Bab 2
Bab 2
Bab 2
Tinjauan Pustaka
diinginkan yang terjadi dan menyebabkan kerugian pada manusia dan harta
benda. Ada tiga jenis tingkat berdasarkan efek yang ditimbulkan ( Frank
menimbulkan kerugian
3. Near miss : Adalah kejadian hamper celaka dengan kata lain kejadian
terjadi pada saat sebelum bekerja, selama bekeija, dan setelah bekeija,
termasuk kecelakaan yang terjadi dalam peijalanan dari rumah menuju tempat
Kecelakaan kerja adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak.
kerugian materi yang cukup besar, namun juga bisa memakan korban jiwa.
Adapun penyebab kecelakaan kerja itu harus segera kita temui dan atasi agar
Kurang Kerugian
Penyebab Penyebab Incident
Pengawasan Masalah Langsung Manusia
Kontak
Faktor Properti
Progaram Prilaku Tidak Dengan
Personal& Nyaman
Proses
Standar Energi
Lingkungan
Pemenuhan Faktor Kondisi tidak atau
Standar Pekerjaan nyaman bahan
a. Kurangnya Pengawasan dari pihak manajemen perusahaan terhadap
peraturan
kesehatan kerja
atau bahan berhazard sebagai efek dari ketiga penyebab diatas yang tidak
dapat dikendalikan
e. Trreshold limit adalah nilai ambang batas dimana ketika seluruh penyebab
Teori kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terdiri atas lima faktor
1. Kondisi kerja,
2. Kelalaian manusia,
4. Kecelakaan, dan
5. Cedera.
Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu
kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan
roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika satu
penyebab kecelakaan.
Jika dianalogikan dengan kartu domino, maka jika kartu nomor 3 tidak ada
lagi, seandainya kartu nomor 1 dan 2 jatuh maka tidak akan menyebabkan
jatuhnya semua kartu. Dengan adanya jarak antara kartu kedua dengan kartu
keempat, maka ketika kartu kedua terjatuh tidak akan sampai menimpa kartu
nomor 4. Akhirnya kecelakaan pada poin 4 dan cedera pada poin 5 dapat
dicegah.
kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas atau struktur. Teori ini
yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan, antara lain:
risiko bahaya.
manusia.
1. Lingkungan
Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik
dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau
perkakas yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup
pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar
atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang
sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan
pekerja dilindungi.
3. Perlengkapan kerja
bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung
Faktor manusia
merugikan ( Ramli,2010)
rekraasi, mal, jalan raya, sarana olahraga dan lain-lain. Di tempat kerja juga
Kika tidak dapat mencegah kecelakaan jika tidak dapat mengenal bahaya
dengan baik dan seksama. Jenis bahaya dapat diklasifikasikan antara lain.
Ramli, (2010).
a) Bahaya Mekanis
b) Bahaya Listrik
Sumber bahaya yang berasal dari energy listrik. Energi listrik dapat
listrik, baik dari jaringan listrik, maupun peralatan kerja atau mesin
yang menggunakan energi listrik.
c) Bahaya Kimiawi
kimiawi.
d) Bahaya Fisik
berlangsung.
dalam memperbaiki kehidupan tenaga kerja untuk menjadi lebih baik dari
manajemen yang baik dapat menjadikan tenaga kerja yang produktif serta
mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dari tenaga kerja
P = Output
Input
Keterangan :
kerja karena semakin banyaknya tenaga kerja yang tidak masuk bekerja maka
akan menimbulkan beban kerja bagi tenaga kerja yang lainnya sebagai
produktivitas ini juga dapat mengakibatkan adanya tenaga kerja yang bekerja
melebihi jam kerja nya yaitu lembur dalam bekerja atau double sift . Hal ini
Setiap tenaga kerja yang sakit atau mengalami kecelakaan kerja akibat
kurangnya istirahat tenaga kerja akibat menggantikan tenaga kerja yang tidak
masuk bekerja maka akan ada disetiap bulannya tenaga kerja yang tidak
masuk bekerja karena sakit atau izin maka akan menurunkan produktivitas
kerja, jika sebalik nya tidak ada nya tenaga kerja yang sakit atau izin setiap
kehilangan jam kerja dan sesuai dengan aturan jam kerja 8 jam/hari. Namun
yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak
dari suatu system. FTA berorientasi pada fungsi atau yang lebih dikenal
dengan ‘’top down approach” karena analisa ini berawal dari system level
1. Primary event
Primary event adalah sebuah tahap dalam proses penggunaan produk yag
mungkin saat gagal. Sebagai contoh saat memasukkan kunci kedalam gembok,
kunci tersebut mungkin gagal untuk pas/sesuai dengan gembok. Primary event
a. Basic event
b. Undeveloped events
c. External events
2. Intermediate event
3. Expanded Event
Expanded Event membutuhkan sebuah fault tree yang terpisah dikarenakan
kompleksitasnya. Untuk fault tree yang baru ini, expanded event adalah undesired
event dan diletakkan pada bagian atas fault tree.
