Prototipe

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PROTOTIPE LIFT BARANG 3 LAN`TAI BERBASIS PLC OMRON N30

Akbar Maulana Pratama, Hendra Adi Wijayanto, Rizqi Firman Fadhilah, Qirom, Dany Sucipto
Program Studi D-III Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama
Jl. Dewi Sartika No. 71 Tegal 52117 Telp. 0283-350567
email: Hendraadiwijayanto98@gmail.com,Benuakbar24@gmail.com, Rizqikrateuus@gmail.com,

Abstrak
Di era moderen ini banyak aktifitas manusia yang dibantu dan dimudahkan menggunakan teknologi.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia salah satunya adalah menunjang pekerjaan
manusia dibidang otomatisasi industri.
Elevator atau di Indonesia di kenal dengan sebutan lift merupakan sebuah alat transportasi vertikal yang
digunakan untuk mengangkut barang. Lift biasanya digunakan digudang tinggi bertingkat lebih dari dua tingkat.
Lift yang ada saat ini dioperasikan dengan memberikan perintah secara langsung kepada sistem lift sehingga
sistem akan memberikan tanggapan langsung terhadap perintah yang diberikan tersebut. Tanggapan secara
langsung oleh lift akan menjalankan lift secara statis tanpa mempertimbangkan efisiensi perpindahan lift dari
lantai ke lantai. Dengan mempertimbangkan efisiensi perpindahan lift maka akan ada pengaturan perpindahan lift
secara dinamis agar jarak yang akan dilalui lift akan terpangkas sehingga diperoleh penghematan energi yang
digunakan lift tersebut.

Kata kunci : Prototipe lift barang 3 lantai, Motor DC


24 V, Limit switch

I. PENDAHULUAN berbasis PLC (Programable logic


controller).
Elevator atau di Indonesia di kenal dengan
sebutan lift merupakan sebuah alat transportasi vertikal Batasan Masalah
yang digunakan untuk mengangkut barang. Lift Penelitian ini memiliki beberapa batasan sebagai
biasanya digunakan digudang tinggi bertingkat lebih berikut :
dari dua tingkat. 1. Prototipe lift yang dibuat tidak memiliki
Lift yang ada saat ini dioperasikan dengan fungsi secara keseluruhan seperti lift pada
memberikan perintah secara langsung kepada sistem lift umumnya.
sehingga sistem akan memberikan tanggapan langsung 2. Program yang digunakan hanya digunakan
terhadap perintah yang diberikan tersebut. Tanggapan untuk lift barang berlantai 3
secara langsung oleh lift akan menjalankan lift secara Tujuan
statis tanpa mempertimbangkan efisiensi perpindahan 1. Merancang Proototipe lift barang berlantai
lift dari lantai ke lantai. Dengan mempertimbangkan 3 dengan PLC Omron CP1E sebagai
efisiensi perpindahan lift maka akan ada pengaturan pengendalinya
perpindahan lift secara dinamis agar jarak yang akan 2. Mempermudah pemindahan suatu barang
dilalui lift akan terpangkas sehingga diperoleh dalam jumlah yang banyak dari 3 lantai
penghematan energi yang digunakan lift tersebut. dan mempunyai kapasitas beban yang
lebih besar dari pada lift orang
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat II. TINAJAUAN PUSTAKA
dirumuskan permasalahan yaitu: PLC (Programmable Logic Controller) adalah
1. Bagaimanakah merancang Proototipe lift sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan
barang 3 lantai berbasis PLC rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem
(Programable logic controller) yang kontrol proses konvensional. PLC bekerja secara digital
berfungsi mengatasi permasalahan elevator dan memiliki memory yang dapat diprogram,
2. Bagaimanakah cara kerja sistem kendali menyimpan perintah-perintah untuk melakukan
Proototipe lift barang 3 lantai dengan perhitungan-perhitungan aritmatika yang relatif

1
kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat
sebagainya, kemudian melakukan proses dan kontrol dengan CPU. Setiap input/output memiliki
melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang alamat dan nomor urut khusus yang digunakan selama
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya membuat program untuk memonitor satu persatu
(logika 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat aktivitas input/output didalam program maupun dari
program (yang umumnya dinamakan diagram tangga indikasi lampu LED.
atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan
oleh PLC yang bersangkutan.

Gambar 2.2. Struktur Dasar PLC(Programable Logic


Controller).
Gambar 2.1. PLC tipe CP1E
Umumnya PLC hanya memerlukan Input oleh sebuah
Fungsi dari PLC(Programable logic controller) saklar mekanis dan sensor. Sebuah saklar mekanis
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Bila di menghasilkan sinyal hidup/mati sebagai akibat dari
praktekkan fungsi PLC dapat dibagi menjadi dua, penutup atau terbukanya saklar oleh suatu saklar
yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum mekanis. Dipasaran terdapat saklar-saklar dengan
fungsi PLC adalah sebagai berikut: kontak Normally open(NO) atau Normally closed
(NC) atau kontak yang dapat diatur sesuai dengan
1. Sekuensial Control kebutuhan dengan memilih kontak-kontak yang tepat.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik
secara berurutan (sekuensial).

2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem, dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah Gambar.2.3. Saklar dan Limit switch
dapat memberikan input ke CNC (Computerized Komponen kontrol kendali
Numerical Control). a. Motor DC 24 volt
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan
Struktur Dasar PLC (Programable Logic suplai tenaga arus searah pada kumparan medan
Controller) untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.
Ada 3 bagian struktur dasar sebuah PLC yaitu: Kumparan medan Motor arus searah, sebagaimana
a. Central Processing Unit(CPU) Namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
CPU berfungsi untuk mengontrol, mengawasi semua langsung/direct unidirectional
pengoprasian dalam PLC, melaksanakan program Motor DC menghasilkan RPM (revolutioner
yang disimpan didalam memori dan mengolah perminute) dan dapat dibuat berputar searah jarum
program yang telah dibuat oleh pemakai sehingga jam atau sebaliknya apabila polaritas listrik yang
PLC akan bekerja sesuai program yang dibuat dan diberikan pada motor DC tersebut dibalikan. Motor
diisikan kedalam PLC tersebut. DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
b. Memori bentuk. Kebanyakan motor DC memberikan
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm
menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dengan tegangan operasio nal dari 1,5V hingga
dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan 24V.
didalamnya. PLC menggunakan memori semi
kondutor seperti RAM (Random Acces Memory),
ROM (Random Only Memory), dan PROM
(Programmable Read Only Memory).
c. Input/Output
Peran modul input/output sangatlah penting karena

2
tidak terhubung arus listrik, armature akan kembali
lagi ke posisi NC. Coil yang digunakan oleh relay
untuk menarik kontak poin ke posisi NC pada
umumnya menggunakan arus listrik yang relatif
kecil.

Gambar 2.5. Motor DC 24 volt

Spesifikasi singkat Motor DC 24 V sebagai


berikut.
1. Tegangan : 24 V DC
2. Daya : 30 W
3. Kecepatan tanpa beban : 60 rpm Gambar 2.7. Rilay
4. Kecepatan ada beban : 45
rpm c. Limit Switch
5. Arus tanpa beban : 1.1 A Me merupakan jenis saklar yang dilengkapi
6. Arus ada beban : 0.7 A dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol.
7. Torsi : 22 N.m Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON
8. Ukuran : 31x10x10 yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya
cm ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
9. Berat : 1.75 kg ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak
b. Rilay ditekan.
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen electromechanical
(elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat
kontak saklar atau switch). Relay menggunakan
prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak Gambar 2.8 Limit Switch SPST
saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil (low (Single Pool Single Trug) artinya satu masukan, dua
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan keluaran bisa berbentuk keadaan normal terbuka,
lebih tinggi. Misalnya dengan relay yang maupun normal tertutup.
menggunakan elektromagnet 5 Volt dan 50 mA
mampu menggerakan armature relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220
Volt 2 A.

Gambar 2.9 Limit Switch SPDT


Spesifikasi singkat limit switch sebagai berikut.
1. Model : V-156-1C25
2. Dimensi : 37x30x10 mm
3. Rating : 15A 250VAC / 0.6A
125VDC / 0.3A 250VDC
Gambar 2.6. Rangkaian Rilay 4. Contact form : SPDT (single pole double
Berdasarkan gambar diatas, sebuah besi (iron core) throw)
yang dililit oleh sebuah kumparan koil yang 5. Jenis aktuator : Tuas engsel dan roda
berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. 6. Jumlah terminal : 3 (NC, NO dan
Apabila kumparan koil diberikan arus listrik, maka COM)
akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian
menarik armature untuk berpindah dari posisi NC ke d.
posisi NO, sehingga menjadi saklar yang dapat e. Power Supply 24 volt
menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Power supply (catu daya) adalah peranti elektronika
dimana armature tersebut berada sebelumnya NC yang berguna sebagai sumber daya untuk peranti lain,
akan menjadi NO atau tidak terhubung. Pada saat terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya

3
bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik
saja, ada beberapa yang menghasilkan energi Berdasarkan alur atau tahapan pada flowchart di
mekanik dan energi yang lain. atas, tahapan proses pembuatan prototipe lift
barang 3 lantai yang dimulai dari :
1. Perancangan prototipe lift barang 3 lantai
Tahap Perencanaan merupakan langkah awal
dalam melakukan penelitian. Rencananya
akan dibuat sebuah produk prototipe lift
barang 3 lantai dengan menggunakan PLC
Gambar 2.10. Rangkaian Power Supply sebagai pengendali.
2. Analisis kebutuhan dan sistem
Setelah semua data dikumpulkan, tahap
selanjutnya adalah menganalisis. Hasil dari
tahapan ini dijadikan acuan terhadap
permasalahan yang sedang dibahas. Hal ini
bertujuan agar hasil prototipe lift barang 3
lantai yang dibuat sesuai dengan tujuan
penelitian.
Gambar 2.11. Power Supply 3. Pembuatan alat prototipe lift barang 3 lantai
Spesifikasi singkat catu daya sebagai Setelah selesai dan matang pada tahap
berikut. perancangan, tahapan selanjutnya adalah
1. Tegangan Output : 24 V DC mengimplematasi seluruh rancangan menjadi
2. Tegangan Input : 110/220 V satu bagian utuh menjadi produk
3. Arus : 5A 4. Pengujian
4. Dimesi : 15.8x9.3x2.3 cm Setelah produk hasil implementasi telah
selasai, tahap selanjutnya adalah tahapan
III. METODOLOGI PENELITIAN pengujian. Tahap ini merupakan tahapan
terpenting dalam membuat suatu penelitian.
Prosedur Penelitian Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
Dalam membuat program PLC (Programable logic produk yang dibuat sesuai dengan tujuan awal
controller) Proototipe lift barang 3 lantai ini prosedur adanya penelitian ini.
penelitian yang di gunakan yaitu penulis 5. Penyusun laporan
menggunakan prosedur penelitian seperti diagram di Setelah semua tahapan telah selesai, dan alat
bawah ini yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian,
maka tahapan yang terakhir yaitu penyusunan
laporan Tugas Akhir

Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi
Metode pengumpulan data secara langsung dengan
berpedoman pada bidang studi yang di dapatkan
dalam pembelajaran untuk mengamati langsung
berbagai hal dalam pembuatannya.
b. Studi literature
Metode ini dilakukan dengan cara mencari referensi
teori yang sesuai (relevan) dengan permasalahan
yang dibahas. Referensi ini berasal dari buku, jurnal
dan internet
c. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan
wawancara secara langsung dengan pihak – pihak
Gambar 3.1. flowchart Proses Pembuatan terkait.
Prototype Lift Barang 3 Lantai

4
Instrumen Penelitian dan Push Button sebagai pemberi sinyal input ke PLC.
Dalam melakukan penelitian terdapat instrumen Dan motor DC, dan Pilot Lamp sebagai output atau
instrument yang dapat dilakukan untuk mendapatkan Keluaran dari PLC.
hasil yang valid.
1. Alat yang digunakan untuk menunjang Desain Prototipe Lift Barang 3 Lantai Berbasis
penelitian ini sebagai berikut : PLC OMRON N30
a. Obeng (+) Perancangan Prototipe lift barang 3 lantai ini dibuat
b. Obeng (-) dengan ukuran mini 120 cm x 20 cm x 120 cm
c. Multimeter (Panjang x Lebar x Tinggi). Kapasitas lift ini
d. Tang Kombinasi digerakan dengan menggunakan motor listrik
e. Mesin Gerinda dan Bor kecepatan rendah dengan sumber Arus bolak balik.
f. Geraji Untuk menaikan atau menurunkan kotak lift dengan
g. Penggaris Besi menggunakan rantai yang melalui sebuah roda gear .
h. Banana Pluk Rantai tersebut selain terhubung pada kotak lift .
i. Saklar Togel kotak lift berfungsi sebagai pengimbang agar tenaga
j. Lampu Indikator motor listrik hanya digunakan untuk menggerakan
k. Buzzer selisih beban antara keduanya.
l. Saklar
m. Solder dan tinol
2. Bahan yang digunakan untuk menunjang penelitian
ini sebagai berikut:
a. PLC
b. Motor DC 24 V
c. Power Supply
d. Kabel NYM 3x1,5 mm2
e. Aplikasi CX-Programmer
f. Laptop
g. Bering/Bantalan
h. Fuse
i. Saklar Togel
j. Saklar ON/OFF
k. Pilot Lamp
l. Rilay Gambar 3.3. Desain Prototipe Lift Barang 3 Lantai
m. Limit Switch
IV. PEMBAHASAN
3. Blok diagram sistem prototipe lift barang 3 lantai
Diagram blok berfungsi sebagai pernyataan Pengecekan Alat dan Bahan
Demi kelancaran dan menghindari masalah pada saat
gambar yang ringkas, dari gabungan sebab dan
pembuatan produk tugas akhir hendaknya alat dan
akibat antara masukan dan keluaran dari suatu
bahan utama yang akan digunakan di cek satu per
sistem. Berikut merupakan diagram blok dari
satu.
prototype lift barang 3 lantai :
a. Pengecekan PLC
Limit Swicht Pengecekan PLC dilakukan dengan
Pilot
menghubungkan PLC dengan komputer atau
laptop, berikut merupakan langkah pengecekan
Mot PLC Power PLC
or (Program 1. Hubungkan PLC dengan komputer atau laptop
mable menggunakan kabel USB tipe B.
Logic 2. Buka aplikasi CX Programmer versi 9.6.
Push
Control) 3. Pilih tipe PLC Omron yang sesuai pada device
Butt
type, kemudian pilih CPU yang sesuai
Gambar 3.2. Blok Diagram Sistem settingan
Diagram Blok Sistem Prototipe Lift Barang 3 Lantai 4. Buatlah program PLC sederhana, dimana
Berbasis PLC ini terpusat pada PLC sebagai program tersebut akan digunakan untuk
pengontrol sistem lift barang nya dan power supply mengecek PLC.
atau catu daya sebagai sumber tegangan. Limit swicht,

5
5. Selanjutnya sambungkan PC ke PLC Omron
dengan memilih pada Menu bar PLC - Work
Online atau pada toolbar Work Online, lalu
pilih Yes.
6. Untuk mentrasfer program, pilih PLC –
Transfer -to PLC atau klik pada PLC
Transfer.
7. Kemudian akan muncul dialog box ini, pilih
item yang akan ditransfer, klik OK
8. Setelah selesai klik OK, jika transfer sukses
makan akan menampilkan gambar seperti ini.
9. Kemudian lihat PLC, jika LED pada papan
PLC menyala, maka program yang di transfer
telah bekerja, dan PLC siap untuk digunakan
b. Pengecekan Motor DC 24V
Pengecekan motor DC dilakukan utnuk Flowchart Diagram Prototipe Lift Barang 3 Lantai
mengetahui kecepatan putaran motor dan Di bawah ini merupakan flowchart diagram yang
tegangan yang ideal. Langkah pengecekan menggambarkan detail urutan proses dari prototipe lift
barang 3 lantai :
motor DC sebagai berikut:
1. Hubungkan VCC dari power supply ke

salah satu kaki motor DC.

2. Dan GND dari power supply disambungkan ke

kaki motor DC yang lainnya.

Ladder Diagram PLC


Proses pembuatan ladder diagram dilakukan diaplikasi
CX Programmer. Dalam ladder diagram ini berisikan
perintah untuk PLC agar bekerja sesuai dengan
Pembuatan Rangka Prototipe flowchart diagram yang telah dibuat. Berikut ladder
Pembuatan rangka menggunakan bahan Kayu diagram tersebut.
sepanjang 4,5 m untuk dipotong menjadi rangka
prototipe lift barang 3 lantai sesuai

6
6. Untuk menaikan barang ke lantai 2 tekan
tombol PB sesuai dengan nomer yang
diinginkan
7. Jika tombol PB ditekan motoran akan berputar,
dan ketika Bok terkena limit switch ,Box dan
motoran akan berhenti.
8. Ketika Box yang berhenti tidak sesuai dengan
yang dipilih, maka buzzer akan menyala.
Hasil Pengujian Keefektifan Trainer dan
Prototipe Lift Barang 3 Lantai
Pengujian tingkat keefektifan bertujuan untuk
mengetahui seberapa efektifkah sistem lift ini dalam
mengatasi masalah naik dan turunnya barang.
Dalam pengujian ini, prototipe lift barang memiliki
dimensi 120 x 20 x 120 (panjang x lebar x tinggi).
Sistem ini memiliki kapasitas berat maxsimum 1kg,
Sehingga apabila lebih dari 1kg Box atau kotak lift
akan berhenti dan alarm berbunyi.
a. Cara Kerja
1. Jika 0.00 Start ditekan maka program trainer
aktif dan lift aktif, kemudian lampu merah
menyala(100.03)
2. Jika 0.01 ditekan maka program akan mati lift
3. Jika lantai 2(0.03) ditekan kemudian tekan PB
Up(0.05) maka lampu hijau (100.04) menyala
dan Relay bekerja(100.01), kemudian
menyentuh limit swicht 2 atas(0.08) dan motor
berhenti, lampu merah menyala
4. Jika lantai 3(0.04) ditekan kemudian PB
Up(0.05) maka lampu hijau (100.04) menyala
dan Relay bekerja(100.01), kemudian
menyentuh limit swicht 3 (1.00) dan motor Pengujian prototipe lift barang 3 lantai dengan
berhenti, lampu merah menyala menggunakan berat benda
5. Jika lantai 1 (0.02) ditekan kemudian PB
Down(0.06) maka lampu hijau (100.04)
menyala dan Relay bekerja(100.02), kemudian
menyentuh limit swicht 1(0.07) dan motor
berhenti, lampu merah menyala.

Cara Pengoprasian Lift Barang 3 Lantai


Berikut merupakan cara pengoperasian propotipe lift
barang 3 lantai
1. Hubungkan limit switch, motor DC dan lampu
indikator pada propotipe lift barang 3 lantai ke
trainer PLC
2. Kemudian hubungkan trainer PLC ke sumber
daya listrik
3. Tekan saklar ke posisi ON.
4. Tunggu beberapa saat hingga LED indikator
PLC menyala.
5. Tekan PB Start untuk menyalakan propotipe lift
barang 3 lantai dan jika PB Stop ditekan maka
sistem akan OFF.

7
disimpulkan beberapa hal, antara lain :
Pengujian waktu prototipe lift barang 3 lantai dengan 1. Setelah melakukan kami pengujian,terdapat
menggunakan berat benda menunjukan hasil durasi beberapa kekurangan dari lift tersebut,seperti saat
waktu proses naik atau turunnya berat benda. Dimana pengujian beban pada lift 3 lantai ini saat lift
untuk waktu lift barang naik/Up dengan berat 0,5 Kg bergerak dari lantai 1 atau lantai 2 menuju lantai
membutuhkan waktu 0,8 detik dari lantai 1 ke lantai 2 tiga hasil pengujian tidak sesuai dengan waktu
dan lift turun/Down dengan berat 0,5 Kg membutuhkan yang di dapat. Setelah kami analisa ternyata ada
waktu 0,5 detik, lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan gesekan kotak pengangkut barang terlalu menekan
berat 0,5 Kg membutuhkan waktu 0,8 detik dan lift limit switch 2 atas sehingga menyebabkan lift
turun/Down dengan berat 0,5Kg membutuhkan waktu mengalami jeda waktu yang berbeda saat pada
0,6 detik, lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat posisi up ke lantai 3.
0,5 Kg membutuhkan waktu 12 detik dan lift 2. Dimensi dari prototipe lift barang 3 lantai sebesar
turun/Down dengan kotak kosong 10 detik. 20 cm x 120 cm (lebar x tinggi). Dengan kapasitas
Sedangkan untuk 1Kg naik/Up Lantai 1 ke lantai 3 maksimum berat 3 Kg dan jika di beri beban
membutuhkan waktu 13 detik dan turu/Down dengan melebihi 3 kg maka kotak lift pada prototype lift
berat 1Kg membutuhkan waktu 11 detik, lantai 2 ke barang 3 lantai ini akan mengalami kerusakan
lantai 3 lift naik/Up dengan berat 1 Kg membutuhkan 3. Semakin berat beban yang di tampung maka untuk
waktu 0,6 detik dan turun/Down dengan berat 1Kg UP atau naik semakin lambat dan sebaliknya,jika
membutukan waktu 0,5 detik, lantai 1 ke lantai 2 lift beban semakin ringan maka semakin lambat untuk
naik/Up dengan berat 1 Kg membutuhkan waktu 0,6 down atau turun.
detik dan turun/Down dengan berat 1Kg membutukan
waktu 0,4 detik,
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan
berat 1,5 Kg membutuhkan waktu 0,5 detik dan Saran
turun/Down dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu Sistem ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.
0,4 detik, lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa saran
1,5 Kg membutuhkan waktu 0,5 detik dan turun/Down sebagai berikut :
dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu 0,4 detik, 1. Harus menggunakan power supply eksternal
lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 1,5 Kg sebagai untuk menjalankan motor DC 24V
membutuhkan waktu 14,6 detik dan turun/Down 2. Sistem lift ini hanya mempunyai 3 lantai,
dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu 10 detik. sehingga perlu ditambahkan lagi agar kapasistas
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan lift ini bisa maksimal.
berat 2 Kg membutuhkan waktu 0,6 detik dan
turun/Down dengan 2 Kg membutukan waktu 2 detik, DAFTAR PUSTAKA
lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 2 Kg [1] Crispin, Alan J., 1997, Programmable Logic
membutuhkan waktu 0,6 detik dan turun/Down dengan Controllers and their Engineering
berat 2 Kg membutukan waktu 0,3 detik, lantai 1 ke Applications 2nd ed., McGraw-Hill, England
lantai 3 lift naik/Up dengan berat 2 Kg membutuhkan [2] Gary Rocki, Glen Mazu, 1992, Electrical
waktu 15 detik dan turun/Down dengan kotak kosong Motor Controls: Automated Industrial
membutukan waktu 0,8 detik. Systems 3rd ed., American Technical
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan Publishers Inc., USA
berat 3 Kg membutuhkan waktu 0,7 detik dan [3] Histand, Michael B. dan Alciatore, David G.,
turun/Down dengan berat 3 Kg membutukan waktu 0,5 1999, Introduction to Mechatronics and
detik, lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 3 Kg Measurement Systems, American Technical
membutuhkan waktu 16 detik dan turun/Down dengan Publishers Inc., USA
berat 3 Kg membutukan waktu 10 detik, lantai 1 ke [4] --, 2005, Software CX Programmer,
lantai 2 lift naik/Up dengan berat 3 Kg membutuhkan OMRON, Indonesia
waktu 0,7 detik dan turun/Down dengan berat 3 Kg [5]
membutukan waktu 0,5 detik http://science.howstuffworks.com/elevator.ht
m, 8 Maret 2008
V. PENUTUP [6]
Kesimpulan http://www.columbiaelevator.com/info/histo
Berdasarkan proses yang telah dilakukan pada ry.
penelitian tugas akhir ini, mulai dari perancangan html, 8 Maret 2008
sampai pengujian dan analisis sistem, dapat [7] Jaelani, Achmad. 2017. Catu Daya dan

8
Tegangan Listrik. [Online]. Tersedia
:https://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/
03/03catu-daya-dan tegangan- listrik/. [15 April
2020].
[8] Dian. 2012. Jenis-Jenis Kabel dan
Penggunaannya 2. [Online]. Tersedia :
http://www.dien-elcom.com/2012/11/jenis-
jenis-kabel-dan-penggunaannya- 2.html. [15
April 2020
[9] 2017. Pengertian Motor DC dan Prinsip
Kerjanya. [Online]. Tersedia :
http://teknikelektronika.com/pengertian
- motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/. [15
April 2020].
[10] Bolton, Willian. 2004. Programmable Logic
Controller (PLC) Sebuah Pengantar Edisi
Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai