Prototipe
Prototipe
Prototipe
Akbar Maulana Pratama, Hendra Adi Wijayanto, Rizqi Firman Fadhilah, Qirom, Dany Sucipto
Program Studi D-III Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama
Jl. Dewi Sartika No. 71 Tegal 52117 Telp. 0283-350567
email: Hendraadiwijayanto98@gmail.com,Benuakbar24@gmail.com, Rizqikrateuus@gmail.com,
Abstrak
Di era moderen ini banyak aktifitas manusia yang dibantu dan dimudahkan menggunakan teknologi.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia salah satunya adalah menunjang pekerjaan
manusia dibidang otomatisasi industri.
Elevator atau di Indonesia di kenal dengan sebutan lift merupakan sebuah alat transportasi vertikal yang
digunakan untuk mengangkut barang. Lift biasanya digunakan digudang tinggi bertingkat lebih dari dua tingkat.
Lift yang ada saat ini dioperasikan dengan memberikan perintah secara langsung kepada sistem lift sehingga
sistem akan memberikan tanggapan langsung terhadap perintah yang diberikan tersebut. Tanggapan secara
langsung oleh lift akan menjalankan lift secara statis tanpa mempertimbangkan efisiensi perpindahan lift dari
lantai ke lantai. Dengan mempertimbangkan efisiensi perpindahan lift maka akan ada pengaturan perpindahan lift
secara dinamis agar jarak yang akan dilalui lift akan terpangkas sehingga diperoleh penghematan energi yang
digunakan lift tersebut.
1
kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat
sebagainya, kemudian melakukan proses dan kontrol dengan CPU. Setiap input/output memiliki
melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang alamat dan nomor urut khusus yang digunakan selama
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya membuat program untuk memonitor satu persatu
(logika 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat aktivitas input/output didalam program maupun dari
program (yang umumnya dinamakan diagram tangga indikasi lampu LED.
atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan
oleh PLC yang bersangkutan.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem, dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah Gambar.2.3. Saklar dan Limit switch
dapat memberikan input ke CNC (Computerized Komponen kontrol kendali
Numerical Control). a. Motor DC 24 volt
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan
Struktur Dasar PLC (Programable Logic suplai tenaga arus searah pada kumparan medan
Controller) untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.
Ada 3 bagian struktur dasar sebuah PLC yaitu: Kumparan medan Motor arus searah, sebagaimana
a. Central Processing Unit(CPU) Namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
CPU berfungsi untuk mengontrol, mengawasi semua langsung/direct unidirectional
pengoprasian dalam PLC, melaksanakan program Motor DC menghasilkan RPM (revolutioner
yang disimpan didalam memori dan mengolah perminute) dan dapat dibuat berputar searah jarum
program yang telah dibuat oleh pemakai sehingga jam atau sebaliknya apabila polaritas listrik yang
PLC akan bekerja sesuai program yang dibuat dan diberikan pada motor DC tersebut dibalikan. Motor
diisikan kedalam PLC tersebut. DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
b. Memori bentuk. Kebanyakan motor DC memberikan
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm
menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dengan tegangan operasio nal dari 1,5V hingga
dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan 24V.
didalamnya. PLC menggunakan memori semi
kondutor seperti RAM (Random Acces Memory),
ROM (Random Only Memory), dan PROM
(Programmable Read Only Memory).
c. Input/Output
Peran modul input/output sangatlah penting karena
2
tidak terhubung arus listrik, armature akan kembali
lagi ke posisi NC. Coil yang digunakan oleh relay
untuk menarik kontak poin ke posisi NC pada
umumnya menggunakan arus listrik yang relatif
kecil.
3
bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik
saja, ada beberapa yang menghasilkan energi Berdasarkan alur atau tahapan pada flowchart di
mekanik dan energi yang lain. atas, tahapan proses pembuatan prototipe lift
barang 3 lantai yang dimulai dari :
1. Perancangan prototipe lift barang 3 lantai
Tahap Perencanaan merupakan langkah awal
dalam melakukan penelitian. Rencananya
akan dibuat sebuah produk prototipe lift
barang 3 lantai dengan menggunakan PLC
Gambar 2.10. Rangkaian Power Supply sebagai pengendali.
2. Analisis kebutuhan dan sistem
Setelah semua data dikumpulkan, tahap
selanjutnya adalah menganalisis. Hasil dari
tahapan ini dijadikan acuan terhadap
permasalahan yang sedang dibahas. Hal ini
bertujuan agar hasil prototipe lift barang 3
lantai yang dibuat sesuai dengan tujuan
penelitian.
