24137-Tugas Skill Blok 20
24137-Tugas Skill Blok 20
24137-Tugas Skill Blok 20
Tugas Skill
Disusun oleh :
Alvia Fitriani
Aulia Salsabila
Desty Yuanda
Erlina Setianti
Rosalina
2019
2
Pemerian :
serbuk hablur , berwarna putih atau kuning pucat sedikit higroskopik
Nama lain, nama kimia, struktur kimia :
Struktur kimia :
Rumus molekul dan bobot molekul :
Rumus Molekul : C17H18FN3O3
Bobot molekul : 385,82
Kelarutan (kuantitatif) <bagian zat : bagian pelarut > :
Praktis tidak larut dalam air , sangat mudah larut dalam alkohol terdehidrasi dan
dikhlorometana
pH larutan , pH stabilitas ;
Antara 3,0 dan 4,5 ; lakukan penetapan menggunakan larutan (1:40)
titik didih dan titik leleh :
titik didih : 581,8ᵒC
titik leleh : 318-320ᵒC
stabilitas (terhadap pH, cahaya , lembab , logam , panas ) : siprofloksasin harus
disimpan pada ruangan tertutup dibawah suhu 25ᵒ C dan hindarkan dari paparan sinar
matahari langsung
Inkompatibilitas (terutama dengan eksipien)
Inkompatibilitas dengan eksipien : dinarium hidrogen fosfat , sodium phospate,
Wadah dan penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya.
Sifat khusus yang penting untuk formulasi :
3
I.5 Nomor Registrasi (dengan uraian / penjelasan penomoran ) dan nomor bets
19 = tahun
Sediaan ciprofloxacin dibuat oleh pabrik atau industri yang telah memenuhi persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
C = ciprofloxacin
01 = batch pertama
5
II.2 Bentuk Senyawa Aktif (asam , basa , garam , ester , bentuk pro – drug)
Senyawa aktif yang digunakan pada sediaan ini berbentuk asam karena dapat dengan mudah
terabsorbsi di saluran pencernaan dan kadar serum puncak dicapai setelah 1-3 jam setelah
pemberian oral. Kadar serum puncak pemberian oral sangat dekat dengan pemberian secara
intra vena.
a. Efek farmol
Siprofloksasin merupakan generasi pertama golongan fluorokuinolon yang mempunyai
aktivitas terhadap bakteri gram positif yang tinggi dan lebih kuat melawan
Enterobacteriaceae dan memiliki spektrum yang lebar.
b. Mekanisme kerja
Golongan fluorokuinolon bekerja dengan cara menghambat topoisomerase II (DNA
gyrase) dan topoisomerase IV yang diperlukan oleh bakteri untuk replikasi DNA. Obat
ini membentuk ikatan kompleks dengan masing-masing enzim tersebut dan DNA bakteri.
Hambatan ini menghasilkan efek sitotoksik dalam sel target.
Absorbsi:
Ciprofloxacin cepat dan terserap dengan baik pada saluran pencernaan. Ketersediaan
bioavailabilitas ciprofloxacin adalah sekitar 70-80% (oral). Waktu untuk konsentrasi plasma
puncak: 1-2 jam (oral). Setelah pemberian infus intravena 200 mg dan 400 mg IV,
konsentrasi serum maksimum rata-rata yang dicapai adalah 2,1 dan 4,6 mcg / mL;
6
Konsentrasi pada 12 jam adalah 0,1 dan 0,2 mcg / mL. Farmakokinetik ciprofloxacin linier di
atas dosis 200 mg sampai 400 mg diberikan secara intravena. Perbandingan parameter
farmakokinetik mengikuti dosis intravena ke-1 dan ke-5 pada setiap rejimen 12 jam tidak
menunjukkan bukti adanya akumulasi obat. Ketersediaan bioavailabilitas oral ciprofloxacin
mutlak berada dalam kisaran 70-80% tanpa kehilangan substansial pada metabolisme yang
pertama. Infus intravena 400 mg yang diberikan selama 60 menit setiap 12 jam telah terbukti
menghasilkan area di bawah kurva waktu konsentrasi serum (area under the curve/AUC)
setara dengan dosis oral 500 mg yang diberikan setiap 12 jam.
