Artikel Ilmiah Desain Komunikasi Visual PDF
Artikel Ilmiah Desain Komunikasi Visual PDF
Artikel Ilmiah Desain Komunikasi Visual PDF
Oleh
1
Abstract
2
1. PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain,sebagai berikut;
a. Media apa saja yang tepat untuk sosialisasi program Bantuan Operasional Sekolah
di Bali?
b. Bagaimanakah merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif
sebagai sarana sosialisasi program Bantuan Operasional Sekolah di Bali?
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan
masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan media-
media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi program Bantuan Operasional
Sekolah di Bali.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan media komunikasi visual ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1 Mengetahui media yang tepat untuk sosialisasi program Bantuan Operasional
Sekolah di Bali
1.4.2 Mengetahui perancangan media komunikasi visual yang efektif dan
komunikatif dalam upaya sosialisasi program Bantuan Operasional Sekolah
di Bali.
1.4.3 Membantu Dinas Pendidikan menciptakan sarana komunikasi untuk sosialisasi
program bantuan operasional sekolah kepada masyarakat di Bali.
4
dapat Membantu Dinas Pendidikan menciptakan sarana komunikasi untuk
mensosialisasikan program bantuan operasional sekolah kepada masyarakat.
1.6 Metode Perancangan
Di dalam merancang suatu karya desain / media komunikasi visual untuk
sosialisasi program Bantuan Operasional Sekolah agar meningkatkan pemahaman
dan kepedulian masyarakat akan program BOS tersebut, tentu saja memerlukan
data-data yang tepat dan akurat dari Dinas pendidikan propinsi bali. Data-data
tersebut diseleksi, diolah dan digunakan sesuai dengan visi dan misi perancangan
media yang akan dibuat. Di dalam pengumpulan datanya, di sini menggunakan
metode pengumpulan data primer (metode observasi, metode wawancara) dan
metode pengumpulan data sekunder (metode kepustakaan, metode dokumentasi).
1.7 Metode Analisa Data
Metode analisa yang dipakai dalam laporan ini adalah metode deskriptif
kualitatif, yaitu suatu analisa data dengan memaparkan fakta-fakta mengenai data
yang diperoleh di lapangan dalam proses desain media komunikasi visual untuk
sosialisasi program Bantuan Operasional Sekolah. Dengan metode ini dapat
diketahui sifat-sifat, karakter, dan data-data lain yang diperlukan untuk
perancangan media sosialisasi bantuan operasional sekolah di Bali
1.8 Indikator dan Model Penilaian Desain
Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual ini
untuk menemukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian
alternatif-alternatif desain menggunakan Skala Likert (skala yang menunjukkan
tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah melakukan penilaian
berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan desain komunikasi visual
ini, unsur-unsur desain (Ilustrasi, Teks/Tipografi dan Warna) yang digunakan
dinilai berdasarkan kriteria-kriteria desain seperti dari segi : Fungsional,
Komunikatif, Informatif, Ergonomis, Artistik, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise
dan Etis.
5
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
Data teoritis atau data aktual merupakan data yang mengacu pada sumber -
sumber data ilmiah dan literatur tentang data yang berhubungan dengan
perancangan serta dimanfaatkan dalam perancangan.
2.1.1 Pengertian program BOS
BOS adalah program pemerintah yang telah berjalan sejak tahun 2005
yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib blajar.
biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan
lain-lain (DEPDIKNAS,2010 : 1 ).
2.1.2 Sejarah program BOS
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimulai sejak bulan Juli
2005, telah berperan besar dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun
tersebut. sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7 -15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam
ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. (DEPDIKNAS,2010 : 1 ).
2.1.3 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media
komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari
gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout (Widowati, 2007:27-28). Adapun
6
aspek-aspek Desain Komunikasi Visual : Media, Ilustrasi, Huruf / Tipografi,
Teks, Warna.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual
Di dalam Desain Komunikasi Visual, dalam merancang suatu desain perlu
diperhatikan prinsip-prinsip desain yang menjadi tolak ukur / nilai-nilai suatu
desain yang menentukan keindahan dan kualitas desain. Adapun prinsip-
prinsipnya seperti : Keseimbangan, Keserasian, Proporsi, Skala, Irama.
(Pujiriyanto, 2005: 94-95).
2.1.5 Teknis Perwujudan
a. Tata Letak
Lay out adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, biasanya berupa
coretan atau sketsa naskah yang dirancang untuk dicetak. (Nuradi, 1996 : 99)
b. Teknik Cetak
Adapun teknik cetak yang paling sering dikenal pada umumnya :
- Teknik Cetak Datar (Planografi/ Litografi)
Teknik cetak yang pada acuan cetaknya/permukaan bagian yang mencetak sama
tinggi dengan bagian yang tidak mencetak (Tapran, 2006:25).
- Teknik Cetak Digital Printing
Teknologi cetak yang memiliki high quality dan akurat dengan komputer.
Teknik ini menggantikan teknik lama yaitu cetak offset yang membutuhkan
waktu lama dan proses panjang (Hardiman, 2006:33).
2.1.6 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus
Dalam perancangan, akan digunakan teori sosial yang mendukung kasus
yaitu teori Semiotik. Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda
atau simbol. (Kusrianto, 2007:58-59)
Semiotik dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya yaitu : Ikon, Indeks dan
Simbol.
2.2 Data Faktual
Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan
kenyataan yang ada di lapangan.
7
2.2.1 Objek
Dalam pembuatan artikel ini, penulis mencari data tentang program BOS,
sasaran yang dituju, dan penelitian dilakukan dengan pengamatan
langsung ditambah dengan literatur-literatur, hingga ditentukan judul
Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Sosialisasi Program Bantuan
Operasional Sekolah.
2.2.2 Pengelola
Pengelola obyek yang digunakan dalam perancangan ini adalah Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2.2.3 Lokasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berlokasi di Jln. Raya Puputan
Renon tlp. (0361) 226119, 235195.
2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang Ada
Sarana komunikasi yang ada adalah iklan televisi dan logo
Aplikasi unsur-unsur desain komunikasi visual pada Logo:
Gambar 2.20
Logo BOS
Unsur-unsur desain komunikasi visualnya meliputi:
1. Ilustrasi: dalam logo menggunakan ilustrasi dimana huruf O nya dibuat
menyerupai wajah seorang siswa yang tersenyum.
2. Warna: menggunakan warna yaitu biru pada mata nya, merah pada lingkarannya,
dan hijau pada bagian mulut yang tersenyum.
3. Jenis Huruf: jenis huruf yang di gunakan adalah jenis huruf Arial. Huruf tidak
berkaki
8
2.2.5 Potensi Kasus
Pendidikan menjadi salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam
jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih
banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh
pendidikan bermutu. Program Bantuan Operasional Sekolah.
(BOS) adalah bantuan dana yang berasal dari realokasi/ kompensasi
pengurangan subsidi BBM dibidang pendidikan sebagai salah satu layanan
pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah setingkat SD dan
SMP baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Program BOS bertujuan
untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa
yang tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain, dengan harapan siswa dapat
memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam
rangka penuntasan wajib belajar sembilan tahun. Dalam pelaksanaan program
BOS sekolah-sekolah negeri maupun swasta di seluruh Indonesia yang menerima
dana BOS serta pihak lain yang terkait dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
program ini harus
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang terkait agar program
BOS ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Oleh sebab itulah penting untuk merancang media sosialisasi dengan
penyajian menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya para siswa
dan para orang tua siswa yang masih banyak belum mengerti tentang penyaluran
dana BOS, sehingga mereka lebih memahami nya.
2.3 Analisis & Sintesa
2.3.1 Analisis
Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari
permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari
permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam
analisis. Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan
analisis wawancara.
9
2.3.2 Sintesa
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa media
komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana sosialisasi masih kurang, untuk
itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media
komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien. Adapun media yang dirancang
yaitu berupa media lini atas ( Iklan Animasi, Baliho, Poster, Iklan Koran) dan
media lini bawah (X-banner, Flyer, Stiker, Brosur, Spanduk, Katalog) Media-
media yang dibuat tersebut dibuatkan 3 (tiga) alternatif pilihan desain
Ilustrasi menggunakan ilustrasi Teknik yang digunakan kali ini adalah
ilustrasi gambar tangan atau teknik hand drawing yang diolah menggunakan
komputer sehingga menghasilkan teknik gabungan, agar terlihat lebih menarik
dan sesuai dengan konsep
Teks yang digunakan pada media sosialisasi nantinya adalah
menggunakan headline, subheadline, bodycopy serta slogan dan berbagai
informasi mengenai program BOS tersebut sehingga keseluruhan teks tetap
informatif, agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat
Warna sendiri membuat kesan atau mood secara keseluruhan gambar Yang
juga merupakan unsur penting yang dapat memberikan dampak psikologis bagi
yang melihat. Pada pembuatan media komunikasi visual ini menggunakan warna-
warna yang mencerminkan dan berkaitan dengan dunia pendidikan yaitu dominan
menggunakan warna biru dan putih sebagai background. Agar mencerminkan
sasaran program BOS dan terkesan sederhana saat di lihat oleh masyarakat luas.
Teknik cetak yang digunakan menggunakan teknik cetak offset dan cetak
digital (sesuai dengan jenis media).
10
3. KONSEP DESAIN
11
ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya.
Termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada
khalayak sebagai usaha mensosialisasikan, maupun promosi produk/ jasa.
12
mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau
(Sanyoto, 2006:66-67).
13
4. VISUALISASI DESAIN
4.2 Baliho
14
4.3 Poster
4.4 X-Banner
15
4.5 Flyer
16
4.7 Stiker
4.8 Brosur
17
4.9 Spanduk
4.10 Katalog
18
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
a. Pihak pemerintah Hendaknya melakukan terobosan-terobosan baru misalnya
seperti me re-design ulang setiap tahun sekali media-media sosialisasi yang
ada dan membuat sebuah iklan-iklan agar dapat memberi penjelasan kepada
masyarakat tentang Program Bantuan Oprasional Sekolah di Bali. sehingga
masyarakat bisa tau dan mengerti dengan jelas apa tujuan dari program BOS
tersebut dan sejauh mana peranan program BOS tersebut dalam dunia
pendidikan.
19
b. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan teori -
teori desain, teori sosial, prinsip desain, kriteria desain, serta
mempertimbangkan keadaan konsumen seperti demografis, psikografis,
behaviora, dan konsep yang akan digunakan, dengan menyesuaikan unsur-
unsur desain, seperti ilustrasi, teks / tipografi, warna, dan layout. Yang
selanjutnya bisa diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai
dengan media-media yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan,
dimana, dan frekuensi media tersebut disebarkan. Sehingga media-media
tersebut, bisa efektif dan komunikatif digunakan sebagai sarana sosialisasi
Program Bantuan Oprasional Sekolah, maupun promosi yang sifatnya
komersil.
20
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.
Amelia
Badudu, J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Dameria, Anne. 2007. Color Basic Paduan Dasar Warna untuk Desainer &Industri
Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic.
Ima, Hardiman. 2006. Seri Pintar PR 400 istilah. Public relations .MEDIA &
PERIKLANAN . Jakarta: PT. Buku Kita.
Mikke Susanto. 2011. Diksirupa, Kumpulan istilah dan gerakan seni rupa.
Yogyakarta: Dictiart lab & Jagad Art Space Bali
Rosadakarya.
Balai Pustaka.
21
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer).
Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET
Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Tim Penyusun. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Media Centre
(http://bidanshop.blogspot.com/2012/05/pengertian-skala-likert.html) diakses 12
oktober 2011
(http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/.../fungsi-komunikasimassa_17.html)
30 September 2011
22