Gambar 2.11. Power Supply 3. Pembuatan alat prototipe lift barang 3 lantai
Spesifikasi singkat catu daya sebagai Setelah selesai dan matang pada tahap
berikut. perancangan, tahapan selanjutnya adalah
1. Tegangan Output : 24 V DC mengimplematasi seluruh rancangan menjadi
2. Tegangan Input : 110/220 V satu bagian utuh menjadi produk
3. Arus : 5A 4. Pengujian
4. Dimesi : 15.8x9.3x2.3 cm Setelah produk hasil implementasi telah
selasai, tahap selanjutnya adalah tahapan
III. METODOLOGI PENELITIAN pengujian. Tahap ini merupakan tahapan
terpenting dalam membuat suatu penelitian.
Prosedur Penelitian Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
Dalam membuat program PLC (Programable logic produk yang dibuat sesuai dengan tujuan awal
controller) Proototipe lift barang 3 lantai ini prosedur adanya penelitian ini.
penelitian yang di gunakan yaitu penulis 5. Penyusun laporan
menggunakan prosedur penelitian seperti diagram di Setelah semua tahapan telah selesai, dan alat
bawah ini yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian,
maka tahapan yang terakhir yaitu penyusunan
laporan Tugas Akhir
4
Instrumen Penelitian dan Push Button sebagai pemberi sinyal input ke PLC.
Dalam melakukan penelitian terdapat instrumen Dan motor DC, dan Pilot Lamp sebagai output atau
instrument yang dapat dilakukan untuk mendapatkan Keluaran dari PLC.
hasil yang valid.
1. Alat yang digunakan untuk menunjang Desain Prototipe Lift Barang 3 Lantai Berbasis
penelitian ini sebagai berikut : PLC OMRON N30
a. Obeng (+) Perancangan Prototipe lift barang 3 lantai ini dibuat
b. Obeng (-) dengan ukuran mini 120 cm x 20 cm x 120 cm
c. Multimeter (Panjang x Lebar x Tinggi). Kapasitas lift ini
d. Tang Kombinasi digerakan dengan menggunakan motor listrik
e. Mesin Gerinda dan Bor kecepatan rendah dengan sumber Arus bolak balik.
f. Geraji Untuk menaikan atau menurunkan kotak lift dengan
g. Penggaris Besi menggunakan rantai yang melalui sebuah roda gear .
h. Banana Pluk Rantai tersebut selain terhubung pada kotak lift .
i. Saklar Togel kotak lift berfungsi sebagai pengimbang agar tenaga
j. Lampu Indikator motor listrik hanya digunakan untuk menggerakan
k. Buzzer selisih beban antara keduanya.
l. Saklar
m. Solder dan tinol
2. Bahan yang digunakan untuk menunjang penelitian
ini sebagai berikut:
a. PLC
b. Motor DC 24 V
c. Power Supply
d. Kabel NYM 3x1,5 mm2
e. Aplikasi CX-Programmer
f. Laptop
g. Bering/Bantalan
h. Fuse
i. Saklar Togel
j. Saklar ON/OFF
k. Pilot Lamp
l. Rilay Gambar 3.3. Desain Prototipe Lift Barang 3 Lantai
m. Limit Switch
IV. PEMBAHASAN
3. Blok diagram sistem prototipe lift barang 3 lantai
Diagram blok berfungsi sebagai pernyataan Pengecekan Alat dan Bahan
Demi kelancaran dan menghindari masalah pada saat
gambar yang ringkas, dari gabungan sebab dan
pembuatan produk tugas akhir hendaknya alat dan
akibat antara masukan dan keluaran dari suatu
bahan utama yang akan digunakan di cek satu per
sistem. Berikut merupakan diagram blok dari
satu.
prototype lift barang 3 lantai :
a. Pengecekan PLC
Limit Swicht Pengecekan PLC dilakukan dengan
Pilot
menghubungkan PLC dengan komputer atau
laptop, berikut merupakan langkah pengecekan
Mot PLC Power PLC
or (Program 1. Hubungkan PLC dengan komputer atau laptop
mable menggunakan kabel USB tipe B.
Logic 2. Buka aplikasi CX Programmer versi 9.6.
Push
Control) 3. Pilih tipe PLC Omron yang sesuai pada device
Butt
type, kemudian pilih CPU yang sesuai
Gambar 3.2. Blok Diagram Sistem settingan
Diagram Blok Sistem Prototipe Lift Barang 3 Lantai 4. Buatlah program PLC sederhana, dimana
Berbasis PLC ini terpusat pada PLC sebagai program tersebut akan digunakan untuk
pengontrol sistem lift barang nya dan power supply mengecek PLC.
atau catu daya sebagai sumber tegangan. Limit swicht,
5
5. Selanjutnya sambungkan PC ke PLC Omron
dengan memilih pada Menu bar PLC - Work
Online atau pada toolbar Work Online, lalu
pilih Yes.
