Makalah Biomolekul 1
Makalah Biomolekul 1
Makalah Biomolekul 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan
sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel
hidup.
Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan
sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan
penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah
dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein dari
bahan alam.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat?
2. Mengapa protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat termasuk biomolekul?
3. Bagaimana reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan asam
nukleat?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan maksud atau penegertian dari protein, karbohidrat, lipid dan
asam nukleat.
2. Untuk menjelaskan sebab-sebab protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat di
golongkan dalam golongan biomolekul.
3. Untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan
asam nukleat.
D. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui apa itu protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat.
2. Agar dapat mengetahui sebab-sebab protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat
di golongkan dalam golongan biomolekul.
3. Agar dapat mengetahui reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan
asam nukleat.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih mentah, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini
dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian
asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21
asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam
amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.
Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di
ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
2
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu),
sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).
1. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa
dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa
enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang
lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam
amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
2. Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur
sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol
(S-H);
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
3. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara
fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau
kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah
enzim Rubisco dan insulin.
3
Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam
amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer.
Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman.
Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa.
Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih
kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang
berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur
domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya
berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus
sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah
pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Keuntungan Protein
Sumber energi.
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan.
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi.
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Sumber Protein
Daging
Ikan
Telur
Susu, dan produk sejenis Quark
Tumbuhan berbji
Suku polong-polongan
Kentang
4
Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya
busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Denaturasi Protein
Denaturasi protein pada enzim menjadikan enzim inaktif karena rusaknya struktur . Hal
ini karena konformasi bentuk molekulnya berubah sehingga substrat tidak cocok lagi dengan
bentuk enzim. Pada protein pembawa seperti haemoglobin, denaturasi protein mampu
menghilangkan kemampuan mengikat oksigen oleh darah.
Pemanasan mampu memecah ikatan intramolekuler protein seperti ikatan disulfida pada
metionin, sistein, sistin. Padahal ikatan disulfida ini cukup berpengaruh dalam pembentukan
struktur tiga matra. Pemanasan dapat menyebabkan protein terkoagulasi, contohnya pada telur
rebus maupun goreng.
Ketika makanan dimasak, beberapa protein akan ter denaturasi. Inilah sebabnya mengapa
telur rebus menjadi keras dan daging dimasak menjadi lebih padat.
Sebuah contoh klasik, denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih telur
berwujud transparan dan cair. Memasak putih telur membuatnya menjadi buram, membentuk
sebuah massa padat yang saling berhubungan. Transformasi yang sama dapat dilakukan dengan
suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi. Menuangkan putih telur ke dalam gelas kimia
aseton juga akan mengubah putih telur buram dan padat. Kulit, yang terbentuk pada susu beku
adalah contoh lain protein didenaturasi umum.
Pemanasan
PH ekstrem
Perlakuan Mekanis
Logam berat
Pelarut Organik
5
B. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti gula) adalah
segolongan besar senyawa organikyang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses
fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.
Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida)
dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
1. Monosakarida
2. Disakarida
6
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah
sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu dan
bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa
sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat
dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan bantuan
enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
7
1. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat
kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan
trisakarida disebut polisakarida.
3. Polisakarida
Struktur Polisakarida
8
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal
selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl
4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam
satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa
kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi
adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik
percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.
9
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,
misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan
lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen
asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.
Peran Karbohidrat
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam
menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat
cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-
padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung
pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat
menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi
manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa
mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu
makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian
penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa
ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuhberperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
10
C. Lipid
Lipid merupakan biomolekul organik yang tidak larut didalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik. Lipid memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Lipid dapat
diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Dalam tubuh,
lipid berfungsi sebagai sumber energi, komponen struktural membran, sumber bahan baku bagi
biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat, biosintesis asam amino
tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan
bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.
Lipid mempunyai kelas-kelas, salah satunya adalah asam lemak, komponen unit
pembangun pada kebanyakan lipida. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
punya 4-24 atom karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar
yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak berminyak
atau berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat
terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi
sabun
Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan
hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran. Triasilgliserol adalah molekul
hidrofobik non polar. Triasilgliserol bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter, yang sering dipergunakan untuk ekstraksi
lemak dari jaringan. Triasilgliserol akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa.
Triasilgliserol berfungsi sebagai lemak penyimpan.
Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid membran . Lipid membran
yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat
anorganik. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran. Beberapa lipida
juga berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan yang berikatan
dengan karbohidrat disebut glikolipid.
Lipid bersifat dapat disabunkan dan tidak tersabunkan. Dua kelas utama lipid yang tidak
tersabunkan adalah steroid dan terpen. Steroid merupakan komponen penting membran. Steroid
adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan 4 cincin yang saling bergabung.
Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah
sterol utama pada jaringan hewan. Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian
kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur
non polar yang relatif kaku.
Jika terkena udara, lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung
mengalami proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang
11
memiliki dua atau lebih ikatan ganda menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan rasa
dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan. Lemak atau minyak dapat
menjadi tengik karena adanya asam lemak bebas dan senyawa aldehid sebagai akibat terjadinya
pemutusan ikatan rangkap melalui pembentukan peroksida oleh oksidasi dengan udara atau
hidrolisis oleh mikroorganisme.
Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi,
hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki gugus
karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam
lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap
lebih dari satu.
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama terdiri dari
gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan
sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, terasa
berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.
12
Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.
Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai
hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen
anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau fosfatidietanolamin)
yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat
dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak
majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran darah dari
satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan darah;
dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.
13
D. Asam Nukleat
Asam Nukleat adalah Biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat
genetik dan sintesis protein. Asam Nukleat ada 2 jenis, yaitu:
DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang harus di bentuk oleh suatu
sel. Infornasi Genetik ialah kaitan antara urut-urutan basa nitrogen dalam DNA dengan urut-
urutan. Asam amino dalam protein. Struktur kode genetik itu di sebut kodon, yaitu rangkaian
tiga Nukleutida dalam urutan yang khas, yang biasanya di nyatakan dengan basa nitrogennya.
Rangkaian Nukleotida dalam DNA yang menentukan satu jenis protein di sebut Gen.
Suatu gen yang terdiri atas 333 Nukleotida atau 111 kodon dalam susunan yang khas, akan
menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111 molekul asam amino dalam urutan
yang khas.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Molekul merupakan sekelompok ikatan partikel (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Bentuk
satuan terkecil yang dapat berreaksi dan memiliki komposisi dan sifat kimia sebagai senyawa.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://bloklatryrezky.blogspot.co.id/2014/06/aspek-biokimia-biomolekul.html.
Michael Purba. 2006. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga, PT
Gelora Aksara Pratama.
Struktur Biomolekul, Yohanis Ngili, S.Pd., M.Si , program studi pendidikan kimia
jurusan metematika dan ilmu pengetahuan alam fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas cenderawasih. Jayapura 2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekul
http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/pengertian-biologi.html
http://princess-myminydiary.blogspot.com/2011/11/biomolekul-protein_03.html (19-
03-2013)
16