Laporan Pengayaan Histologi 1 Organel Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Makassar,12 November 2018

LAPORAN PENGAYAAN HISTOLOGI


BLOK BIOLOGI SEL DAN GENETIKA MANUSIA

KELOMPOK 4 KELAS B

SITTI AULIA RAMADHANI 110 2018 0155


IFA LATIFAH 110 2018 0156
AYU WIRA SAPUTRI RIFAI 110 2018 0157
SRY MARWAH 110 2018 0158
ANDI MUHAMMAD AQIL ANWAR 110 2018 0159
FATMAWATI MOHAMMAD 110 2018 0160
NUR AZIZAH REKI AMIR 110 2018 0161
RAFIKA JUNIARTI H.M 110 2018 0162
YULIA NUGRA 110 2018 0163
AMBARWULAN SEPKUANIN DANIEL 110 2018 0164
LALIBAH SYAFIRAH MUSTIKA 110 2018 0165
ATIKA SOLEHA 110 2018 0166

TUTOR : dr. Dzul Ikram

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
ORGANEL SEL

1. SEL

Sel dan materi ekstrasel bersama-sama membentuk semua jaringan yang

menyusun organ hewan multiselular. Di semua jaringan, sel itu sendiri merupakan

satuan struktural dan fungsional dasar, yaitu bagian terkecil tubuh yang hidup. Sel

hewan merupakan sel eukariotik (Yun. eu,baik, + karyon, inti), dengan inti yang

dibatasi membran secara tegas dan dikelilingi sitoplasma yang mengandung banyak

organel berbatas membran yang bervariasi.

Struktur sel umumnya terbagi atas 3, yaitu :

a. Membran plasma

Semua sel eukariotik dibungkus oleh membran pembatas yang

terdiri atas fosfolipid, kolesterol, proteiry dan rantai oligosakarida yang

secara kovalen terikat dengan fosfolipid dan molekul protein. Membran sel,

atau membran plasma, ber_ fungsi sebagai sawar selektif yang mengatur

keluir masuknya materi tertenfu dari sel dan membanLu transportasi

molekul yang spesifik. Salah satu peran penting membran sel adalah
mempertahankan lingkungan intrasel agar konstary yang ber_ beda dengan

lingkungan cairan ekstrasel. Membran jugi melaksanakan beberapa fungsi

pengenalan dan pengaturan yang spesifik (akan dibahas kemudian), yang

berperan penting dalam interaksi sel dengan lingkungannya. Tebal

membran berkisar dari 7,5 sampai 10 nm dan karenanya, hanya tampak

dengan mikroskop elektron. Garis antara sel-sel yang berdekatan dan

terlihat dengan mikroskop cahaya , dibentuk oleh protein membran plasma

sel plus material ekstrasel, yang bersama-sama membentuk suafu dimensi

yang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya.

Protein, yang merupakan unsur molekular utama pada membran

(sekitar 50% blb dalam membran plasma), dapat dibagi menjadi dua

kelompok. Protein integral terikat langiung dalam lapisan lipid ganda itu

sendiri, sedangkan proiein ierifer terikat tidak begitu erat dengan salah satu

dari i"d.ru i".^rrkaan membran. Banyak protein integral dan perifer yang

berfungsi sebagai komponen, kompleks enzim tesar teiletak di area-area

khusus membran dengan konsentrasi kolesterol yang lebih tinggi.

b. Sitoplasma

Sel terdiri atas dua bagian utama: sitoplasma (yun. kyfos, sel +

plasma, sesuatu yang terbentuk) dan nukleus (L. nux, kacang). Komponen

sel terluar yang memisahkan sitoplasma dari lingkunganekstrasel adalah

membranplasma (plasmalemma). Akan tetapi, meskipun membran plasma


adalah batas luar sel, hubungan antarabagian dalam sel danmakromolekul

ekstrasel tetap ada.

Sitoplasma itu sendiri terdiri atas komponen cair, atau sitosol, yang

di dalamnya terdapat struktur metabolik aktit yaitu organel, yang dapat

berupa kompleks protein bermembran (seperti mitokondria) atau tidak

bermembran (seperti ribosom dan proteasom). Sitosol mengandung ratusan

enzim, seperti enzim jalur glikolisis, yang membentuk bahan baku untuk

molekul yang lebih besar dan memecah molekul kecil unfuk melepaskan

energi. Semua perangkat yang bertemu di ribosom untuk proses sintesis

protein (mRNA, RNA transfer dan faktor lain) juga terkandung dalam

sitosol. Oksigen, COr, ion elektrolitik, zat dengan berat molekul rendah,

metabolit, produk buangan dan lainnya berdifusi melalui sitosol, baik secara

bebas atau terikat pada proteiry yang menuju atau meninggalkan organel

tempat zat-zat tersebut digunakan atau diproduksi.

c. Inti sel
Inti sel atau nukleus merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai

pusat pengendali aktivitas sel. Inti sel diperlukan untuk mengontrol reaksi

kimia, pertumbuhan dan perkembangan, serta pembelahan sel. Tanpa inti,

sel tidak mampu berkembang biak dan memperbaiki dirinya yang rusak.

Pada umumnya, inti sel berbentuk bulat dan letaknya ditengah sel, tersusun

atas selaput atau membran inti, nukleoplasma atau plasma inti, nukleus atau

anak inti, dan benang-benang kromatin.

2. ORGANEL SEL

Organel terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Organel bermembran

1.Retikulum endoplasma

Retikulum Endoplasma. Permukaan membran RE ada yang

mengandung granula-granula ribosom dan disebut RE granuler / Rough

RE dan ada yang tidak mengandung granula disebut RE agranuler /

smooth RE

Struktur : Jaringan membranosa yang luas dan kontinu, terdiri dari

tubulus berisi cairan dan kantung gepeng, sebagian ditaburi oleh

ribosom.
Fungsi :

 Pembuatan zat-zat untuk disekresi Berperan dalam transpor dan

penyimpanan dari sintesis produk sel.

 RE kasar menonjol dalam sel yang khusus untuk sekresi protein

seperti enzim pencernaan.

 RE Halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar endokrin

yang menyintesis hormon dan dalam sel hati, tempat RE terlibat

dalam sintesis lipid dan kolestrol serta pemecahan glikogen.

 Pada sel otot, RE halus, disebut juga Retikulum Sarkoplasma,

berperan dalam kontraksi.

2. Kompleks golgi

Aparatus Golgi ada dalam sebagian besar sel, tetapi paling

banyak dibentuk dan dipelajari pada sel grandular.

Struktur : kantung membranosa yang bertumpuk-tumpuk.


Fungsi :

 Sangat penting untuk keseluruhan akttivitas selular

 Mengontrol sintesis protein dan reproduksi sel, dua fungsi sel yang

sangat penting.

 Pusat modifikasi, pengemasan bahan sekresi pada kebanyakan sel

kelenjar dan distribusi protein yang baru dsintesis.

 Tempat akumulasi, konsentrasi, pembungkus, dan modifikasi

kimia produk sekretori yang disintesis dalam RE Kasar.

3. Lisosom

Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan

sel kulit yang telah di keratinisasi sempurna pada permukaan tubuh.

Struktur : Vesikel kecil yang terikat membran, mengandung hampir

50 enzim hidrolitik. Terdapat dua jenis lisosom, yaitu Lisosom

primer, yang hanya mengandung enzim, dan lisosom sekunder yang

mengandung enzim dan materi terdegredasi.

Fungsi :

 Pencernaan Intraseluler, memegang peranan dalam proses normal

dan patologis.
 Memfagositik agens yang berpotensi membahayakan. Agens

tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk membentuk

yang keudian dicerna.

 Berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan selular normal.

