BGM 2t
BGM 2t
BGM 2t
A. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan diarhakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui program promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
adalah adanya pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat sebagai
perwujudan dalam peningkatan sumber daya manusia. Program perbaikan gizi
masih menjadi salah satu prioritas penting dalam pembiayaan kesehatan
masyarakat mengingat adanya permasalah gizi yang terjadi pada masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya
manusia yang berkualitas. Anak yang menderita masalah gizi pada usia dini
akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan resiko kesakitan
serta kematian. Anak yang sehat adalah anak yang bertambah berat badannya
seiring dengan pertambahan umurnya. Anak yang menderita masalah gizi pada
usia dini akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan resiko
kesakitan serta kematian. Anak yang sehat adalah anak yang bertambah berat
badannya seiring dengan pertambahan umurnya. Anak yang sehat, selain
tumbuh juga berkembang melalui tahap-tahap yang telah sesuai umurnya.
Salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi anak yang sehat
adalah pengukuran berat dan tinggi. Anak yang sehat akan mengikuti alur
pertumbuhan yang normal dan setiap anak mempunyai jalur pertumbuhan
sendiri-sendiri. Berdasarkan jalur pertumbuhan ini anak bisa diikuti apakah dia
tumbuh sehat atau tidak.
B. LATAR BELAKANG
Masalah gizi dapat disebabkan factor-faktor ketersediaan pangan dalam
rumah tangga, asuhan gizi keluarga dan akses keluarga terhadap pelayanan
kesehatan. Pada saat ini, masih banyak rumah tangga yang mengalami
kekurangan komsumsi pangan sesuai gizi seimbNG. Hal ini diperberat dengan
asuhan gizi keluarga yang belum mendukung seperti praktek menyusui ekslusif
masih rendah, dan keluarga yang menukan gkomsumsi makanan belum beraneka
ragam.
Asupan makanan yang seimbang yang mengandung berbagai zat gizi makro
(karbohidrat, protein, lemak) maupun gizi mikro (vitamin dan mineral) sangat
menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak.
1
Anak yang mengalami penurunan berat badan mempunyai daya tahan tubuh
yang rendah sehingga gampang mengalami penyakit infeksi. Tingkat kecedasan
mereka juga lebih rendah disbanding dengan anak dengan pertumbuhan yang
normal. Di samping itu, resiko kematian mereka lebih tinggi (2,5 – 8,4 kali)
disbanding anak dengan berat badan normal (Pelletier dkk., 1994).
Setiap bulan dilaksanakan kegiatan penimbangan balita di Posyandu
sehingga bias diketahui apakah berat badan naik sesuai kurva pertumbuhan atau
tidak.Hasil penimbangan sampai akhir tahun 2018,balita yang naik BB sebesar 60
% dari total balita yang ditimbang.
Kartu Menuju Sehat ( KMS ) hanya untuk mengetahui pertumbuhan balita tapi
tisDari penghitungan status gizi, balita tapi tidak bias mengetahui stats gizi. Bila
ditemukan balita dengan Berat Badan Garis Merah ( BGM ) maka perlu tindak lanjut
agar tidak terjadi permasalahan gizi yang lebih buruk. Di Puskesmas Manisrenggo
BB kurang dari standar 9,6 %.dan stunting sebesar 9,7 %. .Melihat kondisi tersebut
maka perlu dilakukan intervensi lanjutan untuk balita BGM dengan Posyandu
BGM/2Tuntuk penaganan secara dini mencegah gizi buruk.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Kegiatan yang dilakksankan untuk penanggulangan secara dini terjadinya gizi
buruk di Wilayah Puskesmas Manisrenggo
2. Tujuan Khusus :
-Melakukan verifikasi ulang hasil penimbangan Berat Badan di Posyandu
-Melakuka verifikasi pengukuran tinggi badan
-Melakukan pemeriksaan kesehatan umum
-Melakukan Pemeriksaan SDIDTK
-Melakukan Pemeriksaan Hemoglobin / Pemeriksaan laborat yang diperlukan
-Melakukan konseling sesuia hasil pemeriksaan
-Melakukan rujukan ke pelayanan lebih tinggi atau pelayanan penunjang lainnya
2. Pelaksanaan
-Petugas mendaftar balita yang datang
-Nutrisionis memberikan pengarahan maksud dan tujuan kegiatan
-Petugas melaksanaan pengukuran anthropometri dan dicatat
2
-Pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum dan mennanjurkan oeriksa Hb
Hemoglobin dan pemeriksaan darah lainnya
-Pemeriksaan stimulasi Intervensi deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
-Konseling kepada ibu balita
-Membuat rencana tindak lanjut
G. JADUAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu BGM 2T setiap tahun sebanyak 4 kali kegiatan karena
keterbatasan sumber daya.