24137-Tugas Skill Blok 20

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

1

Tugas Skill

Format Desain Formula Sediaan Tablet Ciprofloksasin

Disusun oleh :

Alvia Fitriani

Aulia Salsabila

Desty Yuanda

Erlina Setianti

Muhammad Haikal Airlangga

Muhammad Syidqul Wafa

Rosalina

Zulfa Sekar Dewinda

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
2

BAB I. TINJAUAN UMU SENYAWA AKTIF DAN SEDIAAN

I.I Deskripsi Umum Senyawa Aktif

 Pemerian :
serbuk hablur , berwarna putih atau kuning pucat sedikit higroskopik
 Nama lain, nama kimia, struktur kimia :

Nama lain : ciprofloxacin , 85721-33-1 , Ciprofloxacine , Ciprobay , Ciproxan , cipro

Nama IUPAC : 1-cyclopropyl-6-fluoro-4-oxo-7-piperazin-1-ylquinoline-3-carboxylic


acid

Struktur kimia :
 Rumus molekul dan bobot molekul :
Rumus Molekul : C17H18FN3O3
Bobot molekul : 385,82
 Kelarutan (kuantitatif) <bagian zat : bagian pelarut > :
Praktis tidak larut dalam air , sangat mudah larut dalam alkohol terdehidrasi dan
dikhlorometana
 pH larutan , pH stabilitas ;
Antara 3,0 dan 4,5 ; lakukan penetapan menggunakan larutan (1:40)
 titik didih dan titik leleh :
titik didih : 581,8ᵒC
titik leleh : 318-320ᵒC
 stabilitas (terhadap pH, cahaya , lembab , logam , panas ) : siprofloksasin harus
disimpan pada ruangan tertutup dibawah suhu 25ᵒ C dan hindarkan dari paparan sinar
matahari langsung
 Inkompatibilitas (terutama dengan eksipien)
Inkompatibilitas dengan eksipien : dinarium hidrogen fosfat , sodium phospate,
 Wadah dan penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya.
 Sifat khusus yang penting untuk formulasi :
3

Baku pembanding siprofloksasin hidroklorida BPFI , adalah bentuk monohidrat dari


siprofloksasin hidroklorida , tidk boleh dikeringkan sebelum digunakan . disimpan
dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaa

I.2. Definisi Bentuk Sediaan Terkait

Tablet Siprofloksasin mengandung siprofloksasin hidroklorida C17H18FN3O3. HCL setara


tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket

I.3 Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat

“Berdasarkan SK Menkes No 02396/A/SK/VIII/1986 Tahun 1986 tentang Tanda Khusus


Obat Keras Daftar G, maka sediaan ciprofloxacin digolongkan ke dalam obat Keras yang
padanya berlaku peraturan tentang obat Keras dan juga ketentuan penandaan pada kemasan
serta nomor registrasi”

I.4 Penandaan pada wadah , leaflet atau brosur

Pada sediaan ciprofloxacin berlaku aturan penandaan sebagai berikut:

I.5 Nomor Registrasi (dengan uraian / penjelasan penomoran ) dan nomor bets

Nomor registrasi sediaan ciprofloxacin adalah DKL1920916717B1

D = nama merk dagang

K = golongan obat keras

L = Produksi dalam negri (lokal)

19 = tahun

209 = nomor urut pabrik di indonesia

167 = nomor urut obat jadi yang disetujui oleh pabrik

10 = nomor urut sediaan (tablet)


4

A = kekuatan obat jadi yang pertama

1 = kemasan untuk kekuatan obat jadi tersebut.

Sediaan ciprofloxacin dibuat oleh pabrik atau industri yang telah memenuhi persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Nomor batch sediaan adalah C010119

0119 = tanggal produksi

C = ciprofloxacin

01 = batch pertama
5

BAB II. URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI

II.1 Nama Obat dan Sinonim

Nama kimia zat aktif : Siprofloksasin Hidroklorida / Ciprofloxacin Hydrohloride

Nama IUPAC : Asam 1-siklopropil-6-flouro-1,4-dihidro-4-okso-7-(1-piperazinil)-3-


kuinolinkarboksilat, monohidroklorida, monohidrat (C17H18FN3O3.HCl.H20)

Golongan farmol : Golongan antibiotik

Golongan kimia : Golongan fluorokuinolon

II.2 Bentuk Senyawa Aktif (asam , basa , garam , ester , bentuk pro – drug)

Senyawa aktif yang digunakan pada sediaan ini berbentuk asam karena dapat dengan mudah
terabsorbsi di saluran pencernaan dan kadar serum puncak dicapai setelah 1-3 jam setelah
pemberian oral. Kadar serum puncak pemberian oral sangat dekat dengan pemberian secara
intra vena.

II.3 Mekanisme Kerja dalam Tubuh

a. Efek farmol
Siprofloksasin merupakan generasi pertama golongan fluorokuinolon yang mempunyai
aktivitas terhadap bakteri gram positif yang tinggi dan lebih kuat melawan
Enterobacteriaceae dan memiliki spektrum yang lebar.
b. Mekanisme kerja
Golongan fluorokuinolon bekerja dengan cara menghambat topoisomerase II (DNA
gyrase) dan topoisomerase IV yang diperlukan oleh bakteri untuk replikasi DNA. Obat
ini membentuk ikatan kompleks dengan masing-masing enzim tersebut dan DNA bakteri.
Hambatan ini menghasilkan efek sitotoksik dalam sel target.

II.4 Nasib Obat dalam Tubuh

 Absorbsi:

Ciprofloxacin cepat dan terserap dengan baik pada saluran pencernaan. Ketersediaan
bioavailabilitas ciprofloxacin adalah sekitar 70-80% (oral). Waktu untuk konsentrasi plasma
puncak: 1-2 jam (oral). Setelah pemberian infus intravena 200 mg dan 400 mg IV,
konsentrasi serum maksimum rata-rata yang dicapai adalah 2,1 dan 4,6 mcg / mL;
6

Konsentrasi pada 12 jam adalah 0,1 dan 0,2 mcg / mL. Farmakokinetik ciprofloxacin linier di
atas dosis 200 mg sampai 400 mg diberikan secara intravena. Perbandingan parameter
farmakokinetik mengikuti dosis intravena ke-1 dan ke-5 pada setiap rejimen 12 jam tidak
menunjukkan bukti adanya akumulasi obat. Ketersediaan bioavailabilitas oral ciprofloxacin
mutlak berada dalam kisaran 70-80% tanpa kehilangan substansial pada metabolisme yang
pertama. Infus intravena 400 mg yang diberikan selama 60 menit setiap 12 jam telah terbukti
menghasilkan area di bawah kurva waktu konsentrasi serum (area under the curve/AUC)
setara dengan dosis oral 500 mg yang diberikan setiap 12 jam.

Infus intravena ciprofloxacin 400 mg yang diberikan selama 60 menit setiap 8 jam
telah terbukti menghasilkan AUC pada keadaan stabil setara dengan dosis 750 mg yang
diberikan setiap 12 jam. Infus 200 mg yang diberikan setiap 12 jam menghasilkan setara
AUC dengan yang diproduksi dengan dosis oral 250 mg yang diberikan setiap 12 jam.
Setelah pemberian intravena ciprofloxacin didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh.
Konsentrasi pada jaringan seringkali melebihi konsentrasi serum pada pria dan wanita,
terutama pada jaringan genital termasuk prostat.

 Distribusi

Ciprofloxacin hadir dalam bentuk aktif dalam cairan ludah, sekret hidung dan
bronkus, mukosa sinus, dahak, cairan blister kulit, getah bening, cairan peritoneum, empedu,
dan sekresi prostat. Ciprofloxacin juga telah terdeteksi di paru-paru, kulit, lemak, otot, tulang
rawan, dan tulang. Ciprofloxacin menyebar ke cairan serebrospinal; Namun, konsentrasi
cairan serebrospinal umumnya kurang dari 10% konsentrasi serum puncak. Jumlah rendah
ciprofloxacin telah terdeteksi di dalam kantung air mata dan cairan vitreous. Pengikatan
protein plasma: 20-40%.

 Metabolisme dan Eksresi

Ciprofloxacin diekskresikan terutama melalui kira-kira 40-50% (oral) dan sampai


70% (parenteral); feses 20-35% (oral) dan 15% (IV). Waktu paruh eliminasi kira-kira 3-5
jam. Setelah pemberian intravena, tiga metabolit siprofloksasin telah diidentifikasi dalam urin
manusia yang bersama-sama adalah sekitar 10% dosis intravena, yaitu oxociprofloxacin,
sulfociprofloxacin dan metabolit aktif lainnya. Metabolitnya memiliki aktivitas antimikroba,
namun kurang aktif. Ciprofloxacin adalah penghambat sitokrom P450 1A2 (CYP1A2) yang
memediasi metabolisme manusia. Pemberian ciprofloxacin dengan obat lain yang terutama
7

dimetabolisme oleh CYP1A2 menghasilkan peningkatan konsentrasi plasma obat ini dan
dapat menyebabkan efek samping klinis yang signifikan dari obat yang diberikan bersama.
Waktu paruh eliminasi serum kira-kira 5-6 jam dan total klirens sekitar 35 L / jam. Setelah
pemberian intravena, sekitar 50% sampai 70% dosis dikeluarkan dalam urin sebagai obat
yang tidak berubah. Setelah dosis intravena 200 mg, konsentrasi dalam urin biasanya
melebihi 200 mcg / mL 0-2 jam setelah pemberian dosis dan umumnya lebih besar dari 15
mcg / mL 8-12 jam setelah pemberian dosis. Setelah pemberian dosis intravena 400 mg,
konsentrasi urin umumnya melebihi 400 mcg / mL 0-2 jam setelah pemberian dosis dan
biasanya lebih besar dari 30 mcg / mL 8-12 jam. Klirens ginjal sekitar 22 L / jam. Ekskresi
ciprofloxacin urin selesai dalam 24 jam setelah pemberian dosis. Meskipun konsentrasi
empedu ciprofloxacin beberapa kali lipat lebih tinggi daripada konsentrasi serum setelah
pemberian intravena, hanya sejumlah kecil dosis yang diberikan (<kurang dari 1%) diperoleh
dari empedu sebagai obat yang tidak berubah. Sekitar 15% dari dosis intravena dieksredikan
melalui feses dalam 5 hari setelah pemberian dosis.

II.5 Indikasi dan Dasar Pemilihan

Siprofloksasin atau ciprofloxacin adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai jenis


infeksi bakteri. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, dan tetes mata. Obat
ciprofloxacin mengandung bahan aktif ciprofloxacin Hcl yang memiliki cara kerja
menghentikan pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, obat ini bukan digunakan untuk
mengobati infeksi yang disebabkan virus, seperti common cold (batuk pilek biasa) atau flu.
Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat diobati dengan ciprofloxacin adalah infeksi saluran
pernapasan, infeksi saluran kemih, diare, infeksi menular seksual, anthraks, serta infeksi lain
di bagian kulit, tulang, sendi, perut, dan mata.

Kegunaan Ciproxin (Ciprofloxacin) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut


:Pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut,
termasuk infeksi oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus
influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Proteus
mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa), dan gram positif (Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, dan
Streptococcus pyogenes). Ciproxin (Ciprofloxacin) juga digunakan untuk infeksi pada kulit
dan jaringan lunak, tulang dan sendi, gonore akut dan osteomilitis akut.

II.6 Kontraindikasi dan Alasannya


8

Tablet ciprofloxacin ini memiliki kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif pada
ciprofloxacin atau quinolones yang lain dan tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
tizanidine karena dapat menyebabkan mengantuk, pusing, kebingungan, kelemahan, atau
tekanan darah rendah.

II.7 Dosis (sesuai indikasi ) dan Perhitungan

Dosis yang bisa digunakan untuk infeksi saluran pernapasan ringan sampai sedang yaitu 250-
500mg 2x1 dan untuk infeksi saluran pernapasan berat 500-750mg 2x1 selama 7-14 hari; lalu
untuk infeksi saluran kemih ringan sampai sedang 250mg 2x1 dan untuk ISK berat serta
prostatis kronik 500mg 2x1; untuk masalah pencernaan seperti diare dosis yang digunakan
adalah 500mg selama 1-5 hari (tergantung tingkat keparahan infeksi), untuk infeksi perut
yaitu infeksi intra-abdominal dosis dewasa sebesar 500-750mg selama 5-14 hari; untuk
infeksi kulit dan jaringan lunak ringan sampai sedang 250-500mg 2x1 dan Infeksi kulit dan
jaringan lunak berat 500-750mg 2x1; untuk infeksi tulang dan sendi ringan sampai sedang
250-500mg 2x1 dan untuk infeksi tulang dan sendi dosis dewasa sebesar 500-750mg dengan
pengobatan maksimal 3 bulan; untuk Gonore akut sebesar 250mg dosis tunggal dan untuk
osteimilitis akut tidak boleh lebih dari 750mg 2x1

II.8 Cara Pakai

Tablet ciprofloxacin ini bisa dikonsumsi secara oral. Dikonsumsi sebelum maupun sesudah
makan. Bila dikonsumsi sesudah makan bisa mengurangi ketidaknyaman GI dan tidak boleh
dikonsumsi bersamaan dengan antasida dan zat besi.

II.9 Efek Samping

Untuk efek samping yang sering dijumpai untuk produk tablet ciprofloxacin adalah mual
(3%), nyeri abdominal (2%), Diare (Dewasa 2%, Anak-Anak 5%), Muntah (Dewasa 1%,
Anak-Anak 5%), Sakit kepala (1%), Meningkatkan serum kreatinin (1%), Ruam (2%)

II.10 Toksiistas

Penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan keparahan, cacat, kerusakan jangka
panjang, bahkan kematian. Penggunaan antibiotik golongan floroquinolon ( salah satunya
ciprofloxacin) dengan dosis yang tidak tepat juga dapat mengganggu susunan saraf pusat.
Tingkat keparahan toksisitas SSP tergantung dari kemampuan jenis floroquinolone untuk
menembus blood-brain barrier.
9

II.11 Interksi Obat

a. Tizadinidine : dikontraindikasikan bersama ciprofloxacin karena berpotensi sedatif


dan membuat hipotensi
b. Teofilin : konsentrasi teofilin dalam plasma akan meningkat dan berpotensi
menimbulkan efek samping pada sistem saraf pusat
c. Probenecid : dapat meningkatkan kadar ciprofloxacin di dalam darah
d. Obat Anti Diabetes : interaksi antara keduanya menyebabkan hipoglikemia terutama
golongan sulfonilurea
e. Warfarin : interaksi antara keduanya dapat meningkatkan potensitas kerja
warfarin
f. Methotrexat : dapat meningkatkan toksisitas dari methothrexat
g. Antasida : antasida yang mengandung magnesium hidroksia/aluminium
hidroksida dapat menurunkan penyerapan ciprofloxacin
h. Multivitamin dan zink : Multivitamin dan zink dapat menurunkan penyerapan
ciprofloxacin
i. Obat NSAID : interaksi dengan ciprofloxacin berpotensi membuat kejang

II.12 Penggunaan pada Kondisi Khusus

Kontraindikasi : penderita yang hipersensitif terhadap ciprofloxacin dan derivat kuinolon


lainnya, ibu hamil dan menyusui, anak-anak usia < 12 tahun (ISO hal.114)

 Ciprofloxacin masuk ke dalam Kategori C untuk keamanan penggunaan obat pada


kehamilan.
“Kategori C : Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek-efek
samping pada janin (teratogenik, atau embriosidal, atau lainnya) dan tidak ada studi
terkontrol pada wanita, atau belum ada studi terkontrol pada wanita dan binatang
percobaan. Obat hanya boleh digunakan bila besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya resiko terhadap janin.”
 Ciprofloxacin harus digunakan secara hati-hati pada masa laktasi (menyusui).
Sebaiknya hindari, tunggu 48 jam setelah dosis terakhir sebelum menyusui
(menunggu 2 hari baru bisa menyusui karena ciprofloxacin diekskresikan melalui
ASI).

II. 13 Peringatan

Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan ginjal dan usia lanjut (ISO hal.114)

Hentikan penggunaan jika mengalami rasa nyeri, peradangan pada tendon, dan ruptur tendon.
Hati-hati pada gangguan fungsi ginjal, usia lanjut. Konsumsi air yang cukup untuk mencegah
kristaluria (Basic Pharmacology & Drug Notes edisi 2017 hal. 224)
10

II.14 Cara Penyimpanan

Simpan di tempat yang kering dan sejuk, terhindar dari paparan panas matahri langsung, dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak. Apabila memiliki kotak obat, lebih baik baik disimpan di
dalamnya.

II.15 Contoh Sediaan yang Beredar di Pasaran serta Kekuatannya

Ciprofloksasin (formularium nasional, 2015)

 Tidak digunakan untuk pasien usia < 18 tahun dan ibu hamil.
● Antiinfeksi
tab sal selaput 500 mg
inf 2 mg/mL  peresepan maksimal : 4 btl/hari
● Antiinfamasi
tts mata 3 mg/mL
● Antimikroba
tts mata 3 mg/mL

DOEN 2008
tab scored 500 mg (sebagai HCl), ktk 10 bls @ 10 tab scored

II.16 Analisis Farmakologi

1. Tulis bentuk ZA yang digunakan (bentuk basa bebasnya atau bentuk garamnya) +
alasan. Jangan lupa konversi zat aktif berdasarkan BM
Siprofloksasin HCL
BM Ciprofloxsasin : 331,436
2. Rasionalitas pemilihan bentuk sediaan
Antiinfeksi : tab sal selaput 500 mg
Ciprofloxacin cepat dan terserap dengan baik pada saluran pencernaan. Ketersediaan
bioavailabilitas ciprofloxacin adalah sekitar 70-80% (oral). Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: 1-2 jam (oral).
3. Pemilihan indikasi
11

Infeksi diare, infeksi intra-abdominal, infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi


saluran kemih infeksi kulit
4. Cara pemilihan dosis beserta alasan
Untuk infeksi saluran kemih, saluran cerna, infeksi saluran nafas dan sendi kulit,
jaringan lunak, ringan hingga sedang 2 x 250mg sehari. Untuk gonore akut cukup
pemberian dosis tunggal 250mg sehari. (ISO)
5. Perhitungan dosis
Sediaan 500 mg
- Infeksi saluran nafas, 1-2 tablet / hari
- Infeksi saluran kemih ½ - 1 tablet dua kali sehari
- Gonore 1 tablet tunggal
- Infeksi Pseudomonal saluran nafas bawah pada cystic fibrosis 1½tablet dua kali
sehari
6. Alasan pemilihan kekuatan sediaan
Bila diberi secara oral, ciprofloxacin menunjukkan bioavailabilitas 70% dan mencapai
kadar serum puncak berkisar antara 1,5 dan 2,9 mikrogram / ml setelah dosis 500 mg
tunggal.

7. Lain-lain
Ciprofloxacin dapat menyebabkan pusing atau mengantuk. Hindari melakukan
kegiatan yang membutuhkan fokus penuh, seperti mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan mesin
Hindari minuman yang mengandung kafein selama mengonsumsi ciprofloxacin,
karena dapat menimbulkan efek samping jantung berdebar, sulit tidur, dan gangguan
kecemasan.

Kesimpulan Analisis Farmakologi

1. Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan yang dipilih adalah 500 mg
2. Indikasi
Infeksi bakteri gram positif dan gram negative. Profilaksis pada bedah saluran cerna
bagian atas
3. Dosis dan aturan pakai
oral: infeksi saluran napas, 250-750 mg dua kali sehari.
12

Infeksi saluran kemih, 250-500 mg dua kali sehari (untuk akut tanpa komplikasi, 250
mg dua kali sehari selam 3 hari). Gonore 500 mg dosis tunggal.
Infeksi Pseudomonal saluran pernafasan bawah pada cystic fibrosis 750 mg dua kali
sehari; ANAK 5-17 tahun (lihat Peringatan di atas), sampai 20 mg/kg bb dua kali
sehari (maksimal 1,5 g sehari).
Infeksi lain, 500-750 mg dua kali sehari. Profilaksis bedah, 750 mg 60-90 menit
sebelum operasi.

Anda mungkin juga menyukai