6. Untuk mentrasfer program, pilih PLC –
Transfer -to PLC atau klik pada PLC
Transfer.
7. Kemudian akan muncul dialog box ini, pilih
item yang akan ditransfer, klik OK
8. Setelah selesai klik OK, jika transfer sukses
makan akan menampilkan gambar seperti ini.
9. Kemudian lihat PLC, jika LED pada papan
PLC menyala, maka program yang di transfer
telah bekerja, dan PLC siap untuk digunakan
b. Pengecekan Motor DC 24V
Pengecekan motor DC dilakukan utnuk Flowchart Diagram Prototipe Lift Barang 3 Lantai
mengetahui kecepatan putaran motor dan Di bawah ini merupakan flowchart diagram yang
tegangan yang ideal. Langkah pengecekan menggambarkan detail urutan proses dari prototipe lift
barang 3 lantai :
motor DC sebagai berikut:
1. Hubungkan VCC dari power supply ke
6
6. Untuk menaikan barang ke lantai 2 tekan
tombol PB sesuai dengan nomer yang
diinginkan
7. Jika tombol PB ditekan motoran akan berputar,
dan ketika Bok terkena limit switch ,Box dan
motoran akan berhenti.
8. Ketika Box yang berhenti tidak sesuai dengan
yang dipilih, maka buzzer akan menyala.
Hasil Pengujian Keefektifan Trainer dan
Prototipe Lift Barang 3 Lantai
Pengujian tingkat keefektifan bertujuan untuk
mengetahui seberapa efektifkah sistem lift ini dalam
mengatasi masalah naik dan turunnya barang.
Dalam pengujian ini, prototipe lift barang memiliki
dimensi 120 x 20 x 120 (panjang x lebar x tinggi).
Sistem ini memiliki kapasitas berat maxsimum 1kg,
Sehingga apabila lebih dari 1kg Box atau kotak lift
akan berhenti dan alarm berbunyi.
a. Cara Kerja
1. Jika 0.00 Start ditekan maka program trainer
aktif dan lift aktif, kemudian lampu merah
menyala(100.03)
2. Jika 0.01 ditekan maka program akan mati lift
3. Jika lantai 2(0.03) ditekan kemudian tekan PB
Up(0.05) maka lampu hijau (100.04) menyala
dan Relay bekerja(100.01), kemudian
menyentuh limit swicht 2 atas(0.08) dan motor
berhenti, lampu merah menyala
4. Jika lantai 3(0.04) ditekan kemudian PB
Up(0.05) maka lampu hijau (100.04) menyala
dan Relay bekerja(100.01), kemudian
menyentuh limit swicht 3 (1.00) dan motor Pengujian prototipe lift barang 3 lantai dengan
berhenti, lampu merah menyala menggunakan berat benda
5. Jika lantai 1 (0.02) ditekan kemudian PB
Down(0.06) maka lampu hijau (100.04)
menyala dan Relay bekerja(100.02), kemudian
menyentuh limit swicht 1(0.07) dan motor
berhenti, lampu merah menyala.
7
disimpulkan beberapa hal, antara lain :
Pengujian waktu prototipe lift barang 3 lantai dengan 1. Setelah melakukan kami pengujian,terdapat
menggunakan berat benda menunjukan hasil durasi beberapa kekurangan dari lift tersebut,seperti saat
waktu proses naik atau turunnya berat benda. Dimana pengujian beban pada lift 3 lantai ini saat lift
untuk waktu lift barang naik/Up dengan berat 0,5 Kg bergerak dari lantai 1 atau lantai 2 menuju lantai
membutuhkan waktu 0,8 detik dari lantai 1 ke lantai 2 tiga hasil pengujian tidak sesuai dengan waktu
dan lift turun/Down dengan berat 0,5 Kg membutuhkan yang di dapat. Setelah kami analisa ternyata ada
waktu 0,5 detik, lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan gesekan kotak pengangkut barang terlalu menekan
berat 0,5 Kg membutuhkan waktu 0,8 detik dan lift limit switch 2 atas sehingga menyebabkan lift
turun/Down dengan berat 0,5Kg membutuhkan waktu mengalami jeda waktu yang berbeda saat pada
0,6 detik, lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat posisi up ke lantai 3.
0,5 Kg membutuhkan waktu 12 detik dan lift 2. Dimensi dari prototipe lift barang 3 lantai sebesar
turun/Down dengan kotak kosong 10 detik. 20 cm x 120 cm (lebar x tinggi). Dengan kapasitas
Sedangkan untuk 1Kg naik/Up Lantai 1 ke lantai 3 maksimum berat 3 Kg dan jika di beri beban
membutuhkan waktu 13 detik dan turu/Down dengan melebihi 3 kg maka kotak lift pada prototype lift
berat 1Kg membutuhkan waktu 11 detik, lantai 2 ke barang 3 lantai ini akan mengalami kerusakan
lantai 3 lift naik/Up dengan berat 1 Kg membutuhkan 3. Semakin berat beban yang di tampung maka untuk
waktu 0,6 detik dan turun/Down dengan berat 1Kg UP atau naik semakin lambat dan sebaliknya,jika
membutukan waktu 0,5 detik, lantai 1 ke lantai 2 lift beban semakin ringan maka semakin lambat untuk
naik/Up dengan berat 1 Kg membutuhkan waktu 0,6 down atau turun.
detik dan turun/Down dengan berat 1Kg membutukan
waktu 0,4 detik,
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan
berat 1,5 Kg membutuhkan waktu 0,5 detik dan Saran
turun/Down dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu Sistem ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.
0,4 detik, lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa saran
1,5 Kg membutuhkan waktu 0,5 detik dan turun/Down sebagai berikut :
dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu 0,4 detik, 1. Harus menggunakan power supply eksternal
lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 1,5 Kg sebagai untuk menjalankan motor DC 24V
membutuhkan waktu 14,6 detik dan turun/Down 2. Sistem lift ini hanya mempunyai 3 lantai,
dengan berat 1,5 Kg membutukan waktu 10 detik. sehingga perlu ditambahkan lagi agar kapasistas
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan lift ini bisa maksimal.
berat 2 Kg membutuhkan waktu 0,6 detik dan
turun/Down dengan 2 Kg membutukan waktu 2 detik, DAFTAR PUSTAKA
lantai 2 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 2 Kg [1] Crispin, Alan J., 1997, Programmable Logic
membutuhkan waktu 0,6 detik dan turun/Down dengan Controllers and their Engineering
berat 2 Kg membutukan waktu 0,3 detik, lantai 1 ke Applications 2nd ed., McGraw-Hill, England
lantai 3 lift naik/Up dengan berat 2 Kg membutuhkan [2] Gary Rocki, Glen Mazu, 1992, Electrical
waktu 15 detik dan turun/Down dengan kotak kosong Motor Controls: Automated Industrial
membutukan waktu 0,8 detik. Systems 3rd ed., American Technical
Sedangkan lantai 1 ke lantai 2 lift naik/Up dengan Publishers Inc., USA
berat 3 Kg membutuhkan waktu 0,7 detik dan [3] Histand, Michael B. dan Alciatore, David G.,
turun/Down dengan berat 3 Kg membutukan waktu 0,5 1999, Introduction to Mechatronics and
detik, lantai 1 ke lantai 3 lift naik/Up dengan berat 3 Kg Measurement Systems, American Technical
membutuhkan waktu 16 detik dan turun/Down dengan Publishers Inc., USA
berat 3 Kg membutukan waktu 10 detik, lantai 1 ke [4] --, 2005, Software CX Programmer,
lantai 2 lift naik/Up dengan berat 3 Kg membutuhkan OMRON, Indonesia
waktu 0,7 detik dan turun/Down dengan berat 3 Kg [5]
membutukan waktu 0,5 detik http://science.howstuffworks.com/elevator.ht
m, 8 Maret 2008
V. PENUTUP [6]
Kesimpulan http://www.columbiaelevator.com/info/histo
Berdasarkan proses yang telah dilakukan pada ry.
penelitian tugas akhir ini, mulai dari perancangan html, 8 Maret 2008
sampai pengujian dan analisis sistem, dapat [7] Jaelani, Achmad. 2017. Catu Daya dan
8
Tegangan Listrik. [Online]. Tersedia
:https://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/
03/03catu-daya-dan tegangan- listrik/. [15 April
2020].
[8] Dian. 2012. Jenis-Jenis Kabel dan
Penggunaannya 2. [Online]. Tersedia :
http://www.dien-elcom.com/2012/11/jenis-
jenis-kabel-dan-penggunaannya- 2.html. [15
April 2020
[9] 2017. Pengertian Motor DC dan Prinsip
Kerjanya. [Online]. Tersedia :
http://teknikelektronika.com/pengertian
- motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/. [15
April 2020].
[10] Bolton, Willian. 2004. Programmable Logic
Controller (PLC) Sebuah Pengantar Edisi
Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga