Etik Bimo

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Protokol Etik Penelitian Kesehatan

Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek

Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak atau lingkari pada
salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2

Daftar Isi:
A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)*
B. Ringkasan usulan penelitian (p-protokol no 2)
C. Isyu Etik yang mungkin dihadapi
D. Ringkasan Daftar Pustaka
E. Kondisi Lapangan
F. Disain Penelitian
G. Sampling
H. Intervensi
I. Monitor Hasil
J. Penghentian Penelitian dan Alasannya
K. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)
L. Penanganan Komplikasi
M. Manfaat
N. Jaminan Keberlanjutan Manfaat
O. Informed Consent
P. Wali
Q. Bujukan
R. Penjagaan Kerahasiaan
S. Rencana Analisis
T. Monitor Keamanan
U. Konflik Kepentingan
V. Manfaat Sosial
W. Hak atas Data
X. Publikasi
Y. Pendanaan
Z. Komitmen Etik
AA. Daftar Pustaka
BB. AB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2

Protokol Etik Penelitian Kesehatan


Yang Mengikut sertakan Manusia Sebagai Subyek

Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V) pada kotak atau lingkari pada
salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2

A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)*

Perbedaan Status Gizi dan Hemoglobin pada Balita Stuntig dan Tidak Stunting Usia 6-59 Bulan di
Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya Tahun 2018.

1. Lokasi Penelitian :
1. Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah
2.
2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai):
3. Desember 2018-Januari 2019
Ya Tidak

CC. Identifikasi (p10)

1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Budi Agustian
Institusi : Universitas Malahayati
2. Anggota Peneliti :
Institusi :
3. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
DD.
3

EE. Ringkasan usulan penelitian(p-protokol no 2)


1. Ringkasan dalam 200-300 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh “awam” bukan
dokter/profesi)
Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik dengan rancangan penelitian
crosectional yang meneliti hubungan kejadian stunting dengan status imunisasi pada balita.

2. Justifikasi penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk
penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A (Adil)
Stunting merupakan salah satu ancaman permasalahan gizi di dunia, berdasarkan laporan
World Health Organization (WHO) ada 165 juta anak dibawah 5 tahun dalam kondisi pendek dan
90% lebih berada di Afrika dan Asia (WHO, 2014). Stunting merupakan permasalahan yang
semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations
International Children’s Emergency Fund (UNICEF) satu dari tiga anak balita mengalami stunting.
Sekitar 40% anak balita di daerah pedesaan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Di Indonesia
balita stunting masih termasuk permasalahan gizi yang belum terselesaikan. Prevalensi balita
stunting di Indonesia masih fluktuatif sejak tahun 2007-2013. Prevalensi balita stunting di Indonesia
pada tahun 2007 adalah 36,8%, tahun 2010 sebesar 35,6%, dan pada tahun 2013 sebesar 37,2%.
Data serta informasi terkait stunting masih sangat minim ,sedangkan stunting merupakan
ancaman dari permasalahan gizi dunia. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan utuk
mengetahui apakah terdapat hubungan kejadian stunting dengan status imunisasi pada balita.

FF. Isu Etik yang mungkin dihadapi


1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana
cara menanganinya (p4) – sesuaikan dengan 7 butir standar kelayakan etik (S) dan G berapa
4. Penelitian mengenai stunting di Indonesia masih sangat terbatas. Hasil penelitian
diharapkan memliki manfaat yang besar untuk pencegahan dan penanganan pada balita stunting.
Resiko pada penelitian ini tidak ada.
5.
GG. Ringkasan Daftar Pustaka
1. Ringkasan hasil hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum
dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang sudah
dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada manusia . Maksimum 1 hal (p5)- G 4
Agus Hendra AL-Rahmad et al (2013). Menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang
kelengkapan imunisasi dengan stunting terlihat bahwa proporsi anak balita yang mengalami
stunting sebesar 29,2% karena perolehan imunisasi yang tidak lengkap, sedangkan proporsi anak
balita yang keadaan gizinya normal sebesar 89,6% karena perolehan imunisasi yang lengkap.
Artinya anak balita yang mengalami stunting risikonya 4 kali lebih besar disebabkan oleh anak
balita yang tidak mendapat imunisasi lengkap dibandingkan dengan anak balita yang mendapatkan
imunisasi lengkap di Kota Banda Aceh.
HH. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
4

6. Lokasi penelitian akan dilakukan di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya
Kabupaten Lampung Tengah, waktu yang di tempuh dari Green Dormitory hingga ke tempat tujuan
berkisar 4 Jam. Untuk pengelompokan balita stunting dan tidak stunting akan dilalukan di Balai
Desa Mataram Ilir.

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
7. Balita yang akan dijadikan sampel merupakan balita yang sesuai dengan kriteria
inklusi yaitu balita usia 24-59 bulan yang berada di Desa Mataram Ilir dan ibu subjek bersedia
menjadi responden penelitian dengan menandatangani informed consent. serta menyingkirkan
kriteria-kriteria eksklusi yaitu ibu balita yang kehilangan buku KIA.
8.
3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian
9. Desa Mataram Ilir merupakan satu dari sepuluh desa yang terdata sebagai lokasi
khusus stunting di Kabupaten Lampung Tengah. waktu yang di tempuh dari Green Dormitory
hingga ke tempat tujuan berkisar 4 Jam. Untuk pengelompokan balita stunting dan tidak stunting
akan dilalukan di Balai Desa Mataram Ilir.
10.
II. Desain Penelitian
11. 1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)
12.
13. Tujuan umum
14. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kejadian stunting pada balita usia
24-59 bulan dengan status imunisasi.
Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi balita usia 24-59 bulan dengan kejadian stunting di

Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya Lampung Tengah.


b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi status imunisasi pada balita usia 24-59 bulan di

Puskesmas Seputih Surabaya Lampung Tengah.


c. Untuk mengetahui hubungan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59

bulan di Puskesmas Seputih Surabaya Lampung Tengah.


15.
16. Peneliti mengajukan hipotesis :
17. Adanya hubungan status imunisasi dengan kejadian stunting di Desa Mataram Ilir
Kecamatan Seputih Surabaya Lampung Tengah tahun 2018.
18.
2. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12)
19. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasi analitik dengan desain case
control. Berdasarkan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel didapatkan 52 sampel untuk
masing-masing variabel dependen. Penelitian ini dilakukan di balai Desa Mataram Ilir, kami
bekerjasama dengan petugas gizi dan bidan di Puskesmas Seputih Surabaya. Yang pertama kali peneliti
lakukan adalah melakukan penyuluhan setelah itu diberikan informed consent dan melakukan
pengukuran tinggi badan atau panjang badan dan berat badan pada responden. Jika responden
menyetujui peneliti akan meminta buku KIA untuk diambil data imunisasi pada balita. Ketika hasil data
di dapatkan maka di kelompokkan berdasarkan status imunisasi lengkap dan tidak lengkap.
5

20.
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba
klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
21. Tidak relavan

JJ. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara
statistik (p13)
22. Sampel yang digunakan adalah 52 untuk masing-masing balita stunting dan balita
tidak stunting. Pengelompokan balita stunting dan tidak stunting ini sesuai dengan tinggi bandana
tau panjang badan terhadap usia.
2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12)
23. Kriteria Sampel
24. Kriteria inklusi pada penelitian ini:
1) Balita usia 24-59 bulan yang berada di Puskesmas Seputih Surabaya Lampung
Tengah 2018.
2) Ibu subjek bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani informed
consent.

Kriteria Eksklusi:
1) Ibu subjek yang kehilangan buku KIA.

KK. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan
komparator (p17)
25. Rute pada penelitian ini yaitu ketika ibu dan balita sampai di balai desa akan
langsung mengisi data lengkap balita, setelah itu ibu dan balita menyimak penyuluhan tentang
stunting dilanjutka dengan dengan pengukuran panjang badan/tinggi badan dan berat badan dan
pengecekkan data status imunisasi dilihat dari buku KIA.
26.
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian
(p 4 and 5) (p18)
27. Dihentikan jika orang tua balita tidak bersedia menjadi peneliti responden.
28.
3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi
kontraindikasi, selama penelitian (p 6) (p19)
29. Tidak relevan
30.
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
31. Tidak relavan

32.
6

LL. Monitor Hasil


1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin,
ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen (lihat
lampiran) (p17)
33. Tidak relevan.

MM. Penghentian Penelitian dan Alasannya


1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau,
dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa
dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)
34. Jika tidak mendapat data.

NN. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan
komplikasi (Guideline 4 dan 23)(p23)
35. Tidak relevan.
36.
2. Resiko resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan diuji
cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak relevan.

OO. Penanganan Komplikasi (p27)


1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
2. Adanya asuransi,
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
37. Tidak relevan.
PP. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
38. Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang
didapat selama pendidikan serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
penelitian ilmiah dan menambah pengetahuan mengenai hubungan status imunisasi dengan kejadian
stunting di Puskesmas Seputih Surabaya 2018.
39.
2. Manfaat penelitian bagi tempat penelitian, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan
dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)(p26)
40. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai
faktor risiko terjadinya stunting sehingga dapat digunakan oleh para petugas kesehatan dalam
penanganan dan pencegahan dari penyakit stunting.

QQ. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)


1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan,
7

2. modalitas yang tersedia,


3. pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan
membayar,
4. berapa lama (Guideline 6)
41. Apabila hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis maka pemberian imunisasi
pada balita di butuhkan untuk pencegahan stunting.
42.
RR. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan
untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek, termasuk nama dan posisi
wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
43. Orang tua bersedia menjadi relawan dalam penelitian ini dengan menandatangani
informed consent dengan mengetahui apa yang akan dilakukan pada balita tersebut.
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
44. Tidak relevan

SS. Wali (p31)


1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
45. Orang tua dari balita
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur (Guidelines 16 and 17)
46.
TT. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
47. Diadakan tensi geratis bagi orang tua, penyuluhan tentang stunting, dan pembagian
makanan sehat untuk balita dan dewasa.
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya
atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33)
48. Setelah penyuluhan, mengisi informed consent dan melakukan pengukuran tinggi
badan atau panjang badan dan berat badan pada responden. Jika responden menyetujui peneliti akan
meminta buku KIA untuk diambil data imunisasi pada balita.
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
49. Hasil penelitian akan disampaikan pada Puskesmas Seputih Surabaya untuk
menentukan langkah lanjutan bagi balita stunting dan pencegahan pada balita tidak stunting.
UU. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan
kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Untuk pemilihan balita stunting di ambil dari data yang ada di Puskesmas Seputih
Surabaya sebanyak 57 balita stunting dan tidak stunting.
8

2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali
atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)

3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di simpan
dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12)
(p36)
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)

VV. Rencana Analisis


1. Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel dengan
menggunakan analisis bivariate dengan menggunakan uji chi-square. Uji chi-square digunakan
untuk pengujian hipotesa terhadap beda dua proporsi atau lebih. Hasil pengujian akan
menyimpulkan apakah semua proporsi sama atau berbeda. Perhitungan uji chi-square dengan
menggunakan rumus pada statistic atau dengan SPSS (Sugiyono, 2012).
WW. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk
data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
50. Tidak relevan.

XX. Konflik Kepentingan


1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan
(Guideline 25) (p42)
51. Seluruh biaya pada penelitian ini akan ditanggung oleh peneliti.
52.
YY. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor
untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
53. Tidak ada.
54.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas
pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan
9

oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk memudahkan
pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat
dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)
55. Tidak ada
56.
ZZ. Hak atas Data
1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi
hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil
riset (Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
57. Seluruh data akan dimiliki oleh instansi tempat penelitian dilaksanakan yaitu
Puskesmas Seputih Surabaya.
58.
AAA. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa
beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan
meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
Penelitian ini tidak melibatkan data yang dapat berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu.
Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan
ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Apabila hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis maka hasil tersebut akan tetap
dianalisis dan dipublikasikan

BBB. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline
25) (B, S2); (p41)
Sumber dana berasalah dari dana pribadi peneliti
CCC. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (p6)
Pada penelitian ini akan sesuai dengan prinsip-prinsip pada pedoman etik
10

II. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi
dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)

III. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
policy sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)

Tanda tangan Peneliti Utama


09 Januari 2019

(Budi Agustian)
11

AA. Daftar Pustaka


Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
Al-rahmad AH et al. (2013). Kajian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif,
MP-ASI, Status Imunisasi Dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. Jurnal.

Depkes RI. (2013). Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak : Jakarta, PT Grasindo

Depkes RI. (2005). Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta :
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.

Djoko. P. I. (2006). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta : Andi Publisher

InfoDatin. (2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta : Kemenkes RI

IPKM. (2014). Ayo Cegah Stunting. Retrived from Dinas Kesehatan Lampung.
Di unduh di website: https://dinkes.lampungprov.go.id/ayo-cegah-stunting/
Pada tanggal 07 September 2018

Kemenkes RI. (2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta: Kemenkes RI

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa
dalam Penanganan Stunting.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Supriasa.Dkk. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC

UNICEF. (2013). Improving child nutrition, the achievable imperative for global progress. New
York: United Nations Children’s Fund.

UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.

WHO. (2010). Nutrition landscape information system (NLIS) country profile indicators:
Interpretation guide. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Stunting Policy Brief. Geneva,
Switzerland: World Health Organization

A. AB. Lampiran

1. CV Peneliti Utama

* Urutan nomor pada Protokol Asli CIOMS 2016

Anda mungkin juga menyukai