4. Peroksisom adalah kantong bermembran berisi enzin oksidatif

Struktur : Organel kecil, sferikal yang terikat pada membran,

mengandung enzim destruktif.

Fungsi :

 Melindungi sel dari pengaruh hidrogen peroksida yang merusak.

 Berperan dalam metabolisme lipid.

 Berperan dalam detoksifukasi

5. Mitokondria

Mitokondria ditemukan pada hampir semua sel, tetapi tidak

ditemukan dalam sel darah merah. Jumlahnya dalam sel berhubungan

dengan konsumsi energi sel.


Struktur : Badan-badan berbentuk batang atau oval yang

dibungkus oleh membran bagian dalam melipat-lipat menjadi krista

yang menonjol ke matriks bagian dalam.

Fungsi :

 Organel energi; tempat utama untuk membentuk ATP

 Mengandung enzim-enzim untuk siklus asam sitrat dan rantai

transportasi electron

b. Organel tak bermembran

1.Ribosom

Struktur : Granula-granula RNA dan protein, sebagian melekat

ke retikulum endoplasma kasar, sebagian bebas di sitoplasma.

Fungsi :

 Sintesis protein. sintesis protein dipakai untuk sel itu sendiri; misalnya

dalam pembaharuan enzim dan membran.

 Ribosom yang berikatan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya

produk sekretori yang dikeluarkan sel.

2.Sentrosom dan sentriol

Sentrosom dan sentriol adalah struktur silinder yang tegak lurus satu

sama lain

Fungsi : membentuk sitoskeleton

3. Sitoskeleton
Suatu jaringan protein kompleks yang bertinfdak sebagai “tulang

dan otot” bagi sel.

a. Mikrotubulus

Struktur : Pipa-pipa berongga, langsing, panjang yang terdiri dari molekul-

molekul tubulin, tubulin α dan tubulin β.

Fungsi :

 Mempertahankan bentuk sel asimetris

 Mengkordinasi gerakan sel kompleks

 Memfasilitasi transportasi vesikel di dalam sel

 Komponen struktural dan fungsional yang dominan pada silia dan

flagella

 Membentuk muscle spindel selama pembelahan sel

b. Mikrofilamen
Struktur : Rantai-rantai molekul aktin yang terjalin secara heliks;

mikrofilamen yang terdiri dari molekul miosin juga terdapat pada sel-sel

otot.

Fungsi :

 Berperan penting pada berbagai sistem kontraktil sel

 Berperan dalam dominan pada kontraktil otot membentuk

perangkat kontraktil bukan-otot

 Sebagai penguat mekanis untuk mikrovili

 Meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan di usus dan ginjal

 Mengalami spesialisasi untuk mendeteksi suara dan perubahan

posisi di telinga

c. Filamen intermediet

Struktur : Protein ireguler seperti benang atau Jalinan filamen-filamen yang

sangat halus dan saling berkaitan

Fungsi :

 Memiliki peran struktural di bagian-bagian sel yang mendapat stres

mekanis

 Menggantung dan menghubungkan secara fungsional unsur2

sitoskeleton yang lebih besar dan berbagai organel

 Mengkordinasi enzim sitosol

 Bertanggung jawab dalam menentukan bentuk, rigiditas, dan geometris

ruang setiap jenis sel.


 Bertanggung jawab untuk mengarahkan transportasi intrasel dan untuk

mengatur gerakan sel; “otot” sel

 Tampak berperan dalam mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel.

4. Periksosom

Struktur : Organel kecil, sferikal yang terikat pada membran,

mengandung enzim destruktif.

Fungsi :

 Melindungi sel dari pengaruh hidrogen peroksida yang merusak.

 Berperan dalam metabolisme lipid.

 Berperan dalam detoksifukasi


DAFTAR PUSTAKA

Mescher, Anthony L. 2012. Junqueira's Basic Histology: Text & Atlas Ed. 12.
Jakarta: EGC.
Lauralee, Sherwood. 20--. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Penerbit:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai