0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan7 halaman

Makalah PLTG

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 7

I.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

II.1. Pengertian PLTG

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang
dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi
listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Sistem PLTG menggunakan prinsip
siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida
kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas di atmosfer karena gas buang dari turbin
dibuang ke atmosfer. Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi
dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam
perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat
dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang
rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada
perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus
dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat
juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan
pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

II.2. Bagian-bagian PLTG

1) Transfer pump, pompa yang berfungsi untuk memindahkan fluida yang berupa HSD oil
dari tank menuju ruang bakar.
2 ) Kompressor, mengambil udara atmosfer dan merubahnya menjadi udara bertekanan tinggi
untuk membantu proses pembakaran di ruang bakar.Kompresor terdiri dari intake air
filter, Inlet Guade Van (IGV), sudu-sudu tetap dan sudu-sudu jalan yang berjumlah 19
stages. Adapun fungsinya untuk menarik udara luar masuk ke ruang bakar sebagai proses
pembakaran dan media pendingin.
3) Combustion Chamber, ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat pembakaran bahan bakar
pada system turbin gas.
4) Turbine, gas turbin yang berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan
energi mekanis untuk menggerakkan generator.

5) Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik.

 System Pendukung Gas Turbin :

1) Fuel Oil System (Sistem Bahan Bakar)


HSD Oil (High Speed Diesel) digunakan sebagai bahan bakar pada sistem pembakaran
pada PLTGU ini. Sistem pembakaran tersebut dimulai dari tangki penampungan (HSD Oil
Tank) yang dipompa menggunakan Transfer Pump dengan melalui flowmeter untuk
perhitungan pemakaiannya. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil pembakaran menjadi
lebih sempurna diperlukan tekanan cukup besar, untuk mendapatkan hasil tersebut
digunakan Main Oil Pump yang terpasang dan berputar melalui hubungan poros turbin gas
dengan Accesories Gear atau Load Gear. Untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar diatur dengan Control Valve (CV), selanjutnya aliran bahan bakar
tersebut dikontrol lagi oleh kombinasi dari Primary Fuel Throttle Valve dan Secondary
Fuel Throttle Valve.

2) Lube Oil System (Sistem Pelumasan)


Sistem pelumasan digunakan untuk melumasi bearing turbin gas, bearing generator,
dan juga untuk menyuplai minyak untuk sistem hidraulik pada main stop pump (AOP).
Main stop pump (AOP) distart untuk menyuplai minyak dalam bearing turbin gas dan
generator, untuk selanjutnya turbin gas diputar pada putaran turning gear pada putaran  3
rpm. Hal ini bertujuan agar start up gaya geser (friction force) yang terjadi diantara metal
bearing dengan poros turbin gas dan generator dapat dikurangi. Setelah turbin gas mulai
start dan putaran mulai naik sampai putaran nominalnya, maka supply minyak pelumasan
diambil alih dari AOP ke Main Lube Oil Pump (MOP). Dimana, Main Lube Oil Pump ini
diputar melalui hubungan antara Accessories gear atau Load gear dengan poros turbin.

3) Hydroulic System (Sistem Hidraulik)


Sistem hidraulik digunakan untuk menggerakkan Main Stop Valve. Dan valve bahan
bakar HSD (147 A&B) (135 A) dan valve bahan bakar gas (170)&(165).Dimana Main
Stop Valve berfungsi untuk menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadi
gangguan dan atau untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem pemipaan bahan
bakar. Mekanisme pengoperasian (membuka dan menutup) Main Stop Valve diperlukan
hydroulic system dengan minyak bertekanan, dimana supply minyak hidraulik diambil dari
pipping system pelumas turbin gas.
4) Cooling System (Sistem Pendingin)
Tingginya temperatur minyak pelumas setelah digunakan melumasi bearing turbin
dan bearing generator akan masuk ke lube oil cooler untuk didinginkan oleh sistem
pendingin minyak pelumas dengan media pendinginnya adalah air. Setelah digunakan
sebagai media pendingin minyak pelumas, air tadi akan berubah menjadi bertemperatur
tinggi kemudian akan didinginkan di dalam ACWC (Air Cooler Water Cooler) yang
sistemnya mirip dengan radiator.

5) Starting System (Sistem Start)


Peralatan Start (Starting System) di dalam turbin gas digunakan sebagai penggerak
mula, hal ini diperlukan karena pada saat start kondisi turbin masih belum mampu
menggerakkan generator dan kompressor dikarenakan belum terjadinya pembakaran.
Starting turbin gas memerlukan momen yang besar karena berat dari turbin dan generator
sehingga dipasang pony motor yang di pasang secara seri dengan staring motor. Mula-mula
starting device dioperasikan untuk menggerakkan turbin gas dan generator. Pada putaran
tertentu, kompressor telah menghasilkan udara bertekanan, dan pembakaran dilakukan di
ruang bakar. Gas hasil pembakaran tersebut dapat menggerakkan turbin. Jika hal itu
tercapai, maka starting device dilepas dari poros turbin dan generator.
6) Bahan bakar untuk pengoperasian PLTG
Bahan bakar yang digunakan berupa solar (HSD atau High Speed Diesel) dialirkan
dari kapal tanker ke dalam rumah pompa BBM HSD kemudian dipompa lagi dengan
pompa bahan bakar untuk dimasukkan dalam ruang bakar sehingga menghasilkan energi
pemutar turbin gas. Penggerak awal turbin gas sebelum digerakkan oleh energi gas hasil
pembakaran adalah motor listrik (starting motor) yang berfungsi memutar kompresor
sebagai penghisap udara luar.
II.3. Cara kerja PLTG

1. Fuel Station
2. Pumping House
3. Fuel Pump
4. Electrik Power Diesel
5. Air Filter
6. Compressor
7. Combustor
8. Gas Turbin
9. Stack
10. Generator Main Transformer
11. Switch Yard
12. Sutet
13. Gas Line
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui katup, udara
ditekan masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam combustor dengan tekanan
250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000 –
30000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan temperature dan tekanan
yang tinggi yang suhunya kira-kira 9000C . Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian
akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam
turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa
disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin
digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik. Siklus kerja dari PLTG
biasa dsebut dengan siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Siklus seperti gambar, terdapat empat langkah:

 Langkah 1-2 : Udara luar dihisap dan ditekan di dalam kompresor, menghasilkan udara
bertekanan (langkah kompresi)
 Langkah 2-3 : Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi
reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah pemberian panas)
 Langkah 3-4 : Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin (langkah
ekspansi)
 Langkah 4-1 : Gas panas dari turbin dibuang ke udara luar (langkah pembuangan)

Siklus Brayton terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Siklus Brayton Terbuka (Open Cycle Gas Turbine)


Udara segar pada kondisi ambien (atmosfir) disedot masuk ke dalam kompresor,
dimana terjadi peningkatan suhu dan tekanan . Udara bertekanan tinggi diproses di dalam
ruang pembakaran, dimana bahan bakar dibakar pada tekanan konstan. Gas temperatur
tinggi yang dihasilkan kemudian masuk turbin, di mana gas temperatur tinggi dan bahan
bakar dibakar pada tekanan atmosfer sehingga menghasilkan tenaga. Gas buang yang
dihasilkan turbin dibuang keluar (tidak disirkulasikan kembali), menyebabkan siklus
harus diklasifikasikan sebagai siklus terbuka.

2. Siklus Brayton Tertutup (Close Cycle Gas Turbine)


Cara kerja turbin gas siklus tertutup, secara keseluruhan hampir sama dengan
siklus terbuka, yaitu di sini proses kompresi dan ekspansi tetap sama, akan tetapi proses
pembakaran digantikan oleh masukan kalor tekanan konstan dari sumber eksternal, dan
proses pembuangan digantikan oleh pembuangan kalor tekanan konstan pada suhu
ambien.
II.4. Kelebihan PLTG

 Proses instalasi yang mudah dan lebih murah


 Start-up time yang cepat
 Tenaga darurat (back up)
 Dapat menggunakan berbagai macam variasi bahan bakar

II.5. kekurangan PLTG

 Memiliki efisiensi yang rendah

Anda mungkin juga menyukai