Infus intravena ciprofloxacin 400 mg yang diberikan selama 60 menit setiap 8 jam
telah terbukti menghasilkan AUC pada keadaan stabil setara dengan dosis 750 mg yang
diberikan setiap 12 jam. Infus 200 mg yang diberikan setiap 12 jam menghasilkan setara
AUC dengan yang diproduksi dengan dosis oral 250 mg yang diberikan setiap 12 jam.
Setelah pemberian intravena ciprofloxacin didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh.
Konsentrasi pada jaringan seringkali melebihi konsentrasi serum pada pria dan wanita,
terutama pada jaringan genital termasuk prostat.
Distribusi
Ciprofloxacin hadir dalam bentuk aktif dalam cairan ludah, sekret hidung dan
bronkus, mukosa sinus, dahak, cairan blister kulit, getah bening, cairan peritoneum, empedu,
dan sekresi prostat. Ciprofloxacin juga telah terdeteksi di paru-paru, kulit, lemak, otot, tulang
rawan, dan tulang. Ciprofloxacin menyebar ke cairan serebrospinal; Namun, konsentrasi
cairan serebrospinal umumnya kurang dari 10% konsentrasi serum puncak. Jumlah rendah
ciprofloxacin telah terdeteksi di dalam kantung air mata dan cairan vitreous. Pengikatan
protein plasma: 20-40%.
dimetabolisme oleh CYP1A2 menghasilkan peningkatan konsentrasi plasma obat ini dan
dapat menyebabkan efek samping klinis yang signifikan dari obat yang diberikan bersama.
Waktu paruh eliminasi serum kira-kira 5-6 jam dan total klirens sekitar 35 L / jam. Setelah
pemberian intravena, sekitar 50% sampai 70% dosis dikeluarkan dalam urin sebagai obat
yang tidak berubah. Setelah dosis intravena 200 mg, konsentrasi dalam urin biasanya
melebihi 200 mcg / mL 0-2 jam setelah pemberian dosis dan umumnya lebih besar dari 15
mcg / mL 8-12 jam setelah pemberian dosis. Setelah pemberian dosis intravena 400 mg,
konsentrasi urin umumnya melebihi 400 mcg / mL 0-2 jam setelah pemberian dosis dan
biasanya lebih besar dari 30 mcg / mL 8-12 jam. Klirens ginjal sekitar 22 L / jam. Ekskresi
ciprofloxacin urin selesai dalam 24 jam setelah pemberian dosis. Meskipun konsentrasi
empedu ciprofloxacin beberapa kali lipat lebih tinggi daripada konsentrasi serum setelah
pemberian intravena, hanya sejumlah kecil dosis yang diberikan (<kurang dari 1%) diperoleh
dari empedu sebagai obat yang tidak berubah. Sekitar 15% dari dosis intravena dieksredikan
melalui feses dalam 5 hari setelah pemberian dosis.
Tablet ciprofloxacin ini memiliki kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif pada
ciprofloxacin atau quinolones yang lain dan tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
tizanidine karena dapat menyebabkan mengantuk, pusing, kebingungan, kelemahan, atau
tekanan darah rendah.
Dosis yang bisa digunakan untuk infeksi saluran pernapasan ringan sampai sedang yaitu 250-
500mg 2x1 dan untuk infeksi saluran pernapasan berat 500-750mg 2x1 selama 7-14 hari; lalu
untuk infeksi saluran kemih ringan sampai sedang 250mg 2x1 dan untuk ISK berat serta
prostatis kronik 500mg 2x1; untuk masalah pencernaan seperti diare dosis yang digunakan
adalah 500mg selama 1-5 hari (tergantung tingkat keparahan infeksi), untuk infeksi perut
yaitu infeksi intra-abdominal dosis dewasa sebesar 500-750mg selama 5-14 hari; untuk
infeksi kulit dan jaringan lunak ringan sampai sedang 250-500mg 2x1 dan Infeksi kulit dan
jaringan lunak berat 500-750mg 2x1; untuk infeksi tulang dan sendi ringan sampai sedang
250-500mg 2x1 dan untuk infeksi tulang dan sendi dosis dewasa sebesar 500-750mg dengan
pengobatan maksimal 3 bulan; untuk Gonore akut sebesar 250mg dosis tunggal dan untuk
osteimilitis akut tidak boleh lebih dari 750mg 2x1
Tablet ciprofloxacin ini bisa dikonsumsi secara oral. Dikonsumsi sebelum maupun sesudah
makan. Bila dikonsumsi sesudah makan bisa mengurangi ketidaknyaman GI dan tidak boleh
dikonsumsi bersamaan dengan antasida dan zat besi.
Untuk efek samping yang sering dijumpai untuk produk tablet ciprofloxacin adalah mual
(3%), nyeri abdominal (2%), Diare (Dewasa 2%, Anak-Anak 5%), Muntah (Dewasa 1%,
Anak-Anak 5%), Sakit kepala (1%), Meningkatkan serum kreatinin (1%), Ruam (2%)
II.10 Toksiistas
Penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan keparahan, cacat, kerusakan jangka
panjang, bahkan kematian. Penggunaan antibiotik golongan floroquinolon ( salah satunya
ciprofloxacin) dengan dosis yang tidak tepat juga dapat mengganggu susunan saraf pusat.
Tingkat keparahan toksisitas SSP tergantung dari kemampuan jenis floroquinolone untuk
menembus blood-brain barrier.
9
II. 13 Peringatan
Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan ginjal dan usia lanjut (ISO hal.114)
Hentikan penggunaan jika mengalami rasa nyeri, peradangan pada tendon, dan ruptur tendon.
Hati-hati pada gangguan fungsi ginjal, usia lanjut. Konsumsi air yang cukup untuk mencegah
kristaluria (Basic Pharmacology & Drug Notes edisi 2017 hal. 224)
10
Simpan di tempat yang kering dan sejuk, terhindar dari paparan panas matahri langsung, dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak. Apabila memiliki kotak obat, lebih baik baik disimpan di
dalamnya.
Tidak digunakan untuk pasien usia < 18 tahun dan ibu hamil.
● Antiinfeksi
tab sal selaput 500 mg
inf 2 mg/mL peresepan maksimal : 4 btl/hari
● Antiinfamasi
tts mata 3 mg/mL
● Antimikroba
tts mata 3 mg/mL
DOEN 2008
tab scored 500 mg (sebagai HCl), ktk 10 bls @ 10 tab scored
1. Tulis bentuk ZA yang digunakan (bentuk basa bebasnya atau bentuk garamnya) +
alasan. Jangan lupa konversi zat aktif berdasarkan BM
Siprofloksasin HCL
BM Ciprofloxsasin : 331,436
2. Rasionalitas pemilihan bentuk sediaan
Antiinfeksi : tab sal selaput 500 mg
Ciprofloxacin cepat dan terserap dengan baik pada saluran pencernaan. Ketersediaan
bioavailabilitas ciprofloxacin adalah sekitar 70-80% (oral). Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: 1-2 jam (oral).
3. Pemilihan indikasi
11
7. Lain-lain
Ciprofloxacin dapat menyebabkan pusing atau mengantuk. Hindari melakukan
kegiatan yang membutuhkan fokus penuh, seperti mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan mesin
Hindari minuman yang mengandung kafein selama mengonsumsi ciprofloxacin,
karena dapat menimbulkan efek samping jantung berdebar, sulit tidur, dan gangguan
kecemasan.
1. Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan yang dipilih adalah 500 mg
2. Indikasi
Infeksi bakteri gram positif dan gram negative. Profilaksis pada bedah saluran cerna
bagian atas
3. Dosis dan aturan pakai
oral: infeksi saluran napas, 250-750 mg dua kali sehari.
12
Infeksi saluran kemih, 250-500 mg dua kali sehari (untuk akut tanpa komplikasi, 250
mg dua kali sehari selam 3 hari). Gonore 500 mg dosis tunggal.
Infeksi Pseudomonal saluran pernafasan bawah pada cystic fibrosis 750 mg dua kali
sehari; ANAK 5-17 tahun (lihat Peringatan di atas), sampai 20 mg/kg bb dua kali
sehari (maksimal 1,5 g sehari).
Infeksi lain, 500-750 mg dua kali sehari. Profilaksis bedah, 750 mg 60-90 menit
sebelum operasi.