Arduino Untuk Perancangan Lift

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Arduino Untuk Perancangan

Lift JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
Diajukan sebagai pengganti
UNIVERSITAS
UAS Mekatronika TANJUNGPURA
PONTIANAK
Dosen Pengampu : Muhammad 2019
Taufiqurrahman, S.T.,M.T

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada gedung-gedung besar


yang memiliki lebih dari satu lantai
diperlukan penghubung antara lantai
satu dengan lantai yang lain. Jika
Disusun Oleh :
hanya dengan menggunakan tangga
masih kurang efisien. Karena itu
Riris Siswanto D1131161015 dibutuhkan lift yang dapat
Tomy D1131161014 menghubungkan seluruh lantai yang
Wahyudi terdapat dalam gedung tersebut.
Stefenson D1131161020 Untuk merancang sebuah lift
Filiyanto diperlukan sebuah sistem kendali.
Pangestu Dalam hal ini dapat digunakan
Hari Saputra D1131161017 sebuah Mikrokontroler untuk
Meli D1131161013 mengendalikannya. Mikrokontroler
Dian Nur D1131161016 adalah sebuah sistem mikroprosesor
Rohmat dimana di dalamnya sudah terdapat
Mohammad D1131161019 CPU, ROM (Read Only Memory),
Thinora RAM (Random Acces Memory),
Marantika antar muka input-output (I/O
interface), clock, dan peralatan
internal lainnya yang sudah saling Mikrokontroler Arduino dalam
terhubung dan terorganisasi dengan pengendalian lift tiga lantai.
baik oleh pabrik pembuatnya dan Selain itu juga dapat menjadi
dikemas dalam satu chip yang siap media pembelajaran tentang
pakai. Dalam kehidupan sehari-hari mikrokontroler arduino
masyarakat luas sudah tidak asing lagi khususnya pada aplikasi
dan sering menggunakan lift sebagai prototype lift tiga lantai.
sarana penghubung beberapa lantai di
suatu gedung. Hal ini sangat
membantu mereka dalam melakukan II. LANDASAN TEORI

kegiatan yang dilakukannya, akan 2.1 Lift atau Elevator

tetapi pada dasarnya masyarakat Lift atau Elevator adalah alat angkut

belum paham akan cara kerja dari transportasi vertikal yang

sebuah lift yang mereka gunakan. mempunyai gerakan periodik dan

Berdasarkan permasalahan tersebut digunakan untuk mengangkut

diatas, maka penulis membuat sebuah (menaikkan/menurunkan) orang atau

prototype yang penulis beri judul barang melalui suatu guide rail

“Prototype Pembelajaran Lift Tiga vertical (jalur rel vertikal), umumnya

Lantai Berbasis Arduino”. digunakan digedung-gedung


bertingkat tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana perancangan 2.2 Sistem Otomatis

dan pembuatan software Otomatis mengandung pengertian


pada simulasi sebagai suatu yang bekerja dengan
pengendalian lift tiga sendirinya.
lantai?
2.3 Pengertian Mikrokontroler
 Bagaimana cara kerja dari
Arduino Uno R3
alat prototype simulasi lift
tiga lantai ini? Mikrokontroler adalah suatu
1.3 Tujuan rangkaian terintegrasi (IC) yang
Tujuan dari penulisan laporan bekerja untuk aplikasi pengendalian.
ini adalah memperoleh kajian untuk mendukung fungsi
tentang pemanfaatan teknologi pengendaliannya, suatu
mikrokontroler memiliki bagian- III. ALAT DAN BAHAN
bagian seperti central procrssing unit
Alat dan Bahan yang digunakan
(CPU), read only memory (ROM),
adalah
random access memory (RAM),
pewaktu/pencacah dan unit I/O. 1. Arduino Uno dan software
Arduino IDE
Arduino Uno adalah papan
mikrokontroler berbasis ATmega328
yang memiliki 14 pin digital
input/output (di mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM), 6
input analog, clock speed 16 MHz,
koneksi USB jack listrik, header 2. Resistor 1 KΩ 4 buah
ICSP, dan tombol reset.

2.4 Software Arduino IDE

IDE (Integrated Development


Environment). adalah sebuah
software untuk menulis program,
mengkompilasi menjadi kode biner
3. Kabel jumper
dan meng-upload ke dalam memory
mikrokontroler.

2.5 Motor DC

Pada suatu motor dc,


kumparan-kumparan kawat
dipasangkan pada suatu slot silinder 4. Motor DC
yang terbuat dari material magnetik
yang dikenal dengan istilah armatur
atau jangkar. Jangkar dipasang pada
sebuah bantalan dan dapat berotasi
bebas. Medan magnetik dihasilkan 5. Protoboard
oleh kutub-kutub medan.
tujuan. 3LED sebagai indikator posisi
kabin, dan 1 LED sebagai indikator
pergerakan kabin, buzzer sebagai
indikator gerak pintu.
Operasional lift dirancang
sebagai berikut: kabin akan bergerak
6. Laptop
ke lantai tujuan berdasarkan tombol
pemanggil dan tombol dalam kabin.
Setelah kabin berhenti pada lantai
yang diinginkan pintu akan otomatis
membuka dan menutup. Gerak pintu
7. USB dibatasi oleh sensor limit switch
sehingga pintu dapat membuka dan
menutup dengan posisi yang
sempurna. Indikator posisi lantai yang
berupa LED tidak melalui sistem
kontrol karena kabel dihubungkan
dengan sensor optoupler. Berbeda
dengan LED indikator gerak kabin,
indikator ini melalui sistem kontrol.
IV. ISI PROGRAM
Jumlah Input dan Output perangkat
V. PENJELASAN TEKNIS
kontrol yang diperlukan adalah : 8
Pemilihan komponen dilakukan
Input dan 6 Output.
terhadap sensor dan aktuator yang
akan digunakan terlebih dahulu.
Penggerak lift atau kabin
menggunakan satu buah motor DC.
Instrumen yang diterapkan pada
prototype ini terdiri dari : 3 switch
push button untuk tombol pemanggil,
3 switch push button untuk tombol di
dalam kabin. Semua tombol berfungsi
sebagai perintah permintaan lantai

Anda mungkin juga menyukai