Tahapan Analisa FTA (Fault Tree Analysis)
Menurut Priyanti (2000: 113), terdapat 5 tahapan untuk melakukan analisa
dengan Fault Tree Analysis (FTA), yaitu sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan kondisi batas dari suatu system yang ditinjau
2. Penggambaran model grafis Fault Tree
3. Mencari minimal cut set dari analisa Fault Tree
4. Melakukan analisa kualitatif dari Fault Tree
5. Melakukan analisa kuantitatif dari fault Tree
Langkah pertama diatas bertujuan untuk mencari top event yang merupakan
definisi dari kegagalan suatu system, ditentukn terlebih dahulu dalam
menentukan sebuah model grafis FTA.
Tahapan kedua membuat model grafis Fault Tree. Aturan dalam membuat
FTA adalah:
1. Mendeskripsikan fault event (kejadian gagal)
2. Mengevaluasi fault event (kejadian gagal)
3. Melengkapi semua gerbang logika (logical gate)
Model grafis FTA memuat beberapa symbol, yaitu symbol kejadian, symbol
gerbang dan symbol transfer. Simbol kejadian adalah symbol yang berisi
kejadian pada system yang dapat digambarkan dengan bentuk lingkaran,
persegi dan yang lainnya, yang mempunyai arti masing-masiing. Contoh dari
symbol kejadian adalah intermediate event dan basic event. Sedangkan untuk
symbol gerbang, menyatakan hubungan kejadian input yang mengarah pada
kejadian output. Hubungan tersebut dimulai dari top event sampai ke event yang
paling mendasar. Contoh dari symbol gerbang adalah AND dan OR.
Tahapan ketiga yaitu mencari minimal cut set. Mencari minimal cut
set merupakan analisa kualitatif yang mana dipakai Aljabar Boolen. Aljabar
Boolen merupakan aljabar yang dapat digunakan untuk melakukan
penyederhanaan atau menguaraikan rangkaian logika yang rumit dan kompleks
menjadi rangkaian yang lebih sederhana (widjanarka, 2006:73)
Langkah terakhir yaitu melalukan analisa kuantitaif, yang mana dipakai
teori realibilitas untuk menyelesaikannya. Keandalan/Realibility dapat
didefinisikan sebagai nilai probabilitas bahwa suatu komponen atau suatu
system akan sukses menjalani fungsinya, dalam jangka waktu dan kondisi
operasi tertentu. Keandalan bernialai antara 0-1, dimana nilai 0 menunjukkan
system gagal menjalankan fungsi dan 1 menunjukkan siatem 100% berfungsi
Penyelesaian analisa pohon kegagalan. Di dalam menyelesaikan analisa pohon
kegagalan dilakukan dialkukan tahapan sebagai berikut :
a. Mengubah logika pohon kegagalan menjadi persamaan Boolen
b. Menyederhanakan (mereduksi) persamaan Boolen menjadi bentuk
sederhana aturan seperti table di bawah ini
Manfaat metode Fault Tree Analysis (FTA)
1. Dapat menetukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan
kegagalan.
2. Menetukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab
kegagalan.
3. Menganalisa kemungkinan sumber-sumber risiko sebelum kegagalan
timbul.
4. Menginvestigasi suatu kegagalan.
Kelebihan dari metode fault tree analysis adalah :
1. Mudah menjelaskan semua perbedaan interaksi penyebab untuk
menghasilkan kerugian.
2. Penyebab dasar dan logis dalam penyebab kerugian bisa dimengerti.
3. Dapat membuat tindakan pencegahan yang tepat untuk mengeliminir
penyebab dasar sehingga kerugian yang sama tidak akan muncul lagi.
4. Dapat menghitung evaluasi kualitatif dan kuantitatif dari kerugian.
Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dari analisa fault tree
sederhana ini adalah:
1. Analisa dimulai dari atas dan diakhiri di kotak paling bawah (top down).
2. Kotak paling atas adalah kotak yang menggambarkan kerugian yang di
dapat setiap kotak dihubungkan oleh garis yang berarti disebabkan “kotak
di atas disebabkan oleh kotak yang di bawah).
3. Apabila ada satu kotak di atas yang disebabkan oleh lebih dari satu kotak di
bawah maka hubungan antara kotak-kotak itu adalah “dan
2.4 Task Demand Asessment (TDA)
Task Demand Asessment (TDA) adalah teknik baru untuk mengukur risiko
tingkat faktor permintaan tugas yang dapat diamati yaitu, faktor risiko yang dapat
Metode Task Demand Asessment (TDA) atay yang di sebut juga penilaian
risiko aktivitas yang bersifat kuantitatif dan objective. Methode TDA hamper sama
pekerjanya ( ergonomic )
yang ada pada proyek tersebut menggunakan metode TDA adalah sebagai berikut
mulai
1 Albertus patrickson, Tri Joko Wahyu Adi, Identifikasi Dan Analisis Risiko Kuantitatif
2 Taufik Junaedi, Tri Joko Wahyu Adi, Cahyono Analisis Dan pengukuran Kualitatif
Potensial Measurement
Pembangunan Dormitory 5
Lantai Akademik Teknik
Surabaya
3 Delvi Kusuma Fibia Rindika, Galih Anindita, Identifikasi Bahaya Kualitatif Hasil identifikasi
rendah
Bandara Internasional
Juanda Terminal 2
Surabaya
2.6 Kerangka Teori
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Studi Literatur
Data Proyek
Primer/Sekunder