehat
A Penyehatan air
D Klinik sanitasi
VI. Sasaran
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar
terhadap kesehatan masyarakat, missal : puskesmas, sekolah,
pasar dan tempat ibadan
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1. Penyehatan air
Setiap bulan
Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)
- Proyek 1 kali/tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap bulan
4. Klinik Sanitasi
Setiap bulan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan
Mayarakat
Setiap bulan
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Setiap bulan
Pemeriksaan Sampel Air DAM
- Proyek 1 kali/tahun
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Setiap bulan
I. Pendahuluan
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat
umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk
berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus
menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat
umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum merupakan
tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan
kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta
dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat
interaksinya dengan tempat – tempat umum, baik untuk bekerja,
melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan aktivitas
lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun
gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat
umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu
dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi
lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga
sanitasinya.
II. Latar Belakang
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga
sanitasinya agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan,
misalnya menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan
memelihara akan keberadaan tempat – tempat umum di
wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus
- untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
- untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang
terpelihara dengan baik yang memenuhi syarat kesehatan
TTU
I. Pendahuluan
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha
komersil yang lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan
minuman untuk umum di tempat usahanya. Hygiene sanitasi
makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot,
warung, adalah pemantauan secara terus menerus terhadap rumah
makan, depot, warung atas perkembangan tindakan atau kegiatan
atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat
setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan
secara langsung serta menilai tentang keadaan, tindakan atau
kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan
tempat pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, member saran
perbaikan, melakukan kunjungan kembali, memberi peringatan dan
rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan
makanan (TPM) dan mampu menerapkan persyaratan dan
teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko
pencemaran
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan
makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat
pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
- Untuk mengetahui jamban
VI. Sasaran
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung
- Makanan jajanan
I. Pendahuluan
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya
udara dan makanan. Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup
lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan oleh
makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain
dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum
dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga
keseimbangan metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu.
Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan
mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan
kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air.
Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat
berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian
EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan
cairan tubuh (darah, lymphe).
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat
konsumsi air minum yang berasal dari depot air minum
(DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
2. Tujuan Khusus
- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di
seluruh masyarakat
- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas
kesehatan kabupaten / kota sehingga dapat menjamin mutu
air minum yang dijual
- Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum
(DAM) yang melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta
perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
- Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus
dibina oleh pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.
VI. Sasaran
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kebomas.
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU
Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau
dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat,
salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan
No. 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi
pengemanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan
dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air
bersih yang digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas
untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik,
bakteriologis maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali
dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat dalam mengamankan kualitas air untuk berbagai
kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus
- Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan
melakukan pengawasan kualitas air
VI. Sasaran
- Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
- Daerah pariwisata
I. Pendahuluan
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan
kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk
mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan pemukiman. Anamnesa adalah wawancara
terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih
antara petugas konseling dan pasien atau klien yang memutuskan
untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri
maupun dengan bantuan pihak lain.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
prefentif, kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu,
terarah dan terus menerus.
2. Tujuan Khusus
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas
sector dalam program pemberantasan penyakit menular dan
penyehatan lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari
perilaku masyarakat (pasien, klien, dan masyarakat) untuk
mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersihd an
sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan
masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit
berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
dengan sumber daya yang ada
- Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan
meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
VI. Sasaran
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan
yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan
dengan masalah kesehatan lingkungan, dan penyakit yang
berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang
daerahnya dikunjungi.
I. Pendahuluan
Setiap manusia membutuhkan tempat untuk tinggal yang
disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas
lelah, tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan di antara
anggota keluarga, serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan
barang berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status lambang
sosial. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan
untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi
kesehatan keluarga dan individu.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Mengatur tatalaksana penilaian rumah dalam rangka
peningkatan kondisi perumahan yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
- Diperolehnya gambaran prosentase keluarga yang menghuni
rumah sehat.
- Diketahuinya gambaran potensi resiko penyakit akibat
kondisi rumah tidak sehat.
- Tersusunya rekomendasi bagi pihak- pihak terkait dalam
upaya perbaikan dalam menuju rumah sehat.
VI. Sasaran
Untuk mengetahui apakah Pelaksanaan kegiatan program sesuai
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran program
untuk penyehatan perumahan di tingkat Kecamatan, Kabupaten/
Kota, Provinsi dan Pusat.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
- Minimal tiga bulan sekali
I. Pendahuluan
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas
lingkungan salah satunya upaya melalui pemantauan dampak
negatif pestisida dan tindakan antisipatif yang terbatas, berupa
penyuluhan yang dilaksanakan pada saat studi dan pemantauan.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Mengatur tempat pengawasan dan pengelolaan (TP2) pestisida
dalam rangka peningkatan kondisi TP2 yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
- dapat dipenuhinya pesyaratan teknis pengamanan
pengelolaan pestisida sehingga dapat dicegah timbulnya
dampak negatif akibat pengelolaan pestisida.
Registrasi/Pendataan tempat
A
pegelolaan pestisida
Pemeriksaan/Inspeksi tempat
B
pengelolaan pestisida
Tindak lanjut pengawasan tempat
C
pengelolaan pestisida
VI. Sasaran
1. Tempat pengelolaan pestisida baik yang dikelola pemerintah
ataupun swasta
2. Obyek pengawasan, obyek yang harus diperiksa/diamati dalam
rangka pengawasan tempat pengelolaan pestisida adalah :
a. Umum
b. Pestisida
c. Perlengkapan pelindung pestisida
d. Penanggung jawab teknis pengelolaan pestisida/supervisor
e. Penjamah pestisida/operator
f. Pembuatan ( Formulasi dan Repacking ) pestisida
g. Penyimpanan pestisida
h. Pengangkutan pestisida
i. Peragaan pestisida
j. Penggunaan pestisida dan peralatannya
k. Pembuangan dan pemusnahan limbah pestisida